Inventing A Millionaire - Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
Gaji bulanan kebanyakan orang di Tiongkok tidak lebih dari 10 ribu Rmb.
Perbandingan diantara keduanya sungguh menyedihkan.
Pelanggan semakin iri hati dan cemburu, Ardi Ning semakin merasa senang di dalam hatinya. Tidak seperti dulu, sekarang dia merasa kerberadaan menantunya Robert Huo adalah keberuntungan!
Dia juga sangat beruntung selama waktu ketika hubungan antara kedua belah pihak sangat buruk, tidak memutuskan hubungan.
Jika benar-benar memaksa menantu dan putrinya bercerai, bukannya sekarang dia akan sangat menyesal?
Sesampainya di lantai atas, Corenelia Deng sibuk memotong semangka dan mengambil minuman, dan bertanya dengan perhatian apa yang ingin dimakan, nanti dia akan ke pasar membelinya.
Mempertimbangkan orang tua yang sangat sungkan begitu di restoran, Robert Huo tidak menolaknya.
Sebagai anak yang mengharapkan kasih sayang, Robert Huo yang sekarang sangat menghargai perasaan ini. Karena sekarang statusnya adalah sebagai seorang yatim piatu, maka dia harus lebih menghargai hubungan keluarga.
"Aku mau makan leher bebek! Yang super pedas!" Gaby mengangkat tangannya.
“Tidak bisa, anak-anak tidak boleh makan makanan pedas!” Kata Cornelia Deng.
Gaby memeluknya dan bertingkah manja, tetapi dia tidak berhasil. Kemudian dia datang ke Robert Huo dan mengeluh, mengatakan bahwa nenek tidak membelikannya makanan yang enak.
Semangat gadis ini membuat orang lain menyukainya.
Cornelia Deng menatap Natalie Ning, dan melihat dia yang diam tidak bersuara, bertanya: “Natalie, Ada apa denganmu? Kenapa sepertinya tidak senang?”
“Hah?” Natalie Ning kembali sadar, pertama-tama melirik ke arah Robert Huo dulu, lalu menundukkan kepalanya sedikit, dan berkata: “Tidak kenapa-napa ..... hanya sedikit lelah.”
Karena sebagai seorang ibu, Cornelia Deng dapat melihat ada yang salah dengan Natalie Ning, dan mungkin berhubungan dengan Robert Huo.
Dia menatap Natalie Ning, lalu menatap ke Robert Huo, bertanya: “Kenapa, kalian berdua bertengkar?"
"Tidak, tidak ada pertengkaran, sungguh hanya karena terlalu sibuk, jadi sedikit lelah.” Kata Natalie Ning.
Cornelia Deng menghela nafas lega saat mendengar ini. Meskipun dia tidak terlalu mengenal Robert Huo menantunya ini dengan baik, tapi dia berharap hubungan mereka membaik, tidak ada pertengkaran yang membuat tidak gembira.
Karena Natalie Ning bersikeras hanya karena kelelahan yang berhubungan dengan pekerjaan. Dia tidak banyak bicara lagi, hanya berkata: "Kalau begitu kalian istirahat di sini, Aku akan membeli makanan atau sesuatu. Oh benar, Moutai terakhir kali yang dibeli, ayahmu tidak tega meminumnya, nanti temanin ayahmu minum, orang tua ini sudah sangat menginginkannya.”
“Baik.” Robert Huo mengangguk setuju.
Orang Tiongkok sangat sentimental dalam hal minum, dan mereka selalu berpikir bahwa apapun jenis hubungan, hubungan seperti apapun mereka, mereka dapat mengatasinya saat minum. Dan banyak yang merasa, jika tidak memiliki teman minum, maka itu akan sangat menyedihkan!
Kemudian, Cornelia Deng turun untuk membeli sayuran, setelah setangah jam berlalu, Eugene Ning kembali.
Dia langsung naik ke atas, begitu melihat Robert Huo, dia berlari sambil tertawa: "Kakak ipar, sudah datang juga tidak meneleponku, ibu juga yang bilang kamu telah datang. Jangan bilang aku tidak memberi Kesempatanmu, kamu masih punya waktu untuk lari sekarang. Jika tidak, hari ini aku pasti akan menjatuhkanmu!”
