Inventing A Millionaire - Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
Pria itu mencengkram Jacques Ma, dengan bengis berkata : “Orang tua, sebenarnya memberi mau uang atau tidak!”
“Aku, aku tidak akan memberikan!” Jacques Ma masih dibilang memiliki karakter yang kuat, walaupun ketakutan, dia tetap tidak bersedia menguntungkan bajingan ini.
Pria itu juga tidak berkata banyak lagi, dia mengangkat tinjunya, langsung memukul wajahnya.
Rupanya yang tidak terkendali membuat orang benar-benar tidak dapat mengerti.
Bila bertengkar, Robert Huo tidak tertarik untuk ikut, namun memukul orang di depannya, dia tidak dapat menganggap tidak melihat. Dia mengangkat tangan menangkap lengan lawan, dengan suara rendah berkata : “Kalau ingin bicara, bicara saja, kalau memukul sedikit terlalu keterlaluan bukan.”
“Siapa kamu, lepaskan aku, apakah minta dipukul!” Maki pria itu.
“Memukul orang itu melanggar hukum, kamu merontokkan tiga giginya sudah cukup untuk membuatmu dihukum.” Kata Robert Huo.
“Menakuti siapa?” Pria itu tersenyum dingin berkata : “Ada orang yang berkuasa di keluargaku, kalian coba pergi melapor!”
Saat ini, agen juga berlari menghampiri. Dia menarik tangan pria tersebut yang satunya, berkata : “Kamu lebih baik segan sedikit, apa benar-benar menganggap tidak ada hukum? Bila tidak melepaskan tangan, aku benar-benar akan lapor polisi!”
Agen dan Robert Huo masing-masing menangkap satu tangannya, meskipun pria itu menggunakan tenaga yang lebih besar lagi, juga tidak dapat melawan dua orang. Ditambah Jacques Ma juga tidak hentinya memberontak, mendorong dengan bertenaga keras, pria itu terdorong beberapa langkah ke belakang, menunjuk pada mereka bertiga yang berdiri bersama, memaki : “Kalian suka satu lawan banyak bukan? Bila memang memiliki kemampuan jangan pergi, lihat apakah aku akan membunuh kalian!”
Sambil berbicara, pria itu mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon, mungkin merasa ada orang yang membantunya, Jacques Ma jauh lebih percaya diri, menunjuk pria itu berkata : “Apa kamu benar-benar mengira kamu hebat? Masih ingin membunuh kami, membual apanya,
hari ini walaupun kamu memanggil orang yang paling berkuasa, juga tetap harus pindah keluar!”
“Ayah, pemilik toko itu mencari orang mengangguku, kamu cepat bawa orang datang.” Setelah percakapan yang singkat, pria itu menutup telepon, lalu melihat pada Jacques Ma, sambil tersenyum dingin berkata : “Aku tidak dapat memanggil orang yang paling berkuasa, tapi tunggu setelah ayahku datang, jangan sampai kalian berlutut memanggil kakek.”
Ekspresi wajah agen meremehkan, berkata : “Siapa ayahmu, membual!”
Pria itu meludah : “Apa kamu tahu Profesor Yacob Zhao?”
“Kenapa, apa Profesor Yacob Zhao adalah ayahmu? Kenapa aku tidak pernah mendengar dia memiliki putra semuda kamu?” Kata Agen sambil tertawa mencibir.
Pria itu tertawa dingin berkali-kali, berkata : “Walaupun aku tidak bisa menganggap Profesor Yacob Zhao sebagai ayah, tapi kakek keduaku sangat dekat dengannya seperti saudara, jangankan kalian, bahkan saat orang-orang dengan pangkat tinggi dan berkuasa itu ingin mengunjungi Profesor Yacob Zhao, juga harus melalui persetujuan kakek keduaku.”
Mendengarnya Jacques Ma dan agen melongo, mengunjungi Profesor Yacob Zhao harus melewati persetujuan kakek keduanya?
Dengan posisi Profesor Zhao, masih ada orang yang bisa membuat keputusan untuknya?
Otak agen berputar lebih cepat dari Jacques Ma, dengan cepat teringat satu orang, dia melihat pria itu dengan terkejut, bertanya : “Apakah Kakek keduamu adalah Tuan Zhang, penjaga gerbang Profesor Zhao?”
Posisi Yacob Zhao terlalu tinggi, bahkan orang yang menjadi penjaga gerbangnya memiliki pengaruh yang tidak kecil di kota ini. Terutama Yacob Zhao merekrut orang tua tak dikenal ini dari pos satpam universitas ke dalam rumah, sebuah cerita indah tentang seorang berkuasa yang berteman dengan orang berbakat, selain anak-anak yang tidak mengerti, semua orang dewasa pasti pernah mendengar cerita ini.
Wajah pria itu sangat bangga, berkata : “Benar, tidak perlu membahas identitas dan kedudukan kakek keduaku. Jadi jangankan seorang pemilik toko kecil, walaupun orang yang
paling berkuasa juga harus memberi sedikit muka pada kakek keduaku. Sedangkan hubungan ayahku sangat dekat dengan kakek kedua, seperti ayah dan anak! Tahu Kristo Zhang bukan, itu adalah Ayahku!”
Saat mendengar nama Kristo Zhang ini, tidak peduli Jacques Ma ataupun agen, ekspresi mereka menjadi lebih tegang.
Mereka sudah pernah mendengar cerita Yacob Zhao dan penjaga gerbang, tentu saja pernah mendengar Kristo Zhang orang ini.
Biasanya Kristo Zhang melakukan tidak sedikit hal yang tidak bermoral dengan menggunakan nama penjaga gerbang, di dalam kota bisa dibilang “sedikit terkenal.” Orang yang pernah mendengar nama ini, semua tahu dia mengandalkan penjaga gerbang, bisa memiliki hubungan dengan Profesor Yakub Zhao, orang besar ataupun kecil pasti akan memberi muka.
Seperti terakhir kali Natalie Ning ditabrak oleh motor listrik Kristo Zhang. Tidak hanya tidak mengakui, masih berbalik menyalahkan. Orang yang bertanggung jawab mengurus kejadian ini akan lebih memihak padanya.
Bila bukan karena hubungan Robert Huo dan Yacob Zhao baik, maka penjaga gerbang akan datang dan memberi tamparan, tidak tahu Kristo Zhang akan memeras berapa banyak uang.
Yang tua sudah menerima pelajaran, tidak disangka datang yang muda.
Melihat pria itu berkata terus menerus kakek keduaku bagaimana bagaimana, ekspresinya bangga dan sombong, Robert Huo tidak tahan menggelengkan kepala.
Dunia begitu besar, bagaimana bisa terus bertemu dengan orang dari satu keluarga.
Saat ini, agen menarik Robert Huo, dengan suara kecil membujuk berkata : “CEO Li, kalau tidak kita pergi dulu saja.”
“Kenapa harus pergi?” Robert Huo berkata dengan ekspresi tidak mengerti : “Kita yang masuk akal, tidak perlu takut padanya.”
Hati agen sangat panik, apakah ini masalah masuk atau tidak masuk akal?
Kakek kedua orang itu adalah penjaga pintu Profesor Yacob Zhao, orang berpangkat tinggi dan berkuasa yang lalu lalang harus memberi muka padanya, walaupun kamu bisa menghasilkan jutaan RMB dalam sebulan, tapi bila dibandingkan dengan tamu Profesor Zhao, sangat jauh!
Orang di kota sudah tahu reputasi Kristo Zhang, dia bukanlah orang yang baik, dia sudah melakukan banyak hal yang kotor, benar tidak bisa berbuat apapun padanya.
Tunggu sampai dia benar-benar datang, pasti akan membuat masalah menjadi rumit, saat itu dipukuli pun sangat mungkin.
“Reputasi Kristo Zhang, orang itu tidak baik, kita orang yang bijaksana tahu kapan harus mundur, lain kali datang kembali.” Kata agen.
“Aku tahu reputasinya tidak baik, tapi tetap merasa tidak perlu pergi. Hal yang sangat jelas, mereka juga tidak akan berani melakukan hal yang keterlaluan.” Kata Robert Huo.
