Inventing A Millionaire - Bab 233 Arena Balap
Tetapi sebelum Zila Tang mengetahuinya, Robert Huo tidak akan dengan mudah mengungkapkan identitasnya, Bagaimanapun, masalah kelahiran kembali tidak dapat dipercaya dan dapat dengan mudah menyebabkan masalah yang tidak perlu.
Nada suara Robert Huo membuat Zila Tang merasa lebih familiar.
Pada pertemuan pertama, dia mengakui kata-kata Griffin Huo, pria ini dan tunangannya memiliki gaya yang agak mirip.
Apalagi sekarang tampilannya yang mengkhawatirkan dirinya ini, lembut tapi keras, hampir persis sama.
Justru karena ini, dia tidak segera menanggapi, tetapi sedikit melamun.
Sebaliknya, Elviani Lin di kursi pengemudi sedikit tidak senang, apa yang dimaksud dengan masuk angin tapi masih pergi sejauh ini, seolah-olah aku tidak peduli padanya.
“Tuan, apakah kamu akrab dengan Zila?”Elviani Lin bertanya.
Robert Huo menatapnya. Dia menjawab:"Tidak terlalu akrab."
"Oh, aku pikir kamu adalah pamannya, berbicara begitu kuno."Kata Elviani Lin.
Robert Huo bisa mendengar sengatan dalam kata-katanya, dan Zila Tang juga bisa mendengarnya. Jadi dia memanggil Elviani Lin, dan kemudian berkata kepada Robert Huo:“Tuan Li, jangan pedulikan, Linda bicara memang terus terang dan tidak berniat jahat.”
Robert Huo tahu bahwa apa yang dia katakan barusan mungkin telah menyebabkan semacam ketidakpuasan pada gadis muda ini, meskipun dia merasa bahwa ketidakpuasan semacam ini agak naif, dia masih mengangguk mengikuti kata-kata Zila Tang: "Tidak masalah, aku tidak berpikiran sempit seperti yang kamu pikirkan."
"Siapa yang berpikiran sempit!"Suara Elviani Lin tiba-tiba naik.
Dia jelas salah mengira bahwa Robert Huo mengacu pada dirinya. Elviani Lin tidak peduli apakah Robert Huo bersungguh-sungguh atau tidak, bagaimanapun, sejak Robert Huo mengkhawatirkan kalimat pertama Zila Tang, dia sudah tidak suka dengan orang ini.
Gadis dengan lingkungan hidup mewah sejak usia muda ini jarang peduli dengan perasaan orang lain. Siapa pun yang membuatnya kesal akan segera memarahimu.
Karena latar belakang keluarganya, hanya sedikit orang yang berani melawannya, apalagi dia masih gadis yang cantik, dan dia memiliki kelebihan.
Zila Tang dengan cepat membujuk:“Linda, Tuan Li tidak membicarakanmu, mengapa kamu berbicara seperti ini?”
Elviani Lin tidak memberikan rasa hormat Robert Huo. Tapi dia harus menghormati Zila Tang.
Dalam hal latar belakang keluarga, Zila Tang lebih baik darinya, dan tunangannya adalah bintang harapan di dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir, dalam segala aspek, membuat orang merasa iri.
Bahkan Elviani Lin tahu bahwa dia sedikit lebih rendah dari sahabat ini.
Selain itu, Zila Tang adalah karakter yang mudah membuat orang merasa kasihan. Elviani Lin tidak ingin membuatnya sulit, jadi dia mendengus dan tidak terus mengatakan hal yang lebih buruk.
Zila Tang menatap Robert Huo dengan ekspresi maaf di wajahnya.
Jika tahu ini lebih awal, akan lebih baik tidak meminta Robert Huo untuk masuk ke mobil, jadi bisa menghindari rasa canggung sekarang.
Robert Huo mengerti apa yang dia pikirkan, hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya sedikit, menandakan bahwa dia tidak akan peduli. Sebaliknya, kemurahan hatinya membuat Zila Tang semakin malu.
"Tuan Li akan pulang besok? Atau aku akan mengundang kamu makan malam malam ini. Terakhir kali kamu dan Griffin berbicara dengan tentang peradaban kuno, aku cukup tertarik." Kata Zila Tang.
Dia tidak seperti Griffin Huo, yang tertarik pada semua hal yang tidak diketahui. Dia mengatakan ini semata-mata untuk menemukan alasan yang tepat. Mengekspresikan permintaan maaf.
Namun, sebelum Robert Huo sempat berbicara, Elviani Lin sudah kesal dan berteriak:"Hei, kamu terlalu konyol melupakan teman-temanmu! Sudah berjanji ingin pergi menemui Jonathan dan yang lainnya, lalu pergi makan malam bersama!"
Zila Tang berkata:"Aku juga bukan pergi besok, bisa makan kapan saja, tetapi Tuan Li hanya punya waktu hari ini. Ketika kamu kembali, kamu dapat membantu aku dan meminta maaf kepada mereka. Bolehkah aku mentraktir mereka makan besar besok sebagai balasannya?"
Elviani Lin tidak jelas bergumam, wajahnya penuh dengan ketidakbahagiaan, tetapi kemudian matanya berputar, seolah dia memikirkan sesuatu.
Baik Zila Tang maupun Robert Huo tidak mengenal kota ini, tentu saja, dia tidak tahu bahwa Elviani Lin telah berbelok dan langsung menyimpang dari arah Seven’s Hotel.
Karena keberadaan Elviani Lin, keduanya tidak banyak bicara, setelah beberapa saat dalam keheningan, Zila Tang melihat sesuatu dari jendela. Bertanya dalam kebingungan:“Linda, apakah kamu menuju ke arah yang salah?”