“Kemampuan minumanmu akan menjatuhkanku, aku khawatir itu tidak cukup.” Kata Robert Huo sambil tersenyum.
Bukannya dia membual, minum ini sangat tergantung pada bakat, dan bakat Robert Huo ini sangat baik. Walaupun dia terlahir sebagai Shawn Li, tapi bakatnya ini seperti mengikutinya.
"Aku tidak bisa sendirian, maka tambahkan saja satu orang lagi.” Eugene Ning berkata dengan riang.
Saat dia berbicara, Daniel Huang kebetulan naik ke atas, dia melihat Robert Huo, dan dengan angkuh berkata: “Tidak perlu bantuan Eugene, aku sendiri sudah cukup.”
Sekarang penjualan Jingyun Water Heater telah membuka pasar, setiap bulan penjualannya stabil dalam jumlah ribuan. Terutama ketika Robert Huo mengusulkan kegiatan tentang penjualan secara diskon. Setelah Eugene Ning kembali, dan berdiskusi dengan Daniel Huang, dan mereka menganggapnya akan berhasil.
Derry Huang juga tidak bertele-tele. Jika mereka pikir itu berhasil, maka mereka akan berhasil.
Produk, uang, hanya sepatah kata dari kalian, akan aku lakukan!
Derry Huang termasuk orang yang berbakat, dia tahu yang dia kuasai bukanlah di dalam bidang penjualan, jadi dia hanya menyerahkan masalah profesional kepada orang yang paling profesional dan tidak pernah campur tangan.
Dan efek dari kegiatan diskon, sesuai dugaan hasilnya bagus.
Di antara mereka, Eugene Ning memainkan peran penting.
Dia tidak hanya menerapkan saran dari Robert Huo, dan juga mempelajarinya, dia melakukan promosi terlebih dahulu, untuk memperkuat kekuatannya. Setelah kegiatan secara resmi dimulai, penjualan akan terus meningkat.
Seperti yang sudah diduga oleh Robert Huo, sebagian besar pelanggan tidak menunggu diskon dan membelinya terlebih dahulu.
Karena banyak sekali produk yang digunakan dalam kegiatan, sebagian akan dijual setiap hari, dan pada saat diskon 40% tidak banyak yang tersisa. Jika menunggu lagi, takutnya akar rambutpun tidak akan tersisa.
Eugene Ning menambahkan diskon 40% atau bahkan 50% pada waktu yang tepat, yang benar-benar menarik perhatian dan membuat penjualan meledak.
Kegiatan ini sendiri telah menjual lebih dari empat ribu unit Jingyun Water Heater dalam seminggu!
Inilah sebabnya Eugene Ning segaja membatasi jumlah penjualan, kalau tidak tidak akan sulit jika menjual lima atau enam ribu unit.
Daniel Huang sendiri menyarankan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, lebih banyak menjual produknya, tidak masalah jika keuntungannya lebih sedikit, yang penting adalah jumlah penjualan. Bagaimanapun terjadi perebutan pangsa pasar, tetap tergantung dari mulut ke mulut.
Mengapa produk diet cabang Jiazi laris manis?
Selain hadiah uang besar untuk aktivitas diet, karena memang kualitas produknya memang sangat bagus, dan orang yang pernah menggunakannya ada hasilnya, satu menyebar menjadi sepuluh, sepuluh menyebar menjadi seratus, tentu saja penjualan akan menjadi lebih banyak.
Hal yang sama berlaku untuk Jingyun Water Heather, menggunakan kata-kata Daniel Huang, selama tidak merugi, bahkan jika rugi sedikit, jika bisa menjual 10.000 unit sehari, itu sudah untung!
10.000 unit ini tersebar di seluruh negeri, begitu tersebar dari mulut ke mulut, itu akan lebih baik daripada menghabiskan jutaan Rmb untuk iklan!
Namun Eugene Ning tidak menerima sarannya itu, dia bersikeras dengan saran Robert Huo, jika tidak bisa mengendalikan jumlahnya selama kegiatan, maka kegiatan tidak akan menarik lagi.
