Inventing A Millionaire - Bab 267 Perenungan
Dia mengangkat Pan Simi, lalu berbalik dan meletakkannya di kursi, Robert Huo mencubit dagunya, matanya penuh dengan rasa agresi, seperti seekor singa jantan yang sedang melihat mangsanya: "Aku sudah pernah berkata sebelumnya, jangan menantang batas seorang pria. Batas akhir selalu hancur langkah demi langkah, tapi setelah hancur sepenuhnya, maka sudah tidak ada batasan akhir lagi. Tiba pada saat itu, aku akan tahu seberapa menakutkannya seorang pria tanpa batas akhir ! Maka tidak peduli apa kebutuhanmu, sebaiknya jangan memprovokasiku lagi, sekarang aku tidak ingin menghancurkan batas akhirku."
Bagi Robert Huo, wanita dan percintaan adalah 2 hal yang berbeda.
Percintaan tidak bisa dikhianati, tidak peduli apapun yang pernah dia lakukan, dan apa yang pernah dia lakukan, semuanya tidak bisa membohongi cintanya.
Maka, dia hanya memiliki seorang istri, yaitu Natalie Ning. Tidak peduli dia melakukan hal apapun. Semuanya berdasarkan hati dan prasyarat Natalie Ning.
Jika dia dan Natalie Ning sudah memiliki hubungan yang nyata sebagai suami istri, maka dia mungkin tidak keberatan jika terjadi sedikit sesuatu ketika bertemu dengan seorang wanita yang sangat dia cintai dan menggodanya dengan sengaja.
Lagi pula berdasarkan naluri hewan. Pejantan akan selalu memiliki lebih banyak permintaan terhadap betina, karena populasi perlu berkembang biak, ini merupakan bagian asli yang berada jauh di dalam gen.
Tapi jika bahkan Natalie Ning pun tidak bisa dibereskan, maka Robert Huo tidak akan berhubungan dengan wanita manapun, dalam segala hal, selalu akan ada yang datang pertama maka akan dilayani terlebih dahulu.
Selain itu, kelimci tidak memakan rumput dari sarangnya, Pan Simi merupakan teman sekelas sekaligus teman baik Natalie Ning, bahkan jika dirinya sendiri rela, begitu dia membiarkan Natalie Ning tahu mengenai hal ini, maka itu akan sangat menyakitinya.
Maka, manfaatkan saja, mengenai hal yang lainnya lebih baik diabaikan saja.
Tanpa melihat Pan Simi lagi, Robert Huo berbalik dan meninggalkan klinik psikologis.
Suara telapak kaki yang bertabrakan dengan anak tangga, membuat Pan Simi tersadar kembali.
Ketika melihat Robert Huo hendak pergi, secara tidak sadar dia berdiri dan berteriak: "Tunggu sebentar……"
Namun, Robert Huo seperti tidak mendengarnya, dan langsung pergi.
Perasaan malu dan marah di wajah Pan Simi semakin kuat, rasa bengkak serta kesemutan di bubirnya membuat seluruh tubuhnya sedikit gemetar .
Tidak ada pria yang seperti Robert Huo ini, yang sudah menindasnya dan juga pergi tanpa berpaling.
Dirinya merupakan seorang wanita yang sangat mempesona, alasan dia melakukan pekerjaan dokter psikologi ini, juga karena pesona kewanitaannya bisa memberikan perkembangan yang lebih baik pada pekerjaannya.
Tapi sekarang, Pan Simi sudah bertemu dengan seorang pria yag tidak terlalu menganggapnya serius.
Seperti kebanyakan pemain drama sandiwara, semakin kamu tidak mengabaikan seorang wanita. Maka dia akan semakin mudah untuk tergoda. Jika dikatakan menggunakan perkataan pria bajingan, ini disebut meninggalkan seseorang terlebih dahulu maka nantinya akan lebih mudah untuk didapatkan.
Tapi secara samar Pan Simi bisa merasakan bahwa, Robert Huo bukan bajingan, jika dia ingin melakukan sesuatu, maka dia bisa malakukannya tadi, kenapa harus berputar berkali-kali.
Hanya bisa dikatakan bahwa, dalam hal ini dia benar-benar tidak memiliki ketertarikan terhadap dirinya.
Tidak, seharusnya dikatakan bahwa dia tidak terlalu tertarik, setidaknya, dia sudah mencium dirinya.
Simi berjalan ke depan meja sambil mengertakkan gigi, lalu membuka laptop, dan mengklik sebuah aplikasi.
Di pojok meja kantor, terpasang sebuah kamera mini tersembunyi, dan merekam segala sesuatu yang terjadi tadi. Maka, Pan Simi bisa melihat dengan jelas, bagaimana dirinya dimanfaatkan.
Dia melihat telapak tangan Robert Huo yang bergerak dari bawah ke atas, kemudian memeluk pinggangnya.
Ketika melihat pria ini memeluknya dengan erat, dan berciuman seperti singa, kehangatan tersebut, membuat dia merasa kulit kepalanya mati rasa.
Pemandangan ini, membuat hati Pan Simi terasa bercampur aduk.
Dia merasa sangat paham bahwa, pada saat itu dirinya tidak sadar, karena ditaklukkan oleh pria ini dengan kuat untuk sementara waktu. Baginya hal ini merupakan sebuah hal yang memalukan.
Karena dia tidak benar-benar menyukai Robert Huo, melainkan ingin membujuknya untuk melakukan kejahatan!
Video ini sudah bisa dijadikan sebagai bukti kejahatan. Yang membuktikan bahwa pria ini memang merupakan bajingan, jika tidak, untuk apa dia mencium wanita lain ?
Tapi kembali ke topik pembicaraan inti, segala sesuatu di dalam video, lebih mirip seperti dia melakukannya secara sengaja. Jika Natalie Bing benar-benar sangat mencintai pria ini, hanya berdasarkan hal ini, bisa dikatakan bahwa Robert Huo melakukannya secara terpaksa, dan ini murni merupakan perangkap bagi penegak hukum.
Yang terpenting adalah, yang diinginkan Pan Simi bukan bukti kejahatan yang begitu sederhana, dia ingin membuat Huo tidak dapat menjelaskan bahkan dengan ratusan penjelasan !
Dan sekarang, apakah bisa membuktikan bahwa Robert Huo merupakan pria bajingan atau bukan, sudah bukan merupakan tujuan satu-satunya.
Pan Simi hanya ingin tahu, bagaimana orang ini bisa melarikan diri dari saat kritis lagi dan lagi ?
Jika tingkat dia sebagau pria bajingan benar-benar tinggi, kenapa dia menikahi Natalie Ning sebagai istri? Apakah semua wanita di dunia, tidak ingin dipilih olehnya?
Apakah sebenarnya kekuatan dia dalam pengendalian diri sangat kuat hingga tidak manusiawi, atau, pesonanya tidak cukup untuk menarik Robert agar melakukan kesalahan besar?
Dari pembuktian sifat pria bajingan yang dimiliki Robert Huo, hingga sekarang, secara perlahan sudah berubah menjadi bukti tentang pesona dirinya sendiri.
Jangan melihat kapan ketika Pan Simi bersosialisasi dengan Natalie Ning. Dia selalu tersenyum, sikapnya dalam berbicara dan melakukan sesuatu sangat sopan, bahkan dia merasa bangga di dalam hatinya.
Bahkan orang seperti Nova Ji, dia pun tidak ingin mengambil inisiatif untuk berdamai, bagaimana dia bisa benar-benar menghargai orang lain.
Mungkin saat berada di perguruan tinggi. Memang ada yang murni dan berharga untuk dikenang. Tapi setelah mengalami tekanan sosial selama bertahun-tahun, kepolosan dan kesederhanaannya, sudah menghilang dari dirinya.
Di luar negeri berbeda dengan di dalam negeri yang begitu damai, persaingan dan tekanan di sana sangat besar, kamu lemah, polos, baik hati, ini semua merupakan faktor dasar yang membuat seseorang tidak dapat bertahan hidup.
Jika ingin terus bertahan hihup, maka Pan Simi harus belajar menjadi kuat.
Orang yang kuat, tentu memiliki harga diri yang kuat. Tidak bisa dengan mudah mengakui kekalahan atas kelebihan mereka, juga kekurangan mereka.
Tidak ada orang yang bisa selalu menang, maka terlalu enggan untuk mengakui kekalahan, hanya akan membuat orang masuk dan tidak bisa keluar dari masalah yang tidak larut.
Sekarang Pan Simi sedang masuk dalam masalah yang tidak larut, dan sudah sangat mendalam.
Dia tidak bisa melepaskan diri, dan tidak bisa menekan naluri di dalam hatinya.
Dia menutup laptop dengan kuat, lalu berjalan di depan jendela, melihat Robert Huo yang sedang berada di pinggir jalan dan sudah mendapatkan taksi, dia mengepal tinju dengan erat, lalu menggertakkan gigi sambil berkata: "Kamu bajingan! Aku sudah tidak percaya !"
Pan Simi percaya atau tidak, itu merupakan masalah bagi dirinya sendiri. Bagi Robert Huo, hal yang terjadi pada hari ini, sebenarnya merupakan sebuah peringatan.
Pengendalian diri sudah tidak sekuat yang dibayangkan, jika terus seperti ini, maka kesalahan tidak bisa dihindari.
Tentu saja, Robert Huo tidak akan melemparkan seluruh kesalahan yang pernah terjadi kepada orang lain, hanya bisa dikatakan bahwa naluri manusia, tidak dikendalikan oleh pikiran.
Jika ingin menyelesaikan masalah ini, hanya ada 1 jalan, yaitu benar-benar menjadi suami istri dengan Natalie Ning, maka tidak akan ada kesulitan lagi dalam hal ini.
Ingin melakukan hal ini, bagi Robert Huo juga bukan merupakan hal yang sulit. Selama penghalang psikologis di dalam hatinya menghilang, maka semuanya bukan masalah.
Hanya saja, dia tidak ingin membuat hubungan antara satu sama lain, berasal dari sebuah kebohongan.
Kecantikan dan kebaikan hati Natalie Ning, kepolosan dan keimutannya, membuat Robert Huo tidak bisa mengabaikan semua hal itu.
Dalam kelahiran kembali, dia sudah merasa kasihan pada proffesor Yacob Zhao, tidak bisa mendampingi orang tua ini pada saat terakhirnya, dan malah menerima hadiah besarnya.
Masalah seperti ini. Sama sekali tidak boleh terjadi untuk kedua kalinya.
Meskipun Jack Dong sudah ditugaskan untuk bertanggung jawab menjaga keselamatan Natalie Ning, tapi itu masih tidak cukup, hal yang tak terduga tersebut diaebut dengan kecelakaan, karena kamu tidak akan bisa menduganya.
Ketika bencana alam dan becana buatan manusia terjadi, maka kekuatan manusia tidak akan bisa menghentikannya.
Robert Huo yidaj ingin setelah masalah ini benar-benar terjadi. Dia merasa menyesal lagi karena tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
Ketika duduk di dalam taksi, dia merenungkan harus bagaimana agar masalah ini dapat dijalankan lebih sesuai dengan kebutuhannya.
Jika dipikir kembali, sepertinya dalam beberapa hari lagi sudah merupakan hari ulang tahun pernikahan mereka berdua? Mungkin dia bisa memanfaatkan hari spesial ini.
Tapi ketika dipikirkan kembali, Robert Huo juga teringat dengan masalah dirinya yang kehilangan ingatan lagi.
Menurutnya kejadian ini tidak biasa, dia seharusnya kembali mencari Natalie Ning untuk bertanya dengan jelas. Dia memiliki firasat bahwa, Natalie Ning pasti mengetahui jawaban yang sebenarnya.
Sebelum taksi tiba di perusahaan, ponsel Robert Huo berdering, lalu dia menerimanya, dan dia tampak mengenalnya. Tapi nomornya tidak pernah dihubungi.
Di dalam ponsel, terdengar sebuah suara yang asing dan sedikit akrab: "Tuan Li, selamat siang, apakah aku menganggumu ?"
Robert Huo dengan cepat mencari pemilik suara ini di dalam pikirannya, mungkin waktu dia dalam berpikir membuat pihak lawan merasakan sesuatu, dan langsung mengenalkan diri: "Aku adalah Nelson Xiao, terakhir kali kita pernah bertemu ketika kamu pergi ke tokoku untuk membeli mobil."
Ketika dia mengingatkan, Robert Huo langsung teringat, ternyata dia adalah bos pemilik toko Mercedes Benz 4S.
"CEO Xiao, apakah kamu memiliki keperluan ?"
Mengenai pihak lawan yang mengetahui nomor ponselnya, Robert Huo tidak merasa terkejut, ketika membeli mobil, 4S meminta nomor kontak, tidak ada hal yang aneh sebagai bos yang mengetahui data ini.
"Seperti ini, Mercedes Benz E-Class yang kamu inginkan itu, sudah tiba di toko, kapan jika kamu memiliki waktu datanglah untuk mengambil mobilnya? Jika kamu sibuk, aku akan langsung meminta orang untuk mengendarai mobil trailer dan membantumu mengantarnya ke rumah." Nelson Xiao berkata dengan sangat ramah.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiAir Mata Cinta
Bella CiaoKisah Si Dewa Perang
Daron JayAwesome Guy
RobinBretta’s Diary
DanielleInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li