Inventing A Millionaire - Bab 183 Tidak Bisa Kabur
"Sudah, sudah dengar......" Dave sadar, bergegas menjawab, kemudian ragu lagi dan dengan gugup bertanya: "Kakak ipar, apa kamu dengan hubungan kalian sangat baik?"
"Bukannya dulu pernah katakan padamu, saat membuat alat pemanas air, aku kenal dengan pemuda hebat. Sudahlah, untuk apa banyak omong kosong padamu, cepat periksa!"
Selesai Alex berbicara, langsung menutup telepon, kemudian berkata pada Natalie, "Aku sudah menyuruh orang periksa, seharusnya akan bergegas mendapat kabar. Aku juga tidak banyak omong, jika ada kesulitan, langsung katakan padaku."
Ruangan bekas ini sedikit di luar ekspektasi Alex, menurut dia pemuda yang berbakat, seharusnya tinggal di tempat tinggal berkelas.
Tidak mesti tinggal di apartemen, paling tidak tinggal di tempat 170 persegi meter, harga satuan mulai dari 30.000 RMB, seharusnya tidak ada masalah.
Jika waktu biasa. Dia pasti akan bertanya kenapa kondisi rumahnya sangat buruk, tetapi sekarang adalah waktu khusus, dia tidak boleh banyak tanya.
Natalie berdiri, lalu membungkukkan pinggang dan dengan serak berkata, "Terima kasih."
"Jangan sungkan, aku seharusnya melakukan ini." Selesai Alex mengatakan ini, dia bergegas melihat Eugene dan berkata, "Masalah ini seharusnya kamu katakan padaku, jika hari ini tidak ke pabrik kalian menandatangani kontrak, mungkin aku tidak akan tahu."
Eugene tertawa pahit, masalah keluarga tampaknya tidak baik merepotkan orang lain. Dia tahu Alex dengan tulus ingin membantunya, jadi tidak mengatakan apa-apa.
Sisi lain Dave sudah berkeringat, ekspresi hanya menatap ponsel dan tidak mengatakan apa-apa.
Setelah bawahannya melihat ekspresinya seperti ini, juga bertanya, "Kak Dave, ada apa?"
Dave seperti kena setrum sehingga tubuh merinding, dia menolehkan kepala melihat bawahan, tidak tahu harus mengatakan apa.
Satt Alex melakukan alat pemanas air Jingyun. Pernah katakan bahwa di pabrik mengenal pemuda yang hebat melakukan bisnis, juga katakan ingin merekrut orang tetapi tidak bisa direkrut. Alex juga terus memuji pemuda itu, bahkan setiap kali bawahan melakukan kesalahan, pasti akan mengatakan masalah ini.
"Jika aku bisa merekrut Adik Li, pasti bisa melawan ratusan orang di sini, benar-benar segerombolan orang bodoh! Bahkan tidak ada sepeser kemampuan dari Adik Li!"
Alex adalah orang yang angkuh, biasanya terhadap bos yang memiliki aset lebih banyak darinya, dia bilang tidak mau jawab ya tidak mau jawab. Pemuda yang bisa dia puji, pasti memiliki kemampuan yang hebat.
Saat itu Dave pernah bertanya tentang statusnya, tetapi malah dimarahi oleh Alex, "Tidak ada gunanya bilang padamu, lakukan masalahmu dengan baik, orang yang tidak tahu kenyataan, hanya bisa membuat masalah."
Dave kenapa tidak menyangka orang yang ingin Keluarga Huo culik adalah marketing jenius yang dipuji oleh kakak iparnya Alex.
Ini kebetulan sekali!
"Kak Dave, kenapa, kenapa kamu seperti bertemu dengan hantu." Bawahannya bertanya lagi.
Dave baru sadar, lalu dengan gugup berkata, "Shawn itu......dia, dia adalah marketing jenius yang dibilang kakak iparku......"
Setelah mendengar ini, dua bawahannya juga kaget, mereka tahu Alex sering memuji seorang pemuda. Hampir memuji sampai ke atas langit.
Jujur saja ini membuat mereka tidak senang, tetapi tidak berani melawan. Karena mereka tahu kehebatan diri sendiri, juga tahu mereka mengandalkan Alex untuk mendapatkan uang.
Jangan melihat mereka berpura-pura menjadi pria baik, tetapi setiap Alex mengatakan satu kata, sudah bisa membuat mereka tidak ada kerjaan!
Dave tiba-tiba terpikir sesuatu dan berkata, "Ayo pergi!"
"Ah? Ke mana?"
"Masih bisa ke mana! Tangkap pria itu kembali untuk melihat kondisinya! Si Hasan itu, tidak boleh memukulnya!"
Hasan adalah panggilan untuk pria bertato, kedua bawahan teringat dengan masalah semalam, Robert sudah dipukul sangat parah bahkan dahi juga ada luka.
Mereka tahu emosi pria bertato tidak begitu baik, jangan bilang orang yang diculik bahkan orang sendiri saja, jika tidak cocok pasti akan saling memukul.
Mereka tidak banyak bicara lagi, bergegas mengikuti Dave naik mobil. Juga tidak peduli dengan sarapan lagi.
Mobil van berjalan dengan cepat, bos sedang di belakang merepet: "Dia itu siapa, sarapan seharga 20 RMB saja tidak mau bayar, benar-benar brengsek!"
Saat Dave dengan temannya sampai ke rumah petani. Belum buka pintu sudah tercium aroma bir.
Sehingga membuat hati mereka gugup, pintu rumah petani ini terbuka.
Dave dengan ekspresi tidak senang masuk, lalu adegan di depan membuat tubuhnya merinding.
Awalnya Robert diikat dikursi ini, sekarang sudah jatuh, kedua bawahannya penuh dengan bau alkohol juga tertidur dan Robert sudah hilang.
Tidak perlu Dave katakan. Dua bawahannya sudah pergi mengejar, lalu membangungkan dua orang yang tidur.
Apalagi pria bertato, sudah dipukul, baru membuka mata sudah merasa sakit, jadi dengan marah berkata, "Siapa ini, sudah membuatku sakit!"
"Hasan, di mana Shawn? Di mana dia?"
"Apa itu Shawn? Keluar, aku perlu waktu!" Kata pria bertato tanpa sadar.
Dave berjalan ke sini, sambil menendang wajahnya dan memarahinya, "Minum minum minum, cepat lambat minum sampai mati! Orang yang kamu jaga kabur ke mana?"
Dave memarahinya, ditambah rasa sakit diwajah sehingga membuat pria bertato sadar.
Dia dengan tidak stabil berdiri, kemudian menunjuk ke samping dan berkata, "Bukannya diikat dikursi."
"Ikat ibumu! Kamu lihat dengan mata besar, apakah ada orang?" Kata marah Dave.
Pria bertato menolehkan kepala, iya dikursi sudah tidak ada orang. Dia mengucek matanya, tetap tidak ada orang, jadi berkata, "Tidak mungkin, semalam dia masih diikat!"
Seorang bawahan berlari ke sini untuk bertanya, "Kak Dave, bagaimana?"
"Sialan, apa aku tahu bisa bagaimana?" Dave sangat marah sampai ingin membunuh orang.
Jika Robert masih ada di sini, meskipun dia tidak bisa baikan padanya. Setidaknya bisa menggunakan cara melepaskannya untuk menyatakan kebaikan dirinya.
Tetapi sekarang orang sudah hilang.
Jika Robert setelah kembali menganggap masalah ini tidak terjadi, termasuk tidak apa-apa, tetapi jika dia melapor polisi?
Uang tidak dapat, orang juga tidak luka. Mau pihak polisi atau Keluarga Huo, pasti tidak membiarkan dia.
Adalagi meskipun Robert ingin duluan melapor polisi, pasti akan pulang dulu. Sampai saat itu pasti akan bertemu dengan Alex.
Terpikir akan bertemu dengan kakak iparnya, wajah Dave langsung pucat.
Dia tahu jelas dengan sikap kakak iparnya. Jika ingin bersikap kejam maka akan lebih kejam dari siapapun.
Jangan bilang dia adalah paman kecilnya, jika membuat kesalahan, juga akan menghukumnya!
Bawahan juga mengerti hal ini, sehingga ekspresinya pucat dan dengan tubuh gemetar berkata, "Kak Dave, jika tidak kita kabur dulu......"
Dave juga terpikir hal ini, sekarang cara terbaik adalah kabur.
Tetapi setelah dipikir, dirinya bisa kabur ke mana?
Uang yang dia dapatkan sudah dihabiskannya, tidak ada sisa sepeser pun. Meskipun kabur, masih bisa ke mana.
Meskipun bisa bersembunyi tiga lima bulan, apa bisa selamanya tidak kembali?
Dengan sikap Alex, meskipun dia bersembunyi lama, saat kembali juga akan dipukul.
Jadi tidak mungkin bersembunyi karena tidak ada arti.
Setelah mengerti hal ini, Dave menunjukkan ekspresi kesal. Jika dari awal tahu hal ini, waktu itu pasti tidak akan dekat dengan Keluarga Huo dan membantu mereka menculik orang.
Sekarang tidak mendapat keuntungan, malah menyinggung semua orang.
Kenapa dirinya sangat bodoh?
Dengan kuat menapari diri sendiri, lalu Dave menghentak kaki dan berkata, "Ayo pergi cari kakak iparku!"
"Ah? Sekarang cari Kak Alex? Jika ketemu dengan pria itu, maka kita termasuk cari mati!" Kata bawahannya dengan gugup.
"Jika tidak? Meskipun kamu ingin kabur, bisa kabur ke mana? Apa ingin demi hal kecil ini tidak kembali seumur hidup?" Dave dengan marah menganalisis, "Meskipun kita menculik dia, tetapi tidak melakukan hal keterlaluan, palingan hanya menyinggung dia, bukan hukuman mati. Jadi sebelum dia bertemu dengan kakak ipar, sebaiknya kita duluan minta maaf, agar bisa mengembalikan gambaran kita, mungkin masih berguna."
Dua bawahannya saling melihat, tetapi tidak ada cara terbaik, hanya bisa dengan takut berkata baik.
Sekarang Dave sangat menyesal, tetapi hanya bisa berusaha perbaiki, sekarang dia melepaskan dua orang yang masih tidur dan menarik mereka ke mobil.
Melihat tampak mereka yang mabuk, Dave tidak tahan ingin menampari mereka, bahkan orang juga tidak bisa dijaga dengan baik, benar-benar tidak berguna!
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaMy Cold Wedding
MevitaMy Secret Love
Fang FangDiamond Lover
LenaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove And War
JaneMy Charming Wife
Diana AndrikaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li