Inventing A Millionaire - Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan

Setelah 20-30 menit kemudian dan kembali kerumah, Natalie dan Gaby masuk terlebih dahulu, Robert malah pergi mengangkat buah kebelakang.

Ketika baru mengeluarkan buah dari mobil, terlihat Jack berdiri dibelakangnya.

Tadi ketika Robert membelakanginya, lelaki yang pernah membunuh orang ini ada terpikiran untuk membunuh Robert dan kabur saja.

Faktanya, daritadi dia belum menghilangkan pemikiran ini secara total, sekalipun ketika menyetir, dia juga sedang berpikir apakah membuat sebuah kejadian seolah kecelakaan mobil, apakah dengan begitu bisa kabur dari hukuman.

Tapi hingga saat ini dia masih belum bisa membulatkan tekadnya.

Resikonya terlalu besar, dan yang terpenting adalah ekspresi tenangnya Robert yang terlihat tidak takut apapun, itu membuatnya tidak berani melakukan apapun.

"Ayo nongkrong dirumah?" Tanya Robert.

"Tidak mau pergi."

"Kalau begitu tolong minggir, kamu menghalangiku." kata Robert.

Jack minggir secara diam, dan Robert memeluk buah kedalam rumah.

Disaat dia akan masuk kerumah, dibelakangnya terdengar suara, "Tadi kamu menyuruhku melindungi istrimu, selain menjaga rahasia, apa kelebihan yang bisa aku dapatkan?"

Robert menghentikan langkahnya, dia memutarkan kepalanya dan tersenyum, "harga pasaran, satu bulan 30 ribu rmb, tapi harus dihutang dulu, nanti tunggu setelah ada uang lebih barulah aku beri kamu sekaligus, tenang saja, aku akan membayarnya dengan bunga bank juga."

Jack ragu-ragu, satu bulan 30 ribu rmb, sungguh tidaklah rendah, Thiago juga hanya memberikannya 20 ribu rmb saja.

Tapi Thiago setidaknya setiap bulan membayarkan gajinya, apa maksud dihutang dulu ini?

"Terserah kamu mau kerjakan atau tidak, aku hanya bisa menjamin tidak akan tidak membayarnya, paling cepat 3-5 bulanan, paling lama satu tahunan, uangnya tidak akan kurang." Sambil berkata Robert melangkah masuk kedalam rumah.

Pintunya langsung ditutup tanpa sungkan, melihat pintu yang tertutup rapat, Jack mengepalkan tangannya.

Setengah menit kemudian barulah Jack melepaskan tangannya dan pergi.

Ketika mendengar suara mobil diluar sana, Natalie bertanya, "Apakah tidak suruh temanmu duduk sebentar dirumah?"

"Tidak perlu, dia lebih suka sendirian." Kata Robert.

"Oh......."

Robert menatapi Natalie, dia berkata, "Aku kira kamu akan bertanya siapakah sendirian itu."

Natalie tercengang sejenak, dia lalu tertawa, dan menabrak Robert dengan pelan, "Sungguh bandel, lelucon yang garing begini juga berani kamu ucapkan."

Meskipun begitu, sebenarnya Natalie sekarang sangatlah menyukai suasana keluarganya.

Harmonis, bisa diandalkan, bahagia dan puas.

Bukankah inilah semua yang diinginkan oleh seorang wanita?

Dia sangatlah mudah terpenuhi.

"Oh iya, kamu tidak bertanya mengapa Simi tidak menyuruhmu ikut pengobatan psikologi?" Tanya Natalie.

Robert sambil menemani Gaby memilih buah yang dia suka, dia sambil mengelengkan kepalanya, "Tidak pergi tinggal tidak pergi saja, untuk apa ditanyakan."

"Simi bilang masalahmu mungkin karena konflik antar suami istri, dia berharap aku bisa ikut bergabung dalam proses ini, Shawn, dulu apakah aku benar-benar memberimu tekanan yang sangatlah besar?"

Robert mengangkat kepala dan menatapi Natalie yang penuh ekspresi murung, dan ekspresi merasa bersalah.

Dia bangkit dan berkata, "Jangan dengar dia sembarangan bicara, aku mana ada tekanan, jika dulu ada yang tidak menyenangkan, itu bukanlah bohongan, tapi aku tahu juga itu semua karena diriku juga, jadi sekarang aku mengubahnya, jika bersedia merubahnya, maka mana mungkin ada tekanan lagi, hanya saja waktu itu ketabrak mungkin terjadi trauma dalam hati, kamu jangan begitu panik, kasihlah aku sedikit waktu lagi."

Wajah Natalie langsung merah, "Apa yang perlu aku khwatirkan, aku hanyalah perhatian terhadap kondisi badanmu saja......"

Robert juga mengerti perkataan tadi punya maksud ganda, dia lalu tertawa dan tidak melanjutkan perkataannya lagi.

Natalie juga tidak banyak terpaku dengan perkataan itu, jika suaminya merasa tidak berhubungan dengan masalah dulu, dia percaya saja.

Hanya saja, Natalie tidak tahu bahwa Simi sebenarnya curiga bahwa Robert pura-pura sakit, terutama ketika setelah mengobrol bersama dengan Natalie, dia semakin menyakini hal ini.

Konflik keluarga mungkin saja akan membuat seorang suami kehilangan ketertarikan terhadap istrinya, namun aktivitas psikologi Robert tidak cocok dengan ciri khas nya.

Jadi antara dia adalah jenis penyakit psikologis baru atau mungkin pura-pura saja.

Terhadap dugaan tadi, Simi tidak membicarakannya dengan Natalie, dia berenca untuk menyakinin itu pas perawatan selanjutnya dulu.

Natalie membuka komputer dan bersiap menjalankan pekerjaan hari ini.

"Kalau tidak hari ini istirahat saja, jangan urus bisnis dulu saja." Kata Robert.

Tadi baru saja mengalami masalah yang begitu bahaya, kondisi psikologinya pasti sangatlah lelah, istirahat sehari saja juga tidak ada apa-apanya.

Natalie mengelengkan kepalanya, "Tidaklah mudah untuk bisa membangun toko online, ada banyak pedagang yang sibuk setahun dua tahun namun terakhir bangkrut juga, aku tidak ingin karena malas-malasan dan mensia-siakan kesempatan ini, terlebih sekarang semua indikator toko masih dalam tahap perkembangan, jika sehari tidak bekerja, maka mungkin saja akan mengubah seluruhnya."

Melihat Natalie berkata, Robert sangatlah tersentuh.

Dibandingkan dengan awalnya baru berada dibadan Shawn, Natalie sekarang telrihat lebih normal.

Dia punya pemikirannya sendiri, dan punya impiannya sendiri, dia juga punya pemahaman serta pendapat sendiri terhadap bisnis.

Orang seperti ini tidak seharusnya dihentikan, sekalipun sedikit lebih capek dia juga lebih berharap bisa menunjukkan kontribusi dirinya sendiri.

Sekali terpikiran ini, Robert tidak lagi membujuknya, dia berkata, "Kalau begitu aku masakan sedikit bubur untukmu."

"Ayah, aku ingin makan bubur buah naga campur jeruk campur mangga campur jagung!" Kata Gaby.

Robert tertawa, dia mengelus kepalanya, dan berkata, "Apakah kamu sedang memberikan ujian terhadap kemampuan masak ayah? Tapi demi putri kecilku, sekalipun susah, aku tetaplah harus membuatkan buburnya!"

Gaby tertawa dengan senang, dia sebenarnya tidaklah terlalu suka makan bubur yang aneh-aneh, dia sebenarnya inginlah mendengarkan nada bicara menyayangi dari Robert saja.

Bagi gadis cilik, tidak ada hal lebih menyenangkan hatinya daripada mendapatkan kasih sayang ayahnya.

Disaat Robert akan mengambil buah dan masuk kedalam dapur, Natalie tiba-tiba berteriak, "Shawn, Shawn! Kamu cepat datang!"

"Ada apa?" Robert memeluk buah dan sambil berjalan sambil bertanya.

"Pemilik pabrik mencariku untuk menanyakan mengenai penjualan belakangan ini yang bertambah drastis." Natalie melihat pesan dihalaman website dan berkata dengan senang, "Mereka ingin bertanya kepadaku apakah mau menjadi agen tunggal dan langsung mengambil barang dari toko saja, jika mau boleh menelepon atau langsung bertemu saja>"

Robert melihatnya dan berkata, "Telepon dulu tanyakan harga seberapa yang bisa didapatkan jika mendapatkan agen tunggal."

"Baik!" Natalie langsung menanyakannya.

Sangat cepat telepon terhubung, dia bergegas bertanya, "Halo, aku adalah........"

Setelah berbincang-bincang, Natalie menutup hpnya dan berbisik kepada Robert, "Agen tunggal biasa bisa mendapatkan potongan 40%, mereka bersedia kasih aku 50%, tapi harus menjamin penjualan setiap bulan tidak kurang dari penjualan rata-rata dari bulan lalu! jika tidak setelah 3 bulan tidak capai target akan ditarik kembali hak agen tunggal."

Natalie sangatlah senang, pemilik pabrik akan menghubunginya, itu sungguh tidak terpikiran olehnya.

Yang lebih diluar dugaannya adalah Robert tidak langsung menjawabnya melainkan berkata, "Aku pakai dulu komputernya."

Meskipun tidak tahu apa yang ingin dilakukannya, namun Natalie tetaplah memberikannya tempat.

Setelah Robert duduk, dia langsung mulai mencari informasi mengenai pabrik itu, dia mencari informasi hingga sangatlah detail, tidak hanya berita mengenai pabrik itu, dan juga berbagai barang bakunya.

Karena kecepatan mencari informasinya sangatlah cepat dan membacanya juga cepat, Natalie sampai pusing melihatnya, dan tidak tahu juga apa yang sedang dilakukannya.

Setelah lewat kurang lebih 3 menit, Robert menghentikan gerakannya, dia berkata kepada Natalie, "Bilang ke mereka, paling tidak 70%, jika tidak beralih untuk membuat brand lain, jika mereka bersedia, boleh menjamin paling banyak setelah dua bulan lagi, penjualan harian bisa mencapai nominal 150.000 rmb!"

Natalie tercengang, pabrik bisa memberikan harga yang lebih rendah 10 % dari agen tunggal biasanya saja sudah sangatlah biak, namun Robert malah meminta 70%, dan tampangnya seolah tidak bisa didiskusikan lagi.

Dan yang terpentingnya adalah sekarang tokonya baru dengan susah payah bisa mencapai penjualan harian sebanyak 60.000 rmb, dua bulan bisa bertambah satu lipat lebih, bagaimana mungkin?

Melihat Natalie yang ragu-ragu dan tidak berani bicara, Robert berkata sambil tertawa, "Tenang saja, dengarkan saja kata-kataku, bilang saja begitu kepada mereka."

Belakangan ini, semua keputusan yang dilakukan oleh Robert tidak pernah salah.

Berdasarkan kepercayaan terhadapnya, meskipun hatinya tegang, Natalie tetaplah berkata, "Halo, setelah kami berdiskusi, kami berharap bisa mendapatkan harga agen potongan 70%."

Sebelum selesai berkata, disisi lain telepon sudah terdengar suara yang tidak senang, "Bercandaan apa ini yang kamu katakan?"

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu