Inventing A Millionaire - Bab 38 Menyulitkan
"Hmm, benar......" Robert Huo tetap bertanggapan tidak jelas.
Natalie Ning tidak membahasnya lagi, hanya menempelkan tubuhnya dengan semakin erat pada sang pria, seakan-akan ingin menggunakan cara seperti ini untuk berkata pada suaminya, bahwa dirinya tidak merasa risi.
Ini telah mencelakai Robert Huo, sentuhan dari belakang begitu nyata, membuatnya mampu merasakan sentuhan dari setiap inci kulit dengan jelas. Hidungnya samar-samar mampu mengendus aroma tubuhnya Natalie Ning, ini merupakan aroma shampo yang sering digunakannya. aromanya tidak pekat, tapi memiliki aura yang memikat.
Malam ini, Robert Huo nyaris mencubit pahanya sampai bengkak, kalau tidak merasakan kesakitan yang luar biasa, dia takut dirinya bakalan tak tahan, dan menggarap Natalie Ning yang masih tidak mengetahui apa-apa.
Keesokan harinya saat bangun, semangat Natalie Ning sangat penuh, jarang-jarang dia bisa tidur dengan sangat lelap. Semangatnya sangat sempurna.
Sedangkan Robert Huo terlihat kurang bersemangat, membuat Natalie Ning menanyakannya: "Kenapa terlihat kurang bersemangat, sakit?"
"Tidak, mungkin telah terlalu menguras otak. Nanti akan membaik dengan istirahat baik-baik setelah tidak sibuk lagi." Robert Huo menanggapinya sambil menguap.
"Jaga kesehatanmu, kalau benar-benar tidak tahan, tidak perlu pergi ke tempat Eugene lagi." Natalie Ning berkata dengan penuh perhatian.
"Tidak masalah, aku tahu batasan terhadap kesehatanku, jangan khawatir. Pergi antarlah Gaby masuk sekolah, aku langsung pergi masuk kerja." Robert Huo berkata.
"Pergilah." Natalie Ning melambaikan tangan terhadapnya, Gaby juga berpamitan terhadapnya dengan sopan.
Setelah meninggalkan rumah, dia memalingkan kepala melihat Natalie Ning yang masih berdiri di depan pintu mengantar kepergiannya, suasana hati Robert Huo bercampur aduk.
Di satu sisi dia sangat bersyukur istrinya Shawn Li adalah seorang wanita yang begitu lembut dan baik hati, di saat bersamaan juga merasa pusing terhadap bagaimana caranya menghadapi Natalie Ning ke depannya.
Melihat dari tindakan Natalie Ning semalam, dia adalah seorang wanita yang sangat mudah bergantung pada suami.
Semakin berhasilnya dia, sang wanita akan menempel semakin dekat, apanya yang mesra atau tidak, bukankah masalah seperti ini sangatlah wajar bagi suami istri?
Di mata Natalie Ning, kalau pun benar-benar terjadi sesuatu, dia akan menganggap ini wajar-wajar saja. Malahan akan terasa aneh jika tidak terjadi.
Tapi bagaimana dengan Robert Huo......
Apakah benar-benar harus menggantikan Shawn Li dan menumbangkan Natalie Ning?
Meskipun masalah ini terasa sedikit merangsang, tapi setelah mendinginkan kepala, Robert Huo tetap merasa dirinya tidak boleh terlalu buas.
Setidaknya sebelum berhasil menangani hambatan psikologi, dia tidak boleh membuat gairahnya menenggelamkan akal sehat!
Dia menekan masalah ini dengan paksa dalam lautan pikirannya, Robert Huo menaiki taxi pergi ke perusahaan.
Ruang kantornya tetap berada di sudut ruangan rapat, saat memasuki perusahaan hari ini, semua orang yang bertemu dengannya terlihat tak mampu menahan tawa.
Terlihat jelas, asisten GM baru yang bekerja di ruang rapat telah menjadi salah satu bahan tertawaan terkini dalam perusahaan.
Robert Huo yang telah memberikan hiburan bagi orang lain tidak terpengaruh karena hal ini.
Dia pergi ke ruang rapat dan menyalakan komputer dengan tenang, mencari data-data yang diperlukannya dengan tenang.
Dalam selang waktu kerjanya, Nova Ji datang melihatnya, bertanya kapan jalan keluarnya ada.
Robert Huo kurang lebih telah selesai mencari data, hanya tinggal menyimpulkannya, lalu sudah boleh mulai merancang rencana yang lengkap.
Nova Ji sangat panik terhadap masalah ini, karena Departemen Keuangan perusahaan telah menghubunginya. Colin Ji sendirilah yang menanyakannya, kenapa ada 60% piutang yang belum diterima.
Biasanya, terlambat menerima pembayaran selama satu kuartal bukanlah masalah besar.
Dulu Charles Ji terkadang terlambat menagihnya selama setengah tahun, dan Colin Ji tidak pernah mengkritiknya. Sekarang sehari setelah Charles Ji baru saja melemparkan cacatan hutang ini padanya, sang pria malah begitu tak sabarannya datang menginterogasikannya.
Menurut aturan perusahaan, akhir tahun sudah seharusnya selesai menagih seluruh hutang yang ada, makanya desakan Colin Ji tidak termasuk melanggar aturan.
Jelas-jelas tahu ini adalah tindakan untuk menjebaknya, tapi Nova Ji hanya bisa menerimanya dengan pasrah, kecuali kalau dia tidak ingin bekerja lagi.
Saat tiba jam 5, Nova Ji kembali datang ke ruang rapat, sebelum dia sempat berkata, Robert Huo sudah duluan bersuara: "Kebetulan kamu datang, rencananya baru saja selesai, coba lihat garis besarnya, lalu kita bahas lagi perbaikannya secara mendetail."
"Secepat itu?" Nova Ji merasa heran sambil berjalan ke depan layar komputer dengan tak sabaran, ingin melihat Robert Huo sebenarnya telah merancang rencana penanganan seperti apa untuknya.
Hanya dengan melihat beberapa kalimat yang pendek, Nova Ji melongo.
Dia spontan melihat Robert Huo sekilas. Bertanya: "Kamu gila ya?"
"Kalau tidak mengambil resiko, bagaimana mungkin bisa meraih keuntungan?" Robert Huo tertawa, lalu berdiri dan berkata: "Kamu jangan panik, duduk dulu dan lihat sampai selesai perlahan-lahan. Aku pergi seduhkan kopi untukmu."
Nova Ji tidak merasa ragu, langsung duduk di depan komputer dan membacanya dengan teliti.
Saat tiba di sepen, Robert Huo mengambil Biji Kopi Blue Mountain, saat baru saja memasukkannya dalam mesin kopi, beberapa pegawai dari Departemen Pemasaran masuk ke dalam.
Mereka saling bertatapan saat melihat Robert Huo, dan tertawa diam-diam.
Robert Huo tidak berniat untuk meladeni mereka, hanya fokus menyeduhkan kopi.
Namun karena Robert Huo tidak memberi tanggapan apapun. Nyali mereka mulai menjadi besar.
Salah satu dari mereka mendekat, menyenggol Robert Huo sebentar, lalu berkata dengan senyuman sinis: "Kawan, ajarilah kita bagaimana caramu bisa memikat GM kita yang cantik?"
"Benar, dari seorang supir menjadi asisten GM, kamu cukup hebat juga." Orang lainnya berkata dengan maksud tersirat.
Beberapa yang lainnya tertawa, penuh dengan penyindiran.
Robert Huo memalingkan kepala melihat mereka sekilas, lalu berkata: "Kalian kelihatannya memiliki banyak waktu luang, pekerjaan sudah selesai?"
"Kenapa, Pak Asisten ingin menguji kami? Aduh, sayangnya kamu hanyalah asisten GM, bukanlah Direktur dari Departemen Pemasaran, juga bukanlah orang di bidang administrasi. Oh iya, kopi ini bukan untuk kamu sendiri bukan, tadi GM sepertinya kembali pergi mencarimu. Tsk tsk, sungguh mesranya, adegan ruang rapat, pintar bermain juga."
Percakapan yang penuh dengan fitnah ini tidak diladeni oleh Robert Huo, dia hanya melihat bet nama yang ada di dada beberapa orang ini, lalu mengalihkan perhatiannya pada mesin kopi.
Setelah kopi selesai diseduh, dia menuangkannya dalam dua cangkir, mengambilnya dan pergi dari sana.
Terdengar suara yang tidak begitu diperkecil dari belakang: "Cih. Benar-benar menganggap dirinya sebagai Asisten GM, pura-pura apaan!"
"Benar, aku dengar-dengar GM kemungkinan besar akan dipecat dalam waktu dekat ini. Kita lihat saja nanti dia bakalan bagaimana."
"Seorang pengikut yang hidup dengan mengandalkan wanita malah sok hebat di depan kita, otak manusia merupakan benda yang bagus, sayangnya dia tidak memilikinya."
Robert Huo tidak menaruh semua ucapan ini ke dalam hati, karena orang dalam perusahaan yang ingin mengatakan hal semacam ini terhadapnya sangat banyak.
Mungkin di mata semua orang, dirinya bisa menduduki posisi sebagai asisten GM karena mengandalkan hubungan pribadinya dengan Nova Ji.
Kalau mereka tidak memiliki hubungan seperti ini, maka dirinya tidak akan memiliki kemampuan seperti ini, makanya berharap bisa mengasimilasi orang lain dengan pikiran jahat dan kotor.
Robert Huo membawakan kopi masuk ke dalam ruang rapat, lalu meletakkan cangkir ke atas meja komputer, melihat Nova Ji terlihat sedang sangat serius, Robert Huo tidak buru-buru menanyakannya.
Sesaat kemudian, Nova Ji mengangkat kepala melihatnya, bertanya: "Kamu yakin ini akan berhasil?"
Robert Huo meletakkan cangkir kopinya, menganggukkan kepala dan berkata: "Persentase keberhasilan sangat besar."
Nova Ji kembali menjadi serius, dia mengangkat cangkir kopi, mencicipinya seteguk. aroma yang pekat menjalar dari mulut sampai ke hati.
Di saat bersamaan ketika meletakkan cangkir kopi, Nova Ji terlihat seakan-akan telah membulatkan tekadnya, berkata: "Kalau begitu lakukanlah seperti itu, tapi masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki."
"Pemahamanku terhadap perusahaan jelas tidak sedalam kamu, selama tidak mengubah kerangkanya secara keseluruhan, kamu ubah sendiri poin-poinnya secara teliti. Aku percaya kamu bisa melakukannya dengan baik." Robert Huo tidak keberatan.
Terlihat jelas, rencana yang diajukan oleh Robert Huo telah memberinya kepercayaan diri yang besar.
Hanya saja Nova Ji tak tertahankan untuk menanyakan sebuah pertanyaan yang pernah ditanyakan: "Kamu benar-benar tidak teringat akan sesuatu?"
"Apa maksudnya?" Robert Huo balik menanyakan dengan kebingungan, ini sudah kedua kalinya Nova Ji menanyakannya pertanyaan yang sama.
"Tidak apa-apa."
Nova Ji tetap menggelengkan kepala sama seperti sebelumnya, membuat semua kecurigaannya kembali ke dalam hati.
Robert Huo menyadari ada suatu rahasia yang disembunyikannya, tapi karena dirinya tidak memberikan sebuah jawaban yang pasti, Nova Ji pun tidak akan mengatakannya dengan mudah.
"Kurang lebih sudah tiba waktunya, pulanglah, aku akan mengubah poin-poinnya sebentar, besok mulai dijalankan secara resmi." Nova Ji bangun dan mencabut USB yang dicolok dalam komputer.
Melihat dia tidak ingin terus membahas topik ini lagi, Robert Huo pun tidak lanjut menanyakannya.
Dia tahu jelas orang seperti Nova Ji kalau tidak ingin mengatakannya, bertanya seberapa kali pun tidak akan berguna.
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyMi Amor
TakashiAsisten Bos Cantik
Boris DreyIstri kontrakku
RasudinBack To You
CC LennyMr Huo’s Sweetpie
EllyaBaby, You are so cute
Callie WangInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li