Inventing A Millionaire - Bab 8 Metode Pemasaran
“Ya ya, tandatangani kontrak, tandatangani kontrak!” Derry Huang mengeluarkan penanya dengan semangat, dan langsung mengisi form kontrak yang sudah disiapkan di tempat.
Bisa dilihat bahwa dia sudah terlalu bersemangat, jika tidak, pelanggan sebesar itu seharusnya diundang dulu ke dalam kantor dan menyajikan teh untuknya, lalu mengobrol lagi.
Tetapi pria paruh baya ini tidak peduli dengan hal seperti ini, baginya, cara paling efisien untuk melakukan sesuatu adalah yang paling penting.
Kali ini, Robert Huo menarik Eugene Ning dan bertanya, "Apakah shower an selangnya itu dijual?"
Eugene Ning masih memandang tertegun kedua orang yang menandatangani kontrak itu. Mendengar pertanyaan Robert Huo, dia dengan santai menjawab: "Jual, semuaya dijual!"
"Berapa harga satu set shower dan selangnya?"
“Kurang dari dua puluh lima RMB,” jawab Eugene Ning, dia bahkan tidak memikirkan apa yang akan dilakukan Robert Huo.
Sekarang Eugene Ning sangat bersemangat, satu setengah juta RMB! Pesanan puluhan ribu RMB mungkin tidak terlalu menarik, tetapi 1,5 juta, bahkan jika itu berada di puncak pabrik, itu adalah jumlah yang cukup untuk membuat semua orang bersorak.
Robert Huo tidak mengganggu kesenangannya, dia berjalan ke sudut gudang, mengambil kotak shower air dan selang yang ditumpuk di tanah dan melihatnya, lalu memperkirakan jumlahnya.
Akhirnya, dia mengambil satu set dan berjalan kembali.
Saat ini, Derry Huang sudah mengisi isi kontrak, menunggu kedua belah pihak memastikan jumlah dan penandatanganan kontrak.
Robert Huo membawa pancuran dan selang ke pria paruh baya itu dan bertanya, "Tuan Liao, ruang lingkup bisnis utamamu seharusnya di pedesaan?"
Pria paruh baya itu menoleh dan bertanya dengan penuh rasa tertarik: "Mengapa kamu berpikir begitu?"
“Karena produk pabrik kecil sulit dijual di kota besar. Semakin baik kondisi ekonomi, semakin mengenal merek besar. Oleh karena itu, produk pabrik kecil baik diekspor untuk perdagangan luar negeri atau dipindahkan ke pedesaan dalam negeri, kamu berani meminta 1.000unit, jika melakukan perdagangan luar negeri, risikonya lebih besar, jadi kamu hanya ada kemungkinan melakukan bisnis di pedesaan.” Jawab Robert Huo.
Pria paruh baya itu tertawa ketika dia mendengarkan, dan berkata, "Orang sepertimu memang cukup menarik. Benar, aku berbisnis di pedesaan."
Robert Huo tersenyum dan memberikan pancuran dan selang di tangannya, dan berkata: "Kalau begitu lihat ini, ini diproduksi oleh pabrik kami, kualitasnya tidak perlu dikatakan lagi, kamu bisa mengerti hanya dengan sekali lihat. Karena kamu melakukan bisnis pedesaan, jadi seharusnya jelas bahwa daerah pedesaan lebih hemat biaya, jadi aku pikir kamu seharusnya menjual pemanas air, shower, dan selang, semuanya lengkap. Apakah kamu bersedia memberikannya kepada pelanggan secara gratis untuk meningkatkan pengalaman hemat biaya mereka, atau kamu mau menambahkan uang, aku tidak memenuhi syarat untuk mengikuti kehendakmu. Tetapi satu set shower dan selang harganya dua puluh lima RMB, kamu akan diberi harga 30 RMB, dan hanya meraup untung 5 RMB saja darimu, bagaimana menurutmu?"
Derry Huang dan Eugene Ning tertegun mendengarkan mereka, anak ini, masih menjual pada saat ini?
Tapi apa yang dia katakan terdengar sangat masuk akal.
Pria paruh baya itu memandangi shower air dan selang di tangannya, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat Robert Huo. Senyum di wajahnya semakin melebar, dan matanya penuh penghargaan.
“Anak muda, aku akan memberikan gaji dua kali lipat, bagaimana kalau bekerja denganku?” Tanya pria paruh baya.
Dagu Eugene Ning hampir jatuh.
Meskipun benar-benar ingin bertanya bagaimana orang lain bisa menyukai pria ini, memikirkan baik-baik tentang apa yang Robert Huo lakukan sekarang. Eugene Ning juga harus mengakui di dalam hatinya, ini benar-benar seorang jenius pemasaran!
Pelanggan awalnya ingin membeli 30 unit saja, tetapi dia menjual 1.000 unit, sekarang dia juga menjual produk lain.
Bukankah ini luar biasa?
Ini luar biasa!
Robert Huo tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Maaf."
Pria paruh baya itu juga tidak marah, dia hanya tersenyum dan berkata kepada Derry Huang: "Manajer Huang, aku benar-benar iri padamu karena memiliki seorang penjual yang begitu baik. Dibandingkan dengan dia, orang-orang bawahanku bodoh seperti babi. Tidak banyak bicara lagi, semua shower dan selang ini, aku mau semuanya, sesuai dengan yang ia katakan tadi, 30 RMB per setnya."
Derry Huang juga ingin mengatakan di dalam hatinya bahwa, dibandingkan dengan pemuda di seberangnya, penjual bawahannya juga bodoh seperti babi.
Pada saat yang sama, dia juga sakit hati, ini bukan staf penjualnya!
Kenapa bukan!
Di depan pelanggan, Derry Huang tidak bisa mengatakan ini, dia hanya terkekeh dan berkata: "Ya, ya, menurutku dia juga cukup bagus."
Hal berikutnya relatif sederhana, di dalam kontrak ditambahkan shower dan selang, dan jumlahnya diatur kembali, dan kemudian keduanya menandatangani secara terpisah.
Robert Huo melihat sekilas tanda tangan di kontrak, Alex Liao, penuh aura luar biasa, namanya benar-benar cocok dengan karakternya.
Setelah menandatangani kontrak, Alex Liao menelepon dan memanggil truk yang menunggu di luar pabrik untuk masuk.
Ribuan pemanas air ditambah shower dan selang yang sesuai tidak cukup untuk dua atau tiga pekerja di dalam mobil. Derry Huang buru-buru memanggil sekelompok orang untuk membantu, dan butuh lebih dari setengah jam untuk memuat barang ke dalam truk.
Dalam waktu ini, Alex Liao dan Robert Huo menghabiskan lebih banyak waktu mengobrol dengan Derry Huang.
Robert Huo memiliki lebih banyak pengetahuan daripada Alex Liao, dia mengatakan beberapa kata dengan santai, dan Alex Liao merasa bahwa dia mendapat banyak masukan.
Penghargaan dan kejutan untuk pemuda ini hampir meluap dari matanya. Dalam setengah jam, dia sudah menyatakan niatnya untuk bergabung dengan perusahaannya sebanyak tiga kali berturut-turut.
Robert Huo acuh tak acuh dengan kondisinya yang menguntungkan. Yang diinginkannya adalah kembali ke rumah Huo. Hal terpenting saat ini adalah memperbaiki hubungan keluarga dulu. Adapun hal-hal lain, akan dipikirkan nanti.
Alex Liao penuh dengan penyesalan, tapi dia tidak terlalu memaksanya. Dia hanya berkata: "Tidak peduli jam berapa, pintu perusahaan kami akan selalu terbuka untukmu. Datang dan telepon aku kapan saja!"
Seperti yang dia katakan, sebuah kartu nama langsung dimasukkan ke dalam saku Robert Huo.
Melihat obrolan panas dengan Alex Liao, Derry Huang bertanya pada Eugene Ning dengan wajah bingung: "Bukankah kamu mengatakan bahwa kakak iparmu adalah seorang kutu buku? Untuk orang pebisnis seperti ini, aku baru pertama kali bertemu."
Eugene Ning juga tampak seperti melihat hantu dan tidak tahu bagaimana menjawabnya.
Shawn Li dulunya adalah seorang kutu buku, dia tidak mengerti apapun kecuali pengetahuan teoritis yang tidak dia butuhkan di dalam buku.
Standar teknis bisa dihafal dengan cara menghafal, bagaimana dengan sarana berbisnis?
Shawn Li baru saja menjual pemanas air dan shower, yang cukup untuk menjadi materi pemasaran klasik!
Seorang kutu buku dapat melakukan hal yang luar biasa?
Eugene Ning tidak bisa mempercayainya, tetapi dia harus mempercayainya.
Setelah barang dimuat, Alex Liao membawa orang-orangnya pergi, sebelum pergi, dia masih dengan hangat mengajak Robert Huo makan bersama.
Robert Huo tidak langsung setuju atau menolak, dan dia merespon dengan biasa saja.
Semakin dia terlihat seperti ini, Alex Liao semakin merasa bahwa pemuda ini sangat tidak biasa.
Setelah Alex Liao pergi, Derry Huang segera mendekatinya dengan senyuman di wajahnya dan berkata: "Tuan Li, kan? Terima kasih banyak telah menyukseskan bisnis sebesar itu ke pabrik kami!"
Robert Huo tersenyum dan berkata, "Ini terutama karena jasa Eugene Ning. Jika bukan karena dia yang membuat pelanggan terkesan terlebih dahulu, ditambah kualitas produk kalian, aku tidak akan memiliki kesempatan ini."
Derry Huang tampak sedikit gugup, menggosok tangannya, dan berkata, "Tuan Li benar-benar rendah hati, melihat metode pemasaranmu, tidak ada orang di sini yang sebanding denganmu, tidak tahu di perusahaan mana Tuan Li bekerja?"
"Aku dulu menjadi sopir untuk seseorang, tapi aku terluka beberapa waktu lalu dan terus dirawat di rumah," jawab Robert Huo.
Derry Huang mendengarkan dengan lebih gembira dan berkata: "Bagus kalau begitu! Maksudku bukanlukamu, maksudku, tidak ada masa depan jadi sopir untuk orang. Orang berbakat seperti Tuan Li seharusnya memiliki pekerjaan yang lebih baik. Kalau mau, aku bisa menerima Tuan Li sebagai direktur pemasaran pabrik kami dengan gaji tinggi. Gaji pokoknya 20.000 RMB, dan ada juga komisi tentunya. Belum lagi, asalkan ada pesanan, tidak masalah mendapat 40.000 atau 50.000 sebulan."
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMi Amor
TakashiDoctor Stranger
Kevin WongPernikahan Kontrak
JennyEternal Love
Regina WangPredestined
CarlyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li