Inventing A Millionaire - Bab 113 Dendam Dan Kebencian

Meninggalkan keluarga Ji dan kembali menyusun semuanya, masih ada satu minggu.

Nova Ji tidak perlu melakukan hal yang lain, yang harus dilakukan wanita itu adalah melaporkan perkembangan perusahaan secara mendetail kepada Colin Ji. Dan dia juga sudah membahas tahap pekerjaan berikutnya dengan Robert Huo.

Akhir-akhir ini orang yang ada diperusahaan sangat patuh, diminta melakukan apa mereka pu melakukannya, tidak ada yang bertindak lain didepan lain dibelakang.

Apalagi sejak Colin Ji berhasil mendapatkan persetujuan, Charles Ji juga pernah mengatakan isi hatinya secara pribadi, kemudian mendengar dan mengikuti arahan yang diberikan oleh Nova Ji.

Meskipun tidak tahu entah mengapa Charles Ji yang biasanya selalu bertentangan dengan Nova Ji, tiba-tiba membantu wanita itu berbicara, tetapi memikirkan kalau akhir-akhir ini Colin Ji sering datang ke perusahaan. Setiap kali sebelum beranjak, Nova Ji selalu mengantarkannya sambil tersenyum, mereka semuapun kemudian membuat kesimpulan kalau keluarga ini sepertinya telah berdamai satu dengan yang lain.

Jika dipikirkan sepertinya benar juga, mereka semua bermarga Ji, anak cucu dari kakek yang sama, hal apa yang tidak bisa dibicarakan antara mereka.

Sebaliknya dirinya ini, dulu melakukan banyak hal ketika bersama dengan Charles Ji, sekarang Nova Ji yang memegang tampuk kekuasaan, jika dia tidak bekerja sungguh-sungguh. Mungkin dia bisa dipecat.

Dan dilihat dari kondisinya sekarang, jika Nova Ji berpikir untuk memecatnya, mungkin Charles Ji juga tidak bisa membantunya berbicara.

Karena itu, rasa optimis dari setiap anggota perusahaan seperti terpancing, setiap hari sibuk tidak henti. Performa perusahaan juga meningkat dalam beberapa hari yang singkat.

Jika terus seperti ini, masalah Nova Ji akan semakin sedikit.

Sebagai asisten GM, hal-hal yang bisa dikerjakan oleh Robert Huo, otomatis akan ikut berkurang.

Karenanya, Nova Ji pun meliburkan pria itu dan menggunakan embel-embel menghadiahkannya liburan agar terdengar lebih enak.

Sebenarnya, Natalie Ning yang sudah meminta izin pada Nova Ji, wanita itu mengatakan pada Nova Ji kalau dia ingin membawa Robert Huo melihat kakeknya.

Psikolog yang bernama Pan Simi itu, bertemu dengan Robert Huo untuk kedua kalinya, kali ini, Pan Simi kelihatan lebih professional.

Begitu sampai diatas, dia langsung menyusun diagram kegiatan untuk hari ini.

Pertama-tama ke TK menemaninya anaknya berperan, kemudian pergi ke panti jompo dan membantu bersih-bersih, setelah makan siang, berjalan-jalan ditaman, dan memberi makan burung merpati.

Setelah itu, pergi karoke di KTV, kemudian malamnya pergi BBQ lagi.

Robert Huo juga paham tentang psikologi, kalau tidak dia pasti akan merasa, orang ini menggunakan semua pendapatannya untuk berhura-hura.

Itu karena Natalie Ning juga memikirkan hal yang sama, setelah melihat diagram tersebut, dengan kesal wanita itu pun bertanya: “Apa gunanya melakukan semua ini?”

“Yang paling penting adalah membuatnya rileks, dan menurunkan tekanan.” Pan Simi menjelaskannya secara singkat.

Natalie Ning sepertinya tidak terlalu paham mengapa untuk rileks mereka harus pergi ke TK dan bermain dengan anak-anak. Atau pergi ke panti jompo dan bersih-bersih disana. Tapi jika dipikirkan bagaimanapun teman kuliahnya ini pernah sekolah diluarnegeri, tidak mungkin menggunakan hal-hal itu untuk menggodanya.

“Oh ya, setelah lewat beberapa saat aku ingin berkumpul dengan teman-teman kuliah, setelah tamat sudah bertahun-tahun tidak berjumpa, semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.” Ujar Pan Simi.

“Reuni ya?” Natalie Ning seperti teringat pada sesuatu, dan bertanya: “Apa kamu masih berhubungan dengan Nova Ji sekarang?”

Senyuman di wajah Pan Simi tiba-tiba menghilang, Natalie Ning pun sadar kalau dia telah mengatakan sesuatu yang salah, wanita itu pun segera meminta maaf.

“Aku harap ini adalah kali terakhir kamu mengungkit wanita itu dihadapanku.” Ujar Pan Simi.

Natalie Ning tidak mengatakan apapun, dia tahu kebencian diantara kedua teman kuliahnya ini cukup besar, meskipun waktu sudah bertahun-tahun lamanya, dan sudah seharusnya rasa benci mereka telah memudar. Tetapi Natalie Ning juga bukan salah satu diantara mereka, dia juga tidak ingin menasehati mereka karena dia sendiri tidak berada diposisi mereka.

“Jangan bahas itu dulu, kita pergi ke TK, di sana seharusnya sudah masuk kelas. Jam 8.40 nanti, anak-anak akan melakukan outdoor activity.” Pan Simi melihat jam tangannya.

“Bisa tidak tidak usah pergi?” Robert Huo tiba-tiba bertanya: “Sebenarnya aku tidak merasa, kalau aku membutuhkan pengobatan psikologi seperti ini. Sebenarnya, tubuhku benar-benar sangat sehat, meskipun ada sedikit masalah, juga tidak bisa disebut sebagai masalah.”

Mungkin karena masalah Natalie Ning sebelumnya, mood Pan Simi sudah lumayan jelek, mendengar Robert Huo mengatakan hal ini, dia kemudian berbalik mengatakan: “Tuan Li, kamu adalah suami Natalie Ning, sesungguhnya. Aku orang luar tidak boleh ikut campur masalah rumah tangga kalian. Tapi sebagai seorang suami, kamu juga tidak seharusnya menyembunyikan situasimu sendiri dihadapan istri dan doktermu. Kamu seharusnya mengerti, yang kamu katakan sehat itu, bukan kenyataan. Kamu tahu hal ini, Natalie Ning juga paham, kalau tidak, dia tidak akan datang dan membawamu untuk menemuiku. Oleh karena itu, aku harap kamu bisa bekerja sama menyembuhkan penyakitmu, dan aku harap kamu juga bisa mempercayai profesionalitasku!”

“Shawn Li, percayalah pada Pan Simi, ini sebenarnya tidak sulit. Aku hanya berharap kamu bisa menjadi lebih baik, tidak ada maksud lain.” Natalie Ning kemudian menasehatinya.

Robert Huo tersenyum pahit, tetapi dia tidak bisa mengatakan hal yang lain, dia hanya bisa mengangguk: “Baiklah kalau begitu.”

Kedua wanita itu kemudian mengangguk, dan tidak mengatakan apapun lagi.

Karena Natalie Ning harus menjaga toko Taobaonya, dan pengobatan ini juga sesuatu yang berkepanjangan, meskipun mereka adalah suami istri, mereka juga memiliki urusan pribadi masing-masing.

Setelah mendengar nasihat Pan Simi, Natalie Ning pulang terlebih dahulu.

Sementara Robert Huo, naik ke mobil Audi Pan Simi. Mereka berangkat menuju sebuah TK yang terletak didalam kota.

Diatas mobil, Robert Huo dengan penasaran bertanya: “Apa hubunganmu dan Nova Ji sangat buruk?”

“Jika aku tidak tertarik akan hal ini, tentu akan sangat aneh. Karena perkerjaanku sekarang, adalah asisten Nova Ji. Dia adalah teman kuliah istriku, juga adalah atasanku, sementara psikologku malah bermusuhan dengannya, tentu tidak heran jika aku ingin menanyakan sebuah kejelasan.” Ujar Robert Huo.

Pan Simi lantas mengerutkan alisnya, Robert Huo adalah asisten Nova Ji, Natalie Ning tidak pernah mengatakan hal ini.

Tentu saja, dia juga tahu, dia tidak mengatakannya karena takut dirinya sampai marah, oleh karena itu dia sengaja tidak mengatakannya.

Tetapi Natalie Ning pasti tidak menyangka. Suaminya yang mengatakan hal ini dengan sendirinya.

Melihat wajah Robert Huo yang diliputi oleh rasa penasaran, Pan Simi lantas menggertakkan giginya, menarik nafas dalam, mengatakan: “Aku tidak terlalu ingin membahasnya, jika kamu tertarik, pulang nanti kamu tanyakan saja pada istrimu. Sekarang, adalah waktu pengobatanmu, aku tidak ingin membahas masalah pribadi yang akan mengganggu waktu kerja.”

“Apa ini karena masalah cinta?” Robert Huo tiba-tiba bertanya.

Pan Simi tiba-tiba saja menginjak remnya, kemudian membanting stir, dan menghentikan mobil disamping jalan.

Wanita itu kemudian berpaling, melihat Robert Huo dengan wajah penuh kemarahan, mengatakan: “Kamu sudah selesai belum!”

“Sepertinya benar yang kukatakan barusan.” Robert Huo kemudian tertawa, mengatakan: “Setahuku, Nova Ji itu adalah orang yang sangat bangga dengan dirinya sendiri, seharusnya dia tidak akan mau berebut dengan orang lain. Karena itu, kamu pasti kalah darinya. Karenanya harga dirimu terluka. Dan pasti sebelumnya kalian sangat dekat, makanya rasa sakitnya bisa sebesar ini.”

Pan Simi memperlihatkan ekspresi kaget dan terbengong, itu karena meskipun Pan Simi memang tidak mengatakannya secara mendetil, tetapi dari kata-katanya, tebakan pria itu sudah mengena.

Ketika mereka berkuliah, Pan Simi, Nova Ji, Natalie Ning, sama-sama adalah mahasiswa yang bertanggung jawab sebagai bendahara, mereka adalah mahasiswi paling cantik dan juga mahasiswi yang memiliki hubungan persahabatan paling akrab.

Tiga bunga kampus, adalah julukan mereka bertiga.

Ketika mereka di tingkat tiga, Pan Simi diam-diam menyukai seorang junior. Dia yang tidak pernah berpacaran selama tiga tahun ini, berniat menyatakan rasa sukanya pada junior itu.

Akhirnya dihari wanita itu menyatakan cintanya, dia melihat Nova Ji berpelukan dengan junior itu dikoridor.

Penemuan ini, membuat wanita itu benar-benar marah, dia pun lantas mendekati Nova Ji dan bertanya mengapa wanita itu berebut pria dengannya.

Ketika dia diam-diam menyukai junior itu. Dia sudah memberitahukan perasaannya pada kedua sahabatnya, jelas Nova Ji tahu kalau dia menyukai pria itu, tetapi mengapa dia melakukan hal ini!

Dan lagi, Nova Ji tidak menjelaskan, dia hanya mengatakan: “Kamu terlalu bodoh.”

Pan Simi marah sekali dan ingin memukul Nova Ji. Tetapi wanita itu malah ditampar oleh juniornya.

Pemandangan ini, dilihat oleh orang-orang yang berlalu lalang.

Mereka semua pun menyebarkannya, dalam waktu singkat semua orang disekolah pun akhirnya mengetahui kejadian ini, Pan Simi tidak berhasil memenangkan junior yang disukainya dari Nova Ji, dan dia juga ditampar.

Di tingkat empat, karena sering mendengar ledekan dan olok-olokan orang-orang, marah dia pun pergi keluar negeri, dan mengambil jurusan psikolog disana.

Disaat itu dia memutuskan semua hubungannya dengan masa lalu, dan tidak lagi ingin berhubungan dengan masa lalu.

Masalah ini memang bukan hal besar, tetapi di wanita seusia itu, tidak dipungkiri adalah penghinaan paling besar seumur hidupnya.

Oleh karena itu sampai sekarang, Pan Simi tidak bisa memaafkan Nova Ji.

Bahkan ketika Natalie Ning mengungkit namanya, suasana hatinya akan terpengaruh, sekarang Robert Huo bukan hanya mengungkitnya sekali, tetapi berkali-kali, hal ini membuat Pan Simi benar-benar sangat marah.

Dia berbaik hati, membantu sahabatnya yang juga merupakan teman kuliahnya, siapa sangka, suami Natalie Ning bisa tidak tahu diri seperti ini, di pertemuan kedua mereka, tidak henti-hentinya memancing kesabarannya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu