Inventing A Millionaire - Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
Dalam keadaan yang sulit, Andreas Wang tidak memiliki kartu apapun untuk melawan, hanya bisa kembali sambil menahan amarah, membawa kontrak tersebut untuk ditandatangani.
Sedangkan ini masih belum termasuk selesai, bila ingin memetik bahan obat, maka Farmasi Changxin harus mengirim uang dulu. Sedangkan kontrak juga harus disahkan melalui notaris. Dengan begini, bila nanti Robert Huo membawa kontrak meminta bayaran ke Farmasi Changxin, siapapun juga tidak memiliki kuasa menghalanginya.
Jumlah 24 juta RMB, bukan berkata ingin mengirim maka bisa langsung mengirim, walaupun Farmasi Changxin memiliki banyak uang, juga harus melewati tinjauan dari bank, memastikan tidak ada kesalahan baru bisa dilepaskan.
Paling cepat, juga harus beberapa jam.
Andreas Wang dibuat sangat marah, bertahun-tahun ini, dia sudah lama tidak menerima rasa dipermalukan seperti ini.
Lagipula, dijebak oleh seorang kecil yang tidak sebanding dengannya, terlalu memalukan!
Walaupun tahu sekarang tidak boleh menyinggung Robert Huo, namun amarah di mata Andreas Wang tetap tidak bisa ditutupi.
Tiba waktu senja, sebelum bank tutup akhirnya bisa mengirim uang ini.
Setelah memastikan uang sudah sampai, Robert Huo menepuk-nepuk kontrak yang sudah melalui notaris, dengan tersenyum berkata pada Andreas Wang : “Tuan Wang, sekarang Anda bisa memberitahu bawahan Anda untuk memetik bahan obat. Tapi ada hal yang harus aku katakan padamu, berdasarkan kontrakku dengan Kota Tongxian, pemetikan bahan obat menjadi tanggung jawab petani obat lokal, lagipula harga lebih tinggi 15% dari sebelumnya. Tentu saja, untuk Farmasi Changxin, ini adalah uang kecil. Bila Tuan Wang harus mengatakan aku tidak memberitahu detail isi sebelum tanda tangan kontrak, juga bisa memilih jalur pengadilan, paling banyak aku mengembalikan uang 24 juta RMB itu secara utuh pada kalian.”
“Kamu!” Andreas Wang hampir muntah darah, biaya pemetikan bahan obat lebih tinggi 15%, hanya sedikit saja.
Tapi masalah ini sebenarnya terlalu mebuat orang muak, sampai membuat Andreas Wang menunjuk Robert Huo, ingin maju menamparnya.
Tapi dia tidak berani, hanya bisa di bawah bujukan sekretaris, pergi sambil mengutuki.
Sebelum pergi, Andreas Wang mengucapkan satu kalimat : “Waktu masih panjang, kita lihat bagaimana hasilnya, tunggu saja!”
Robert Huo melambaikan tangan dengan bersahabat, mengisyaratkan Anda pergi saja!
Saat Andreas Wang keluar dari kantor, begitu pintu ditutup, terdengar suara tawa dari dalam.
Seorang CEO perusahaan terdaftar dipermalukan oleh Robert Huo seperti ini, membuat Sisilia Jian dan yang lainnya merasa lega, juga sangat bangga.
Jangan lihat kami hanya sebuah perusahaan kecil yang pegawainya tidak sampai dua digit, tapi bos kami sangat hebat!
Nilai dirimu 10miliar RMB lalu bagaimana? Perusahaanmu terdaftar di Pasar OTC juga bagaimana?
Bukankah tetap harus melihat wajah bos kami saat melakukan urusan?
Dulu beberapa orang ini memiliki pikiran yang mirip dengan Owen Ning terhadap Robert Huo dan Natalie Ning, merasa mereka hanya mengambil keuntungan dari tempat dan waktu, namun tidak termasuk kemampuan sebenarnya.
Tapi sekarang, Robert Huo menggunakan tindakan nyata memberitahu mereka, keberhasilannya tidak kebetulan.
