Inventing A Millionaire - Bab 192 Segera Pindah
“Ayah, kamu….”
Marvis Zhang tidak mengerti, apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya?
Bukankah seharusnya sampai di hadapan orang itu, memberi tamparan padanya dulu, memakinya, lalu membuat pemilik toko mengeluarkan uang?
Kenapa tiba-tiba memberikan perlakuan yang baik kepada orang yang datang untuk menyewa rumah itu?
Tidak hanya Marvis Zhang dan yang lainnya yang bengong, bahkan agen yang berdiri di sampingnya membuka mulutnya. Mulutnya bisa dianggap tidak terlalu besar, kalau tidak dagunya akan jatuh ke bawah.
Ada apa ini?
Jika Kristo Zhang langsung menghampiri menampar seseorang, maka agen tidak merasa terkejut, namun dia mengelap air kotor dengan ekspresi menjilat, benar-benar di luar dugaan.
“Tidak perlu.” Robert Huo menangkis tangan Kristo Zhang tanpa sungkan, dia menunjuk restoran di sebelah, bertanya : ”Apakah toko ini milikmu?”
“Betul, betul, ah, bukan, putraku yang membukanya!” Kata Kristo Zhang. Dia menoleh dan memaki Marvis Zhang : ”Kamu bajingan ini, masih tidak cepat kemari meminta maaf pada Tuan Li! Benar benar bodoh!”
Marvis Zhang berjalan mendekat dengan penuh keraguan, dengan ragu ragu berkata : “Li,Tuan Li……"
“Tergagap-gagap. Bicara saja tidak lancar, apa gunanya kamu!” Kristo Zhang menampar bagian belakang kepalanya, membuat Marvis Zhang dipukul bingung.
Sampai sekarang dia tidak mengerti, bagaimana ayahnya yang begitu arogan dan dominan bisa tiba-tiba begitu hormat pada orang muda yang tidak pernah dikenal ini.
Robert Huo tahu yang Kristo Zhang takutkan bukanlah dia, melainkan Yacob Zhao, untuk orang seperti ini, harus tetap bersikap tegas, tidak bisa baik sedikitpun padanya.
Semakin kamu bersikap tegas, semakin dia menurut, sebaliknya jika memperlakukannya dengan baik, kemungkinan akan mengundang orang jahat.
“Tidak peduli toko ini adalah milikmu atau milik putramu, aku mendengar dari pemilik toko bahwa masa sewanya sudah berakhir. Aku berencana menyewa toko ini, tidak tahu apakah bisa membuat putramu pindah?”
Pertanyaan Robert Huo membuat Kristo Zhang terkejut, kemudian tanpa ragu-ragu mengangguk berkali-kali berkata : “Bisa, bagaimana tidak bisa! Tuan Li berkata, pindah, maka segera pindah! Kamu bocah tengik ini, masih tidak bergegas menelepon orang untuk memindahkan barang dan mengosongkan untuk Tuan Li!”
Marvis Zhang menyahut sebentar, baru mengeluarkan ponsel dan menelpon perusahaan jasa pindah rumah.
Robert Huo menyapa Jacques Ma dan berkata : “Masuk lihat-lihat tokonya dulu.”
Jacques Ma tidak tahu latar belakang Robert Huo, namun orang yang bisa menaklukkan Kristo Zhang seperti ini pasti bukan orang biasa. Dia bergegas menganggukan kepalanya, kemudian
mengikuti Robert Huo dari belakang masuk ke dalam restoran.
Sedangkan Marvis Zhang dengan cepat meletakkan ponselnya, bertanya : ”Ayah, siapa orang ini?”
“Ingat terakhir kali aku mengatakan kepadamu, aku bertemu dengan orang muda yang memiliki hubungan yang sangat baik dengan Profesor Yacob Zhao? Bahkan kakek keduamu memperlakukan dia dengan sangat sungkan!”
Mendengarnya, Marvis Zhang terkejut, kemudian menatap Robert Huo yang sudah masuk ke toko dengan tatapan kaget, ternyata dia…
Kristo Zhang ditampar oleh penjaga gerbang karena perihal Robert Huo terakhir kali, bahkan karena masalah ini dia murung selama beberapa hari. Namun keduanya tahu, mereka bisa memiliki kedudukan di kota ini seperti ini bukan karena dirinya hebat, juga bukan karena orang lain tidak dapat membereskan berandal, melainkan karena mereka memiliki saudara yang menjadi penjaga gerbang Profesor Yacob Zhao.
