Inventing A Millionaire - Bab 147 Akar Masalah
Denovan Ji merasa sangat senang mendengarnya, lima ratus juta, ini adalah jumlah uang yang paling dibutuhkan arus kas keluarga Ji sekarang ini. Hutang dalam jumlah besar tidak dapat ditagih karena berbagai jenis alasan, sekalipun berhasil ditagih, sebagian besar hanya akan dibagikan kepada anak-anak dan anggota keluarga yang tak terhitung jumlahnya, akhirnya hanya uang dalam jumlah sangat sedikit yang dapat dicatat dalam arus kas perusahaan.
Lima ratus juta dari Liu's Corp. sudah cukup untuk mendukungan keluarga Ji dalam jangka waktu yang lama, tanpa harus mengkhawatirkan risiko dalam permasalahan modal.
Oleh karena itu, Denovan Ji memiliki niat untuk menyanjung Moris Liu, dia kemudian tersenyum dan berkata,"Menurutku, karena kalian berdua adalah sepasang suami dan istri. Mengapa kalian minum anggur dengan cara biasa, kalian harus saling bersulang!"
Moris Liu tersenyum dan menajamkan tatapannya, namun dia berkata,"Sepertinya bukanlah ide yang bagus......"
“Apanya yang tidak bagus, cepat atau lambat, kalian tetap akan menjadi suami istri, saling bersulang terlebih dahulu bukanlah sebuah masalah besar, benar bukan, Nova?” ucap Denovan Ji.
Nova Ji masih menggenggam gelas anggurnya, dia kemudian tersenyum dan berkata,"Ini adalah tempat umum, kamu harus memperhatikan beberapa pengaruh yang akan diakibatkan, begini saja. Biar aku bersulang segelas, kakak sepupu, bagaimana kalau kamu juga ikut mendampingi sejenak."
Meskipun dia bersikap sopan, namun dia sama sekali tidak mengikuti naskah yang sudah direncanakan oleh Denovan Ji.
Denovan Ji tersenyum canggung dan berkata,"Ini adalah masalah suami istri yang terjadi antara dirimu dengan Tuan Muda Liu, bagaimana aku mungkin ikut mencampurinya?"
“Kita masih belum menjadi pasangan.” Nova Ji mengoreksi ucapannya.
Ketika kata-kata ini terucapkan, Moris Liu terlihat merasa tidak terlalu puas.
Aku tidak berhasil mengundangmu makan malam selama dua hari. Setelah hari ini akhirnya berhasil, kamu bahkan tidak memberi menghargaiku dengan saling bersulang.
“Sepertinya Nona Nova masih belum terbiasa.” Moris Liu berkata,”Begini saja, lupakan permasalahan saling bersulang, masih ada banyak cara untuk mengekspresikan kemesraan. Selama Nona Nova bersedia untuk duduk di pangkuanku dan menghabiskan segelas anggur ini, hal itu juga tidak jauh berbeda dibandingkan dengan saling bersulang. "
Nova Ji menatapnya dan berkata,"Aku tetap akan menunggu sampai kita menikah, lagipula, ini adalah tempat umum, kita......"
“Nova Ji, jangan bersikap keterlaluan!” Denovan Ji tiba-tiba membanting meja dan beranjak berrdiri,“Kamu tidak datang ketika diundang untuk makan bersama, namun kini kamu juga tidak mau meminum anggur, kamu benar-benar tidak menghargai orang lain, apa yang ingin kamu lakukan! Jangan lupa, Tuan Muda Liu adalah penolong keluarga Ji, kamu akan menjadi istrinya di masa depan, untuk apa kamu masih saja berpura-pura di sini!”
Moris Liu juga menatap ke arah Nova Ji, dia menyipitkan matanya dan bertanya,"Apakah Nona Nova yakin ingin menolak? Aku hanya memintamu untuk duduk di pangkuanku dan minum segelas anggur, apakah kamu masih saja tidak akan menghargai diriku?"
"Maaf." Nova Ji perlahan meletakkan gelas anggurnya dan berkata,"Aku datang sebagai tamu, aku bersedia menghormati Tuan Muda Liu, jadi aku mohon Tuan Muda Liu juga dapat menghormatiku."
Suaranya dingin dan nadanya perlahan berubah, sangat berbeda dari sebelumnya.
Moris Liu langsung emosi ketika mendengarnya, dia sudah berusaha menahan cukup lama dalam dua hari ini, saat ini, Nova Ji masih saja terus menolaknya berulang kali, dia sudah merasa tidak tahan dan berbicara dengan nada rendah,”Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Datang kemari dan duduk di pangkuanku! "
Nova Ji bukanlah seseorang yang suka mematuhi perintah orang lain, terlebih lagi, dia masih sangat membenci leluhur generasi kedua seperti Moris Liu ini, jika diubah dengan waktu lain, dia mungkin sudah meninggalkannya sejak awal.
Tetapi Moris Liu sudah berhasil menjalankan rencana selanjutnya, dia tidak dapat berhenti pada saat ini.
Oleh karena itu, Nova Ji tetap menahan rasa tidak senangnya, lalu berkata dengan ekspresi yang ramah,“Lihat saja dirimu ini, kenapa kamu tiba-tiba marah. Aku sudah berkata aku pasti akan menikah denganmu, kenapa kamu masih saja merasa secemas itu. Kamu juga tahu, keluarga kami mendidik anak-anak putri dengan sangat ketat, aku benar-benar tidak dapat melakukannya di depan hadapan banyak orang...... "
Sikapnya yang menyedihkan itu tidak membuat Moris Liu merasa tidak senang, dia tiba-tiba beranjak berdiri dan meraih lengan Nova Ji, lalu menariknya ke sisinya,"Mohon tahu diri, jika bukan karena penampilanmu yang menawan, apakah kamu merasa aku akan menghabiskan waktuku bersama denganmu di sini? Aku hanya menyuruhmu meminum segelas anggur, namun kamu bersikap seakan-akan aku menyuruhmu untuk tidur bersama denganku, mengapa kamu tidak bisa melakukannya. Aku hari ini harus melihat apakah kamu sanggup melakukannya atau tidak!”
Nova Ji sudah pernah membayangkan situasi seperti ini, tetapi ketika saat seperti ini benar-benar tiba, dia masih saja merasa panik. Dia juga khawatir mengenai rencana selanjutnya, dia khawatir penolakannya yang terlalu keras akan mengacaukan segalanya.
Setelah merasa ragu sejenak, Moris Liu menariknya ke dalam pelukannya.
Keraguan Nova Ji membuat Moris Liu berpikir bahwa dia takut dengan kekuatannya, bahkan Denovan Ji yang berada di sampingnya ikut melihatnya dengan senang, tanpa ada sedikitpun niat untuk membantu.
Dia hanyalah seorang wanita dari keluarga cabang Ji, namun masih saja suka berpura-pura sekeras itu, lagipula, dia juga akan segera menjadi keluarganya, untuk apa mereka masih harus terus membuang waktu.
Pada saat ini, sebuah sosok tiba-tiba bergegas ke depan hadapan Moris Liu dan menonjok wajahnya.
Tonjokan yang datang tiba-tiba itu membuat Moris Liu menjerit kesakitan, pada saat melepaskan Nova Ji, dia juga terus bergerak mundur. Jika tidak ada meja dan kursi di sampingnya, dia mungkin langsung jatuh terduduk di atas permukaan lantai.
Wajah Denovan Ji tampak memucat, dia langsung berdiri dan berteriak,"Kamu yang bermarga Li, kamu benar-benar gila!"
Sambil berbicara, Denovan Ji langsung bergegas berlari ke sisi Moris Liu dan menuntunnya untuk beranjak berdiri,”Tuan Muda Liu, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu terluka?”
“Sialan, beraninya kamu memukulku! Keluarga Ji benar-benar mengajari kalian dengan sangat baik, beraninya kamu memukulku!” Moris Liu mengelus wajahnya sambil terus berteriak penuh rasa marah.
Denovan Ji menatap ke arah Nova Ji,”Cepat kemari dan tuntun Tuan Muda Liu, kamu juga. Cepat bersujud dan minta maaf, jika tidak, aku akan membuatmu berakhir lebih mengenaskan lagi!”
Ekspresi Nova Ji terlihat semakin memburuk.
Dia tidak menyangka bahwa Robert Huo akan tiba-tiba memukulnya. Berdasarkan bekas pada pipi Moris Liu yang membengkak, terlihat jelas bahwa dia menggunakan tenaga yang cukup kuat.
Hal ini membuatnya merasa sedikit khawatir, pada saat yang bersamaan juga merasa tidak paham, bukankah dia menyuruhnya untuk membujuk Moris Liu. Dia kini memukulnya, bagaimana cara dia berakting?
Roebrt Huo menganggukan kepalanya, mengisyaratkan kepadanya bahwa dia tidak perlu mengkhawatirkannya, lalu menatap ke arah Moris Liu dan Denovan Ji, kemudian berbicara dengan sikap datar,”Aku sudah memukulmu, apa lagi yang bisa dilakukan?”
“Apa lagi?” Moris Liu langsung mendorong Deovan Ji, lalu menunjuk ke arah Robert Huo dan berteriak,”Sialan, tunggu saja kalian! Aku akan pulang dan berkata kepada ayahku bahwa aku tidak akan melaksanakan pernikahan ini lagi, ketika saatnya tiba, lihat saja bagaimana keluarga Ji akan menyelesaikan dirimu!”
Sambil berbicara, Moris Liu pun hendak berjalan ke luar.
Sikapnya yang tergesa-gesa itu membuat Denovan Ji terkejut, dia bergegas menariknya,”Tuan Muda Liu, Tuan Muda Liu, bicarakan dengan baik terlebih dahulu. Hei kamu yang bermarga Li, cepat.......”
“Jika kamu memarahiku satu kalimat lagi, aku akan sekaligus menghabiskanmu!” Ucap Robert Huo dengan nada bicara yang dingin.
Tatapannya yang dingin itu membuat Denovan Ji tercengang melihatnya.
Selanjutnya, Robert Huo kemudian berkata,”Tuan Muda Tertua Liu, kamu mungkin sedikit salah paham terhadap hal ini.”
“Salah paham apanya, bisa-bisanya kamu berkata aku salah paham setelah memukuliku? Berhentilah bermimpi! Aku akan pulang dan membatalkan pernikahan ini, jika keluarga Ji tidak menghabiskanmu, aku benar-benar tidak akan pernah selesai melampiasan emosiku!” Ucap Moris Liu dengan nada marah.
Ekspresi Robert Huo tetap terlihat tenang, bahkan terlihat sedikit mendingin, dia kemudian berkata,”Kesalahpahaman yang kumaksud adalah pengertianmu terhadap poin penting pernikahan ini, bukannya bermaksud untuk membicarakan pukulanku terhadap dirimu yang merupakan senior kedua sepertimu, aku bahkan sudah memukulmu, namun jika kamu ingin pulang dan membatalkan pernikahannya, sepertinya orang pertama yang tidak akan memaafkanmu adalah ayahmu.”
Moris Liu awalnya sudah berjalan sampai di pintu ruang VIP, ketika mendengar ucapan ini, dia pun langsung berdiri diam tanpa disadari.
Walaupun Denovan Ji terkejut melihat tatapan Robert Huo, hingga sudah tidak berani marah lagi, namun dia masih saja berbicara denga nada yang sangat kejam,”Apakah otakmu bermasalah? Kamu jelas-jelas adalah pihak yang bersalah dalam hal ini, bagaimana Dirut Liu mungkin.......”
“Generasi pemuda dari keluarga Ji. Benar-benar mengecewakan, urutan sekunder bahkan diisi oleh orang tidak berotak, benar-benar meyedihkan,”ucap Robert Huo, Denovan Ji benar-benar merasa kesal hingga tubuhnya bergemetar, jika bukan karena identitasnya sebagai seorang asisten yang tidak cocok untuk bertengkar pada saat seperti ini, dia mungkin sudah menyerangnya sejak awal.
Robert Huo juga malas berbasa-basi dengannya, dia hanya berkata kepada Moris Liu,”Keluarga Ji memang menginginkan uang Liu’s Corp., namun bukankah Liu’s Corp. memerlukan beberapa perusahaan cabang keluarga Ji untuk memperluas usaha. Jika pernikahannya dibatalkan hanya karena kamu dipukul sekali saja, hingga akhirnya menyebabkan kerugian yang melebihi satu miliyar yuan, menurutmu, siapa yang akan terlebih dahulu dipukul oleh Dirut Liu? Kamu menikah dengan dirinya, bukan denganku, orang yang ingin membatalkan pernikahannya juga adalah dirimu. Jadi, orang yang memicu permasalahannya tetaplah dirimu.”
“Kamu, ucapanmu itu penuh dengan kebohongan, jelas-jelas kamu yang terlebih dahulu memukulku!”
“Aku tidak mengelaknya, namun sekalipun aku adalah pemicu permasalahannya, kamu adalah orang yang emosi. Sebelum menghukmku, kamu akan terlebih dahulu diberikan sebuah pelajaran yang tidak akan bisa kamu lupakan. Bagaimana kalau kamu menelepon Dirut Liu sekarang, lalu bertanya, apa yang akan terjadi jika kamu tidak bersedia menikah,”ucap Robert Huo.
Nada bicaranya terdengar mendatar, namun Moris Liu yang mendengarnya itu bergemetar.
Jangan mengira bahwa dia sangat angkuh, dia sebenarnya adalah orang yang paling memahami bisnis ini, beberapa perusahaan cabang milik keluarga Ji itu adalah target yang paling penting.
Lima ratus juta yuan itu bukanlah sebuah masalah bagi Liu’s Corp., mungkin jika mereka bisa mendapatkan kekuasaan untuk mengendalikan beberapa perusahaan ini, keuntungan yang akan mereka dapatkan kedepannya bisa saja mencapai miliyaran rupiah yuan.
Jangan membahas mengenai putranya yang tidak kompeten ini, sekalipun Tuan Liu sendiri yang tertekan, dia juga tidak akan merasa keberatan.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangMenunggumu Kembali
NovanEverything i know about love
Shinta CharityMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaYama's Wife
ClarkBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li