Inventing A Millionaire - Bab 212 Ekspansi
“Saat itu mereka bersikeras memberikannya padaku, awalnya aku berencana membakarnya sebelum aku mati, aku tak ingin mengambil keuntungan dari para muridku. Tapi kini, kuharap kau bisa mendapatkan uang ini kembali untukku. Simpanlah setengahnya, setengahnya lagi donasikan pada The Hope Project. Sisa waktuku tak banyak, kuharap kau bisa membereskan hal ini dalam seminggu, bisakah?” tanya Yacob Zhao.
Robert Huo merasa ragu sejenak, ia tak langsung menjawab.
Ekspresi Yacob Zhao tampak kecewa, ia berkata, “Kau juga takut menyinggung mereka? Aku mengerti. Menemui mereka untuk meminta uang sama berbahayanya seperti berusaha merebut daging dari mulut harimau. Aku tak memiliki keturunan, setelah aku mati takkan ada yang berusaha memperjuangkan harta ini, mereka semua sedang menungguku...”
“Anda salah paham, aku tak takut pada siapapun, hanya sedang memikirkan jadwal pekerjaan minggu depan,” kata Robert Huo, “Anda juga tahu, aku baru saja mendirikan perusahaanku sendiri dan akhir-akhir ini sangat sibuk. Aku juga menjabat sebagai GM di Ji’s Corp, sangat banyak urusan. Baiklah, Jumat minggu depan, aku akan menemui mereka untuk meminta uangnya. Tapi apakah mereka akan memberikannya, aku tak bisa menjamin hal ini. Kadang hukum yang berlaku tak bisa mengendalikan sikap seseorang.”
Yacob Zhao menghela nafas lega dan mengangguk, “Aku mengerti. Jika mereka tak bersedia memberikannya, takkan ada yang bisa memaksanya. Tenanglah, meskipun mereka tak memberikannya, aku takkan menyalahkanmu.”
Robert Huo membawa dokumen itu dan meninggalkan rumah Yacob Zhao.
Setelah beberapa saat menatap sosoknya dari belakang, akhirnya Yacob Zhao kembali masuk ke rumah.
Saat ini, Toko Taobao telah memecahkan rekor penjualan harian 400.000 RMB, pesanan katering diet juga telah mencapai ribuan porsi per hari dan terus meningkat pesat.
Melihat antusiasme tinggi terhadap kegiatan ini, sepertinya tak lama lagi pesanan harian akan menembus puluhan ribu.
Sekali membeli obat diet bisa dikonsumsi selama berhari-hari, tapi katering diet harus dipesan setiap kali makan.
Sudah puluhan ribu orang mendaftarkan diri untuk kegiatan ini. Tak perlu membicarakan customer baru, para customer yang repeat order saja telah mendatangkan keuntungan yang sangat besar pada toko ini.
Dan berkat promosi yang telah berjalan selama sekitar sebulan, popularitas kegiatan itu semakin meningkat.
Semakin banyak orang yang mengetahui Toko Taobao ini, meskipun banyak yang hanya menonton, ini tetap mendatangkan banyak pengunjung.
Kini setiap hari Natalie Ning tersenyum gembira dan bekerja dengan penuh semangat.
Robert Huo juga melakukan apa yang telah dijanjikannya saat itu. Ia merekrut 5 karyawan untuk membantu Natalie Ning mengurus berbagai hal.
Kelima orang ini diseleksi secara ketat oleh Robert Huo, 4 orang pria dan seorang wanita.
Mereka semua sangat muda dan hebat, seharusnya mereka bisa bekerja di perusahaan-perusahaan besar. Tapi kelima orang ini sangat arogan dan merasa perusahaan-perusahaan itu tak layak mendapatkan orang sehebat mereka.
Gaji dan bonus yang ditawarkan Robert Huo bisa dibilang lebih tinggi dibandingkan 100 perusahaan terbesar secara nasional. Dan setelah menyelidiki lebih dalam, mereka mendapati bahwa penjualan toko itu terus meningkat drastis, kegiatannya juga sangat populer, maka mereka mendaftarkan diri.
Di antara mereka, ada 2 orang yang paling disukai Robert Huo.
Yaitu seorang pria bernama Owen Ning dan seorang wanita bernama Sisilia Jian, mereka telah berpacaran sejak kuliah sampai sekarang, sudah 8 tahun.
Sejak S-1 hingga S-2, hingga kini telah berusia 26 tahun, sudah saatnya memulai karir dan menikah.
Tapi mereka berdua sangat ambisius dan ingin mendapatkan pekerjaan yang stabil dulu sebelum mendiskusikan pernikahan.
Cara berpikir, ketekunan, dan efisiensi kerja mereka sangat memenuhi standard Robert Huo, selain kurang pengalaman karena selama ini hanya belajar di sekolah, hampir tak ada kekurangan lain dalam diri mereka.
Tapi ini adalah sesuatu yang bisa dikembangkan, banyak melihat, banyak belajar, secara otomatis akan menambah pengalaman.
Natalie Ning menyerahkan sebagian besar urusan perusahaan pada kedua orang ini, nantinya mereka akan memilih 1 orang.
Natalie Ning secara pribadi berkata pada Robert Huo bahwa ia lebih memilih Sisilia Jian.
Karena Sisilia Jian sangat tulus dan selalu berusaha melakukan yang terbaik, ia juga tidak egois. Sedangkan Owen Ning, begitu melihatnya sudah tampak bahwa ia sangat ambisius, takutnya ia akan mengkhianati mereka setelah mereka melatihnya.
Natalie Ning sendiri berjuang dari nol, ia paling takut bertemu orang seperti ini, yang datang hanya untuk mempelajari sesuatu lalu segera pergi begitu menguasainya.
Tapi Robert Huo tak terlalu mengkhawatirkan hal ini, jika Owen Ning benar-benar mengkhianati mereka, yang akan menyesal nantinya adalah ia sendiri. Maka Robert Huo tak menganggap ini sebagai masalah serius.
Tapi karena Natalie Ning lebih menyukai Sisilia Jian, maka sebaiknya lebih menginvestasikan waktu untuk melatihnya.
Kini setelah perusahaan telah memasuki relnya, Natalie Ning sudah mampu mengatur berbagai urusan, dan 5 orang karyawan telah membantunya, Robert Huo bisa berfokus untuk membantu Nova Ji.
120 juta, inilah jumlah uang yang dihabiskan Nova Ji bulan ini. Semuanya diinvestasikan ke bisnis barunya.
Ia mengikuti saran Robert Huo, antara tidak mengeluarkan uang, atau mengeluarkan uang habis-habisan. Dengan kecepatan dan kekuatan tertinggi untuk menguasai pasar.
Jangan biarkan satupun kompetitor berhasil bertahan hidup, hancurkan mereka dengan uang. Jika mereka berani bangkit kembali, pukul mereka mundur lagi!
Metode ini sangat berbeda dengan metode yang digunakan perusahaan cabang Ji’s Corp sebelumnya. Bahkan Nova Ji sendiri masih merasa belum terbiasa.
Dulu dalam berbisnis, Keluarga Ji selalu berprinsip, sisakan sepertiga bagian untuk orang lain untuk menjaga hubungan baik.
Tapi Robert Huo tak berpikiran seperti itu. Prinsip bisnisnya adalah, jangan bersaing denganku, jika kau bersaing denganku, kau adalah musuhku. Dan karena mereka adalah musuh, untuk apa menyisakan sebagian untuk mereka?
Berbuat baik pada musuh sama saja berbuat jahat pada diri sendiri. Pepatah ini ada benarnya.
Nova Ji sangat mempercayainya dan menyerahkan departemen penjualan dan departemen hukum padanya. Ia juga menceritakan semua masalah pada Robert Huo dan mengikuti nasihatnya.
Teknik manajemen Robert Huo jauh lebih tegas dibandingkan Nova Ji. Awalnya ini menimbulkan gejolak di antara para staf penjualan. Hasilnya, beberapa staf penjualan dipecatnya. Setelah dua pimpinan staf penjualan dipecat, tak ada lagi yang berani membantahnya.
Kini Robert Huo sangat terkenal di perusahaan, ia bahkan menjabat sebagai GM. Yang terpenting, perusahaan cabang ini hampir sepenuhnya menjadi milik Nova Ji.
Ia adalah penguasa tertinggi di perusahaan ini, bahkan anggota keluarganya saja tidak berhak untuk ikut campur.
Bahkan wakil GM Charles Ji saja tak berani membantah Nova Ji saat ini. Tapi Robert Huo juga sangat adil, ia memberi Charles Ji banyak uang dan memerintahkannya entah bagaimana caranya, ia harus menggunakannya untuk merekrut orang yang mereka perlukan dan merebut pasar. Berapapun yang ia butuhkan, ia akan memberikannya padanya.
Charles Ji sebenarnya bukanlah seseorang yang inkompeten. Saat itu ia berhasil menyelesaikan kesulitan Nova Ji, hanya saja keturunan langsung dan keturunan luar Keluarga Ji sangat sering berselisih, dan hampir semua dari mereka tak dapat berpikir jernih.
Kini Robert Huo memberikan imbalan yang sangat besar, ia tentu merasa sangat gembira.
Kenapa ia bersusah payah membantu Nova Ji? Bukankah untuk mengendalikan perusahaan dan mendapatkan banyak uang?
Kini ia telah mendapatkan banyak uang, tak ada lagi yang perlu dikhawatirkannya.
Maka Charles Ji segera mengajak seluruh anggota departemen pemasaran minum-minum.
Ada sebuah pepatah, tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan saat sedang minum-minum. Jika kali ini belum mencapai kesepakatan, lain kali kita minum-minum lagi!
Mungkin bagi para pebisnis kelas atas, hal ini tidak masuk akal. Jika keuntungan yang didapatkan tak sebanding, mencoba melobi saat minum-minum juga takkan ada gunanya.
Tapi bagi masyarakat kelas bawah, hal ini sangat berguna.
Charles Ji terus minum-minum hingga dini hari, setiap hari ia mabuk dan tak sadarkan diri.
Tapi berkat usahanya ini, ia telah berhasil menggaet banyak distributor.
Lingkup bisnis perusahaan cabang ini semakin meluas dan meningkat beberapa kali lipat dalam sebulan, juga telah berhasil menguasai lebih dari 50% pasar.
Dan berhasil menguasai lebih dari 50% pasar menandakan satu hal, yaitu perusahaan cepat atau lambat pasti akan berhasil menguasai 60-70% pasar.
Karena orang-orang yang telah berada di sisi kita takkan pergi dengan mudah, dan sebagian orang yang belum pernah mencoba pasti akan datang untuk mencoba dengan berbagai alasan.
Tentu saja, karena peraturan anti monopoli, perusahaan biasanya tidak mengumumkan pangsa pasar yang sebenarnya untuk mencegah perusahaan lain mencari masalah dalam hal ini.
Begitu mereka telah menguasai setengah pangsa pasar, yang lain sudah berhak untuk melaporkannya.
Bisa dibilang perusahaan cabang Ji’s Corp telah menanam pondasi yang kuat hanya dalam waktu sebulan. Meskipun banyak orang harus bekerja lembur selama berminggu-minggu, hasilnya sangatlah sepadan.
Berdasarkan perhitungan departemen pemasaran, keuntungan tahun ini akan mencapai setidaknya 300%.
Dengan kata lain, uang 120 juta yang diinvestasikan Nova Ji akan bernilai sekitar 400 juta pada akhir tahun ini.
Untuk sebuah perusahaan cabang, ini pencapaian yang sangat hebat.
Dan semua orang tahu, untuk bisa mencapai titik ini, pahlawan terbesar di antara mereka adalah seorang pria bernama Shawn Li!
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaMy Goddes
Riski saputroAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Tough Bodyguard
Crystal SongMy Greget Husband
Dio ZhengInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li