Sangat mudah untuk membereskan berandal, namun bila karena ini menyinggung profesor tua itu, maka terlalu tidak sepadan.
Jadi, ayah dan anak Kristo Zhang itu sangat anehnya hormat atau bisa dibilang segan pada orang yang memiliki hubungan dengan Profesor Yacob Zhao.
Teringat barusan dia hampir memukul Robert Huo, hati Marvis Zhang menjadi takut seketika, dia bergegas bertanya kepada ayahnya apakah akan menimbulkan masalah.
Kristo Zhang marah dan menampar sekali lagi, dia memaki berkata : “Dasar bajingan, kamu tidak melihat dengan jelas siapa, apakah dia adalah orang yang bisa kamu singgung! Nanti bila dia mengatakan hal yang buruk di hadapan kakek kedua, tidak perlu sampai hingga ke telinga
Profesor Zhao, kita berdua pasti akan sangat sial!”
“Kalau, kalau begitu bagaimana?” Marvis Zhang juga terkejut.
Kristo Zhang berpikir sebentar, menggertakan gigi berkata : “Bukankah tadi dia bilang ingin menyewa toko ini, kamu cepat pindahkan barang-barang yang tidak berguna, barang-barang yang berharga, yang masih bisa ditinggalkan, berikan padanya sebagai hadiah.”
“Ha? Itu tidak murah.” Kata Marvis Zhang.
“Tahu apa kamu! Bila barang-barang ini kita bawa dan jual ke tempat barang bekas, bisa dijual dengan harga berapa? Jika dihitung, hanya bernilai 10.000 RMB atau kurang sedikit. Bila memberikan barang ini sebagai hadiah, bisa memiliki takdir yang baik dengan orang seperti ini, apa kamu masih merasa rugi? Aku bilang kamu memiliki kepala yang besar, kenapa kecerdasanmu sepenuhnya mengikuti Ibumu? Bila memiliki setengah kecerdasanku, hidupmu tidak perlu sampai seperti ini!” Maki Kristo Zhang.
Meskipun Marvis Zhang setuju dengan prinsip ini, namun untuk kalimat di belakang dia masih tetap tanpa sadar bergumam : ”Hidupmu juga begitu saja….”
Saat ayah dan anak ini sedang berbicara di luar, Robert Huo sudah melihat perkiraan keadaan toko.
Seperti yang dikatakan Jacques Ma, kondisi tempat ini benar-benar dibuat menjadi buruk, sedikitpun tidak seperti restoran. Tetapi yang dilihat Robert Huo adalah tata letak toko, bagaimanapun dia akan merenovasi ulang setelah menyewanya.
Struktur bangunannya bisa dibilang termasuk lumayan bagus. Berbagai infrastrukturnya juga cukup lengkap, satu-satunya masalah yaitu gang di bagian belakang benar-benar sangat bau, baunya bisa tercium langsung ke dalam ruangan.
Meskipun bisnisnya nanti yang utama adalah pesan antar, tapi bagaimana jika ada konsumen yang ingin makan di restoran? Bagaimanapun juga harus menyiapkan beberapa meja dan kursi.
Jadi bau ini masih menjadi masalah yang sangat penting, harus dibersihkan dengan baik, jika tidak jangankan konsumen, para koki yang bekerja disini juga akan merasa kesal.
“Pada dasarnya memenuhi persyaratanku, hanya saja harus meminta orang untuk membersihkan gang di belakang.” Kata Robert Huo.
Hati Jacques Ma gembira mendengarnya, awalnya dia mengira toko sudah dibuat menjadi seperti itu, Robert Huo pasti tidak akan menyukainya tidak ingin menyewa. Sekarang dia hanya berkata harus membersihkan gang belakang saja, Jacques Ma mana mungkin keberatan, dia segera menepuk dadanya mengisyaratkan akan segera memanggil orang untuk membersihkannya, menjamin sebelum matahari terbit besok pagi akan membuat gang belakang bersih!
Sedangkan hal mengenai uang sewa, Robert Huo berencana untuk menandatangani kontrak selama lima tahun terlebih dahulu, dan ini membuat Jacques Ma semakin terkejut dan senang.
Meskipun dia sudah mengatakan bahwa uang sewa tahun pertama mendapat diskon 20%, namun hanya uang sewa di empat tahun berikutnya saja, meskipun tidak naik harga, juga bisa mendapatkan ratusan ribu RMB.
Selain itu dia bisa melihat Robert Huo adalah orang yang melakukan urusan besar, bahkan Kristo Zhang pun menjilatnya, baginya menyewakan tokonya pada orang seperti ini hanya ada keuntungan, tidak ada kerugian.
Oleh sebab itu Jacques Ma segera menurunkan harga sewa.
Menyewakan pada Marvis Zhang, satu bulannya disewakan seharga 15.000 RMB, sedangkan menyewakan kepada Robert Huo, 1 tahun hanya meminta 150.000 RMB, sama saja
dengan memberi gratis dua bulan uang sewa.
Robert Huo juga tidak berpura-pura mengalah berkata tidak perlu memberi diskon, uang siapa yang datang dari terbawa angin, jika bisa berhemat maka berhemat. Tidak perlu mempersulit diri dengan uang karena harga diri.
Karena tidak ada agen, maka kontrak kedua orang tersebut harus dibuat oleh Robert Huo sendiri, bagaimanapun sekarang Marvis Zhang masih belum pindah, juga tidak terburu-buru.
Keduanya berbicara dan mengobrol. Keluar dari toko, Kristo Zhang segera membawa Marvis Zhang untuk menyambutnya, dengan wajah penuh senyum bertanya : “Bagaimana Tuan Li, apakah anda puas dengan toko ini?”
Dari nada bicaranya, seolah-olah toko ini adalah miliknya.
Meskipun Robert Huo tidak menyukai bajingan seperti ini, namun dia tahu prinsip lebih baik menyinggung orang besar daripada orang kecil, dia berkata : “Lumayan, sudah berencana untuk membayar sewa, kapan kalian pindah?”
"Segera pindah, segera pindah, sebelum matahari terbenam akan sudah selesai pindah!” Kristo Zhang bertanya dengan menjilat : “Apakah Tuan Li menyewa toko untuk membuka restoran juga? Barang yang ada di dalam ini semuanya baru, Anda lihat apakah ada yang diperlukan? Anda tidak perlu membayar, hanya ingin berteman dengan Anda saja.
Robert Huo menggelengkan kepala dan berkata : “Tidak perlu, aku sudah membeli barang yang aku perlukan, jadi kamu bisa pindahkan semua. Besok aku akan datang mengambil kunci, jika ada barang yang belum dipindahkan, aku akan menyuruh pemulung untuk mengambilnya.”
Banyak barang di toko termasuk meja dan kursi, memang baru, hampir tidak pernah dipakai. Jika mengambil secara gratis, maka akan menghemat banyak uang.
Namun ada beberapa uang yang Robert Huo bersedia untuk menghemat, seperti Jacques Ma yang setiap tahun memberi diskon uang sewa dua bulan padanya, dia akan menerima dengan senang hati.
Namun ada beberapa uang yang Robert Huo tidak akan menghemat satu sen pun.
Kristo Zhang, orang kecil seperti ini, Robert Huo menghormatinya namun tidak ingin terlalu dekat, tidak menyinggungmu, juga tidak akan memiliki hubungan sedikitpun denganmu.
Jangankan hanya memberikan alat-alat makan, meskipun memberikan sebuah gunung emas pun, Robert Huo juga tidak ingin sedikitpun.
Sikapnya yang terus terang membuat Kristo Zhang sedikit canggung, ingin memberi hadiah pun tidak bisa, sangat memalukan.
Tapi dia juga tidak berani marah, hanya tertawa terkekeh berkata : ”Baiklah, bila Tuan Li tidak mau, nanti aku akan menyuruh orang untuk memindahkannya. Jika nanti Tuan Li membutuhkan bantuan apapun, bisa menghubungiku kapan saja, aku jamin akan langsung datang!”
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMenantu Hebat
Alwi GoMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeWonderful Son-in-Law
EdrickMy Perfect Lady
AliciaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li