Mungkin membatasi penjualan bukanlah strategi yang bagus, namun cara termudah untuk menarik perhatian orang lain.
Sekali kegiatan, akan banyak unit, dan di saat-saat teakhir menambahkan puluhan hingga ratusan unit, itu hanya demi menenangkan keluhan pelanggan yang tidak kebagian. Namun, jika menambahkan jumlah unit yang tidak terbatas, siapa kelak yang akan berebutan membeli saat diskon 30% atau 20%?
Pada akhirnya, Daniel Huang juga mengerti teori ini.
Rencana pemasaran diterapkan dengan sangat teliti, membuat Jingyun Water Heather hampir populer, dan sekarang telah menjadi tiga pemanas air teratas dalam dunia maya.
Saat ini banyak merek yang memulai dari e-commerce, dan dapat mencapai tiga besar peringkat di dunia maya dalam industri ini, jelas menunjukkan hasil yang sangat baik.
Dan enam bulan lalu, banyak yang tidak tahu tentang Jingyun Water Heater, membuat Derry Huang bosnya hampir menjual rumahnya demi membayar gaji dari produk tersebut.
Dapat dikatakan bahwa Eugene Ning memainkan peran penting untuk dapat sangat pesat berkembang hanya dalam waktu setengah tahun, atau bisa dikatakan karena mengandalkan bakat hantu pemasaran Robert Huo.
Jika dia tidak memulai dengan baik, dan sekarang membuat kegiatan pemasaran yang bagus, dari mana datangnya hasil yang seperti ini?
Baikitu Eugene Ning ataupun Daniel Huang, siapa pun yang mengetahui cerita di dalamnya sekarang sangat mengagumi Robert Huo.
Jangan melihat ekspresi angkuh Daniel Huang, sebenarnya dia juga tidak jauh berbeda dengan Eugene Ning, sangat mengagumi Robert Huo. Hanya saja harga dirinya yang sangat tinggi, dan memiliki hubungan yang kompetitif dengan Robert Huo dan Eugene Ning, jadi dia tidak bisa menurunkannya dan hanya bisa menggunakan kekerasan menutupi rasa bersalah yang sebenarnya.
Kalau tidak, bagaimana dia bisa menyetujui Eugene Ning untuk minum bersama Robert Huo.
Mendengar perkataan Daniel Huang ini, Robert Huo tersenyum berkata: “Kalau begitu kalian berdua maju, nanti sekalian hitung Ayah.”
"Hitung apa?"
Kebetulan Ardi Ning sementara ini telah selesai dengan kesibukannya, dan menyerahkan sisanya ke penjaga toko lainnya, dan naik ke atas menyapa Robert Huo.
Eugene Ning menunjuk ke arah Robert Huo dan berkata: "Ayah, Kakak Ipar bilang dia ingin erkata bahwa dia ingin lü Bu melawan tiga prajurit, dia sendiri minum melawan kita bertiga.”
"Omong kosong macam apa itu!" Mata Ardi Ning membelalak. Berbisnis dia tidak bisa menyaingi Robert Huo, dalam hal minum kenapa dia bisa lebih kuat dari aku?
Setelah memikirkannya, Robert Huo hampir membuatnya berakhir di bawah meja terakhir kali, Ardi Ning sangat sadar dia tidak seperti Daniel Huang mengatakan cukup dia sendiri.
Namun, meskipun tidak cukup aku sendirian, berdasarkan apa kamu bisa menang minum melawan kami bertiga?
“Benar, omong kosong apa itu? Jika kita bertiga tidak bisa mengalahkanmu seorang, itu akan sangat memalukan!” Eugene Ning menarik Daniel Huang mendekat, berkata: “Kukatakan dulu ya, siapa yang hari ini tidak membuatnya tumbang, maka tidak ada siapapun yang boleh pergi! Kak, kamu menjadi saksi kami! Jika Kakak Ipar kalah, dia harus menjadi konsultan gratis selama dua bulan untuk pemanas air kami! Aku juga tidak akan memanfaatkannya, aku akan memberinya upah!”
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Tak Biasa
SusantiInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li