Inventing A Millionaire - Bab 127 Persiapan

Jika Robert tahu apa yang dipikirkan oleh Freya saat ini, entah apa yang akan ada dibenaknya, munkgin dia akan merasa pemikiran wanita sungguh random sekali.

"Sebenarnya juga tidak sebaik yang kamu katakan......." Freya merendah dengan sedikit malu-maliu.

"Tidak perlu merendah, kamu seharusnya memanfaatkan kelebihanmu dengan baik, ayo, bersemangatlah, aku percaya tidak perlu waktu lama kehidupanmu pasti akan berubah." kata Robert menyemangati.

Menatapi tatapan tulusnya, hati Freya berdetak cepat.

Sejenak kemudian, barulah dia menganggukkan kepalanya, "Aku akan berusaha!"

"Semangat!" Kata Robert sambil tertawa, dia lalu kembali memutarkan kepalanya untuk memasak.

Tampangnya sibuk memasak begitu mudah untuk menenangkan orang, itu membuat Freya tidak tahan untuk berpikir andai saja detik ini bisa selamanya terhenti saja.

Namun ini hanya adalah sebuah impian yang tidak akan pernah terwujudkan saja, dia juga tidak pernah memimpikan terlalu banyak.

Satu jam kemudian, Robert sudah membuat beberapa masakan yang disukai oleh Stella, dan membersihkan kompor, setelah bersih-bersih dan mengeringkan air ditangannya, dia baru berkata, "Masakannya sudah jadi, kalian cepat makan, aku pulang dulu."

Freya baru bersiap untuk pergi mengambil sumpit, dia tercengang, "Kamu tidak mau ikutan makan?"

"Tidak perlu, Gaby si gadis cilik itu setiap malam harus makan masakan kentang aku, jika tidak selalu marah, jika aku masih tidak pulang, si gadis cilik itu mungkin akan ribut."

Ekspresi sayang diwajah Robert terlihat jelas, dia benar-benar menyayangi Gaby si gadis cilik itu dengan tulus.

Sekalipun mati, Robert juga tidak akan bisa melupakan setengah sosis waktu itu.

"Paman Li, apakah kamu mau pergi? Aku tidak menginginkanmu pergi!" Ketika sedang ragu harus maakn masakan yang mana, Stella berdiri dan menarik baju Robert.

Robert berjongkok, dia berkata sambil tersenyum, "Paman masih akan datang setelah pergi, lain kali apa yang ingin kamu makan tinggal bilang ke Gaby saja."

"Asalkan aku memberitahunya kamu pasti akan datang kah?"

"Tentu saja, asalkan ibumu tidak merasa kacau saja."

Stella bergegas memutarkan kepalanya dan menatapi Freya, dia bertanya, "Freya, apakah kamu akan membenci jika paman Li sering datang?"

Freya mana mungkin akan benci, dia sering tanpa sadar berharap Robert bisa sering datang kerumah, tidak untuk yang lain, setidaknya jika ada seorang lelaki saja dirumah, maka akan terlihat tidak begitu sepi.

Namun dihadapan Robert, dia juga malu untuk mengatakannya langsung, dia hanya bisa berkata, "Kita tidak boleh menyibukkan Paman Li, Tapi jika kamu kangen dengan Gaby, kita boleh mengundang paman Li dan juga Gaby untuk bertamu kerumah, kalau begitu, tidka hanya Paman Li bisa membuatkan makanan yang enak untukmu, kamu juga bisa membuatkan cookies untuk Paman Li."

"Bagus sekali kalau begitu! Paman Li, ibu sudah setuju! Kamu cepat pergi!" Kata Stella dengan senang.

Anak kecil tidak menjaga perkataan, Robert tahu bahwa dia mengusir orang karena untuk segera bisa bertemu nanti, Robert lalu bangkit dan tersenyum dia berkata kepada Stella, "Kalau begitu aku pergi dulu, kalian makan dulu saja>"

Freya mengantarkannya Robert keluar, dia sambil berjalan sambil berkata, "Terima kasih Tuan Li, sudah banyak menyibukkan kamu, aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara untuk membalas budimu."

