Inventing A Millionaire - Bab 75 Menampar Wajah
Fernaldy Fang yang memplester lokasi konstruksi, tetapi dia minum bir yang bermutu tinggi dengan teman-temannya?
Terlebih lagi pemuda berkacamata ini tidak terlihat seperti melakukan pekerjaan yang sama seperti dia, malah terlihat seperti sekretaris atau asisten.
Robert Huo meragukan tentang identitas Fernaldy Fang yang sebenarnya, Tapi karena Fernaldy Fang sendiri tidak mengatakan apa-apa, maka dia juga tidak akan bertanya.
Rasa penasaran yang berlebihan bukanlah hal yang baik, bisa menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri.
“Berapa harganya? Aku akan membayarmu.” Kata Robert Huo.
Fernaldy Fang melambaikan tangannya. Dengan sangat bangga berkata: "Minumlah dulu, kelak baru bicarakan tentang uangnya."
"Tidak bisa, ada barang ada harga, jika kamu tidak mengatakannya, aku akan langsung mengirimkan uangnya lebih kurang melalui WeChat.” Kata Robert Huo.
Melihat bahwa dia bersikeras, Fernaldy Fang juga tidak banyak bicara, jumlah uang ini tidak terlalu masalah untuknya, tidak perlu bertengkar seperti orang biasa.
Karena masih harus memesan meja untuk beberapa temannya, Fernaldy Fang pergi lebih dulu. Sekretaris Steven yang awalnya ingin membantu Robert Huo membawa birnya, tapi Robert Guo menggelenggkan kepalanya, dia lebih memilih untuk membawanya sendiri.
Dia tidak suka berutang terlalu banyak kepada orang lain, terutama pada mereka yang tidak terlalu akrab.
Robert Huo membawa 6 botol Feitian Moutai kembali ke ruangan VIP.
Melihat dia yang kembali begitu cepat, semua orang merasa sedikit terkejut. Dan lebih terkejut lagi ketika melihat Robert Huo membawa masuk 1 kotak bir.
“Kenapa beli begitu banyak?” Tanya Jason Hu.
“Kebetulan diberikan oleh kenalan saat aku keluar tadi.” Jawab Robert Huo.
Luke Hu langsung tertawa: “Ternyata kamu memiliki teman yang begitu murah hati yang memberikanmu sekotak Moutai, bir Yinbing atau bir Wangzi?
“Feitian 53%." Kata Robert Huo sambil membuka kotaknya, mengeluarkan dua botol, lalu berkata ke Ardi Ning: “Ayah, masih ada 4 botol, mau Paman Hu bawa pulang atau bagaimana?”
Meskipun dia tidak suka pamer, tapi karena Luke ingin bertarung, maka Robert Huo akan memperlihatkannya.
Semua orang tertegun memandangi bir di atas meja, meskipun mereka belum pernah minum Feitian Moutai, tapi mereka pernah mendengar, satu botol setidaknya 2000 Rmb lebih.
Awalnya, mereka sama dengan Luke Hu, mengira Robert Huo akan membeli Moutai yang murah, seperti Yingbin ataupun bir Wangzi, ini termasuk Moutai juga, namun hanya beberapa ratus Rmb saja.
Siapa yang tahu, ternyata dia membawa sekotak Feitian, dan bilang itu pemberian seorang teman.
Raut wajah Ardi Ning tampak gembira, birnya sangat mahal, tapi kalimat Robert Huo yang menanyakan keempat botol itu diberikan ke Paman Hu, malah membuatnya sangat bangga.
Lihatlah menantuku ini, sangat bermurah hati!
Luke Hu merasa tidak sesuai perkiraannya dan sangat malu, mengerutkan bibirnya berkata: “Tidak mungkin palsukan? Sekarang sangat banyak Feitian palsu.”
“Bukan, Aku telah memeriksanya, semuanya barang asli.” Kata Robert Huo.
Bagi orang lain biasanya Feitian Moutai adalah barang yang sangat bagus, tapi dimatanya ini adalah barang biasa.
Orang-orang kelas atas sebenarnya, menjalin hubungan dengan negara lain adalah dengan anggur merah. Dan anggur merah yang mahal, setidaknya puluhan ribu Rmb, bahkan yang paling mahal mencapai jutaan Rmb.
Luke Hu tersenyum, berkata: “Tidak kelihatan ternyata kamu sangat memahami bir, kenapa? Sering minum Feitiankah? Paman Ning, Apakah menantumu telah kaya? Keuangannya sangat baik.”
Ardi Ning bukannya tidak bisa mendengar sindirannya, suasana hatinya yang baik barusan langsung hilang karena pemuda ini.
Robert Huo membuka tutup botolnya, mengambil empat gelas, dan menuangkannya satu per satu.
Dia tidak mempedulikan perkataan Luke Hu, malah menatap ke arah Ardi Ning, bertanya: “Ayah, minum segelas?”
Kali ini, mungkin karena memiliki musuh yang sama, Ardi Ning tidak menolaknya, dan langsung menerimanya.
Diabaikan orang lain membuat Luke Hu menjadi tidak senang, dia mencari bantuan, dan berpura-pura.
Sungguh luar biasa, jangan cari aku!
Sebenarnya, dia tidak bermaksud dengan sengaja melawan Robert Huo, hanya dia merasa sangat bangga, tidak bisa menahan diri untuk memamerkannya, meremehkan orang lain dan meninggikan diri sendiri.
Luke Hu yang dalam hati merasa tidak senang, sengaja berkata ke Natalie Ning, berkata: “Kak Natalie, Aku dengar kalian kekurangan uang untuk mendapatkan kembali rumahnya, perlu tidak aku pinjamkan kepadamu? Kebetulan aku menerima puluhan ribu Rmb sebagai komisi beberapa bulan terakhir ini, dan lumayan banyak kutabung, awalnya aku ingin membelikan ayahku mobil, jika kamu membutuhkannya, aku bisa pinjamkan dulu padamu.”
“Tidak perlu, kami .....”
Robert Huo meyela ketika Natalie Ning berbicara, berkata: “Kami masih bisa mengeluarkan sejumlah itu, terima kasih atas perhatianmu. Jika kamu ingin menghasilkan lebih banyak uang, kamu bisa memberikan uangmu padaku, aku akan membantumu menginvestasinya atau sebagainya.”
Ketika dia berbicara, terlihat sangat tenang, semakin dia seperti ini, Luke Hu semakin tidak senang.
Seorang pengecut yang telah menjadi bulan-bulanan selama bertahun-tahun, berani berpura-pura di depannya, sikap seperti apa ini!
Dia tidak bisa menahan sarkatisnya, berkata: “Membiarkanmu membantuku mengelolahnya? Takutnya sebelum dikelolah, uangnya telah dilemparkan ke arah anjing, dan tidak akan kembali lagi.”
Kalimat ini sedikit tidak enak di dengar, Raut wajah Ardi Ning menggelap.
Jason Hu juga merasa bersalah, walaupun dia merasa putranya seratus kali lebih kuat dari menantu Keluarga Ning, bagaimanapun telah menjadi tetangga selama bertahun-tahun, bagaimana dia bisa mengatakan hal-hal seperti itu secara langsung.
“Luke, perkataanmu ini sedikit keterlaluan, bagaimanapun dia bermaksud baik.” Tegur Jason Hu.
"Aku juga tidak mengatakan keburukannya, benar-benar berbaik hati tapi mendapatkan perlakuan buruk. Jika memang bisa menghasilkan uang, kebetulan perusahaan kami selain Komplek Hongyun Street, ada beberapa yang rumah bergaya barat yang belum terjual di Taman Shangdu, bagaimana kalau kamu membeli satu, untuk menambah komisiku? Tidak mahal, harga per unitnya 20.000 Rmb x 120 m2, jika ditotalkan haya lebih dari 2 juta Rmb saja. "
Jika sebelumnya adalah sindiran secara halus, maka sekarang menyerang secara terang-terangan.
Apa yang bisa kamu lakukan jika menyerang secara terang-terangan.
Melihat beberapa raut wajah Keluarga Ning sangat berubah, Jason Hu juga tidak tahan lagi, berdiri dan menghardiknya berkata: “Anak ini, bagaimana caramu berbicara!"
“Apa yang bagaimana berbicara, bukankah dia yang mengatakan bisa menghasilkan uang?” Luke Hu sedikitpun tidak takut dengan ayahnya sendiri, berkata: “Semuanya bukan orang asing, siapa yang tidak mengenal siapa, aku hanya tidak tahan melihat orang yang tidak mampu berpura-pura mampu. Orang yang benar-benar memiliki uang, sudah banyak yang kujumpai. Satu per satu mengendarai BMW, tinggal di Vila, itu baru namanya luar biasa. Jika hanya mengandalkan ucapan, termasuk apa itu? Jika bukan karena melihat Paman Ning dan Kak Natalie, kamu pikir aku akan datang kemari?”
“Bajingan!” Jason Hu gemetaran karena marah, dia memukul meja dan mengutuknya.
Makan siang yang baik-baik saja, menjadi berantakan karena keangkuhan Luke Hu.
Bahkan jika Ardi Ning ingin mencari bantuan untuk membantu putrinya, dia juga tidak bisa membiarkan orang lain menginjak harga dirinya, dia dengan tegas berkata: “Sudahlah Tuan Hu, Aku tahu maksud baikmu. Apa yang dikatakan Luke juga tidak salah, keluarga kami yang tidak cukup hebat, tidak mampu. Hari ini anggap saja makan siang biasa, tidak membicarakan apapun, mari, minum.”
“Luke, kamu keterlaluan, cepat minta maaf dengan Paman Ning!” Kata Emma Li.
"Aku tidak melakukan apa-apa, mengapa minta maaf. Apakah tidak senang karena aku mengatakan beberapa kalimat? Sudahlah, aku pergi.” Kata Luke Hu, berdiri dan berjalan keluar.
Jason Hu baru saja mau menyeretnya. Tapi Ardi Ning menahannya: "Sudah sudah, anak sendiri, ayo minum”
"Benar-benar membuatku kesal, anak ini tidak tahu malu, Tuan Ning, jangan masukkan kedalam hati, dia baru-baru ini baru menghasilkan banyak uang.” Kata Jason Hu.
"Tidakku masukkan ke dalam hati, ini bukan masalah besar.”
Meski Ardi Ning berkata begitu, tapi warna wajahnya tidak terlihat bagus.
Dihina oleh generasi yang lebih muda sepanjang hari ini, kalau berdasarkan sifatmya, siapa yang bisa tahan? Tidak mengangkat meja saat itu, emosinya sudah termasuk jauh lebih baik.
Melihat Luke Hu yang membuka pintu VIP, Natalie Ning tidak bisa menahan diri menatap Robert Huo, takut dia marah akan hal ini.
Robert Huo menunjukkan senyum tipis di wajahnya dan menggelengkan pelan kepalanya, menunjukkan dia tidak marah.
Natalie Ning perlahan menghela nafas lega, niat baik ayah dan ibu malah menjadi seperti ini.
Tepat saat Luke Huo membuka pintu dan berjalan keluar, dia bertemu dengan seseorang yang berdiri di depan pintu.
Pria yang hendak mengetuk pintu, mengeryitkan alisnya menabrak Luke Hu, dan dia mundur beberapa langkah.
Sambil memegang hidungnya, Luke Hu langsung menghardik: "Siapa itu, aku **....."
Baru berkata setengah, saat dia melihat jelas siapa yang di depanya, dia tidak bisa mengucapkan kata berikutnya.
Yang berdiri di depan pintu adalah Fernaldy Fang.
Fernaldy Fang memegang bir yang telah dituang di dalam gelas, meminta maaf berkata: “Aku bernar-benar minta maaf, Tidak terlukakan?”
Melihatnya, Robert Huo berdiri dan menyapanya.
Ketika Fernaldy Fang melihatnya, dia berjalan masuk dengan gembira dan berkata: "Adik Li, tidak mengganggukan? Kamu lihat ini, adik ini cukup keras bertabrakan denganku, bagaimana? Perlukah aku meminta orang mengantarkanmu ke rumah sakit? Ini semua karena aku tidak memperhatikannya, kalau tidak .....”
"Tidak, tidak apa-apa, aku baik-baik saja ..." Luke Hu cukup terkejut dan dengan cepat melambaikan tangannya.
Melihat dia yang seperti itu membuat semua orang yang di dalam ruangan sedikit terkejut.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeThe Winner Of Your Heart
ShintaHalf a Heart
Romansa UniverseMarriage Journey
Hyon SongMy Perfect Lady
AliciaGet Back To You
LexyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li