Inventing A Millionaire - Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
Dirut Liu sudah menjelaskan permasalahan pernikahan ini kepada Moris Liu dengan sangat mendetil, bahkan sangat tegas sebelum mereka datang ke rumah keluarga Ji.
“Pernikahan ini berhubungan dengan puncak kejayaan perusahaan dalam waktu dua puluh tahun ke depan, jika berhasil, kita dapat menargetkan puluhan miliyar yuan. Jika tidak berhasil, kita mungkin akan tersingkirkan dari dalam persaingan bisnis yang sangat sengit kedepannya. Koneksi ini sangat penting, tidak peduli bagaimanapun, kamu harus menyelesaikan permasalahan ini dengan baik, jika terjadi masalah, sekalipun kamu adalah putraku, aku tetap saja tidak akan memaafkanmu!”
Moris Liu juga merupakan anak kandung dari Dirut, mengetahui poin penting permasalahan ini sangatlah normal, namun mengapa asisten kecil yang berada di depan hadapan matanya ini bisa mengetahuinya?
Moris Liu menatap Robert Huo dengan tubuh yang bergemetar, serta hati yang penuh rasa terkejut dan kesal.
Namun Robert Huo bersikap seakan-akan tidak melihat ekspresinya, dia tetap saja bersikap tenang dan berkata,”Aku memukulmu untuk menyampaikan kepadamu bahwa kamu harus menghormati siapapun yang kamu temui. Jangan bahas mengenai kemungkinan GM Ji tidak menikahimu, sekalipun dia menikahimu, aku tetap akan berani memukulmu jika kamu bersikap sembarangan terhadap dirinya! Mengenai permasalahan hari ini, anggap saja sebagai pembelajaran bagimu untuk mempelajari bagaimana caranya bersikap, tidak perlu berterima kasih.”
Moris Liu hampir saja muntah darah. Kamu sudah memukulku, tetapi kamu masih saja ingin aku berterima kasih kepadamu? Benar-benar tidak tahu malu!
Namun Nova Ji menatap ke arah Robert Huo dengan ekspresi yang sedikit aneh, dia akhirnya mengerti mengapa pria ini berani memukulnya, apakah dia ternyata sudah mengetahui poin penting ini sejak awal.
Reaksi Moris Liu ini sudah membuktikan bahwa Robert Huo tidak salah berbicara.
Dalam permasalahan pernikahan ini, kedua junior ini tidak memiliki posisi yang stabil, menjadikan pernikahannya sebagai sebuah batu loncatan untuk mendapatkan kepentingan yang lebih besar lagi adalah poin yang paling penting.
Mereka yang menghalangi hal ini tentu saja adalah lawan dari kedua keluarga.
Robert Huo sudah menonjok Moris Liu, jika seburuk-buruknya dikatakan bahwa dia tidak menghargai Tuan Muda Liu, lalu dipecat, atau kemudian dilaporkan, semua itu bukanlah sebuah masalah besar.
Namun, jika Moris Liu membatalkan pernikahannya, itu adalah penyebab dari kegagalan semua hal ni.
Denovan Ji yang sedang menuntun Moris Liu kini tercengang, berdasarkan cara Robert Huo berbicara, apakah permasalahan ini harus dibiarkan berlalu begitu saja?
Jika dipandang dari sudut yang lebih cerdas, mereka kini memang hanya bisa membiarkannya berlalu begitu saja, namun bagaimana mungkin emosi dalam hatinya bisa menerimanya!
Hal yang paling membuat Denovan Ji kesal adalah, dia berada dalam situasi yang sama seperti Moris Liu, tidak peduli seberapa kesal dirinya, dia tetap saja tidak berani mengucapkan sepatah katapun lagi.
Jika kamu berani berbicara omong kosong, pria brengsek itu berani saja memukulmu, jika kamu melawan hingga tidak sengaja membuat Nova JI merasa kesal hingga tidak bersedia menikah, apa yang harus dilakukan?
Ketika saatnya tiba, orang yang menyebabkan semua permasalahan itupun tidak akan bisa melarikan diri.
Tidak peduli bagaimanapun asisten kecil itu dihukum, kerugiannya tidaklah besar, kemungkinan paling buruk hanyalah mengganti pekerjaan. Namun, bagaimana mungkin Tuan Muda Tertua yang merupakan bagian dari tingkatan kedua, yang mempunyai harapan untuk memasuki tingkatan pertama seperti Denovan Ji ini bisa bertindak seperti dirinya?
Jadi, setelah berulang kali berpikir, Denovan Ji akhirnya hanya berbicara dengan ekspresi menegangkan,”Tidak peduli bagaimanapun keadaannya, kamu sudah memukul Tuan Muda Liu, aku pasti akan melaporkan permasalahan ini ketika kita pulang nanti! Jangan mengira bahwa Tuan Muda Liu tidak berani bertindak terhadap dirimu, lalu kamu dapat bersikap sesuka hatimu!”
Robert Huo meliriknya, lalu tertawa sejenak, sikapnya yang tidak peduli ini membuat Denovan Ji merasakan penghinaan yang sangat mendalam.
Tuan Muda Ji yang selama ini hanya menggertak orang lain tanpa mengizinkan orang lain untuk menyepelekannya kini sudah merasa sangat kesal terhadap Robert Huo.
Robert Huo tidak akan mungkin menghiraukan sosok dengan peran kecil seperti dirinya ini, menurutnya, mungkin hanya Cedric Ji yang mempunyai kekuasaan terbesar di dalam keluarga Ji, yang mempunyai sedikit kedudukan.
Lagipula keluarga Ji hanyalah keluarga yang menempati peringkat lima puluh terdepan tingkat nasional, jaraknya dengan keluarga Huo sangatlah jauh, asetnya saja sudah berjalan hingga puluhan hingga ratusan kali lipat.
Berdasarkan perhitungan aset, Cedric Ji mungkin hanya akan menempati posisi tingkat direktur saja di dalam keluarga Huo.
Moris Liu kini sedang berada dalam situasi yang canggung, dia berdiri diam di depan pintu dan merasa bingung apakah dia harus menetap atau melangkah pergi.
Ayo pergi. Tapi, untuk apa?
Tidak pergi, bagaimana dia bisa membalas rasa emosinya ini?
Pada saat ini, Nova Ji tiba-tiba tertawa dan berkata,”Mohon maaf, sifatnya ini memang sedikit keras, dia tidak tahan melihatku digertak. Mohon jangan tersinggung, dia sebenarnya tidak bermaksud untuk melakukannya, begini saja, bagaimana kalau kita bersulang untuk membayar semua kesalahan ini? Tidak peduli bagaimanapun, kita tetap akan menjadi suami istri kedepannya, kalau tidak, begini saja, pulang dan tanyakan kepada ayahmu, jika dia tidak merasa keberatan, kita dapat langsung meregistrasikan pernikahan kita minggu depan, lanjutkan pembahasan hal lainnya setelah selesai mengambil surat nikahnya, anggap saja sebagai bayaran atas kesalahan ini.”
Moris Liu dan Denovan Ji tercengang mendengarnya, mereka tidak pernah menyangka bahwa Nova Ji akan tiba-tiba mengungkit mengenai permasalahan pengambilan surat pernikahan.
Dia sebelumnya masih sedang bertengkar, mengapa kini tiba-tiba ingin menikah?
Moris Liu secara tidak sadar menatap ke arah Robert Huo, Robert Huo tentu saja memahami maksud Nova Ji, dia kemudian berkata,”Aku tentu saja akan menuruti perkataan GM Ji, aku yang bersalah dalam permasalahan sebelumnya, Tuan Muda Liu, ini untukmu.”
Sambil berbicara, Robert Huo mengangkat gelas anggur yang berada di atas meja dan mencicipinya, lalu menurunkannya.
Walaupun tidak minum terlalu banyak, namun tindakannya sudah cukup berarti.
Morris Liu merasa ragu untuk beberapa detik, setelah Nova Ji berusaha untuk membujuknya lagi, dia akhirnya perlahan berjalan kemari.
Dia kini sudah tidak berani berada terlalu dekat dengan Robert Huo, dia berhenti melangkah saat mereka berjarak setidaknya empat hingga lima langkah, Nova Ji menyerahkan segelas anggur dengan senyuman ramah secara pribadi.
Sikapnya yang penuh dengan senyuman, yang sama sekali berbeda dengan Robert Huo membuat Moris Liu merasa sedikit lebih baik.
Setelah mengambil gelas dari Nova Ji dan meminum seteguk. Moris Liu diam-diam berpikir di dalam hati untuk menahan emosinya terlebih dahulu. Saat wanita yang bernama Nova Ji ini sudah menjadi istrinya, dia akan membersihkan asisten dengan keberanian yang sangat hebat ini!
Gangguan kecil ini langsung mengakibatkan makan malam menjadi tidak enak, setelah Moris Liu meminum dua gelas anggur, dia langsung menggunakan alasan bahwa kepalanya terasa pusing dan melangkah pergi sebelum sayurannya sempat disajikan.
Nova Ji dan Robert Huo tentu saja tidak akan menghentikannya, namun Denovan Ji bersikeras untuk pergi bersama dengannya, sebelum melangkah pergi, dia tidak lupa menatap Robert Huo yang tatapan mengancam.
Dalam menghadapi hal ini, Robert Huo tentu saja hanya tersenyum tipis dan tidak menghiraukannya.
Setelah melangkah keluar dari pintu ruang VIP, Denovan Ji mengejar Tuan Muda Liu yang sedang berjalan terburu-buru di depannya, lalu berbisik,"Tuan Muda Liu, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, anak itu sudah berani memukulmu, aku tidak akan pernah membiarkan dia pergi begitu saja! Ketika pulang nanti, aku akan...... "
“Hanya kamu yang banyak bicara, tidak ada yang akan menganggapmu sebagai orang bodoh jika kamu tidak bicara!” Moris Liu tiba-tiba berhenti dan menampar Denovan Ji,“Kamu baru mengatakan semua ini kepadaku sekarang, mengapa kamu tidak naik dan memukulinya sekarang? Kalau kamu dipukuli, kamu tahu bagaimana kamu harus mengelabuinya?? Sampah! Keluar, aku merasa kesal melihatmu!"
Denovan Ji sedikit tercengang oleh karena tamparannya ini, saat dia sudah kembali bereaksi, Moris Liu sudah berjalan sangat jauh.
Ada orang yang sedang berjalan ke sana dan kemari di dalam restoran, tidak sedikit orang yang berlalu lalang melihat ke arahnya dengan perasaan penasaran, wajah Denovan Ji memucat dan memerah, dia diam-diam mengomel dengan kejam, tidak tahu siapa yang sedang dia marahi.
Di dalam ruang VIP, Nova Ji menatap ke arah Robert Huo yang sedang mengambil sepotong daging babi rebus dan berkata,"Kenapa kamu bisa merasa setenang ini? Itu adalah anak Dirut Liu's Corp. Sekalipun dia tidak berani memutuskan kontrak pernikahan karena hal ini, menangkapmu tetaplah menjadi hal yang sangat mudah baginya.”
"Badai sedang terjadi, setelah keadaannya menjadi semakin serius, Liu's Corp. akan langsung menghadap petinggi senior keluarga Ji. Ketika saat itu tiba, aku yang merupakan seorang sosok kecil tidak akan diperhatikan oleh mereka lagi. Jadi, selama Moris Liu tidak bertindak di tempat. Kamu tidak perlu mengkhawatir sama sekali,"ucapRobert Huo.
"Dengan demikian, kamu kini merasa begitu percaya diri......" Nova Ji menggelengkan kepalanya dan berkata,"Sepertinya paman ketiga benar, menjadi musuhmu benar-benar sangat mengerikan. Pada saat orang sedang linglung, kamu sepertinya selalu saja menyadari poin utamanya.”
"Tidak sehebat yang kalian pikirkan. Aku hanya terbiasa menyelidiki dulu, lalu menilai, dan akhirnya, menyelesaikan permasalahannya,”ucap Robert Huo sambil meletakkan sepotong daging babi rebus ke dalam mangkuk Nova Ji, lalu lanjut berkata,”Rasa daging babi rebus ini cukup enak. Coba dahulu. Kamu selalu saja sangat sibuk setiap hari, kamu perlu makan daging lebih banyak untuk menambah nutrisi. Aku bisa membantumu saat kamu digertak orang lain, tetapi aku tidak bisa membantumu jika kamu jatuh sakit. "
Melihat daging babi rebus lembut yang berada dalam mangkuk, aromanya benar-benar memicu selera makan orang lain.
Namun, ketika teringat akan hal-hal yang baru saja Robert Huo katakan, jantung Nova Ji tiba-tiba berdebar kencang.
"Sekalipun dia sudah menikah, jika kamu berani sembarangan bertindak, aku tetap saja akan memukulmu!"
Apakah dia mengatakan semua ini secara tidak sengaja? Atau, sekalipun dia sudah menjadi pengantin orang lain, dia akan tetap melindungi dirinya seperti apa yang dia lakukan sekarang......
Perasaan dilindungi ini sangat indah, Nova Ji bahkan perlahan mulai terhanyut.
“Ada apa denganmu? Wajahmu sepertinya sedikit memerah, apakah kamu benar-benar jatuh sakit?” Tanya Robert Huo secara tiba-tiba.
Nova Ji kembali sadar, lalu menatapnya tajam dan berkata,"Kamu ini terlalu banyak berbicara, makan!"
Robert Huo tersenyum tidak terlalu pendula, dia kemudian beranjak berdiri dan membantunya menyajikan sup iga.
Kepeduliannya membuat Nova Ji tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigit lidahnya, dia berusaha membuat dirinya terus sepenuhnya sadar diri.
Dia tidak boleh terhanyut oleh karena sikapnya ini, jangankan masa lalunya, dia kini sudah menjadi suami Natalie NIng.
Tidak peduli dari sisi manapun, dia adalah pria yang harus dia hormati!
Pekerjaan adalah pekerjaan, dia tidak boleh mengaitkannya bersama dengan kehidupan!
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataTakdir Raja Perang
Brama aditioMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCintaku Pada Presdir
NingsiMr Huo’s Sweetpie
EllyaDemanding Husband
MarshallAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li