Agen panik dan juga marah, apakah otak orang ini bermasalah, sudahlah bila kamu tidak mengenal Kristo Zhang, tapi sudah mengetahui orang seperti apa dia, kenapa masih begitu keras kepala!
Nanti bila dipukul, ingin pergi pun sudah tidak sempat!
Walaupun sangat ingin menjilat bos besar yang memiliki penghasilan jutaan RMB sebulan ini, namun dalam hal harus berlawanan dengan Kristo Zhang, agen tetap memilih untuk kabur.
“CEO Li, jangan salahkan aku tidak mengingatkanmu, nanti akan benar-benar mudah dipukuli. Lagipula kamu leapor pun tidak ada gunanya, koneksinya ada di sana. Bila kamu tidak ingin pergi, aku pergi dulu.” Kata agen.
Robert Huo melihatnya sebentar, berkata : “Kalau begitu aku juga bisa memberitahumu. Bila kamu pergi, maka tidak ada komisi.”
Agen menyahut sebentar, juga tidak menunjukkan sikap yang istimewa, menurutnya, Robert Huo ini murni benar-benar bodoh.
Sudah waktu seperti apa sekarang, masih memikirkan hal komisi, apa dia tidak tahu mana yang penting mana yang tidak?
Dia malas berbicara banyak lagi, kemudian berbalik dan pergi.
Robert Huo kembali melihat Jacques Ma, melihatnya tidak bermaksud pergi, dia bertanya : “Apa kamu tidak pergi?”
“Aku, aku tidak pergi!” Jacques Ma menggertakkan gigi, walaupun wajahnya jelas-jelas menunjukkan ekspresi tegang dan gelisah, namun masih bersikeras berkata : “Ini adalah tokoku, dia yang tidak masuk akal, berdasarkan apa aku pergi!”
Sebaliknya ini membuat Robert Huo sedikit terkejut, barusan saat kerah bajunya dicengkram, rupa Jacques Ma seakan hampir pingsan, sangat mudah membuat orang meremehkannya. Namun tidak disangka, di balik rupanya yang seakan lemah, ternyata masih keras kepala.
“Hei, siapa yang menyuruhmu pergi, kamu coba jalan satu langkah lagi!”
Agen baru berjalan beberapa langkah sudah ditahan oleh pria itu.
Melihat pria di depannya yang garang, agen bergegas tersenyum berkata : “Ini semua hanya salah paham, aku sebenarnya menemani orang datang melihat toko, tidak ingin ikut campur dengan hal ini....”
“Tidak ingin? Kalau begitu barusan untuk apa kamu memegang tanganku?” Dengan ekspresi arogan pria itu berkata : “Apa sekarang sudah tahu salah? Sudah terlambat! Tinggal di sini, kalau tidak, percaya tidak sekarang aku akan memukulmu!”
Wajah agen sedikit pucat, dia memaki habis-habisan Jacques Ma di dalam hati, bahkan Robert Huo pun sekalian dimaki olehnya.
Kalau bukan karena orang bermarga Li ini ingin pamer, ikut mengurusi urusan orang lain, mana mungkin dia menimbulkan masalah.
Lalu, agen hanya berkata beberapa kalimat, di pinggir jalan berhenti beberapa motor listrik.
Selanjutnya, banyak orang yang berlari mendekat, dari jauh ada seseorang yang berteriak dengan keras : “Siapa yang sudah bosan hidup? Bahkan berani mengganggu putraku!”
Agen menoleh melihat, dia melihat Kristo Zhang membawa tiga orang berjalan menghampiri, sambil berjalan, sekalian mengambil papan kayu, pel yang ada di jalan.
Posturnya ini membuat agen ketakutan hingga kakinya lemas.
Sedangkan setelah pria itu bertemu dengan Kristo Zhang, dia menatap Robert Huo dan Jacques Ma dengan lebih arogan lagi : “Ayahku sudah datang, bukankah barusan kalian
sangat hebat? Ayo coba berlagak lagi!”
Novel Terkait
Inventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li