Inventing A Millionaire - Bab 254 Krisis
Bagaimana pun dia memilik 30 persen saham perusahaan, harga saham semakin tinggi, maka harga dirinya semakin tinggi.
Namun semenjak penjualan hari kedua, muncul sejumlah harga pesanan rendah.
Pesanan 100.000 RMB itu, turun harga dan seperti disegel.
Penurunan harga 30 persen ini membuat Andreas terkejut.
Dia sama sekali tidak mengerti, kenapa saham bisa turun seperti ini?
Komisi Sekuritas dan Bursa menelepon untuk bertanya, apa perusahaan terjadi masalah atau tidak?
Andreas berekspresi bingung. Tidak terjadi hal apapun, semua berjalan dengan baik.
Dia harus menyuruh bawahannya untuk mencari tahu dari mana pesanan 100.000 RMB ini, lalu siapa yang lakukan. Sore hari itu bawahan sudah memeriksa keluar, dana ini dari ruang VIP agen pialang asing.
Tapi hanya bisa memeriksa hal ini saja, karena pialang akan merahasiakan data pelanggan besar. Sebuah Pasar OTC, sama sekali tidak ada hak untuk membiarkan perusahaan saham besar mempublikasikan data pelanggan.
Waktu seharian. Saham dihentikan, sampai sekuritas berakhir, juga masih ada pesanan 80.000 RMB yang disegel.
Hari kedua, harga saham turun sampai 30 persen. Kali ini, termasuk pelanggan Pasar OTC bergegas menjual barang.
Siapapun tidak tahu Farmasi Changxin terjadi masalah, tapi dalam waktu dua hari ini bisnis langsung terpotong, jika bilang tidak terjadi masalah, siapa yang percaya!
Andreas sudah mau gila, dia hanya bisa menggunakan berbagai cara mencari hubungan untuk mencari tahu siapa yang menurunkan harga saham perusahaannya.
Dalam dua hari, harga kekayaan dia turun setengah, jika diganti keorang lain, mungkin juga tidak bisa tenang.
Setelah pemakaman Yacob selesai, juga hari ketiga saham Farmasi Changxin turun, Timmy tidak bertindak, hanya menggunakan uang 20.000 RMB untuk menekan harga saham di tujuh delapan persen, kemudian menelepon Robert.
Robert tidak merasa kaget ketika mendengar saham Farmasi Changxin turun hampir 60 persen, karena dia tahu Timmy bisa menyelesaikan perintahnya.
Robert sudah terpikir dengan tindakan selanjutnya, berkata: "Tahan saham itu, jangan turun drastis. Apa yang akan dilakukan selanjutnya, aku akan mengabarimu."
Meskipun adalah Pasar OTC, juga perlu dipantau oleh Komisi Sekuritas dan Bursa. Seperti masalah dua tiga hari kehilangan setengah saham, sangat mudah menarik perhatian orang.
Robert tidak ingin terjadi masalah repot karena hal ini, asalkan saham bisa ditahan, semuanya masih bisa dikatakan.
Timmy tidak banyak tanya, hanya berkata: "Kapan bisa makan bersama?"
"Cepat dua minggu, lambat satu bulan." Jawaban Robert.
Timmy menjawab iya, tidak mendesak.
Bisa bertemu dengan guru, jangan bilang satu bulan, meskipun tunggu satu tahun, dia juga tidak apa-apa.
Awalnya Robert ingin menggunakan air hangat memasak katak, pelan-pelan merebus Andreas, tapi kematian Yacob, membuat dia semangat, juga membuat dia mempercepat masalah ini.
Jika Robert ingin mengganggu Andreas, hanya perlu katakan pada Joel dan temannya. Dengan kemampuan mereka, menghancurkan Pasar OTC yang masih berusaha, sama seperti bermain.
Tapi Robert tidak melakukan seperti itu, karena kekuatan hubungan Joel sangat besar, jadi dia tidak boleh asal menggunakan kartu ini.
Hanya masalah kecil, melawan orang kecil. Dirinya sudah cukup. Bahkan biarkan Timmy membantu menahan saham, juga termasuk menambah masalah.
Bagaimana menambah kecepatan masalah ini, Robert sudah menggunakan cara yang lengkap, salah satu cara terpenting adalah mengundang penulis komentar online.
Beberapa jam kemudian, seketaris dengan kuat membuka pintu kantor Andreas.
"Dirut, tidak baik!"
Sikap seketaris sangat panik, sehingga membuat suasana hati Andreas yang tidak senang menjadi marah dan
berkata: "Berdiri stabil dulu baru bicara, jangan panik!"
"Internet tiba-tiba ada banyak berita mengatakan kerja sama kita dengan Farmasi Derui ada masalah, mengatakan bahan baku kita sudah mau habis, lalu Farmasi Derui ingin berhenti kerja sama, sehingga saham turun drastis!" Seketaris sambil berkata, sambil memperlihatkan laptopnya pada Andreas: "Dan berita ini bukan hanya ada di dalam negri, juga ada di luar negri. Bahkan ada orang yang lari ke situs web perusahaan Farmasi Derui untuk memberi komentar."
Ekspresi Andreas berubah, bergegas melihat laptop, kata seketaris benar, diinternet semua mengenai hal ini. Area komentar situs web Farmasi Derui. Tidak tahu orang dari mana yang mengirim pesan ini.
"Bajingan! Siapa yang melakukan ini? Cepat periksa! Lapor polisi!" Kata Andreas dengan marah.
Saham sudah turun seperti ini, masih ada orang yang menyebarkan rumor diinternet, ini jelas-jelas ada orang yang mengganggu dia.
Saat ini, ponsel tiba-tiba berdering, Andreas melihat ponsel, ekspresi semakin jelek.
Karena ini panggilan internasional, nomor ini adalah nomor penanggung jawab Farmasi Derui yang biasa memabahas bisnis dengan Farmasi Changxin.
Setelah beberapa kali menarik nafas, Andreas menekan tombol angkat. Berusaha membuat nadanya terlihat tenang.
Namun orang Farmasi Derui tidak memberinya waktu basa-basi, langsung bertanya apakah bahan buku terjadi masalah atau tidak, apa bisa tepat waktu mengirim barang dimusim itu?
Andreas tentu saja bisa membantah rumor itu, tapi orang Farmasi Derui tidak percaya, dia menelepon ke sini untuk bertanya, juga mengatakan satu permintaan, yaitu di dalam waktu satu minggu. Harus menyediakan semua bahan baku!
"Satu minggu? Tapi kami masih ada beberapa bahan baku yang belum dibeli, tidak sempat......"
Pihak sana tidak memberi maksud kompromi, kata sangat pendek.
Bisa menyelesaikan permintaan ini, maka terus bekerja sama, jika tidak bisa, mereka mencari mitra lain, juga akan menuntut Farmasi Changxin atas pelanggaran kontrak.
Ini membuat Andreas takut, harus diketahui hukum penuntutan asing sangat berat. Banyak perusahaan dosmetik mendapat keuntungan sepanjang tahun, tapi karena sekali tuntutan, bisa membuat semua usaha hancur.
Yang paling penting adalah Farmasi Derui adalah mitra kerja sama terpenting Farmasi Changxin, tidak ada yang lain dan keuntungan setiap tahun juga datang dari farmasi luar negri ini.
Jika kerja sama berhenti, jangan katakan apa akan menuntut atau ganti rugi. Hanya kerugian keuntungan, sudah membuat Andreas sengsara.
Pihak sana duluan menutup telepon, Andreas dengan ekspresi jelek berdiri di tempat, setengah menit kemudian. Dia menolehkan kepala melihat seketaris, lalu dengan ekspresi tidak senang berkata: "Bergegas menelepon departeman pembelian, tidak peduli cara apa yang mereka gunakan, harus di dalam tiga hari membeli lengkap semua bahan baku Farmasi Derui, lalu antar ke perahu! Dalam satu minggu, bahan baku ini harus sampai ke gudang Farmasi Derui! Jika tidak bisa lakukan, semua keluar dari sini!"
Setelah mendengar ini seketaris terkejut. Dia ingin mengatakan waktu seminggu tidak cukup.
Berbagai bahan baku tersebar di seluruh dunia, dari mana ada begitu banyak orang.
Biasanya perlu waktu dua tiga bulan untuk bolak balik untuk membeli lengkap. Sekarang waktu dikurangi, ini benar-benar mempermainkan orang.
Tapi Farmasi Derui tidak berencana kompromi dengan Farmasi Changxin, Andreas juga tidak ingin kompromi dengan karyawan.
Dia hanya ingin hasil, ingin berhasil, satu sama lain senang. Jika tidak selesai, dia tidak senang, maka orang lain jangan berharap baik!
Tidak ada cara lain, seketaris hanya bisa menyampaikan perintah Andreas pada departemen pembelian.
Karyawan tidak cukup, maka diambil dari luar, meskipun pinjam juga harus cukup.
Waktu terlalu pendek sehingga harga modal pembelian menjadi naik, tapi itu tidak dipedulikan, yang paling penting adalah mendapatkan kerja sama Farmasi Derui!
Orang yang di dalam perusahaan hampir kosong, semua sibuk membeli barang.
Meskipun begini, dalam hati Andreas masih merasa tidak tenang, selalu merasa ada hal buruk yang akan terjadi.
Krisis kali ini sangat mengerikan, juga mendadak, sama sekali tidak memberi dia waktu untuk mempersiapkan diri.
Andreas tahu jelas, ada orang yang mengganggu di belakang, tapi tidak tahu siapa itu.
Bukannya dirinya tidak ada lawan, tapi biasanya mereka hanya saling merebut, tidak akan melakukan hal yang keterlaluan. Jika melakukan seperti ini, hanya bisa mati bersama.
Siapa yang melakukan hal ini?
Andreas sangat kesal, tapi tidak tahu apapun.
Hari kedua, ada berita yang lebih buruk.
Bahan baku yang perlu diberi pada Farmasi Derui, kurang satu obat herbal yang langka, mempertimbangkan pertumbuhan obat perlu waktu, jadi departemen pembelian duluan menyuruh orang ke sana untuk melihat apakah periode pertumbuhan obat herbal sudah memenuhi standar atau tidak?
Sampai sana baru tahu, hutan tempat tumbuhnya tanaman obat herbal itu sudah dibeli orang. Sekarang ingin masuk ke hutan itu perlu mendapat izin orang itu dan tidak peduli kamu mau memetik obat atau jalan-jalan.
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniAsisten Bos Cantik
Boris DreyDark Love
Angel VeronicaThat Night
Star AngelPergilah Suamiku
DanisThe Winner Of Your Heart
ShintaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li