Inventing A Millionaire - Bab 40 Perdebatan
Ada beberapa pelamar kerja di sekitar yang diam-diam menganggukkan kepala, pertanyaan seperti ini tidak termasuk sulit bagi orang yang sedikit memahami e-commerce.
Robert Huo tertawa, kembali menanyakan: "Kalau kalian tahu apa permasalahannya, berarti kalian seharusnya tahu bagaimana cara penanganannya bukan? Misalkan Jingyun Water Heater yang kalian lamar ini, dia pada dasarnya adalah merek kecil, tidak begitu terkenal. Jadi bagaimana cara mempromosikannya?"
Saat mendengar pertanyaan ini, ada banyak tatapan mata para pelamar kerja yang mulai berubah menjadi aneh.
Karena mereka semua datang untuk mencari pekerjaan, sesungguhnya, pertanyaan seperti ini termasuk sebuah pertanyaan yang cukup rahasia.
Kalau menjawabnya, dan nantinya orang lain mengatakan seluruh jawaban ini terhadap penguji, jadi jawaban ini termasuk milik siapa?
Orang lain pasti tidak akan menjawab pertanyaan seperti ini, dan mungkin saja bakalan memaki Robert Huo.
Tapi Daniel Huang tidak begitu berharap berhasil diterima, juga sangat tak sabaran ingin mengalahkan Robert Huo, makanya saat Robert Huo berani menanyakannya, maka dia berani menjawabnya.
"Itulah kenapa kamu sebagai orang baru sama sekali tidak mengerti terhadap apapun! Jingyun Water Heater memang sebuah merek kecil, tapi platform e-commerce sudah bukan mengutamakan merek. sebagian besar pembeli lebih senang membeli merek baru. Tujuan utama dari merek baru adalah memenuhi tingkat kepuasan terhadap barang baru. Dengan kata lain, ini adalah cara lain bagi kaum muda untuk menantang tradisi lama! Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan sistem kredibilitas merek baru, cara paling sederhana adalah melakukan live streaming! Karena ini adalah alat pemanas air, konten teknisnya tidak begitu tinggi, untuk bisa membuat pembeli percaya dapat ditangani dengan pembongkaran dan analisis! Asalkan kualitasnya cukup baik, juga melakukan live streaming untuk menjelaskan bagaimana membongkar, memasang dan cara penggunaan water heater ini, maka semua ini bisa mengatasi permasalahan merek baru yang tak begitu terpercaya!"
"Lalu cara mengatasi pengiriman barang, adalah asalkan bersedia mengorbankan uang, jasa pengiriman dalam negeri sekarang sudah mencapai tahap bisa sampai hari itu juga atau keesokan harinya dalam kota yang sama! Lalu seiring dengan semakin berkembangnya merek ini, toko dapat sepenuhnya berkoordinasi dengan sistem logistik lokal untuk mendistribusikan barang. Mengandalkan hal ini untuk menghemat waktu."
"Kalau begitu kamu rasa, apa arah pengembangan merek kecil ini?"
"Tentu saja adalah IOT (Internet of Things)! Arus utama masa depan, pasti adalah IOT! Kamu mungkin tidak mengerti apa maksud dari hal ini, singkatnya adalah......"
Saat membahas hal dalam keahliannya, Daniel Huang sepertinya sudah lupa bahwa dirinya sebenarnya ingin mengalahkan Robert Huo, dia membahasnya dengan semangat, mengatakan semua yang diketahuinya, tanpa peduli apakah hal ini bakalan memberikan pengaruh terhadap lamaran kerjanya atau tidak.
Para pelamar kerja di sekitar mulai merasa kagum saat mendengarnya.
Banyak di antara mereka yang pernah bekerja di bidang ini, tapi pengalaman yang berkaitan dengan hal ini hanya ada sedikit, orang yang memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan kerja yang lumayan bagus seperti Daniel Huang sangat sedikit.
Semua orang mendengarnya dengan sangat serius, tidak peduli apakah hal ini bakalan berguna bagi lamaran kerja hari ini atau tidak, tapi setidaknya pasti akan berguna untuk ke depannya.
Setiap pertanyaan dari Robert Huo telah mendapatkan jawaban dengan penjelasan bagus dari Daniel Huang, kemampuannya dalam bidang ini sangat hebat.
Sesaat kemudian, akhirnya Robert Huo berhenti bertanya, lalu berkata: "Kamu menjawabnya dengan sangat baik. Aku sudah tidak memiliki pertanyaan lagi."
Saat Daniel Huang yang sudah berbicara sampai kehausan mendengar ucapan ini, dia langsung kembali bersemangat. Melihat Robert Huo dengan arogan, dan berkata: "Sekarang sudah tahu bukan apa perbedaan di antara kamu dan aku? Dalam pekerjaan yang sama, aku mampu memberikan lebih banyak saran yang berstandar profesional. Sedangkan kamu, mungkin menjadi costumer servis pun tidak pantas!"
Saat tengah berbicara, pintu ruang kantor terbuka.
Eugene Ning keluar dari dalam, bertanya dengan sedikit kesal: "Kenapa begitu ribut, apa yang kalian ributkan?"
Dia tadi mendengar suara gaduh di luar dari dalam ruangan, awalnya mengira akan berakhir dalam beberapa menit, namun 10 menit kemudian masih saja tidak berakhir, karena sudah tak tahan lagi makanya keluar untuk mengkritik mereka.
Ada beberapa orang yang datang lebih cepat pernah melihat Eugene Ning, lalu segera mengambil inisiatif untuk menyapanya: "CEO Ning, tidak bertengkar. Mereka berdua hanya sedang memperdebatkan suatu topik tertentu."
Eugene Ning memalingkan kepala, lalu sedikit melongo saat melihat Robert Huo, kemudian berkata dengan ekspresi penuh kegembiraan: "Kakak Ipar, kenapa baru datang. Aku telah lama menunggumu!"
Satu ucapannya ini membuat para pelamar kerja tertegun.
Keahlian Daniel Huang membuat mereka tidak sebanding dengannya, tapi Robert Huo yang telah ditindas selama 10 menit penuh malah membuat mereka merasa tenang.
Meskipun mereka tidak sebanding dengan orang ini, tapi setidaknya masih ada satu orang yang lebih menyedihkan dari mereka.
Setelah menanyakan begitu banyak pertanyaan, alhasil tidak ada satupun pertanyaan yang bisa menyulitkan Daniel Huang, ini sangat memalukan.
Namun CEO Ning yang bertanggung jawab dalam perekrutan pegawai keluar dari dalam ruang kantor, dan langsung memanggilnya kakak ipar?
Pria yang dari tadi ditindas ternyata adalah kakak iparnya CEO Ning?
Daniel Huang juga melongo, saat dia datang ke sini, Eugene Ning sudah masuk ke ruang kantor, jadi sama sekali tidak tahu penanggung jawab dari Jingyun Water Heater adalah Eugene Ning.
Robert Huo berkata sambil tersenyum ceria: "Aku sudah datang cukup lama, dan berbincang-bincang dengan orang ini sebentar, cukup menarik."
Eugene Ning melihatnya, saat menyadari kehadiran Daniel Huang, raut wajahnya spontan menjadi aneh.
Hal tentang Daniel Huang menyukai kakaknya sudah bukanlah sebuah rahasia bagi orang disekitarnya, dua orang pria ini sebenarnya termasuk saingan cinta.
Eugene Ning pun tidak menyangka Daniel Huang akan datang melamar kerja.
Saat melihat ekspresi wajah Daniel Huang, Eugene Ning pun tahu suasana di antara dua orang ini seharusnya tidak begitu baik.
Dia batuk sejenak, berkata: "Err, karena kamu sudah datang, mari segera memulainya. Kalian semua berbarislah dengan baik, nanti masuk ke dalam sesuai urutan!"
"Orang lain masuk sesuai urutan, Daniel, kamu ikut masuk denganku." Kata Robert Huo.
Semua orang menatap Daniel Huang dengan ekspresi mengkasihaninya, kharisma Daniel Huang tadi begitu kuat, membuat mereka merasa Robert Huo sangat kasihan. Dia begitu sial sampai berurusan dengan orang yang ahli.
Tapi sekarang, orang yang dikasihani mereka telah berubah menjad Daniel Huang.
Dari sikap Eugene Ning, salah satu dari dua orang penguji utama yang disebutkan dalam proses wawancara seharusnya adalah orang di depan mata ini.
Dengan kata lain, orang yang dari tadi disindir oleh Daniel Huang adalah dewa yang bisa menentukan nasibnya!
Setelah menyinggung dewa, memangnya dia masih bisa bernasib baik?
Hampir semua orang merasa, Daniel Huang kali ini telah datang sia-sia.
Tapi Robert Huo menyuruhnya masuk duluan, di mata semua orang, ini jelas berniat untuk membalas dendam.
Daniel Huang juga berpemikiran seperti itu, tapi dia tidak gentar.
Orang ini pernah menjadi saingan cintanya, merupakan seorang bajingan yang sangat dibencinya hingga sekarang!
Kalau merasa gentar hanya karena dia merupakan salah satu dari penguji wawancara, bukankah dirinya akan menjadi seorang pengecut?
"Pergi ya pergi, siapa takut!" Daniel Huang berkata dengan penuh amarah, lalu berlagak bagaikan pendekar yang ingin menegakkan keadilan, dan duluan masuk ke ruang kantor.
"Sudahlah sudahlah, orang lain berbarislah dengan baik dan tunggu panggilan!" Setelah Eugene Ning mengatakannya, dia juga masuk bersama Robert Huo.
Setelah pintu tertutup, para pelamar kerja spontan menggelengkan kepala, merasa yakin bahwa Daniel Huang pasti akan terlihat memprihatinkan saat keluar nanti.
Sayang sekali, dengan kemampuannya yang begitu tinggi ini......
Di dalam ruang kantor, Daniel Huang sudah tidak mempedulikan apapun lagi, karena sudah menyinggung Robert Huo, dirinya pun sudah malas memperbaiki hubungan dengan Robert Huo.
Tidak apa kalau kehilangan kesempatan kerja, tapi mustahil jika ingin membuatnya menundukkan kepala terhadap pria ini!
Eugene Ning melihatnya, lalu melihat Robert Huo, setelah ragu sejenak, dia memilih untuk tidak bersuara.
Dia mampu menyadari, ada perseteruan diantara mereka, tentu saja, perseteruan ini sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang telah kembali meledak.
Jujur, Eugene Ning cukup menyukai Daniel Huang.
Dia memiliki kemampuan hebat, juga memiliki semangat untuk maju, hanya saja tidak begitu beruntung.
Dulu Daniel Huang sering datang membantu di toko buah, hubungan Eugene Ning dengannya pun lumayan bagus, tapi menyinggung Robert Huo demi membela Daniel Huang merupakan hal yang mustahil dilakukannya, setidaknya tidak mungkin untuk hari ini.
Robert Huo mengambil sebotol air mineral dari meja dan berjalan ke hadapan Daniel Huang, lalu menyodorkan air padanya, berkata: "Duduklah, minum dulu."
Daniel Huang melihatnya dengan dingin, tidak berniat untuk menerimanya.
Robert Huo pun tidak banyak bicara, meletakkan airnya di atas meja, lalu duduk di sofa, bertanya: "Kamu yakin ingin berbicara dengan sikap ini?"
"Memangnya apa yang perlu kubicarakan denganmu?" Daniel Huang menanggapinya dengan dingin: "Meskipun aku tidak tahu kenapa Eugene Ning ingin melakukan wawancara bersamamu, tapi jangan kira hal ini bisa mengancamku. Bukankah ini hanya sekedar sebuah pekerjaan, kalau tidak mendapatkan kesempatan di sini, masih ada perusahaan lain yang bersedia menerimaku!"
Daniel Huang telah mempersiapkan mental dengan baik untuk pulang dengan kegagalan.
Sejujurnya, meskipun dia sudah duluan mempersiapkan mental, tapi hatinya sekarang tetap merasa sedikit kecewa. Terutama karena merasa kegagalannya bukan akibat kemampuan kerjanya tidak cukup, melainkan karena telah menyinggung seseorang yang awalnya sangat dibencinya, hal ini membuat frustasinya bertambah berkali-kali lipat.
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMeet By Chance
Lena TanSi Menantu Dokter
Hendy ZhangThe Winner Of Your Heart
ShintaThe Gravity between Us
Vella PinkyI'm Rich Man
HartantoAwesome Guy
RobinInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li