Inventing A Millionaire - Bab 285 Persahabatan
Tanpa berlama-lama, Charles Ji segera meninggalkan teahouse itu dengan marah.
Sebelum pergi, ia menuding Timmy Wang dan hendak mengumpatnya, tapi saat melihat Robert Huo yang duduk di sebelahnya, ia berusaha menahan diri.
Charles Ji merasa Timmy Wang seorang bajingan, masih begitu muda ia berani membuat masalah dengannya?
Hal ini tak ada hubungannya dengannya, kenapa ia ikut campur!
Setelah Charles Ji pergi, Timmy Wang tersenyum mencemooh dan bertanya, “Master, kenapa anda menjadi asisten wakil GM yang payah itu?”
Setelah berpengalaman di bursa saham selama bertahun-tahun, Timmy Wang sangat pandai menilai orang. Orang seperti Charles Ji takkan bisa bertahan di bidang ini, hanya dalam waktu setengah bulan ia pasti telah diperdaya oleh orang lain.
Sedangkan Robert Huo sangatlah hebat di mata Timmy Wang.
Kenapa orang hebat sepertinya menjadi asisten orang payah seperti itu?”
Robert Huo tersenyum dan menjawab, “Aku bukan asistennya, tapi asisten GM Nova Ji.”
“Melihat wakil GM nya sepayah itu, sepertinya GM nya kurang lebih juga seperti itu,” kata Timmy Wang.
Ia bukannya meremehkan Keluarga Ji, ia hanya tak terima Robert Huo diperlakukan seperti ini.
Bagi Timmy Wang, tak ada orang yang berhak menyuruh-nyuruh Robert Huo, kecuali istri dan putrinya.
Jangankan wakil GM perusahaan cabang Ji’s Corp, bahkan Dirut Ji’s Corp pun tak berhak melakukannya.
Mana mungkin mereka berhak menyuruh-nyuruh orang hebat seperti master?
Robert Huo memahami apa yang dipikirkannya dan berkata, “Kemampuan Nova Ji cukup baik, ia hanya perlu sedikit bimbingan, kelak ia akan sangat berguna bagiku.”
Timmy Wang bergumam, ia kurang lebih memahami maksud Robert Huo. Seperti yang telah diduganya, ia tak hanya pasrah menjadi bawahan seseorang, tapi ia memiliki rencana lain.
Begitulah master, sulit ditebak.
“Master, apa yang ingin anda perintahkan padaku?” tanya Timmy Wang.
Robert Huo menjawab, “Banyak sekali, yang terpenting untuk saat ini, aku ingin kau merekrut orang-orang yang berbakat dan membentuk sebuah tim, lalu kau harus berusaha mengumpulkan banyak modal, ada pertarungan sulit yang akan kita hadapi.”
Timmy Wang bertanya dengan penasaran, “Pertarungan sulit? Sesulit apa?”
Robert Huo berpikir sejenak, lalu berkata, “Seperti bertarung 1 lawan 100, bagaimana, apakah kau merasa bisa menang?”
Timmy Wang tertegun, lalu mengangguk dengan penuh semangat, wajahnya tampak girang dan ia berkata, “Bagus! Bagus! Sejak dulu aku sudah merasa bosan dengan pertarungan biasa, aku suka yang menantang seperti ini!”
Sikap Timmy Wang saat ini jauh lebih santai, mendapatkan uang bukan lagi tujuan utamanya. Dengan kata lain, ia tak kekurangan cara untuk mendapatkan uang, selama ia mau, ia pasti bisa mendapatkannya.
Saat ini ia ingin menggapai pencapaian baru, ia ingin menjadi pesohor dalam bursa saham seperti master!
Banyak orang masih bergidik mengingat pencapaian Robert Huo saat itu.
Tak hanya pergi setelah mendapatkan 300 juta, tapi teknik yang digunakannya sungguh tak terduga.
Apa yang paling ditakuti di dunia bisnis?
Bukan orang yang paling kaya, tapi orang yang memiliki strategi yang baik.
Di awal-awal merintis bisnis, yang paling diperlukan adalah mengumpulkan uang, tapi tahap selanjutnya, harus merekrut orang yang memiliki strategi yang bagus.
Maka reputasi Robert Huo saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan Timmy Wang.
Tadi Robert Huo berkata, pertarungan yang akan mereka hadapi seperti pertarungan 1 lawan 100.
Kalimat ini mudah dipahami, nilai aset Timmy Wang saat ini berkisar antara 300-400 juta RMB, pertarungan 1 lawan 100, berarti lawan memiliki aset setidaknya 30 miliar RMB.
Perusahaan yang bisa mencapai nilai aset setinggi ini, pasti tak ada tandingannya dalam bidang apapun.
Agar orang lain tak bisa melacaknya, Timmy Wang memilih untuk memulai dengan perusahaan beraset kecil, dengan nilai sekitar 10 miliar.
Mudah diatur, tapi juga tak mudah untuk diserang.
Perusahaan besar seperti ini pasti memiliki pondasi yang kuat di segala bidang, berusaha menyerang mereka secara langsung sama saja seperti berusaha mencabut bulu dari seekor harimau.
Tapi pertarungan yang menantang seperti inilah yang membuat Timmy Wang merasa bersemangat.
Apa gunanya melawan mereka yang lemah? Selalu menang juga jadi membosankan. Semakin kuat lawannya, semakin menarik pertarungannya.
“Saat ini aku punya beberapa bawahan yang cukup hebat, aku akan membawa mereka menemuimu, oh ya, apakah kau ingin merekrut kembali bawahan-bawahanmu yang dulu?” tanya Timmy Wang.
“Kau masih bisa menghubungi mereka?” tanya Robert Huo dengan terkejut.
Setelah ia meninggalkan bursa, para bawahan-bawahannya selama 2 tahun juga meninggalkan bursa.
Beberapa tahun ini mereka sama sekali tak berkontak, Robert Huo tak tahu bagaimana kabar mereka.
“Tak sulit menghubungi mereka, mereka belum mengganti nomor telepon. Mereka semua menunggu perintahmu,” kata Timmy Wang sambil tersenyum, “Begitu anda memanggil, orang-orang berbakat ini pasti bersedia menjadi bawahanmu.”
“Benarkah, kalau begitu hubungi mereka, ajak mereka bekerja denganmu. Sebelum aku mengontakmu, jangan mengontakku, usahakan orang lain tak tahu aku terlibat dengan kalian,” perintah Robert Huo.
Timmy Wang mengangguk.
Karena mereka akan melawan perusahaan besar dengan nilai aset puluhan miliar bahkan lebih, tentu mereka harus bersikap waspada.
Maksud Robert Huo sangat jelas, ia ingin menggunakan Timmy Wang dan kawan-kawan sebagai pasukan gerilya nya.
Karena mereka adalah pasukan gerilya, orang lain takkan bisa melacak jejak mereka dengan mudah.
Meskipun ia sangat bersemangat menghadapi pertarungan yang akan datang ini, saat memikirkan ia takkan bisa bertemu Robert Huo dalam waktu yang cukup lama, dalam hati Timmy Wang merasa agak sedih.
Melihatnya tampak sedih, Robert Huo tersenyum dan berkata, “Jangan sedih, setelah semua ini selesai, kita akan banyak kesempatan untuk bertemu.”
Timmy Wang hanya menjawab dengan gumaman.
Setelah berbincang sejenak, mereka berdua saling berpamitan dan berpisah.
Sejak awal sampai selesai, Robert Huo tak pernah bertanya apakah Timmy Wang bersedia membantunya atau tidak, dan imbalan apa yang ia inginkan.
Dan Timmy Wang juga sama sekali tak menanyakan siapakah lawannya, kenapa ia bermaksud melakukan hal ini, dan resiko apa yang akan dihadapinya.
Mereka berdua tahu hubungan mereka bukanlah sepasang teman ataupun rekan kerja, melainkan guru dan murid.
Pria yang awalnya gurunya ini, sudah dianggapnya seperti ayah sendiri, dengan begitu, mereka bisa dianggap keluarga.
Karena mereka adalah keluarga, tak perlu terlalu berpanjang lebar.
Cukup sebutkan siapa lawannya, lalu lakukan apa yang harus dilakukan.
Mungkin inilah jenis persahabatan yang paling diimpikan oleh orang, bukan seberapa berharga hadiahnya, melainkan seberapa besar ketulusan dibaliknya.
Setelah berpisah dengan Timmy Wang, Robert Huo menerima telepon dari Nova Ji.
Nova Ji hendak menanyakan masalah listing, Charles Ji tak berani menemui Leonard Gao, ia terlalu malu untuk menemuinya, maka ia hanya bisa mengomel pada Nova Ji.
Bagi Dirut perusahaan manapun, go public adalah hal yang sangat mereka impikan dan harapkan.
Maka setelah mendengar kabar ini, Nova Ji segera menelepon Robert Huo untuk bertanya kenapa hal ini terjadi.
Robert Huo menjelaskannya secara singkat, mendengar Hongda Capital tak bisa dipercaya untuk membantu perusahaan go public, Nova Ji bergumam dan berkata, “Tak apa, aku hanya bertanya, jika kau tak setuju, akan kusuruh Charles Ji membatalkannya.”
Nova Ji sangat menghargai pendapat Robert Huo.
Jika ia tak setuju, sebaiknya jangan.
Jika Charles Ji marah, ia juga tak peduli.
“Tapi memang bukan hal yang mustahil untuk go public, kini aset perusahaan cabang bahkan lebih besar dari perusahaan utama, tapi kita masih harus mempersiapkan dengan lebih matang. Tentu saja selain rintangan-rintangan dalam bursa saham, kita juga harus menghadapi gejolak dalam Keluarga Ji, kau pasti tahu rintangan apa yang akan kau hadapi jika perusahaan cabang ingin berpisah dari perusahaan utama,” kata Robert Huo.
Nova Ji mendengus, awalnya saja ia bahkan tak diijinkan menjadi GM perusahaan cabang itu, apalagi membiarkan perusahaan cabang itu go public secara terpisah.
Begitu masuk listing, ia akan dikontrol oleh bursa, maka kontrol kantor pusat Ji’s Corp terhadap perusahaan cabang akan melemah.
Para keturunan langsung Keluarga Ji pasti tak menginginkan hal ini terjadi, para keturunan luar juga mungkin akan menentang.
Secara garis besar, rintangan dari pihak internal keluarga mungkin akan lebih besar dibandingkan rintangan dari luar, ini perlu dipertimbangkan.
“Setelah pulang nanti, aku akan membuat sebuah rencana dan akan kutunjukkan padamu, agar Charles Ji tak merasa hal ini adalah sebuah kerugian,” kata Robert Huo.
Nova Ji hanya menjawab dengan gumaman, jika Robert Huo berkata ia akan melakukannya, ia pasti akan melakukannya.
Tapi dalam hati, ia masih merasa ragu.
Tadi seseorang dari Departemen Administrasi melaporkan kinerja Robert Huo padanya, ia melakukan seluruh pekerjaan dengan rapi dan tanpa cela.
Kini ia bahkan akan membuatkan rencana listing untuk perusahaan, ini sama sekali tak tampak seperti membalas dendam.
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Awesome Husband
EdisonThe Winner Of Your Heart
ShintaIstri kontrakku
RasudinMy Cute Wife
DessyUnlimited Love
Ester GohInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li