Inventing A Millionaire - Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
Singkatnya, dalam benak Pan Simi, pria tidak layak dipuji.
Sebelum ia berhasil mengalihkan perhatian semua orang, pintu ruang VIP kembali dibuka. Sebuah troli makanan didorong masuk.
Di atas troli makanan ada tiga botol Domaine d’Auvenay Mazis-Chambertin Grand Cru. Selain itu, ada pula beberapa piring makan yang terlihat berkelas.
Troli itu didorong oleh tiga orang pelayan. Di belakang mereka, seorang pria asing yang mengenakan tuksedo dan berpupil mata hijau berjalan mengikuti.
Orang asing itu, yang terlihat masih muda namun karismanya sangat dewasa, langsung berjalan ke Robert Huo, membungkuk sedikit, dan tersenyum sopan. Ia kemudian berkata: “Halo Tuan, aku Myerson, manajer operasional restoran ini. Untuk menunjukkan rasa hormat kami pada seorang bartender sejati, semua makanan di troli ini kami sajikan gratis. Di sini ada tiga botol Domaine d’Auvenay Mazis-Chambertin Grand Cru, sekotak beluga kaviar jenis almas, dua puluh dua porsi steak Kobe jenis M12, dan seporsi jamon iberico. Aku harap kamu puas dengan sajian kami.”
Sebelum orang-orang di ruangan itu menetralkan diri, mereka kembali dibuat bingung oleh manajer operasional restoran yang murah hati ini.
Domaine d’Auvenay Mazis-Chambertin Grand Cru…… Satu botol harganya empat ribu dolar AS, berarti tiga botol harganya dua belas ribu dolar AS. Itu setara dengan delapan puluh ribu yuan.
dan tiga botol seharga 12.000 dolar AS, yang setara dengan lebih dari 80.000 yuan.
Anggur mahal semacam ini disajikan gratis?
Soal beluga kaviar jenis almas, steak Kobe jenis M12, dan jamon iberico…… Dari tiga menu ini, mungkin yang paling familiar bagi mereka adalah steak Kobe jenis M12.
Huruf “M” plus angka merupakan level kualitas daging steak. Sementara itu, daging sapi Kobe dikenal sebagai daging steak terbaik di dunia.
M12 hampir merupakan level yang paling tinggi. Di restoran kelas atas macam restoran ini, satu porsinya bisa dihargai dua ribu yuan.
Dengan asumsi harga itu, dua puluh tiga porsi berarti bernilai hampir lima puluh ribu yuan!
Harga steak kelas M12 begitu tinggi bukan karena dagingnya yang lezat dan segar, melainkan juga karena diambil hanya dari secuil bagian sapi wagyu. Berhubung jumlah produk yang beredar sedikit, restoran-restoran barat yang kelasnya biasa saja tidak punya akses membeli daging ini.
Perihal kaviar dan jamon iberioc, meski tidak begitu paham, mereka tetap yakin harga paling murahnya adalah angka berdigit lima.
Bila harga semua sajian ditotal, nominalnya seharusnya bisa mencapai angka dua ratus ribu yuan. Sekarang, semuanya secara mengejutkan disajikan gratis……
Jangankan Handy Niu dan yang lainnya, Pan Simi saja saat ini tercengang.
Bertahun-tahun kuliah di luar negeri, ia jelas tahu betapa tingginya “ego” restoran barat kelas atas seperti restoran ini. Jangankan menyajikan sebuah menu secara gratis, bila tip yang diberikan seorang pelanggan kedikitan, pelanggan itu bisa menghadapi teguran para pelayan.
Ini karena restoran macam ini mewakili status bangsawan. Tidak ada satu orang pun yang boleh menodai kesucian dan keanggunan posisi bangsawan!
Tetapi sekarang, manajer operasional secara pribadi menugaskan bawahan-bawahannya untuk menyajikan makanan secara gratis. Tidak hanya itu, manajer tersebut juga kelihatan cemas Robert Huo tidak puas dengan pelayanannya.
Pan Simi sangat ingin menanyai mereka. Kalian sinting? Otak kalian ditendang oleh kuda gila?
Melihat pelayan-pelayan yang sudah mulai membagikan kaviar dan mengisikan anggur ke gelas-gelas, wanita itu terdiam.
Ia tahu bahwa manajer operasional tidak sedang menghormati kedudukan Robert Huo. Dia sebatas menghormati kelihaiannya dalam mencampur koktail barusan.
Segelas koktail ditukar dengan makanan senilai dua ratus ribu yuan. Tanpa menyaksikan peristiwa ini dengan mata kepala sendiri, mana ada orang yang bakal percaya?
Selain Robert Huo, tidak ada lagi yang mengerti mengapa restoran ini begitu menghargai segelas koktail barusan. Betapa pun enaknya, dan mahalnya, bukankah itu cuma segelas koktail?
Mereka tidak mengerti bagaimana budaya Barat memaknai koktail. Di sana, koktail dianggap seni dan selera puncak kesukaan seseorang terhadap minuman anggur.
Koktail yang hanya dapat dibuat oleh satu orang di dunia ini bernilai setara dengan satu-satunya berlian besar di mahkota ratu. Nilai dan harganya tidak terhingga!
Terlepas dari apakah mereka akan menggunakan video pencampuran koktail sebagai materi iklan, atau mereka akan mencontoh gerakan Robert Huo dalam mencampur koktail, mereka akan mendapat keuntungan dan peningkatan reputasi yang besar.
Dibanding dua manfaat itu, makanan-makanan dengan total harga dua ratus ribu yuan tidak ada apa-apanya.
Untuk restoran, makanan yang dianggap berharga di mata orang lain hanyalah alat penghasil uang yang lebih banyak.
Jika kamu meminta mereka memberikan uang dua ratus ribu yuan secara tunai, mereka hampir pasti akan ragu. Tetapi, jika kamu meminta mereka menyajikan makanan senilai nominal tersebut, mereka dengan yakin akan langsung mengiyakan.
Mata semua orang secara bergiliran bergerak ke makanan, botol anggur, dan Robert Huo.
Mereka ingin mengamati pria ini lebih lama, namun tidak enak hati untuk melakukannya. Bagaimana pun, merekalah yang berinisiatif untuk mencari kesalahannya tadi.
Wajahnya sudah “ditampari” satu-satu, mereka merasa tidak enak untuk bersikap penasaran.
Tidak peduli berapa banyak pikiran yang muncul di benak, mereka terpaksa menahan semuanya.
“Aku sangat puas. Terima kasih, salam juga untuk Tuan Fabre.” Robert Huo menjawab dengan aksen Inggris yang kental.
Gelagat manajer operasional menjadi semakin hormat. Ia membungkuk dalam-dalam dan membalas: “Baik, pasti akan kusampaikan!”
Setelah semua menu kelar dibagikan, manajer itu menginstruksikan semua pelayannya untuk menundukkan tubuh sebagai tanda pamit. Mereka lalu bergegas keluar ruang VIP.
Heningnya ruang VIP sepertinya telah menjadi suatu kondisi yang normal. Semua ornag menatap kaviar dan steak kobe kelas atas.
Apa yang tengah terjadi……
Mengapa mereka merasa sedang bermimpi?
Pipi Natalie Ning memerah. Wanita itu bukan malu, melainkan bersemangat dan antusias.
Tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, Natalie Ning bertanya, “Kamu kenal bos restoran ini?”
“Tidak kenal secara personal.” Robert Huo melanjutkan: “Hanya tahu namanya saja. Identitas pemilik restoran kelas atas seperti ini sangat mudah ditemukan di berita.”
Natalie Ning tidak merasa kecewa. Ia malah bangga dengan luasnya wawasan si suami.
Ketika datang ke sebuah restoran untuk makan, siapa yang berpikir untuk mencari tahu nama bosnya? Seorang Pan Simi pun tidak tahu siapa itu Tuan Fabre.
Natalie Ning mengamati lagi menu-menu di atas meja dan kembali bertanya: “Kaviar sangat mahal kah? Baunya aneh.”
Robert Huo tersenyum dan menjawab dengan sabar: “Beluga caviar jenis almas diproduksi dari ikan sturgeon albino yang sangat langka. Berat poduksi tahunannya cuma delapan hingga tiga belas kilogram, jadi satu gigitan kecil bisa berharga ratusan dolar AS. Rasanya kamu seharusnya tidak begitu suka, jadi steak kobe jenis M12 lebih cocok untukmu. Meski berkelas tinggi, banyak orang merasa steak ini terlalu berminyak. Jadi, kamu harus menyantapnya dengan didampingi minuman anggur.”
Natalie Ning tampak seperti balita yang penasaran. Seperti ingin menambah pengetahuannya lagi, wanita itu menunjuk jamon iberico dan bertanya: “Kalau itu bagaimana? Tadi aku dengar sepertinya namanya ada kata “salmon”-nya.”
“Bukan “salmon”, melainkan “jamon”. Nama lengkapnya adalah jamon iberico. Daging Ini merupakan salah satu dari sembilan bahan makanan legendaris Eropa. Ia lebih terkenal dan lebih mahal daripada parma ham Italia. Ketika makan, kamu hanya perlu memotong jadi irisan-irisan tipis yang nyaris transparan, lalu menguyah tiap irisan secara perlahan. Saat mengunyahnya, kamu akan merasakan aroma lezat yang tertinggal lama di dalam mulut. Dengan anggur merah, kamu bisa menahan rasa enekmu memakan makanan ini. Rasanya pokoknya sangat enak. Meski agak kasar, proses penyajiannya sangat cocok dengan kepribadian orang Spanyol yang penuh gairah dan tidak peduli kendali. Kamu coba ya.”
Saat tiba di akhir uraiannya, Robert Huo sudah mengambil pisau pengiris yang ditempatkan di samping daging ham itu. Ia memotongnya sampai setengah transparan dan meletakannya di piring Natalie Ning.
Orang China terbiasa makan ham yang digoreng atau pun direbus. Mereka tidak merasa versi mentahnya layak disantap.
Sudah berusia segini, Natalie Ning tidak pernah menyantap ham mentah. Jenis ham yang biasa ia makan adalah ham yang sudah dicincang dan dimasukkan ke sebuah selubung, lalu jadi sosis. Berbeda dengan ham itu, daging ham yang terpampang di depannya sekarang dipotong langsung dari kaki sapi.
Sungguhkah makanan mentah ini bisa dimakan?
Setelah diyakinkan oleh si suami, si wanita akhrinya mencubit daging ham yang ada di piringnya dan menaruhnya ke mulut.
Setelah mengunyah beberapa kali, tatapannya berubah jadi cerah. Natalie Ning itu menelan potongan daging itu, lalu berkomentar pada Robert Huo: “Rasanya sangat enak, mulutku jadi penuh aroma ham. Aku tidak merasakan rasa mentahnya sama sekali!”
“Kalau begitu, aku akan memotong beberapa helai lagi. Aku tidak akan memberimu terlalu banyak, sebab memakannya banyak-banyak akan membuatmu merasa mual.” Si suami membalas.
Sudah gembira karena suka dengan rasa jamon iberico, si istri jadi makin gembira karena dilayani suaminya.
Ironis, selain mereka berdua, orang lain di meja tidak ada yang bergembira. Awalnya ingin berlelucon tentang pasangan ini, mengapa mereka malah jadi iri melihat keduanya memamerkan kasih sayang?
Sudah ikhlas kena potongan gaji demi hadir kemari, masa mereka hanya menyaksikan beginian?
Tidar rela!
Tetapi, apa yang bisa mereka lakukan?
Membalikkan meja dan bergegas pergi?
Di hadapan setiap orang ada seporsi kaviar. Meski sangat kecil, harga satu porsinya mencapai ribuan yuan.
Ada pula seporsi steak seharga dua ribu yuan.
Ada lagi segelas anggur yang harganya tidak jauh beda.
Mana bisa mereka membalikkan meja dan bergegas pergi?
Melihat kemesraan Robert Huo dan Natalie Ning, beberapa orang menggeretakkan gigi sampai terasa mau patah.
Dasar tidak tahu malu!
Pan Simi bahkan telah mengepalkan tangan. Sembari menatap Robert Huo, pria itu mengutuk dalam hati: “Pria sialan ini memiliki banyak keterampilan, kok bisa-bisanya Natalie Ning bilang dia selain belajar tidak bisa apa-apa lagi? Natalie Ning telah tertipu!”
Novel Terkait
Step by Step
LeksCinta Di Balik Awan
KellyLove Is A War Zone
Qing QingMata Superman
BrickGue Jadi Kaya
Faya SaitamaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Tough Bodyguard
Crystal SongInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li