Perusahaan besar yang memiliki aset 10 digit, dipermainkan olehnya, seakan hanya karena memegang kelemahan lawan, tapi karena melibatkan pengetahuan dan pengalaman bisnis di dalamnya, ini tidak bisa dilakukan oleh orang biasa.
“Bos, kamu benar-benar sangat hebat!” Kata Sisilia Jian sambil berlari menghampiri.
Untuk seorang gadis yang baru lulus, walaupun sudah melewati 20 tahun lebih di sekolah, namun tetap seorang muda yang tidak berpengalaman.
Seperti Robert Huo yang memiliki kemampuan luar biasa, juga orang yang tidak lebih tua beberapa tahun darinya, sangat mudah menerima kekaguman dari mereka.
Robert Huo tertawa, berkata :”Ini bukan kemampuan apa-apa, hanya membuatnya tidak berdaya, lagipula caranya juga tidak benar, tidak pantas didukung. Hanya saja kalian juga harus mengambil hal ini sebagai pelajaran, dalam bekerja usahakan jangan melakukan kesalahan yang dapat dijadikan senjata oleh orang, kalau tidak akan dengan mudah diambil oleh lawan untuk dijadikan masalah.”
“Baik, aku mengerti!” Sisilia Jian mengayunkan tinjunya dengan sekuat tenaga, berkata :”Aku akan berusaha menjadi orang yang hebat seperti Bos!”
Robert Huo tersenyum tidak berkata apa-apa. walaupun Sisilia Jian adalah seorang perempuan, tapi sifatnya terus terang dan ceria, sifat seperti ini saat melakukan bisnis memiliki nilai tambah. Lagipula dia sangat rendah hati, juga sangat ingin belajar. Walaupun sekarang kualifikasinya rendah, pengalamannya sedikit, tapi bila dilatih, untuk berhasil pun tidak sulit.
Bila dibandingkan dengan Owen Ning yang tidak pernah kemari, membuat Robert Huo sedikit kecewa.
Terutama saat dia melirik, dia segera merasakan tatapan Owen Ning yang aneh.
Semakin Sisilia Jian menunjukkan kagum pada Robert Huo, rasa tidak senang hati Owen Ning semakin berat, tatapannya saat melihat ke arah Sisilia Jian dan Robert Huo, membawa rasa benci, iri.
Tatapan seperti ini, sangat mudah dirasakan oleh orang lain. Sedangkan Robert Huo tidak suka orang yang berhati kelam, setelah melihat Owen Ning seperti ini, tentu saja lebih merasa kecewa.
Orang muda ini memiliki landasan teori yang kokoh, memiliki kepribadian yang terbuka, juga memiliki pandangan, hanya saja dadanya terlalu sempit, sulit melakukan hal yang besar.
Sebaliknya Sisilia Jian bila dibandingkan dengan Owen Ning walaupun lebih kurang sedikit, tapi perilakunya dalam berbagai aspek lebih seimbang. Bila dilatih sedikit, bisa menjadi asisten yang baik. Untuk membuatnya mengerjakan sendiri, maka mungkin membutuhkan latihan yang lebih banyak baru bisa.
Sedangkan saat ini di pinggir jalan, Andreas Wang memaki dengan marah : “Brengsek ini berani diam-diam mencelakakanku! Tunggu sampai masalah ini berlalu, kamu cepat cari beberapa orang untukku, membuatnya....”
“Direktur Utama, takutnya tidak bisa melakukan ini...” Sekretaris menyodorkan ponsel dengan ekspresi aneh, berkata : “Aku barusan memeriksa, orang yang bernama Shawn Li ini, sepertinya tidak begitu sederhana.”
“Ada yang tidak sederhana apanya, bukankah hanya seorang wakil hukum perusahaan kecil saja?
Orang tidak berguna seperti ini, aku...”
Bicara sampai setengah, Andreas Wang tidak berkata lebih lanjut lagi, dia melihat sebuah judul berita di ponsel sekretaris : “Murid Almarhum sangat banyak, penerusnya menampakkan diri!”
Di bawah judul, dilengkapi sebuah foto Robert Huo dan Joel Miao dan lainnya berdiri bersama.
Nama besar Yacob Zhao dalam dunia bisnis bisa dibilang sangat terkenal, tapi tidak semua orang bisa dekat dengannya.
Seperti Andreas Wang, bisnisnya kebanyakan berfokus pada kerja sama dengan luar negeri. Pemimpin bisnis dalam negeri, selain beberapa yang paling top, dia tidak tertarik pada yang lainnya.
Dia tahu Joel Miao, juga tahu Harvey Deng, namun tidak begitu mengerti Yacob Zhao.
Tapi tidak mengerti bukan berarti dia tidak tahu sama sekali dengan pengaruh Yacob Zhao, paling tidak Andreas Wang masih tahu betapa kuatnya jaring koneksi di belakang profesor tua ini.
Sekarang melihat isi berita, terutama setelah melihat Robert Huo adalah ahli waris terakhir Yacob Zhao, dia sangat meragukan apakah dia salah lihat.
Anak muda yang pernah dia tipu hingga hampir masuk ke dalam penjara ini, adalah penerus Yacob Zhao?
Bagaimana mungkin!
Tapi foto di dalam berita, wajah Robert Huo jelas, lagipula kampung halaman Yacob Zhao juga ada di sini, pemakaman baru diadakan, sekarang masih menjadi perbincangan banyak orang di kota.
Sekretaris berkata dengan suara rendah di sebelahnya : “Bila dia benar-benar memiliki hubungan dengan Profesor Zhao, maka kerugian kita ini, sepertinya harus kita terima.”
“Kamu banyak omong kosong!” Andreas Wang memarahinya sambil melotot : “Saat kamu pertama menyelidiki, bukankah berkata dia tidak memiliki latar belakang!”
Sekretaris dengan wajah sedih berkata : “Saat itu memang tidak mendapatkan apa-apa, aku dengar identitasnya sebagai penerus baru diketahui setelah kematian Profesor Zhao.”
“Orang tidak berguna!” Maki Andreas Wang.
Sekretaris tidak bersuara, karena dia tahu sekarang suasana hati Direktur Utama sangat buruk, bila
banyak bicara, takutnya hanya membuatnya melampiaskan amarah padanya.
Melihat foto di dalam berita, tangan Andreas Wang yang memegang ponsel bergerak, ini menunjukkan betapa besarnya gelombang emosi di dalam hatinya.
Walaupun memarahi sekretaris, tapi dia juga tahu, ucapannya ini tidak salah.
Bila anak muda ini benar-benar murid terakhir Yacob Zhao, maka dia tidak mungkin mencari masalah dengannya.
Joel Miao, Marco Shang dan beberapa yang lain, sembarang menarik salah satu saja sudah bisa membuatnya babak belur.
Bisnis di luar negeri lalu bagaimana? Bukankah masih harus memiliki dasar di dalam negeri?
Di dunia ini, semua tanah milik raja, jaring koneksinya berada di seluruh negeri, kamu bisa lari kemana.
Amarah di hatinya perlahan-lahan menghilang, digantikan dengan sedikit kalut
Setelah keinginan membalas dendam hilang, yang tersisa hanyalah kebingungan dan kegelisahan pada masa depan.
Seorang penerus jaring koneksi Yacob Zhao, ingin memberinya pelajaran bukankah hanya perihal satu kalimat saja?
Sebenarnya, yang paling Andreas Wang ingin lakukan adalah berbalik kembali, meminta maaf pada Robert Huo dulu, membalikkan masalah ini.
Mengenai kerugian puluhan juta RMB, bila dibandingkan nasib seluruh perusahaan, termasuk apa!
Namun barusan mengatakan hal yang kejam padanya, sekarang kembali meminta maaf, terlalu memalukan.
Ditambah usianya cukup menjadi ayah Robert Huo, menundukkan diri pada seorang junior, terlebih lagi di bawah keadaan sudah dipermalukan dulu, sejujurnya Andreas Wang tidak dapat melakukannya.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHusband Deeply Love
NaomiHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Tak Biasa
SusantiMy Only One
Alice SongMy Charming Lady Boss
AndikaIstri kontrakku
RasudinInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li