"Bukan semua hal butuh balas budi, manusia memang adalah makhluk sosial, saling membantu itu sangatlah normal." kata Robert.

Freya juga tidak banyak berkata, dia juga tidak bertanya mengapa tidak pergi membantu orang lain yang membutuhkan bantuan, dia malah datang untuk membantunya.

Ada banyak lelaki yang tertarik dengan kecantikannya, tatapan mesum mereka selalu membuat Freya merasa jijik.

Jadi sekalipun seberapa susahnya kehidupan, dia juga tidak menerima lelaki manapun.

Robert ketika sedang bersama dia, tatapannya hanya penuh dengan menghargai, perkataannya penuh penyemangatan, perasaan seperti ini sangatalah tulus dan bersih, tidak boleh ada sedikitpun kotoran.

Asalkan Robert tidak memperlihatkan ciri khas yang sama dengan lelaki lain, maka Freya tidak akan pernah mencurigai dia.

Mereka berdua sambil mengobrol dan juga turun kebawah, Freya menatapi kepergian lelaki ini, dia terus berdiri didepan tangga, setelah beberapa saat, bahkan hingga sosoknya menghilang, barulah Freya naik keatas.

Setelah kembali kerumah, Gaby protes terhadap Robert karena tidak membawanya pergi mencari temannya, Robert hanya bisa membuat sebuah cincau yang enak barulah membuatnya senang kembali.

Awalnya keesokan harinya, hari minggu, Natalie mau membawa Robert pergi mencari Pan Simi, namun Pansimi menelepon, dia mengatakan hari ini tidak perlu Robert pergi lagi, dia hanya perlu mengobrol bersama Natalie saja.

Natalie tidak mengerti apa yang terjadi, tidak jelas juga jika dibicarakan lewat telepon, dia hanya bisa mengantarkan Gaby ke tempat Ardi.

Sedangkan Robert pergi ke kantor karena dipanggil oleh Nova.

"Hari senin? Mengapa dipercepat?" tanya Robert tidak mengerti.

Sesuai dengan peraturan dulu, kenaikan keluarga Ji seharusnya adalah hari rabu terakhir dibulan 4.

Namun entah kenapa pada tahun ini, ini baru senin minggu ketiga saja sudah mau mulai.

Nova sebagai salah satu anggota yang pasti akan naik pasti harus pulang ke keluarga Ji, dia mencari Robert adalah untuk memberitahunya hal ini, dan sekalian mengobrol mengenai hal spesifik setelah pulang nanti.

Yang paling dilihat ketika kenaikan adalah kemampuan ketika bekerja, hasil kerja, semua ini bisa diatasi oleh Nova.

Satu-satunya yang membuatnya tidak yakin adalah kenaikan kali ini, orang yang merekomendasikannya adalah Colin, sampai saat itu pasti akan ada banyak masalah.

Robert sekarang sudah bagaikan orang sakti yang bisa menyelesaikan semua masalah dimata Nova, jika tidak tenang, maka tentu saja harus memanggil Robert untuk mendiskusikannya.

"Poin yang bisa mereka gunakan untuk mempersulit kamu tidaklah terlalu banyak, aku percaya asalkan kamu menghadapinya dengan hati-hati, pastilah bisa melewatinya semua." Robert berkata sambil mengerutkan keningnya, "Satu-satunya yang membuat aku merasa kurang baik adalah kenaikan kali ini dipercepat hampir satu minggu, pasti ada sedikit kejanggalan."

"Apakah mungkin karena Colin?" Tanya Nova.

"Kamu tidak meneleponnya untuk bertanya?"

"Sudah ditanya, namun dia juga tidak tahu."

Robert berpikir sebentar lalu berkata, "Kalau begitu tidak perlu dipikirkan dulu, kamu persiapkan data-data yang berhubungan dulu, untuk mencegah mereka mencari masalah dibidang ini, sisanya, hadapi saja nanti satu persatu, nanti aku akan bersama kamu, dan ada bantuan Colin juga, seharusnya tidak ada masalah."

Adanya perkataan ini, Nova juga lega, dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baguslah, kalau begitu aku persiapkan doumen, kamu blang dulu ke Natalie nanti, besok akan pergi ke keluarga Ji bersamaku, mungkin harus beberpaa hari baru bisa pulang."

Robert menganggukkan kepalanya, setelah pergi dari kantor, dia tidak langsung pulang, dia langsung pergi ke pasar dan memilih dua ekor ayam betina muda, dan membawanya kerumah Yacob.

Beberapa hari ini dia sudah sangatlah jarang bertamu ke rumah professor tua, Griffin malah sering pergi, hingga kemarin barulah karena ada hal lain dan pergi.

Pak tua penjaga pintu ketika melihat Robert datang, dia terlihat sangatlah senang, "Sudah datang, professor, Shawn datang, kamu ini, datang tinggal datang saja, mengapa masih membawa dua ekor ayam betina."

Sambil berkata, Yacob sudah bangkit dari kebun dan melirik Robert, dia lalu menghempaskan nafasnya, "Aku pikir masih harus meneleponmu dan mengundangmu barulah kamu akan datang."

Robert tentu saja mengerti bahwa Yacob sedang bercanda, Robert lalu berkata sambil tertawa, "Justru karena merasa tidak enakan, barulah aku membawakan hadiah untukmu."

Yacob melirik kearah dua ekor ayam betina itu, "Kenapa, mau memasak ayam untukku? Orang lain memberi hadiah biasanya mempunyai makna khusus, kamu ini malah pertama kali memberi resep makanan, kedua kali memberi ayam betina, apakah nanti ketiga kali jangan-jangan kamu mau kasih aku micin?"

Robert berkata sambil tertawa, "ini bukan dijadikan sup untukmu, aku hanya merasa tempat ini luas, namun tidak ada binatang unggas, jelas terlihat tidak bagus, jadi aku membawa dua ekor ayam muda ini untuk kamu pelihara, mereka bisa memakan serangga dan membuang kotoran untuk membantu ekosistemnya."

Yacob tercengang, ini adalah pertama kalinya ada orang yang memberikannya ayam dan menyarankannya untuk dipelihara.

Dia tidak merasa wow jika memelihara kucing ataupun anijng atau bahkan kuda, tapi memelihara ayam malah membuatnya merasa seru.

Asalkan orang yang datang kekediaman Zhao, semuanya berusaha untuk membuat dirinya terlihat berkelas, dan berlevel, sekalipun Griffin juga terkadang menunjukkan hal seperti itu.

Hanya ada Robert saja yang setiap kali memberikan hadiah dan mengeluarkan kata-kata yang berada diluar dugaan orang.

Namun cara Robert ini sangatlah cocok dengan Yacob.

professor tua itu tertawa, "Baiklah, ketika aku muda pernah juga memelihara beberapa waktu, nanti kalau sudah melahirkan telur ayam, kamu ambil kesini saja, tidak perlu uang."

"Kalau begitu kedua ayam betina ini aku juga tidak terima uang darimu." Jawab Robert.

Yacob tertawa lagi, "Kamu ini, memang tidak mau rugi, baiklah, kita berdua sama-sama tidak hutang satu sama lain, jika sudah datang, kebetulan siang nanti makan disini saja, aku akan memasak mie untukmu."

Robert juga tidak menolaknya, dia datang kesini memang untuk memperdalam hubungannya dengna Yacob, jika dia mengundang sendiri, Robert tentu saja senang untuk menerimanya.

Bersamaan dengan itu, Natalie juga baru turun dari klinik psikologi Pan Simi, dia bersiap untuk pergi ke tempat Ardi.

Dia tidak memperhatikan bahwa disebuah mobil diseberang sana, ada beberapa lelaki yang meliriknya dengan tatapan seram.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu