Inventing A Millionaire - Bab 293 Restoran
Bahkan jika mendengar seseorang berkata sesekali, juga tidak akan peduli.
Bahkan jika mendengar penanggung jawab toko perhiasan mengatakan bahwa pihak lain adalah penerus Profesor Yacob Zhao, mau bagaimana lagi? Profesor ada di mana-mana, apa yang bagus dari dia? Bukankah dia hanya seorang kutu buku?
“Suamiku, hanya pewaris professor saja, kenapa mereka begitu…”
“Diam!”Kata Edbert Huang dengan wajah pucat.
Robert Huo telah pergi dengan membawa cincin itu, tetapi ada lebih banyak orang di dunia ini yang suka mengajukan pengaduan, jika seseorang mendengar dan memberi tahu orang itu. Bukankah akan mati lebih buruk?
"Apa yang salah, aku tidak mengatakan apa-apa..." kata wanita muda itu dengan sedih.
"Kamu terlalu banyak ikut campur! Pergilah!” Edbert Huang mendorongnya dengan marah, menoleh dan pergi.
Wanita muda itu berdiri di sana dengan wajah kosong, dan tatapan mata mengejek serta suara orang-orang di sekitarnya membuatnya merasa tidak nyaman. Sepuluh menit yang lalu, dia adalah wanita paling bahagia di antara penonton, tapi sekarang dia telah menjadi bahan ejekan.
Perbedaan yang sangat besar membuatnya ingin menangis.
Bukankah dia hanya seorang kutu buku? Kenapa seperti ini...
Biasanya, para tamu bertengkar, penanggung jawab toko perhiasan harus membantu menghibur beberapa kata.
Tapi hari ini. Melihat wanita yang masih tidak mengerti apa yang salah, dia hanya mencibir dengan jijik.
Sungguh bodoh, pantas mendapatkannya!
Tidak ada yang meladeni wanita malang ini, semua orang mengabaikannya. Dan di abaikan seperti ini adalah yang paling menyakitkan.
Setelah beberapa saat, wanita muda itu akhirnya tidak tahan dengan suasana ini, raut wajahnya malu, kepalanya terkulai. Meninggalkan toko perhiasan dengan terburu-buru.
Dua puluh menit kemudian, Robert Huo datang ke sebuah restoran Jepang.
Sudah jam 10:40, dan belum ada pelanggan di restoran, hanya chef yang menyiapkan bahan makan siang.
Robert Huo bertanya kepada penanggung jawab, mengatakan kepadanya bahwa hari ini adalah hari yang istimewa, dan dia berharap restoran dapat bekerja sama dengannya dalam melakukan sesuatu.
Bagi restoran, hal-hal seperti itu sudah biasa, dan mereka juga dengan senang hati bekerja sama dengan tamu. Pertama, mengurangi rasa bosan, kedua dapat membuat proses makan tamu menjadi lebih menarik, dan ketiga juga mencerminkan sikap pelayanan restoran.
Setelah menyetujui secara singkat masalah ini, Robert Huo membayar deposit tersebut dan kemudian pergi ke toko bunga terdekat.
Setelah memesan bunga di toko bunga, Robert Huo menelepon Natalie Ning:"Datanglah ke Restoran Jepang Shuiyue di Jalan Hongchang untuk makan siang pada siang hari. Masakan Jepang di sini rasanya sangat enak."
"Sedikit sibuk di siang hari... “
Bunyi ketik terdengar dari ponsel, kegiatan penurunan berat badan nasional telah mencapai tahap akhir, dan jumlah pelanggan yang berpartisipasi dalam aktivitas tersebut ratusan ribu.
Meski tidak semua orang bisa bertahan. Meski begitu, laporan yang perlu dihitung setiap hari tetap menyibukkan karyawan perusahaan.
Awalnya, ide Robert Huo adalah mengalokasikan semua pekerjaan kepada orang-orang di bawah untuk mengurangi tekanan pribadi Natalie Ning.
Tapi Natalie Ning adalah orang yang perhatian, tidak membuat laporan, Paling-paling, dia akan live streaming selama beberapa jam sehari atau melakukan persetujuan akhir atas laporan. Di satu hari, setidaknya tiga atau empat jam kosong.
Membiarkannya duduk dan tidak melakukan apa-apa, melihat orang lain berkeringat deras, adalah hal yang sangat bersalah baginya.
Oleh karena itu, Natalie Ning biasanya akan berpartisipasi di dalamnya, dan tidak akan terlalu bergantung pada karyawan di bawah karena kelelahan.
Untuk karakternya, Robert Huo tidak terlalu banyak memberi nasehat.
Pencampuran atasan terhadap masalah milik karyawan merupakan perilaku yang sangat irasional di perusahaan besar.
Karena itu akan mengganggu energi kamu dan juga membuat karyawan kehilangan jarak yang cukup. Namun, perusahaannya tidak besar saat ini. Melakukan hal-hal yang lebih rendah juga dapat menguasai lebih banyak keterampilan. Ketika perusahaan berkembang di masa depan, tidak akan sulit untuk membaca laporan.
“Aku sudah memesan restoran. Kamu tidak akan datang. Deposit tidak akan dikembalikan. Satu jam, makan dengan cepat sudah cukup.”kata Robert Huo.
Natalie Ning tidak peduli tentang hal lain, namun dia tidak suka membuang-buang uang.
Mendengar Robert Huo berkata bahwa dia telah membayar deposit yang tidak dapat dikembalikan, dia setuju untuk keluar untuk makan siang.
Menunggu sekitar satu jam. Natalie Ning datang terlambat.
“Disini!” Robert Huo duduk di dekat jendela, berdiri dan melambai padanya.
Natalie Ning berjalan cepat dan berkata:“Ada terlalu banyak hal, dan aku berdiskusi dengan Sisilia tentang kemajuan pekerjaan. Apakah kamu sudah menunggu lama?”
“Tidak, menunggu kamu tidak akan pernah lama.”Robert Huo tersenyum dan berkata.
"Kamu, mengucapkan kata-kata manis semakin hebat sekarang." Natalie Ning diam-diam tertawa.
Jika pria lain mengatakan hal-hal ini, dia hanya berpikir orang itu terlalu sembrono. Tetapi ketika suaminya mengatakan ini, dia hanya akan bahagia di hatinya.
Mungkin inilah yang disebut standar ganda.
“Aku pesan salmon dan tuna sirip biru, sashimi udang Arktik, ini lebih mudah dimakan. Selain itu, ada kepiting emas, foie gras panggang, nasi goreng belut, ramen tulang babi.”Robert Huo mengucapkan, ini semua adalah makanan kesukaan Natalie Ning.
Lebih tepatnya. Natalie Ning mungkin menyukainya.
Dalam ingatan Shawn Li, Natalie Ning pernah berbicara dengan Gaby tentang masakan Jepang yang enak di rumah, kebanyakan dia mendengar dari orang-orang yang berkata di toko pakaian.
Bagi wanita, persyaratannya selalu sangat sederhana. Makan atau pakaian.
Natalie Ning suka menabung, karena kondisi keluarga, tapi bukan berarti dia benar-benar tidak menginginkan apapun.
Ketika mereka berdua berbicara tentang masakan Jepang, mereka sangat tertarik, Robert Huo mengingat hal ini.
Hari ini, wajar untuk membiarkan dia bersenang-senang.
"Pesan begitu banyak? Hanya kita berdua, bisakah kita menghabiskannya?" Natalie Ning berkata dengan cemas.
“Tidak apa-apa. Jika tidak bisa habis makan, bungkus untuk Gaby dan bawa pulang.”Kata Robert Huo sambil tersenyum.
“Dia akan mencakarmu, makan makanan Jepang tanpa membawanya.”Natalie Ning juga tertawa.
Dengan kepribadian Gaby, tahu bahwa orang tuanya tidak akan mengajaknya saat mereka makan makanan Jepang, dia mungkin akan cemberut. Gadis ini selalu memperhatikan suasana kekeluargaan dengan sangat serius. Tidak peduli melakukan apa, selalu berharap dapat berpartisipasi dengan orang tua.
“Bawa dia lain kali, akan ada lebih banyak kesempatan di masa depan.” Jawab Robert Huo.
Natalie Ning tidak banyak bicara, seperti yang dikatakan Robert Huo, selama tidak kekurangan uang, bisa makan kapan saja kamu mau.
Segera, restoran menampilkan hidangan Robert Huo, semua dibuat langsung oleh koki di tempat. Jenis hidangan siap saji ini. Ini jauh lebih baik daripada pesan antar, tidak peduli tekstur atau rasanya, itu sangat enak.
Natalie Ning makan makanan Jepang untuk pertama kalinya dan tidak mengenal sashimi. Sedikit tidak terbiasa.
Mentalitas tradisional masyarakat dalam negeri selalu merasa bahwa makanan harus dimasak sebelum dapat dimakan, tetapi sashimi murni dimakan mentah.
Untunglah Robert Huo cukup perhatian, dan dia tidak memesan jenis yang tidak mudah ditelan atau yang harus ditambah dengan mustard.
Baik salmon atau tuna sirip biru, semuanya adalah seafood kelas atas, dengan tekstur daging lembut yang meleleh di mulut. Meski tidak memakai saus apapun, rasanya tetap enak.
Sedangkan untuk udang Arktik memiliki sentuhan rasa manis.
Natalie Ning hanya menggigit satu gigitan, dan matanya bersinar.
“Enak sekali! Aku tidak menyangka ikan dan udang begitu enak saat dimakan mentah! Pantas saja mereka selalu bilang kalau kamu tidak makan sashimi di restoran Jepang, sama dengan tidak pergi.”Natalie Ning mengagumi.
“Jika enak, makan lebih banyak.”Robert Huo berkata sambil tersenyum: “Coba foie gras panggang ini, rasanya sangat enak.”
Orang asing menyebut foie gras, kaviar, dan truffle sebagai "tiga makanan lezat di dunia". Hidangannya dipilih dengan hati-hati dan bahan bakunya sulit didapat. Yang pertama adalah memilih dengan cermat angsa yang lahir di musim semi. Dengan campuran gandum, jagung, lemak dan garam, memberi makan dengan metode "paksaan",setidaknya per hari memberi makan 1 kg makanan ternak, waktunya setidaknya 4 minggu, sampai hati angsa membesar hingga batas yang di inginkan. Foie gras ini umumnya memiliki berat 700 hingga 900 gram.
Sebagai tambahan. Warna foie gras juga penting. Tidak digunakan foie gras yang terluka atau rusak.
Namun, meskipun foie gras yang memenuhi syarat sudah dipilih, cara menyimpan foie gras juga merupakan bagian penting. Dalam keadaan normal. Foie gras segar hanya dapat disimpan selama 24 jam, dan suhu penyimpanan antara 0 derajat dan 2 derajat.
Lemak Foie gras mengandung lemak dan asam glutamat manis, yang menghasilkan wangi yang menarik saat dipanaskan. Saat dipanaskan hingga 35 °, lemaknya mulai meleleh, sehingga terasa seperti meleleh di mulut.
Level memasak di restoran ini sangat tinggi, dan suhu foie gras juga pas.
Natalie Ning mengambil sepotong dan memasukkannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya sedikit, dan tidak bisa menahan untuk tidak berseru: "Ini benar-benar enak, tidak terasa kering sama sekali. Aku pikir itu akan seperti hati bebek yang biasa aku makan. ."
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuThe Winner Of Your Heart
ShintaI'm Rich Man
HartantoLove In Sunset
ElinaLove at First Sight
Laura VanessaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiLoving The Pain
AmardaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li