Inventing A Millionaire - Bab 248 Meninggalkan
Melihat angka-angka diatas kertas, Timmy Wang dengan tidak ragu-ragu, mengambil korek api dan membakar kertas tersebut, pada saat yang sama memanggil bawahannya masuk.
“Berapa banyak dana yang kita miliki sekarang?” Timmy Wang bertanya dan melihat kertas yang terbakar.
Orang yang bertanggung jawab atas keuangan segera menjawab: “Sekitar dua puluh juta yuan.”
Timmy Wang memandang kearah operator dan berkata: “Periksa kondisi pasar OTC farmasi Changxin.”
Setelah bergerak beberapa saat, operator itu berbalik dan berkata: “Nilai pasar mencapai satu miliar tiga puluh juta yuan, modal saham yang beredar mencapai 80%. Ini adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan obat-obatan internasional. Saat ini harga saham 11,2, yang baru saja melakukan ex-rights.
Timmy Wang merenung sejenak, biarpun nilai pasar satu miliar, saham yang beredar hanya mencapai 80%, mengandalkan dua puluh juta untuk menekan harga saham, juga akan sangat sulit, kecuali bisa membuat berita negatif yang mengejutkan.
Tetapi permintaan Robert Huo untuknya adalah kata memotong. Yang merupakan potongan terendah dan kecepatannya harus cepat.
Dengan tegas tidak akan memberi kamu kesempatan untuk bernafas.
Oleh karena itu, Timmy Wang tidak punya waktu untuk perlahan-lahan mengambil chip harga rendah untuk memanipulasi harga saham. Hanya bisa mengandalkan dana menekan nya.
Setelah memikirkannya selama setengah menit, Timmy Wang berkata: “Dua puluh juta yuan tidak cukup, ambil delapan puluh juta yuan lagi.”
“Tetapi dana kita sekarang semua telah digunakan untuk memanipulasi harga saham. Jika kita menjual pada saat ini bisa mengalami kerugian.” Operator itu berkata.
“Jangan bicarakan tentang pendapatan keuntungan dengan saya, saya ingin dana sebanyak seratus juta yuan!” Timmy Wang menatapnya, wajah yang tampak muda dan tampan, dipenuhi dengan rasa penindasan yang tak tertahankan: “Dalam dua hari, biarkan saham ini dipotong!”
Beberapa orang yang mendengar ini tercengang, sejak mengikuti Timmy Wang menangani urusan, meskipun ada saham yang terpotong, tetapi semua dikarenakan pendapatan keuntungan mereka yang tinggi, penjualan yang cepat. Saham seperti itu, biarpun dipotong juga akan mendapat keuntungan.
Tetapi sekarang, mereka tidak memiliki satu sen chip, jika langsung memotong, itu sama dengan rugi sebanyak lima puluh ribu juta yuan.
“Kenapa harus melakukan hal ini?
Mereka belum pernah mendengar perusahaan yang bernama farmasi Changxin dan karena pasar OTC baru mulai dijual dipasar, itu sama sekali tidak layak untuk dilihat mereka.
Juga tidak pernah mendengar adanya kontradiksi antara Timmy Wang dan perusahaan ini!
Semua orang langsung teringat dengan hal Timmy Wang menyuruh mereka untuk keluar. Mungkin disaat mereka keluar terjadi sesuatu.
Bisa membuat sijenius pasar saham tiba-tiba mengeluarkan ratusan juta untuk memecahkan saham sampai posisi potongan, pasti tidak biasa.
Orang keuangan yang paling akrab dengan Timmy Wang secara tidak sadar melirik kelayar komputer, seharusnya ada kaitannya dengan pesanan batas tertinggi ratusan lot yang sebelumnya.
Mereka tidak dapat menebak jawabannya dan juga tahu bahwa Timmy Wang tidak akan memberi tahu mereka.
Pria muda dan cakap ini selalu tidak mengubah kata, bekerja dibawahnya, kamu sebaiknya jangan bertanya terlalu banyak kenapa, ikuti saja.
Operator itu tidak banyak bicara, menuruti apa yang dikatakan Timmy Wang, menjual tiga saham chip yang ada ditangannya.
Setiap saham mengalami penjualan besar-besaran terhadap puluhan juta, ketiga saham ini terhantam dengan menyedihkan.
Para investor saham individu tercengang melihat harga saham yang jatuh dengan gila, tidak mengerti apa yang terjadi.
Itu baik dan juga bukan berita buruk, bagaimana bisa tiba-tiba membuat pesanan besar?
Pada penutupan siang hari, harga saham telah turun 8% dan Timmy Wang juga berhasil menarik dana sebanyak seratus juta.
Dana ini, semuanya dituang kedalam akun pasar OTC.
Fluktuasi harian papan utama Shanghai dan Shenzhen dibatasi pada fluktuasi 10% sedangkan pasar OTC karena perusahaan relatifnya kecil, bersedia masuk lebih dikit, oleh karena itu dibatasi fluktuasi menjadi 30%.
Jika setiap hari Timmy Wang menekan harga saham farmasi Changxin pada harga batas terendah, potongan dalam dua hari menjadi tidak masalah, tentu saja, melakukan hal ini juga bisa membuat kerugian yang cukup besar.
Begitu pembukaan di sore hari, mereka akan membeli dengan gila, ada berapa banyak sapu berapa banyak, tidak peduli dengan modal pokok.
Pembelian dana sebesar seratus juta membuat harga saham naik sekitar 13%, membuat investor saham individu yang membeli ini senang.
Secara diam-diam meningkat dengan begitu banyak, ini adalah keinginan Tuhan!
Banyak orang yang menyebar berita ini, juga banyak yang membelinya, mereka bahkan tidak tahu, mulai besok farmasi Changxin akan memasuki neraka.
Langit tidak akan dengan mudah menjatuhkan makanan gratis, terutama pasar saham.
Disaat Timmy Wang sibuk memenuhi perintah Robert Huo. Robert Huo sendiri pergi ke pasar sayur.
Dia membeli beberapa sayuran yang disukai Yacob Zhao dan juga secara khusus pergi ketoko perangkat keras untuk membeli pipa air.
Tuan besar ingin menanam pohon, setiap hari mengangkat air juga terlalu lelah, akan lebih mudah menghubungkan pipa air untuknya.
Membawa barang. Robert Huo berjalan ke komplek.
Ketika dia berjalan sampai kedekat rumah Yacob Zhao, dia melihat banyak orang disekitar sana, juga ada mobil ambulans dan polisi.
Jantungnya berdebar, Robert Huo bergegas lari kesana dan melihat dua dokter keluar membawa tandu yang dilapisi kain putih.
“Sungguh menyedihkan, tidak ada yang tahu dengan kematiannya…..”
“Itu masih belum menyedihkan, kalau tidak ada yang menyelenggarakan jamuan perpisahan. Itu baru menyedihkan.”
“Sungguh tidak terduga bahwa orang terkenal seperti itu akan berakhir seperti ini.”
Perkataan orang-orang disekitar membuat wajah Robert Huo memucat, dia tidak terlalu peduli, dengan cepat melangkah kedepan untuk menghentikan tandu itu.
Dokter itu menatapnya dan berkata: “Apa yang kamu lakukan?”
Robert Huo meletakkan barang-barang yang ada ditangannya, dengan gemetaran membuka kain putih tersebut. Yang dia lihat adalah wajah Yacob Zhao dengan mata tertutup.
Wajahnya pucat dan sudah tidak bernyawa.
Pada saat ini, Robert Huo merasa bingung.
Tuan besar…..
Meninggal…..
Yacob Zhao pergi terlalu tiba-tiba, kemarin Robert Huo baru saja membuat kotak kayu bersama dengannya, hari ini orangnya sudah meninggal. Perubahan seperti ini membuat Robert Huo sulit menerimanya.
Dia bahkan sangsi, apakah dirinya masih belum bangun, bagaimana bisa?
Orang-orang dari properti komplek berjalan maju kedepan dan mengatakan beberapa kata kepada dokter, kurang lebih Robert Huo dan Yacob Zhuo memiliki hubungan yang baik.
Dokter memandang Robert Huo dan tidak membentaknya untuk menyingkir dan berkata: “Turut berduka cita tuan.”
Robert Huo menarik nafas dalam-dalam, menatapnya dan bertanya: “Apakah karena kanker?”
“Seharusnya iya, kami juga menerima telepon dari pihak properti untuk memberikan pertolongan pertama. Pada saat itu sudah terlambat. Berdasarkan kondisi tempat kejadian, seharusnya itu karena kegagalan organ akibat kanker stadium lanjut, seharusnya dari kemarin malam permulaannya.” Dokter menjelaskan.
Tangan Robert Huo pelan-pelan mengepal, kemarin malam sudah permulaan…..
Dia masih ingat. Kemarin malam disaat dia pergi, tuan besar bersandar pada kosen pintu memandang dirinya.
Pada saat itu, dia tidak tenang bahkan ingin kembali dan terus menemani tuan besar.
Tetapi pada akhirnya dia pergi. Dia berpikir bahwa belum terlambat untuk datang keesokkan harinya.
Siapa sangka satu malam yang berlalu adalah perpisahan.
“Tuan, cuaca hari ini lebih panas, kita harus mengirim jenazah kekamar mayat, kamu lihat…..”
Perkataan dokter membuat Robert Huo kembali sadar.
Dia mengangkat kepalanya dan matanya sudah sedikit memerah.
Robert Huo tidak pernah mengalami perpisahaan selamanya, tetapi tidak ada waktu yang membuatnya merasa lebih sedih dari sekarang.
Meskipun dia dan Yacob Zhao bukan kerabat tetapi lelaki terhormat ini selalu menjadi orang yang paling dia hormati.
Pada awalnya ingin menemani lelaki tua itu menjalani akhir hidupnya, tetapi pada akhirnya dia gagal.
Ini membuat Robert Huo menyesal, bersalah dan berduka.
Dia meletakkan tangannya diatas tandu lalu melihat ke orang properti dan bertanya: “Apakah ada yang mengurus kematian profesor?”
Beberapa orang properti itu saling memandang, kemudian menggelengkan kepala dan berkata: “Sementara ini belum mendengarkan ada orang yang mau mengurusnya, jadi kami berencana meminta rumah sakit untuk menyimpannya dikamar mayat.”
“Profesor adalah orang lokal, berdasarkan aturan setempat, dia akan ditempatkan di aula duka selama tiga hari, lalu dimakamkan. Saya akan mengurus kematiannya, jenazahnya tidak perlu dikirim kerumah sakit lagi.” Robert Huo memandangi tubuhnya yang ditutupi kain putih dengan wajah yang sedih berkata: “Sifat manusia berubah-ubah, profesor sudah mencicipinya, aku pikir, dia pasti tidak rela berbaring sendirian ditempat yang dingin itu.”
Orang properti itu sedikit ragu, bagaimanapun juga mereka tidak pernah mengalami hal ini, terlebih lagi setelah kematian tuan besar dan juga persoalan mengenai harta warisan.
Termasuk barang-barang dirumahnya, siapa tahu itu berharga.
Robert Huo memang sering datang kesini dan memiliki hubungan baik dengan tuan besar, tetapi tidak ada yang bisa memastikan bahwa dia dapat mengurus masalah ini.
Melihat keraguan orang-orang properti, Robert Huo tentu tahu apa yang mereka khawatirkan dan berkata: “Kalian boleh meminta orang untuk menyegel barang-barangnya, kecuali dua bon yang bernilai sembilan juta. Profesor menunjuk itu untuk disumbangkan kepada The Hope Project. Karyawan The Hope Project, kalian boleh meminta mereka datang ketempat untuk melakukan serah terima. Saya tidak akan masuk kerumahnya, cukup buat aula peringatan untuk profesor.”
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoMeet By Chance
Lena TanSang Pendosa
DoniCEO Daddy
TantoUnlimited Love
Ester Goh1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaCutie Mom
AlexiaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li