Inventing A Millionaire - Bab 176 Transaksi
Robert Huo melihat ke sekeliling. Meski ruangan tempatnya berada memiliki lampu, namun jendelanya disegel. Yang di dalam tidak bisa melihat ke luar, begitu pun sebaliknya. Alhasil, ia sepenuhnya tidak tahu dirinya berada di mana.
Satu-satunya hal yang pasti adalah tempat ini berusia sangat tua, terlihat dari model perabotan dan struktur dindingnya. Atapnya yang berkayu sanggup untuk menjelaskan bahwa bangunan ini minimal sudah berusia tiga puluh hingga empat puluh tahun.
Selain pria botak di dekatnya, di ruangan itu ada empat hingga lima pria yang tengah berdiri. Ada yang mengangkat pakaian hingga ke perut, ada pula yang memakai kaos dalam saja hingga tato di lengannya terpampang.
Melihat perangai ganas dan tidak takut apa pun dalam diri mereka, Robert Huo yakin tempat ini berlokasi di titik yang sangat terpencil. Tidak ada seorang pun yang lalu-lalang di depannya. Bahkan jika berteriak minta tolong hingga pita suaranya rusak, ia tidak akan memperoleh bantuan apa pun.
Sikap Robert Huo yang kelewat tenang membuat pria botak sedikit tidak senang. Pria botak mengayunkan tangan dan menamparnya: “Lihat-lihat apa kamu? Kamu tidak dengar kata-kataku?”
Dengan pipi yang terasa panas, yang ditampar menjilat gusinya yang terasa sedikit mengeluarkan darah. Kemudian, ia menatap si pria botak dan bertanya: “Jika aku tanya siapa yang menyuruhmu menculikku, kamu pasti tidak mau jawab. Aku langsung tanya hal ini saja, sepuluh juta yuan cukup untuk melepaskanku tidak?”
Tidak menyangka perkataan pertama culikannya akan seperti ini, pria itu terhenyak untuk sementara waktu. Seberkas kegembiraan melintas di matanya.
Meski berbisnis dengan Kakak Ipar bisa menghasilkan banyak uang, namun ia hitungannya tetap pekerja biasa. Setahun, pendapatannya mentok-mentok delapan ratus ribu yuan.
Sepuluh juta yuan…… Ia harus bekerja berapa tahun untuk dapat uang sebanyak ini?
Pria botak ini adalah Dave Tong, yang sebelumnya disebut-sebutkan oleh sekretaris Nicho Huo.
Andai orang yang menyuruhnya adalah orang lain, Dave Tong mungkin bisa melepaskan Robert Huo dengan biaya sepuluh juta yuan. Akan tetapi, memikirkan kekuatan keluarga Huo, pria itu dengan bijak menolak dan menampar Robert Huo lagi: “Kamu menganggapku bodoh? Apakah kamu menganggap kami penculik sungguhan?”
Meski Dave Tong terlihat tidak senang dengan tawarannya, Robert Huo barusan dengan tajam berhasil menangkap tatapan kegembiraannya yang singkat.
Tatapan itu menandakan lawannya ini bisa diluluhkan dengan uang.
Karena dia bisa diluluhkan dengan uang, dirinya tidak akan berada dalam bahaya besar. Minimal, dia tidak akan merengut nyawanya.
Dave Tong mana tahu Robert Huo sekarang tidak bisa mengeluarkan uang sebesar sepuluh juta yuan? Pria itu barusan mengajukan tawaran hanya untuk menentukan seberapa bahaya situasi dirinya sekarang.
Setelah berhasil menguji titik lemah lawan bicaranya, Robert Huo melanjutkan: “Berhubung kalian bukan penculik sungguhan, kalian berarti hanya ditugaskan orang untuk memberiku pelajaran. Aku tidak tahu kalian akan memberi pelajaran sampai tahap apa, tetapi aku ingin mengingatkan satu hal: jecuali kalian membunuhku, masalah ini akan membuat kalian sangat kerepotan. Ini bukan ancaman pribadi, melainkan pengingat bahwa sistem hukum negara sekarang sudah sangat sempurna. Setelah tugasmu usai, orang di belakangmu tidak akan melindungimu lagi. Jadi, kamu boleh pertimbangkan mendapatkan kekayaan ekstra dariku, kemudian melepaskanku. Jelas, aku bersedia memenuhi permintaan kalian untuk membuat diriku terlihat sedikit tragis, jadi penyuruh kalian akan puas dengan laporan yang diterima. Jika kita bekerja sama, aku tidak akan kesakitan dan kalian tidak akan kena masalah. Sama-sama untung.”
Tawaran ini membuat Dave Tong dan rekan-rekannya agak tergoda.
Meskipun dulu merupakan gangster, mereka sekarang sudah punya profesi yang halal. Jika bukan karena ajakan, lebih tepatnya paksaan, Dave Tong, mana mungkin mereka bakal menculik orang seperti dulu lagi?
Andai bisa mendapatkan uang sekaligus memberi laporan yang memuaskan pada keluarga Huo, itu akan luar biasa!
Melihat Dave Tong mulai goyah, Robert Huo tahu ia telah berhasil mempengaruhi pihak lawan. Pria itu meyakinkan lagi: “Aku tidak tahu siapa nama kalian, bahkan informasi-informasi dasar lainnya pun juga tidak tahu. Sekali pun aku menelepon polisi setelah insiden ini berakhir, aku akan sangat kesulitan menjelaskan seperti apa penampilan kalian pada polisi. Dan di sekitar sini seharusnya tidak ada kamera pengawas, jadi kalian tidak perlu khawatir identitas kalian terungkap. Yang kalian perlu lakukan cuma mengambil bagian uang masing-masing dan berpencar.”
Seorang pria dengan tato macan tutul di lengan berjalan dan berbisik pada Dave Tong: “Kak Dave, semua perkataan pemuda ini masuk akal. Kita tidak ahli dalam bidang culik-menculik. Jika ada salah langkah, kita bisa-bisa kena masalah besar.”
Dave Tong, yang berperan sebagai pemimpin mereka, tentu sudah mempertimbangkan ini. Mereka berani menculikt Robert Huo atas permintaan keluarga Huo.
Tetapi, semua gangster, baik yang masih aktif mau pun yang sudah beralih profesi, paham bahwa rekan sendiri saja tidak bisa diandalkan, apalagi orang luar?
Saat ini mereka bilang akan melindungi kita. Tetapi, ketika benar-benar terjadi, mereka akan bilang mereka tidak mengenalmu!
Hanya karena berambisi menjilat keluarga Huo, juga tahu bahwa Robert Huo tidak punya latar belakang apa pun yang luar biasa, Dave Huo baru berani menjalankan aksi ini.
Bujukan rekan-rekannya membuat kekerasan hati pria itu makin goyah.
Pada momen ini, ponselnya berdering. Ia mengangkat ponselnya dan membaca identitas peneleponnya, kemudian menekan tombol angkat: “CEO Qin, ei, aksi berjalan mulus. Orangnya sudah ada di kami. Benar, benar, pasti tidak salah orang. Kamu tenang saja!”
Robert Huo memasang telinga lekat-lekat. Ia secara samar bisa mendengar suara pria di seberang: “Bos bilang, amputasi anggota geak pemuda itu. Potong sampai habis, jangan bersisa.”
Dave Tong telah mengetahui permintaan ini sebelumnya. Namun, begitu disebutkan lagi, ia memutuskan bernegosiasi: “Apakah itu agak kejam…...”
“Kamu takut apa? Dia hanya seorang pemuda miskin yang tidak punya kuasa dan kekuatan. Dia mati pun tidak akan ada yang peduli. Apalagi, kamu punya kami sebagai pendukung. Jika sesuatu terjadi, kami jamin kehidupanmu akan tetap baik-baik saja!”
“Baik kalau begitu…...”
Setelah menutup telepon, pria itu menatap korban culikannya beberapa saat. Tiba-tiba, ia melayangkan tendangan dan memaki: “Bangsat, hampir saja kami tertipu olehmu! Kamu hanya seorang pemuda miskin, mana mampu kamu bayar sepuluh juta yuan?”
Daritadi diikat di kursi, tendangan barusan membuat kepala belakang Robert Huo terbentur lantai. Sensasinya amat menyakitkan!
Pria malang itu menarik napas dalam-dalam untuk menjaga dirinya tetap tenang, lalu menanggapi: “Ayahku sedari dulu mengajari untuk tidak memamerkan kekayaan. Jangan lihat rumahku bobrok dan pakaianku jelek, aku dan istriku sejatinya menghasilkan jutaan yuan per bulan! Bila tidak percaya, kamu boleh melakukan penyelidikan dulu. Di gedung tinggi pusat kota, kami punya sebuah ruang kerja. Nama perusahaan kami New Hope Corp.”
Dave Tong menatap Robert Huo, yang terbaring di lantai, tanpa melakukan apa pun lagi. Seorang pria dengan wajah galak di sebelahnya menghampiri dan menghasut, “Kak Dave, buat apa kamu berbasa-basi dengan orang rendahan ini? Cepat habisi dia lalu pergi melapor, kelar kan urusan? Kalau kalian takut, aku bersedia menggantikan kalian!”
Sembari bertutur demikian, pria itu mengeluarkan belati dari pinggang dan berjalan menuju Robert Huo.
Setelah berjongkok, pria itu menjambak rambut targetnya dan berkata keras: “Pemuda, jangan salahkan kami bisa kejam begini. Salah sendiri kamu memprovokasi orang yang tidak seharusnya diprovokasi!”
Belati yang dipegangnya masuk menusuk pergelangan kaki si pria.
Dulu gemar berkelahi, Dave Tong dan rekan-reaknnya sudah lihai dalam memutus tendon dan memotong kaki lawan.
Belati tajam itu langsung menusuk kulit dan daging Robert Huo. Darah mengalir keluar hingga si pria mengernyitkan alis. Di tengah menahan rasa sakit, ia berteriak: “Jika tidak percaya dengan omonganku, kalian sebaiknya tetap melakukan pengecekan. Setelahnya, baru kalian putuskan ingin bertindak bagaimana. Jangan memotong kakiku maka kalian bisa dapat sepuluh juta yuan, transaksi seajaib ini masa kalian tidak mau lakukan? Otak kalian kemasukan air got ya!”
“Sialan! Kamu tuh yang kemasukan air got, bicaranya saja ngaco!” Pria berbelati mengatai balik dengan volume suara yang lebih keras.
Robert Huo bisa merasakan ujung belati sudah hampir menyentuh tendonnya.
Pada saat ini, ia benar-benar membenci orang yang barusan menelepon Dave Tong. Jika tidak terjadi panggilan telepon yang mengalihkan perhatian itu, orang-orang ini sekarang mungkin sudah menyetujui tawarannya.
Pada momen ini juga, Dave Tong tiba-tiba berteriak: “Tunggu sebentar!”
Tangan pria berbelati berhenti bergerak, lalu kepalanya didongakkan ke atas.
Dave Tong ragu-ragu selama beberapa detik, lalu memberi kode mata ke arahnya dan berinstruksi: “Diamkan dia untuk sementara. Mari periksa dulu apakah semua omongannya sungguhan.”
“Kak Dave, kamu benar-benar tergerak dengan omong kosong pria miskin ini? Mana ada orang berpenghasilan jutaan yuan sebulan mengenakan pakaian seperti dia? Semua pakaiannya itu pakaian yang dijual di pinggir jalan.” Pria yang memegang belati mendebat.
Sembari menahan rasa sakit di pergelangan kaki, Robert Huo memberi penjelasan lebih lanjut: “Sangat mudah untuk menyelidiki kekayaanku. Kamu bisa memeriksa luar dan dalam tentang perusahaanku. Jika tidak tahu bagaimana cara memperoleh datanya, kalian bisa juga pergi ke The Fort Restaurant. Aku pernah makan di sana, manajer operasional dan pelayannya semua kenal aku. Aku berduit atau tidak, kalian bisa langsung tahu dengan menanyai mereka.”
The Fort Restaurant adalah restoran tempat reunian kemarin. Restoran ini merupakan salah satu restoran Barat paling mewah di seluruh penjuru kota.
Meski bukan orang kelas atas, Dave Tong pernah makan di restoran itu dengan Alex Liao. Jadi, ia punya gambaran seberapa mahalnya menu-menu yang ada di sana.
Orang biasa-biasa tidak akan rela makan di sana. Hanya untuk jadi setengah kenyang, satu keluarga yang beranggotakan tiga orang harus merogoh kocek minimal dua ribu yuan.
Dave Tong menghampiri, menepuk wajah Robert Huo, dan memperingatkan dingin: “Pemuda, semoga saja semua perkataanmu jujur. Kalau sampai kamu ketahuan berbohong untuk menunda-nunda eksekusi kami, kami tidak hanya akan memotong tangan dan kakimu. Kami akan sekalian memotong lidahmu biar kamu tidak bisa tipu-tipu lagi!”
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMi Amor
TakashiYour Ignorance
YayaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li