“Tidak, akan segera tiba.”Elviani Lin berkata dengan senyum licik di wajahnya,“Kamu tidak mendengarkanku. Kalau begitu aku tidak mendengarkan kamu juga, dengan begini kita sudah imbang. "
Zila Tang menyadari bahwa dia tidak mengemudi ke arah yang salah, tetapi dengan sengaja pergi ke sini.
Ini membuatnya sedikit tidak senang, dan berkata:"Mengapa kamu melakukan ini..."
"Kita sudah sampai, selain itu, kamu ingin mengundang Tuan Li ini untuk makan malam. Itu tidak menghalangi kamu untuk makan bersama kami."Elviani Lin berkata, dia melirik ke arah Robert Huo dari kaca spion, dan berkata:"Tuan Li, kami juga telah membuat janji dengan beberapa teman, orang tua mereka adalah pemilik bisnis besar. Aku pikir Tuan Li juga harus mengenal orang seperti itu? Atau, karena kamu malu, takut bertemu mereka?”
"Linda, kali ini, kamu keterlaluan!" Sekali ini Zila Tang sungguh marah, berkata: “berhenti, aku ingin turun!”
Elviani Lin mengabaikannya, hanya menunggu Jawaban Robert Huo.
Robert Huo tahu bahwa gadis itu dengan sengaja membuatnya gelisah, dan dia dengan mudah mengetahui bahwa dia pasti membuat ide yang licik dan ingin melihatnya mempermalukan dirinya sendiri.
Jika di waktu lainnya, Robert Huo malas berbicara dengan orang seperti itu.
Jika kamu ingin melihat aku membodohi diri sendiri, sebelum membahas apakah ada kemungkinan berhasul, kamu juga harus melihat apakah aku bersedia memberi kamu kesempatan ini.
Tapi hari ini, di depan Zila Tang, Robert Huo tidak bisa menunjukkan kelemahan.
Beberapa bocah saja, dapat membuat takut Tuan muda besar Keluarga Huo ?
Dia sedikit tersenyum dan berkata:"Ya, aku benar-benar ingin bertemu dengan beberapa orang ini, jika ada seseorang bersedia memimpin jalan. Itu hal yang baik."
"Tuan Li..."
Zila Tang berbalik untuk mengatakan sesuatu, tetapi Elviani Lin adalah yang pertama mengatakan:"Zila, Tuan Li sudah setuju, kamu jangan menyulitkannya lagi. Orang-orang memiliki pengejaran sendiri. Kamu jangan menghalangi. Mengenal lebih banyak orang, akan membantunya, aku melakukan ini demi masa depannya."
Zila Tang memandang Robert Huo, yang tersenyum dan tenang. Menatap Elviani Lin lagi, dan akhirnya memelototi sahabatanya yang terlalu kuat, dan berkata:"Jika kamu membuat masalah seperti ini, aku tidak akan datang mencarimu lagi di masa depan!"
"Jangan. Aku ini baik sekali, kamu tidak bisa salah paham padaku, kalau tidak aku akan sangat sedih."Senyum terlihat di wajah Elviani Lin dan tidak menganggap serius ancaman Zila Tang.
Saat berbicara, mobil berhenti.
Melihat Elviani Lin dan Zila Tang turun dari mobil, Robert Huo juga membuka pintu dan melihat bahwa ini adalah lintasan balap.
Dari kejauhan, bisa mendengar deru mobil sport di dalam yang memekakkan telinga.
Tentunya ini adalah tempat hiburan eksklusif untuk anak orang kaya, dengan segala jenis mobil mewah jutaan bahkan puluhan juta RMB.
Robert Huo juga pernah ke tempat bermain seperti itu, dan bahkan menyembunyikan identitasnya dan berpartisipasi dalam beberapa kompetisi balap.
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa dulu pembalap master yang dalam waktu enam bulan sudah mengikuti berbagai sirkuit balap profesional, adalah Tuan muda besar Keluarga Huo.
Para pria, menyukai hal-hal yang membuat mereka antusias, ini adalah hal wajar.
Hanya saja Robert Huo tetap ingin menempatkan karirnya sebagai hal terpenting, dia hanya mencobanya dan tidak melanjutkan.
Sama seperti saham, dia hanya ingin merasakan industri secara langsung dan mengumpulkan beberapa pengalaman hidup.
Ngomong-ngomong, ini sangat menyebalkan.
Griffin Huo bisa melakukan hanyak hal, tapi tidak sampai benar-benar hebat, tapi Robert Huo, bisa melakukan banyak hal, dan juga sangat hebat, kalau tidak bagaimana orang akan menyebutnya demon.
Arena balap seperti ini adalah kenangan masa lalu. Bahkan jika dia menghasilkan banyak uang di masa depan, Robert Huo mungkin tidak akan datang lagi.
Dia telah melewati usia mencari kegembiraan, dan dia tidak ingin berjuang keras dengan seseorang untuk memamerkan segela ini.
Karenanya, saat melihat sirkuit balap, Robert Huo lebih emosional dan mengenang masa lalu.
Hanya saja penampilannya, di mata Elviani Lin, tampak seperti orang udik yang memasuki kota.
Gadis kaya ini menyeringai menghina di dalam hatinya, tapi wajahnya tenang, tapi dia lebih antusias dan sopan daripada di dalam mobil.
“Tuan Li, ini sirkuit balap yang sangat profesional. Kamu juga bisa mengendarai mobil bukan? Apakah kamu ingin masuk dan melihat-lihat? Tentu saja, jika kamu belum memiliki pengalaman seperti ini, akan mengalami sedikit demam panggung, aku bisa memahaminya,”kata Elviani Lin.
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiGue Jadi Kaya
Faya SaitamaDark Love
Angel VeronicaCantik Terlihat Jelek
SherinHidden Son-in-Law
Andy LeeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li