Inventing A Millionaire - Bab 229 Pilih Satu Saham

Arogansi Joel Miao membuat Robert Huo sedikit mengernyit. Pria itu membalas: “Dirut Miao adalah seseorang yang punya kedudukan dan kekuasaan, jadi kamu jelas paham bahwa Tuan Zhao punya hak untuk menugaskan seseorang menjadi agennya dan mengurusi hal semacam ini. Aku tidak perlu sampai memperlihatkan surat kuasa darinya padaku kan? Lagipula, meski beredar desas-desus bahwa hubunganmu dengan Tuan Zhao rusak, kamu tetap menghormatinya sebagai seorang mantan guru. Perkataan Dirut Miao barusan, bila tersebar ke luar, akan terdengar sangat tidak mengenakkan.”

Nada bicara Robert Huo ringan, namun kata-katanya berat dan serius.

Kedua manajer investasi terhenyak. Dalam hati, mereka bertanya-tanya apakah pemuda yang datang entah dari mana ini sadar dia sedang berbicara dengan siapa?

Nadya Feng menghampirinya dan menegur keras: “Tuan Li, harap perhatikan bicaramu. Jika tidak, aku bisa menyuruh orang untuk segera menyeretmu pergi!”

Robert Huo tidak menoleh ke Nadya Feng. Tidak peduli seberapa tinggi kedudukan dia di perusahaan ini, ia merasa tidak memiliki urusan dengan seorang sekretaris.

Masih terus menatap Joel Miao, pria itu melanjutkan: “Jika Dirut Miao masih ingat persahabatanmu dengan Profesor Zhao waktu itu, mohon berikan apa yang menjadi hak dia. Jika tidak, begitu keluar dari kantormu, aku bisa menceritakan kisah ini ke media. Nama baik dan reputasimu akan dipertaruhkan besar-besaran!”

“Tuan Li, kamu sudah kelewatan. Tolong segera keluar!” Nadya Feng membentak.

Pada momen ini, Joel Miao mengangkat tangan untuk menghentikan Nadya Feng Dengan ekspresi wajah yang menyiratkan ketertarikan, ia membalas: “Diam-diam saja dari dulu, pak tua Zhao ternyata tiba-tiba mengutus seseorang dengan keberanian yang berlimpah. Pemuda, siapa namamu? Kamu belum memperkenalkan diri.”

“Di mata Dirut Miao, aku hanya seseorang yang berderajat rendah. Jadi, tidak ada gunanya bagimu untuk mengetahui namaku.” Robert Huo menjawab.

Ia membenci orang yang kejam dan tidak berperasaan, jadi tentu saja ia tidak bersedia memberi wajah yang baik pada Joel Miao.

Terlepas dari statusmu sebagai direktur utama sebuah perusahaan terbuka dengan aset miliaran yuan, aku punya alasan dan bukti untuk menuntut hak Profesor Zhao. Jadi, aku berhak-berhak saja tidak meladeni pertanyaan dan basa-basimu!

Dada Nadya Feng naik dan turun dengan hebat. Ia tidak sabar untuk segera menyuruh petugas keamanan mengusir Robert Huo.

Satu dari dua manajer investasi bangkit berdiri dan mengkritik, “Pemuda, jangan songong seperti itu. Kamu pikir ini rumahmu? Kamu pikir semua yang ada di sini terbiasa dengan gayamu?”

Robert Huo melirik manajer investasi itu dan menyindir, “Saat Dirut Miao memakimu, kamu tidak punya keberanian untuk membalasnya. Mengapa sekarang kamu berani? Oh, kamu seorang pengecut ya.”

Sindiran ini sangat menghina kehormatan diri si pria, namun pria itu juga tidak bisa mendebat.

Dengan wajah yang kebiru-biruan dan kemerah-merahan, ia menatap penyidirnya dengan tatapan ingin menelannya hidup-hidup.

Segan repot-repot meladeni “orang kecil”, Robert Huo menatap Joel Miao lagi. Sudah meluangkan waktu datang kemari, ia ingin urusan ini selesai hari ini juga. Siapa sih yang punya banyak waktu untuk pergi ke kota lain di tengah kesibukannya sendiri?

Benar-benar sudah tidak tahan dengan keangkuhan tamu ini, si asisten memandang si direktur utama dan memanggil: “Dirut……”

Joel Miao paham apa yang ingin dia lakukan, yakni memanggil petugas keamanan untuk mengusir pemuda ini. Tetapi, bukannya menuruti rencana asistennya itu, ia malah menertawai si tamu: “Pemuda, apa yang kamu katakan benar. Dia memang pengecut yang pilih-pilih lawan, yang satunya lagi juga sama pengecutnya. Tetapi, mereka bagaimana pun juga merupakan manajer investasi yang ada di bawah kendaliku. Kalau kamu berpikir dia tidak oke, kamu apa coba? Kamu tidak oke pangkat dua?”

“Meski tidak paham aspek mana yang kamu maksud, aku pikir aku lebih oke darinya.” Robert Huo bertutur yakin.

Dalam hati, kedua manajer telah bersumpah-serapah semua kata kasar pada tamu ini.

Joel Miao tertawa kencang. Pria itu tiba-tiba memutar layar komputernya ke arah Robert Huo, kemudian menepuk-nepuk ujungnya dan menantang: “Baik, berhubung kamu sangat percaya diri, aku akan memberimu kesempatan untuk mempertontonkan kelihaian. Berhubung kamu menilai dirimu lebih oke dari manajer investasiku, pilihkan aku saham yang besok akan naik minimal delapan persen. Perdagangan saham hari ini baru akan berakhir setengah jam lagi. Jika pilihanmu benar, aku akan mencairkan saham bapak tua Zhao. Tetapi, jika kamu keliru, begitu perdagangan saham besok tutup, aku akan menyuruh orang untuk memukulimu, lalu menyobek-nyobek perjanjian kepemilikan saham yang kamu bawa dan menyumpalkannya ke mulutmu. Biarlah kamu sadar bahwa kesombonganmu yang tidak berdasar itu bisa mengundang bencana!”

Robert Huo menatap waktu pada layar komputer. Sekarang sudah pukul dua lewat dua puluh tiga menit, jadi bila dihitung dengan detil, dirinya cuma punya waktu dua puluh delapan menit dan bukan setengah jam.

“Bagaimana? Jika kamu merasa waktu yang tersisa hari ini tidak cukup, kamu boleh memilih besok pagi.” Joel Miao memberi tawaran sambil menepuk sisi layar lagi.

Robert Huo mengambil langkah ke komputer dan berkata, “Waktu hari ini sangat cukup.”

Setibanya di depan komputer, si pria mulai membuka aplikasi saham dan mengubah tampilan harga terkini saham jadi grafik k-line harian. Lalu, ia memperbesar tampilan grafik itu demi pengamatan yang lebih akurat.

Robert Huo menukar-nukar grafik k-line emiten dengan sangat cepat. Begitu grafik salah satu emiten muncul, ia akan mengecek grafik emiten lain. Orang biasa pasti tidak mampu melihat grafik-grafik itu dengan jelas.

Kedua manajer investasi dalam hati mencibirnya. Membolak-balik emiten dengan cepat, pria ini pasti sedang berspekulasi. Bayangkan saja, petunjuk apa yang bisa dilihat dengan ketergesa-gesaan seperti ini?

Jika ingin melihat saham yang seratus persen akan naik besok, mereka yang sudah bertahun-tahun berkecimpung dalam pasar saham saja harus melakukan pengamatan yang cermat dan analisis yang komprehensif. Beberapa indikator perlu mereka gabungkan, sebut saja candlestick, grafik tren, grafik volume, dan grafik pembelian pihak asing.

Meski sudah menganalisis dengan serumit itu, tingkat keberhasilan mereka juga tidak seratus persen. Sering disebut bisa dianalisis secara saintifik, memperoleh profit di pasar saham sejatinya lebih bergantung pada keberuntungan.

Sebabnya, ada begitu banyak bandar di pasar saham dalam negeri.

Yang disebut bandar saham adalah orang bermodal besar yang memegang saham emiten dengan jumlah banyak dan harga rendah. Ketika ingin harga saham ini naik atau pun jatuh, ia bisa melakukannya dengan mudah.

Alhasil, harga saham yang dikendalikan bandar saham umumnya sangat sulit ditebak. Jika mudah ditebak, tidak mungkin ada cerita pemegang-pemegang saham bermodal kecil yang “nyangkut” di harga yang terlalu tinggi.

Joel Miao hanya mengamati Robert Huo selama beberapa detik sebelum akhirnya buang muka. Ia dulu sempat bermain saham, namun di kemudian hari tersadar bahwa emosinya tidak cukup stabil untuk menghadapi permainan para bandar.

Jadinya, ketika perusahaannya menambahkan layanan investasi saham, ia mencari orang untuk menjalankan investasi itu.

Meski sudah bukan pemain aktif, Joel Miao tetap punya pengetahuan yang mendalam tentang saham.

Seperti halnya kedua manajer investasi, pria itu juga merasa pendekatan Robert Huo murni spekulasi.

Dengan pendekatan ini, mau diberi kesempatan mengamati selama sepuluh jam pun, tingkat keberhasilan pilihannya akan sangat rendah. Jika ia ditugaskan untuk mencari saham yang harganya besok minimal bisa naik delapan persen, peluangnya mungkin hanya akan sedikit lebih tinggi daripada peluang memenangkan lotere.

Apalagi, kondisi pasar saham beberapa hari terakhir kurang bagus. Berita yang beredar tidak begitu positif, jadi harga saham-saham unggulan sudah turun selama beberapa hari berturut-turut. Saham-saham yang harganya bisa naik hingga mencapai batas atas hanya beberapa saham baru.

Saham-saham lain, jangan diharapkan deh……

Sejujurnya, Joel Miao sedikit suka dengan sifat ngotot yang dipertunjukkan Robert Huo barusan. Berencana menukar kepemilikan sahamnya dengan uang tunai, ia tahu sebenarnya si profesor tua ingin mengirimkannya sebuah sinyal.

Pesan itu adalah: “Pemuda ini merupakan calon penerusku, coba kamu tes kelayakannya.”

Bagaimana pun juga, ketika wafat nanti, kekayaan terbesar Profesor Zhao adah koneksinya dengan dirinya dan murid-murid unggulan lain.

Andai pemuda ini tidak lulus dalam tes kelayakannya, maka statusnya sebagai calon penerus berpeluang dialihkan.

Sekarang, melihat Robert Huo membolik-balik saham, tatapan Joel Miao menyiratkan sedikit kekecewaan.

Di balik hujatan orang-orang karena hubungannya dengan Profesor Zhao yang memburuk, pria itu tetap berharap mantan dosennya itu bisa menemukan penerus yang berkualitas.

Nampaknya, pencarian penerus sama sekali tidak mudah.

Pria di hadapannya ini memang punya keberanian dan kekuatan hati, namun kualitas moralnya agak rendah. Selain itu, mukanya juga kelewat tebal untuk mengakui kelemahan diri. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, jadi buat apa sih berpura-pura memahami sesuatu yang sebenarnya tidak dikuasai?

Joel Miao diam-diam menggeleng. Ia sudah menyiapkan alasan untuk mengusir tamu ini.

Pada momen ini, gerakan Robert Huo membolak-balik saham tiba-tiba berhenti.

Selama sepuluh detik, pria itu menatap grafik k-line harian saham United Industrial Corp. Ini adalah saham yang ia tatap paling lama sejauh ini.

Ketika melihat gelagatnya, manajer investasi berkomentar dengan semakin dingin: “Ada apa? Menurutmu saham ini akan naik?”

Tanpa memedulikannya, yang ditanya mengamati grafik k-line harian saham itu dari kiri ke kanan dengan mata menyipit.

Kedua manajer investasi bertatapan dan tertawa ngakak.

United Industrial Corp adalah emiten bidang industri dengan total aset sekitar dua puluh miliar yuan. Sekitar setengah tahun lalu, akibat masalah serius pada produk-produknya, mereka kehilangan uang dalam jumlah yang sangat banyak. Harga saham emiten itu pun turun drastis dari tiga puluh dua yuan ke tiga belas koma sembilan yuan. Persentase penurunan ini melebihi angka lima puluh persen!

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu