Inventing A Millionaire - Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
Ketulusan yang tiba-tiba ini, membuat Cornelia Deng tidak bisa terus menegurnya lagi, bahkan di dalam hati Ibu mertua ini, masih merasa sangat terkejut.
Karena sifatnya Shawn Li itu termasuk orang yang sangat sombong, walaupun standarnya sangat tinggi namun dirinya tidak sanggup mencapai standar tersebut, serta kesombongannya yang tidak didukung oleh kenyataan, namun dia tidak pernah berdiri diam dan membiarkan orang menegur dirinya.
Bahkan Cornelia Deng dan Ardi Ning, dulu hanya karena mengatainya dengan beberapa kata saja, orang ini langsung membalikkan badan dan pergi dengan marah, membuat suasana pun menjadi sangat kaku.
Begitu tidak menghormati orang tua, pantas saja Ardi Ning tidak menjaga harga dirinya.
Sekarang Robert Huo tidak hanya sopan saja, dan penampilan dia dengan Shawn Li pun berbeda sekali, tiba-tiba Cornelia Deng pun tidak tahu harus mengatakan apa.
Sifat Ardi Ning lebih terus terang, yang dia pertimbangkan pun lebih sedikit, mendegus dan berkata: “Apa yang dikatakan memang terdengar seperti apa yang akan dikatakan oleh seorang manusia, tapi sayangnya tidak melakukan apa yang dilakukan manusia!”
“Duh, siapa yang tidak melakukan hal yang dilakukan manusia, mengapa aku baru datang saja langsung dimarahi”. Terdengar suara seseorang di depan pintu.
Ardi Ning melihat ke sana, hanya melihat Ocean Gu sambil membawa sekeranjang pisang, buah naga dan lain-lain, wajahnya pun langsung terlihat kurang senang, dan berkata: “Ada apa kamu kemari?”
“Memangnya bisa kenapa lagi, tentu saja mengantarkan makanan untuk keponakan aku, lihatlah barang di toko kamu ini, bisa dimakan kah? Begitu sama.” Ocean Gu sambil berkata, sambil memberikan keranjang buah ke dalam tangan Natalie Ning, berkata dengan sambil tersenyum: “Beberapa tahun tidak ketemu, Paman juga tidak ada barang yang bisa diberikan kepada kamu, buah ini kamu ambil saja untuk dimakan, kalau tidak cukup nanti ambil ke tempatku saja.”
Natalie Ning merasa sedikit kaku, ia menerimanya juga tidak bagus, tidak menerimanya juga tidak bagus.
Wajah Ardi Ning malah sudah terlihat sangat kesal, dia sendiri membuka toko buah, sekarang Ocean Gu malah datang memberi buah kepada Natalie Ning, ini bukannya sama saja dengan menampar mukanya?
Sudah benar-benar tidak bisa bersabar lagi, Ardi Ning langsung menepuk sandaran sofa dan berdiri, sambil menunjuk Ocean Gu dan berkata: “Yang bermarga Gu ini, kamu pagi-pagi sengaja datang membuat aku kesal ya?”
“Bagaimana bisa mengatakan hal seperti ini, aku mana ada sengaja membuat kamu kesal?” Ocean Gu sambil berkata: “Apa yang aku katakan juga tidak salah, buah-buah di toko kamu memang asam, tidak bisa dimakan, tadi ada beberapa pelanggan lama kamu datang membeli buah, mengatakan bahwa jeruk kamu asam sekali, pisang juga sangat keras, dilihat sekilas seperti sudah matang, sekali dimakan ternyata masih kesat. Kak Ning, walaupun kita ini sudah berumur, tapi harus mengikuti perkembangan zaman juga, ini sudah zaman apa, masih tidak ingin keluar untuk melihat-lihat, maka cepat atau lambat pasti akan mengalami kerugian.”
Semua orang bisa melihat, kalau Ocean Gu ini sengaja datang untuk memamerkan usaha di tokonya sangat laris.
Belasan tahun yang lalu, usaha di toko Ardi Ning sangat bagus, anak perempuan cantik, benar-benar menjadi pusat perhatian orang.
Sekarang anak perempuannya menikah dengan orang yang salah, usaha toko buah yang sudah hampir hancur, dengan susah payah akhirnya Ocean Gu bisa berada diatasnya, bagaimana mungkin ia akan melepaskan kesempatan seperti ini.
Hampir setiap hari kemari untuk berkeliling, gaya yang menyombongkan diri itu, sudah terlalu jelas.
“Kamu!” Ardi Ning merasa sangat kesal, hampir ingin melambaikan tinjuannya, langsung ditahan oleh Eugene Ning.
Walaupun sikap Ocean Gu ini sedikit seperti orang jahat yang memegang kekuasaan, tapi sudah bertetangga selama bertahun-tahun, sering bertemu, tidak perlu karena hal kecil seperti ini sampai memainkan tangan.
“Paman Gu, kamu jangan berkata lagi, badan Ayahku tidak begitu sehat, kamu membuat dia kesal sampai berpenyakit nanti.” Kata Eugene Ning.
“Coba kamu lihat masalah ini, aku hanya perhatian kepada dia saja, ingin mencari jalan keluar untuk dia, bagaimana bisa menjadi membuat dia merasa kesal.” Ocean Gu sambil berkata, melihat ke Natalie Ning, sambil membawa ekspresi wajah yang bangga, berkata: “Natalie, kamu ini harus membujuk Ayahmu yang keras kepala ini dengan baik, jelas-jelas buah dari provinsi lain lebih baik, hanya membayar biaya pengiriman yang lebih banyak saja, mengapa tidak boleh pergi melihat-lihat, kalau takut ditipu, ikut aku pergi saja, ada aku yang menjamin juga.”
“Jamin kentut kamu! Saat aku membuka usaha buah-buahan, bahkan bubur pun kamu hampir tidak sanggup makan, sekarang masih berani dengan tidak malu meminta aku mengikuti kamu? Bermimpi saja kamu! Aku Ardi Ning mending mati kelaparan pun, tidak akan mau memasukkan barang dari tempat yang sama denganmu!” Ardi Ning berkata dengan marah besar.
“Coba lihat sifat yang pemarah ini……” Ocean Gu terlihat tidak berdaya, sambil menggelengkan kepala: “Baik, kalau begitu aku juga tidak banyak berkata lagi, banyak pelanggan yang ada di toko, aku harus segera kembali. Natalie, buahnya kamu makanlah yang banyak, di tempat Paman sana ada banyak, kalau ingin makan datanglah kemari.”
Natalie Ning tidak tahu harus menjawabnya dengan bagaimana, mengatakan iya, atau mengatakan tidak?
Bagaimana pun pasti akan menyinggung orang juga…..
Di saat Ocean Gu hendak membalikkan badan dan keluar dari pintu, sebuah mobil truk berukuran sedang dengan perlahan melaju perlahan ke depan pintu.
Jendela mobil diturunkan, seorang pria yang terlihat sangat sopan, kira-kira berumur 30an, sedang mengulurkan kepala bertanya kepada Robert Huo yang ada di depan pintu: “Mohon maaf, apakah Anda kenal dengan Tuan Shawn Li?”
“Aku.” Jawab Robert Huo.
Melihat sekilas ke tulisan yang tercetak di mobil, Robert Huo sudah tahu asal-usul orang tersebut.
Tulisan Howard’s Fruit yang besar itu, terlihat jelas.
Dia melihatnya, Ocean Gu juga melihatnya, Ardi Ning mereka yang ada di dalam juga melihatnya.
Melihat mobil Howard’s Fruit yang berhenti di sini, Ocean Gu terlihat sedikit terkejut dan bertanya: “Ini bukannya mobil chiller box dari Howard’s Fruit? Mengapa bisa kemari?”
Sebagai buah unggulan di provinsi ini, semua toko buah di bawah Howard Xia itu menggunakan mobil chiller box untuk mengirim produk mereka, agar dapat memastikan bahwa buah-buahan tersebut selalu dalam kondisi paling segar mulai dari memetik buah sampai buah tersebut dibeli pelanggan.
Pengiriman seperti ini, biaya akan menjadi lebih tinggi, toko buah biasa sama sekali tidak sanggup menggunakan mobil seperti itu, hanya perusahaan terkemuka yang bisa melakukan hal seperti ini dengan detil dan sempurna.
Mendengar ucapan Ocean Gu sepert itu, Robert Huo tersenyum dan berkata: “Kualitas buah di rumah kurang bagus, jadi aku meminta Howard’s Fruit mengantar beberapa sebagai pengganti.”
Ocean Gu tertegun, meminta Howard’s Fruit untuk mengantarkan barang untuk diganti?
Benar tidak ini?
Dia kenal dengan Shawn Li, tahu kalau dia adalah menantu tidak berguna dari Keluarga Ning, ia juga merupakan lelucon para tetangga di sini.
Orang seperti ini, bisa meminta mobil chiller box Howard’s Fruit untuk mengantarkan buah?
Walaupun pada awalnya sedikit terkejut, namun setelah itu, Ocean Gu pun memahaminya.
Ini ingin menghasilkan reputasi dengan kerugian?
Howard’s Fruit bukanlah grosir, mengambil barang dengan mereka, sama saja dengan membelinya dengan harga eceran.
Ocean Gu menolehkan kepala melihat ke Ardi Ning, berkata sambil tertawa: “Kak Ning, kamu ini benar-benar menaruh modal besar.”
Maksud dari ucapannya, Ardi Ning paham, bukankah hanya ingin mengatakan bahwa ia menghasilkan reputasi dengan kerugian itu tidak memiliki arti, ujung-ujungnya hanya menjadi bahan lelucon orang lain.
Sebuah toko buah yang kecil, mengambil merk Howard’s Fruit untuk membangun reputasi, sanggupkah dia mengalami kerugian seperti ini?
Saat ini, ada 4 orang pria turun dari mobil, pertama adalah orang yang berbicara dengan Robert Huo itu, sambil membawa sebuah daftar harga, dengan sopan ia berkata: “Halo Tuan Li, aku adalah Manajer toko dari Howard’s Fruit Mike He, ini adalah daftar buah-buahan yang dikirimkan kepada Anda, dengan jenis dan harga yang tercantum di atas, mohon Anda mengecek apakah ada masalah, jika tidak ada, maka kami akan mulai memindahkan barang.”
Ocean Gu merasa sedikit terkejut sambil mendengar di samping, Manajer toko dari Howard’s Fruit?
Jangan melihat dia hanya seorang Manajer toko dari toko buah, harus melihat toko itu merupakan toko seperti apa.
Manajer toko merk waralaba seperti itu, jauh lebih hebat daripada wiraswasta kecil seperti Ocean Gu.
Manajer toko sendiri yang mengantarkan barang? Perlukah sampai segitunya?
Robert Huo juga tidak banyak berpikir, setelah menerima daftar harga tersebut ia melihatnya dengan sekilas, jumlah cukup, harga juga sangat terjangkau, lalu ia pun menganggukkan kepala dan berkata: “Tidak ada masalah, mulai pindah saja.”
Sambil ngomong, Robert Huo menolehkan kepala kepada Cornelia Deng dan berkata: “Ibu, barang yang mereka antar kali ini tidak sedikit, menurut Anda sebaiknya mengganti barang yang ada di rak, atau memindahkannya dulu lalu menggantinya dengan perlahan? "
Cornelia Deng masih belum memahami situasi ini, dia tadinya mengira Robert Huo hanya meminta orang mengantarkan beberapa kilo buah saja untuk keadaan darurat seperti ini, siapa sangka, sebuah mobil chiller box pun langsung datang kemari.
Mobil yang begitu besar, tidak mungkin hanya mengantar beberapa kilo buah saja, paling sedikit juga puluhan kilo.
Yang dipikirkan Cornelia Deng sekarang bukan puluhan kilo buah cukup atau tidak, ia berpikir, berapa banyak kerugian yang ada?
Ardi Ning langsung berjalan kemari, dengan wajah yang kesal langsung memerahi Robert Huo dan berkata: “Berapa banyak buah yang kamu minta? Otak kamu masuk air ya!”
Buah sebanyak puluhan kg ini, Keluarga Ning masih sanggup menanggung kerugian ini, bahkan jika benar seperti apa yang dipikirkan Ocean Gu, dibeli dengan harga eceran, ia pun bisa menganggapnya sebagai pembelian untuk anak perempuannya.
Tapi kalau terlalu banyak, bagaimana mereka rela kehilangan uang seperti ini?
Robert Huo melihat daftar harga yang ada di tangannya, dan menjawab: “Kira-kira ada 3.000 kg lebih.”
Ardi Ning mendengar ucapan tersebut matanya pun langsung terkejut, sambil mengelus dadanya, hampir saja langsung terduduk di lantai.
3, 3.000 kg lebih?
Dihitung berdasarkan harga Howard’s Fruit yang sekitar 20% lebih tinggi dari toko biasa, harga 50kg jika dihitung dengan semua jenis buah, mungkin harganya lebih tinggi sekitar 300 RMB.
Kalau benar-benar hanya rugi 300 RMB saja, Ardi Ning juga tidak menganggap itu masalah, pergi makan di luar juga harus menghabiskan uang seharga ini.
Tapi ini 3.000 kg, berarti hampir 20.000 RMB!
Ketika usaha toko buahnya sedang bagus-bagusnya, dia juga hanya menghasilkan begitu banyak dalam sebulan saja, sekarang dia kehilangan uang sebanyak itu dalam satu hari, saking kesalnya Ardi Ning hampir pingsan.
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiMy Tough Bodyguard
Crystal SongLove In Sunset
ElinaLove at First Sight
Laura VanessaSuami Misterius
LauraMenantu Hebat
Alwi GoWonderful Son-in-Law
EdrickInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li