Inventing A Millionaire - Bab 244 Memulai Dari Awal
Kerjasama ini di tandatangani dengan New Hope Corp, selain untuk mengancam Andreas, Robert sendiri juga berencana menjadikan tempat ini untuk pertumbuhan tumbuhan, karena ini adalah produk penurun badan maka tentu saja akan lebih baik jika lebih hijau, dan tidak ada pelanggan yang susah untuk menanamkan seluruh gunung ini menjadi tempat tumbuhan.
Selama tanda tangan kontrak ini, bahkan lebih mudah dari pada bayangannya, dari awal Nova sempat khawatir jika akan ada orang yang menganggu.
Apalagi obat tradisional China ini terbilang langka dan seharusnya lebih di lindungi.
Tetapi sebenarnya obat tradisional China ini terbilang terlalu tunggal juga tidak begitu di gunakan.
Dengan bahan yang tidak dapat di gunakan, tumbuhan ini terlihat seperti tanaman liar.
Maka dari itu setiap tahunnya selain Andreas yang membeli, tidak ada orang lagi yang akan bertanya tentang ini.
Dan juga tawaran Robert ini tidak merugikan malah membuat keuntungan ini semakin bertambah, dan tentu saja hal ini membuat pimpinan departemen merasa bahagia.
Setelah mendapatkan cap kerja sama dari perusahaan, Robert menolak untuk di ajak makan bersama, karena mereka ingin kembali malam ini juga.
Setelah di mobil, Nova melihat Robert yang memegang kertas kerja sama itu dan berkata : “Setelah itu Andreas yang akan membeli obat-obatan ini akan membutuhkan usaha yang cukup besar, jika tidak aku harus menemani kamu lagi, ambil juga kerja sama yang lain, agar dia tidak memiliki jalan lain lagi!”
Robert menggelengkan kepalanya dan berkata : “Mungkin itu tidak bisa, karena ekonomi dari kota Tongxian terbilang rendah maka dari itu mereka tertarik dengan kerjasama ini, dan untuk dua tempat lainnya, obat tradisional China bukanlah sumber dari ekonomi mereka, sebuah tempat yang memiliki ekonomi yang baik akan menjaga alamnya dan pembangunan yang akan di batasi, kecuali tanah gersang, pasti akan sulit untuk di jual dan jikalau tidak menginginkan kedua tempat itu, kita masih memiliki 80% bagian, lalu Andreas sendiri jika ingin tetap bekerja sama dengan Farmasi Derui pasti tidak akan pergi dari tempat ini.”
“Jadi bagaimana kamu akan mengurusi obat-obatan ini? Apakah akan bersaing dengan dia?” Nova bertanya.
Robert kembali menggelengkan kepalanya, jika harus melawan dengan Andreas itu hanya pekerjaaan yang mudah, dan rasanya akan melelahkan, dengan hal seperti ini dia akan malas untuk melakukannya.
Karena Andreas sendiri yang mengambil uang miliknya, maka dia akan mengambilnya juga.
Cara terbaik membalas dendam bukan menolak tetapi menerima, melihat lawan yang terlihat tidak suka tetapi tetap harus membeli maka ini yang namanya menjijikkan.
Nova sendiri tidak berkata banyak, apalagi ini adalah urusan pribadi Robert, dan pihak pertama yang bekerja sama dengan mereka adalah New Hope Corp dan bukan keluarga Ji.
Tetapi jika di katakan tentang hal ini, dia sedikit merasa sedih.
Karena Robert telah tidak membutuhkan perusahaannya untuk melakukan pekerjaan, dan mulai menggunakan perusahaannya sendiri, ini dengan artian dia telah mampu pergi dari keluarga Ji.
Nova sekarang bersandar kepada Robert melebihi siapapun, maka dari itu ketika dia mengetahui terjadi sesuatu kepada Robert, dia rela melepaskan semua pekerjaannya, lalu membiarkan Departemen Urusan Hukum yang mengerjakannya.
Tetapi dia tidak tahu jika masih harus berada di samping pria ini, walaupun dia mengatakan akan membantu dirinya untuk duduk di bangku Dirut keluarga Ji.
Pada saat itu, Nova seperti berpikir, jika dirinya bukan Dirut dari keluarga Ji, maka apakah bisa membiarkan pria ini terus berada di sisinya?
Pemikiran ini membuat hatinya bergetar.
Lalu pada detik selanjutnya, dia mencubit dirinya sendiri.
Dia adalah pria yang memiliki istri, dan lagi hubungan mereka berdua terbilang sangat rahasia, dengan membiarkan dia di sisinya adalah untuk menjaga setiap gerak geriknya, bagaimana bisa dia menganggap diri ini sebagai orang yang membantu dia!
Mengingat hal ini, Nova tidak lagi berkata, dia bersandar di jendela samping melihat lampu luar yang terus bergerak dengan cepat.
“Beberapa hari ini aku telah cukup merepotkanmu, tidurlah sejenak dan setelah tiba aku akan memanggilmu.”
Robert mengira dia terlalu lelah dan tanpa berpikir banyak, juga merasa takut dia terkena flu karena terkena ac mobil, dia mengambil selimut dan menyelimuti Nova.
Sifatnya begitu lembut, dan membuat hati Nova terasa tidak nyaman.
Seharusnya dia tidak bersikap seperti ini...
Dini hari pukul 3 pagi, mobil ini berhenti di pinggir jalan lalu terlihat rumah yang dekat dan sudah gelap, tetapi Robert tetap merasakan sebuah kehangatan.
Pantesan saja orangtua dulu selalu berkata, orang akan berpergian kemana saja, tetapi rumah adalah sebuah tempat yang hangat.
Tidak peduli diri ini telah berjalan dan melewati apa, tetapi pada akhirnya diri ini tetap membutuhkan rumah.
“Terimakasih, pergilah beristirahat.” Robert yang turun dari mobil, lalu melihat ke arah Nova.
Nova melambaikan tangannya lalu meminta supir agar menjalankan mobilnya.
Setelah mengantarkan mobil ini pergi, Robert memutarkan tubuhnya untuk masuk ke dalam.
Setibanya di depan pintu, dia menyadari ada sebuah cahaya redup dari dalam rumah.
Dia mengambil kunci dan membukanya, Robert dapat melihat Natalie sedang berada di depan laptop dan mengetik keyboardnya.
Setelah mendengar pintu yang terbuka, dia segera memutarkan kepalanya, lalu ketika melihat Robert, Natalie sungguh terkejut.
Detik selanjutnya, wanita ini dengan segera melompat dan langsung memeluk Robert : “Kenapa kamu pulang dan tidak memberikan kabar! Apakah kamu tahu aku begitu mengkhawatirkan kamu!”
Pada saat berbicara, air mata ini mengalir, dan nada bicaranya terdengar sesak.
Robert tahu, jika beberapa hari ini dia pasti ketakutan.
Dengan pelan dia menepuk punggungnya dan menghiburnya : “Tidak apa-apa, jangan menangis lagi, apakah Gaby sudah tidur?”
Natalie membuka matanya sambil menyeka air matanya lalu menganggukan kepalanya : “Sudah, hanya saja dia terus saja memanggil papanya, bagaimana kamu keluar, bukankah Nova mengatakan ini sangat merepotkan?”
“Sesuatu yang bisa di selesaikan dengan uang, tidaklah merepotkan.” Robert menjelaskan sedikit lalu melihat ke arah laptop dan bertanya : “Kenapa kamu belum tidur?”
“Aku tidak bisa tidur, maka dari itu aku melihat-lihat apakah ada konsultasi dari pelanggan.” Natalie berkata.
Robert dapat membayangkan, beberapa hari ini Natalie pasti tidak bisa tidur, karena terlihat lingkaran matanya yang semakin mengelap.
Membalas konsultasi dari pelanggan hanya untuk memutarkan isi kepalanya, jika tidak dengan setiap hari memikirkan Robert, dia tidak dapat melakukan apapun.
Melihat Natalie yang terlihat lebih kurus lagi membuat hati Robert merasa bersalah.
Dia yang mengatakan akan memberikan kehidupan yang layak untuk istri dan anaknya ini, malah terus membuat dia khawatir.
“Maaf, aku...”
“Jangan katakan ini, dengan kamu bisa kembali dengan aman, aku tidak akan mempermasalahkannya.” Natalie menyeka sudut matanya, mungkin karena melihat Robert yang merasa bersalah, dia berusaha tersenyum dan berkata : “Gaby akan merasa senang ketika melihat kamu besok.”
Kelembutannya ini, membuat hatinya bergetar, semua ini terlihat begitu tulus dan penuh cinta tanpa ada keuntungan apapun di sini.
Di mata Robert, semua cinta ini, bisa di lihat dari tahap ini.
Semakin kaya, semakin berkedudukan maka akan sulit menemukan sebuah cinta yang murni.
Dia sangat menghargai semua ini, mungkin karena telah melewati kehidupan yang berbahaya ini membuat dia semakin mengerti apa arti dari hidup ini.
Ikatan di hati ini, terasa longgar, dan melihat Natalie yang berusaha tersenyum, membuat hati Robert tergetar kemudian membawanya ke dalam dekapan sambil mengecup dahinya.
Setelah hidup kembali, ini adalah kali pertama Robert melakukan hal yang sedekat ini lagi.
Jidatnya yang merasakan sebuah kelembutan, membuat hati Natalie merasa hangat dan memeluknya.
Natalie tidak menolak pelukannya, kemudian memeluknya sambil berkata : “Berikan aku satu kesempatan lagi ya?”
Natalie yang mendengarkan ini merasa lucu, bahkan mengira dia sedang menggodanya dan berkata : “Kata orang-orang kita sudah menjadi pasangan yang tua, untuk apa...”
“Tidak, dulu tetap dulu dan sekarang tetap sekarang, aku berharap kamu bisa melupakan diriku yang dulu lalu mulai sekarang, kita kembali mengenal satu sama lain, aku juga berharap di dalam hidup ini, orang yang kamu lihat ini adalah diriku yang sekarang.” Robert berkata.
Dia ingin kebahagiaan, dia ingin sepenuhnya menganti seluruh Shawn Li dari matanya Natalie.
Karena dia tahu, dirinya ini telah terpaku kepada wanita ini, bahkan mengingat jika Shawn terlebih dulu mengenal dia, membuat hati ini merasa tidak nyaman.
Kali ini Natalie mengerti maksud dari perkataan Robert, walaupun dia tidak sepenuhnya mengerti tetapi setidaknya dia dapat memahaminya.
Melihat tatapan mata Robert, Natalie tersenyum lalu menganggukan kepalanya dan berkata : “Baik, maka kita mulai dari awal, halo tuan Li, aku Natalie.”
Sambil menundukan kepalanya lalu berjabat tangan dengan Natalie, Robert menarik nafasnya perlahan-lahan.
“Halo nona Natalie, senang berkenalan denganmu!”
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeLoving The Pain
AmardaBack To You
CC LennyLove and Trouble
Mimi XuMy Tough Bodyguard
Crystal SongAfter Met You
AmardaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li