Inventing A Millionaire - Bab 31 Harus Ada Kharisma
Di mata orang lain, pria yang tiba-tiba memukul orang lain ini bagaikan sebuah gunung tinggi, memberikan tekanan besar pada orang lain.
Dua pria lainnya telah tertegun, spontan menghentikan langkah kaki, tidak berani menyerangnya. Karena instingsnya mengatakan, orang di depan matanya ini tidak mudah diserang.
Setelah membuat dua orang ini tertegun, Robert Huo lagi-lagi menundukkan kepala melihat wanita yang duduk di lantai dan terus menendang-tendang kaki. Tatapan mata sang pria penuh dengan pandangan merendahkan, seakan-akan sedang melihat orang jahat.
Untung saja orang itu adalah seorang wanita, kalau tidak, sekarang pasti tidak hanya menanggung sebuah tamparan.
"Kalau kamu senang memukul orang, maka harus memiliki kesadaran bahwa nantinya akan menerima balasan. Aku boleh saja memberikan sebuah kesempatan bagimu untuk meminta maaf terhadapnya."
Nada bicara Robert Huo sangat tenang, tapi kharismanya meningkat pesat.
Kalau saat baru memasuki toko dia terkesan bagaikan orang asing yang tak berkepentingan, sekarang auranya yang terlihat bagaikan pemimpin ini seakan-akan merupakan seorang kaisar yang menguasai dunia.
Semua orang yang ada di hadapannya telah merasakan aura yang dipancarkan olehnya. Ada cukup banyak pembeli yang baru memasuki toko berpikir dalam hati, sebenarnya dia adalah tokoh hebat dari mana, baik dari tatapan matanya maupun aura tubuhnya, semuanya sangat mengertikan.
Satu-satunya orang yang tidak terpengaruh, malah merupakan pegawai toko yang berada paling dekat dengan Robert Huo.
Tindakan Robert Huo tadi terlalu cepat, mereka tidak sempat menyadarinya, sekarang sudah sadar, salah satu orang di antara mereka tiba-tiba berteriak terhadap Robert Huo: "Kenapa memukul orang!"
"Natalie Ning, cepat bawa pergi suamimu, beraninya datang ke toko kita dan memukul orang!" Kata pegawai lainnya.
Natalie Ning kembali sadar, lalu segera berjalan ke sisi Robert Huo, sebelum sempat berkata, sang wanita duluan merasa bahunya dirangkul oleh satu lengan kekar yang bertenaga.
Merangkul Natalie Ning dalam pelukan dengan erat, lalu Robert Huo menerawang beberapa pegawai di sekitar, mengeluarkan suara yang tegas: "Dia adalah istriku, jangankan orang seperti kalian ini, Kaisar Langit turun ke bumi pun tidak boleh menyentuh jari tangannya sedikit pun!"
Suaranya menggema di toko, ruangan toko yang awalnya sangat hening, sekarang sepertinya hanya tersisa suara napas.
Kostumer yang datang ke toko ini kebanyakan adalah perempuan.
Ada sebagian dari mereka yang melihat ke arah Natalie Ning. Spontan memancarkan ekspresi iri dan cemburu.
Semua wanita kekurangan perasaan aman, dibandingkan wanita material, ataupun kelompok wanita cantik, mereka lebih suka memenuhi perasaan aman diri sendiri melalui persyaratan pemilihan pasangan seperti ini .
Tindakan Robert Huo telah membuat mereka merasakan perasaan aman yang sangat pekat.
Wanita yang dirangkul dalam pelukan itu sudah menjadi target yang diirikan dan dicemburui oleh hampir seluruh wanita.
Ada juga yang mengapresiasikannya, bahkan menatap Robert Huo dengan tatapan kagum, sepasang mata nyaris memancarkan bintang.
Saat Robert Huo mulai menampar wanita itu, ada beberapa orang yang merasa dia berwatak buruk karena telah memukul seorang wanita.
Tapi sekarang, tidak ada seorang wanita pun yang masih akan berpikir seperti itu.
Seberapa besarnya harapan mereka yang ingin menjadi wanita dalam pelukannya itu, di mana mereka bisa menikmati perlindungan dari seorang pria yang keren ini.
Terdapat sedikit perselisihan saja pun langsung menamparnya, sungguh keren!
Meskipun ada banyak perempuan yang mulai menyukai Robert Huo secara tanpa sadar, tapi bukan hanya perempuan saja yang ada di dalam toko.
Robert Huo begitu mencolok, membuat perempuan di sisi mereka masing-masing memiliki perasaan, hal ini membuat para pria merasa kesal.
Dalam dunia binatang buas pun, sebagian besar pertarungan adalah demi merebut wilayah kekuasaan ataupun pasangan.
Meskipun manusia bukanlah binatang buas, tapi dari suatu segi, manusia memiliki "tradisi" yang sama dengan mereka.
Mereka membenci Robert Huo secara insting. Seorang pria untuk apa melontarkan ucapan sensasional seperti ini? Memangnya ini akan menunjukkan kehebatannya?
Kalau hebat maka jangan memukul wanita, carilah preman untuk berkelahi!
Di tengah tatapan orang sekitar, Natalie Ning merasa tidak nyaman. Meskipun perasaan saat dipeluk Robert Huo sangat terasa aman, tapi ucapan yang terdengar oleh telinganya tadi tetap membuatnya berdebar, namun tidak peduli bagaimana pun juga, Robert Huo memang telah memukul orang.
Natalie Ning tidak pernah melihat suaminya sekasar ini, sebelumnya bukanlah tidak pernah menemui situasi seperti ini, salah satu kejadian yang paling mengecewakan, adalah saat di mana Shawn Li dan dia sedang jalan-jalan di alun-alun dan bertemu dengan berandal.
Mereka melihat Natalie Ning begitu cantik, makanya menggodanya, Shawn Li yang baru hanya melihat mereka saja langsung dimaki oleh berandal.
Kemudian dia merasa ketakutan dan tak berani bersuara, menarik Natalie Ning dan bergegas pergi.
Ucapan yang dikatakan berandal itu masih saja diingat Natalie Ning.
"Bersama dengan seorang pecundang tidaklah begitu menarik, gadis cantik, cepatlah putus!"
Semenjak dari menikah hingga sekarang, Natalie Ning tidak pernah mengharapkan perlindungan dari Shawn Li, dia hanya berharap suaminya bisa bekerja dengan giat, mendapatkan uang untuk menafkahi keluarga, hanya seperti itu saja.
Namun, kinerja Shawn Li semakin lama semakin memburuk, Natalie Ning sering berniat ingin bercerai. Hanya saja pandangan prinsip yang telah diajarkan dari kecil di tambah lagi dengan sifatnya, membuatnya tidak mewujudkan hal ini.
Tadi saat Robert Huo masuk ke toko, Natalie Ning pun tidak berharap dia akan membantu dirinya menegakkan keadilan, tapi tidak disangka, suaminya tiba-tiba bisa berubah menjadi bagaikan seorang iron man.
Ucapan dan tindakan yang keren membuat Natalie Ning bagaikan sedang berada di alam mimpi.
Pria ini benar-benar adalah suami yang hanya akan menjadi seorang pecundang saat menghadapi masalah itu?
Tidak......
Dia memang merupakan suaminya sendiri, hanya saja sudah tidak menjadi pecundang lagi.
Saat memandang wajah sang pria yang ada di sisinya, suasana hati Natalie Ning terasa bercampur aduk. Harapan yang ada bertahun-tahun silam akhirnya terwujudkan.
Saat ini, seorang pegawai toko perempuan berkata terhadap Natalie Ning: "Suami kamu terlalu semena-mena, kenapa malah memukul orang tanpa mencari tahu seluk-beluk kejadiannya dengan jelas duluan? Cepat suruh dia meminta maaf!"
Robert Huo melihat pegawai wanita itu, berkata: "Aku percaya istriku bukanlah seseorang yang senang mencari masalah dengan orang lain, siapa yang duluan mencari masalah dan menyerang, kalian seharusnya mengerti dengan jelas. Kenapa saat rekan kerja kalian mengalami penindasan, kalian malah memilih memihak orang asing yang tak masuk akal ini?"
"Karena dia adalah kostumer, kostumer adalah raja!" Seorang pegawai wanita lain berdalih.
Robert Huo tertawa dingin: "Raja? Sangat disayangkan, yang terlihat olehku hanyalah beberapa rakyat jelata yang tak masuk akal, tidak menyadari adanya seorang raja di mana pun. Jual beli merupakan hal yang dilakukan atas kebersediaan bersama, tidak bergantung pada siapa yang lebih tinggi ataupun rendah. Kalian bersedia merendahkan diri demi bisa menjual barang adalah urusan kalian sendiri, tapi istriku tidak boleh menanggung penindasan ini."
Tepat pada saat ini, seorang wanita yang lebih tua datang mendekat. Dia melihat Robert Huo sekilas, lalu merlihat Natalie Ning, berkata dengan tegas: "Natalie, pikirkan baik-baik. Sebenarnya ingin meminta maaf atau tidak. Kalau masalah ini menjadi besar, dan bos sampai keluar, kau tidak akan bernasib baik nantinya!"
Wajah Natalie Ning mulai memancarkan ekspresi keragu-raguan, dia sudah bekerja bertahun-tahun di toko ini. Kalau sampai dipecat gara-gara hal ini, ini bukanlah hal yang diharapkannya.
Tapi, dia pun merasa tidak terima saat menyuruhnya meminta maaf terhadap seseorang yang tak masuk akal.
Tepat saat Natalie Ning sedang merasa ragu. Robert Huo langsung berkata: "Tidak perlu menunggu bos keluar, aku sekarang bisa langsung membantunya mengambil keputusan, segera mengundurkan diri."
Natalie Ning kaget, mengundurkan diri?
Wanita yang sedikit lebih tua itu tepat merupakan kepala toko dari toko busana itu.
Saat mendengar ucapan Robert Huo ini, hatinya semakin emosi, spontan menyindirnya: "Mengundurkan diri? Kamu kira kamu siapa? Orang dalam toko ini siapa yang tidak tahu bahwa Natalie Ning adalah seorang pekerja yang giat, seorang wanita cantik seperti ini malah tidak rela menggunakan kosmetik yang lebih bagus, bukankah ini semua gara-gara bertemu dengan seorang pria pecundang dan gagal seperti kamu ini. Sekarang untuk apa sok hebat di depan kami?"
Masalah dalam keluarga selalu membuat suasana hati Natalie Ning terasa sesak, karena tak menemukan tempat curhatan lainnya, dia hanya bisa menceritakannya pada rekan kerja.
Dia memang sering menceritakan kejelekan Shawn Li, tentu saja, semua ini adalah fakta.
Semua orang di toko merasa iba terhadapnya, ada banyak orang yang membujuknya untuk langsung bercerai.
Dengan mengandalkan kecantikannya ini, dia pasti bisa mencari orang lain yang lebih hebat dari Shawn Li bukan?
Tindakan Robert Huo tadi memang disukai oleh banyak orang, tapi bagi para pegawai toko, ini malah terlihat palsu.
Jelas-jelas tidak begitu hebat, tapi malah ingin maju untuk mencari perhatian.
Tanpa menanyakan pendapat istrinya, dia langsung memutuskan pengunduran dia secara sepihak, apakah dia benar-benar menganggap istrinya sebagai manusia?
Kepala toko wanita tidak berkata, hanya melihat ke arah Natalie Ning, maksudnya sangatlah jelas.
Pergi atau menetap, tergantung pada keputusan Natalie Ning.
Natalie Ning menjadi semakin ragu, hubungannya dengan para pegawai di toko ini biasanya cukup baik, karena tahu bahwa dia harus bekerja dan membesarkan seorang anak sendirian, makanya mereka sangat pengertian dan membiarkannya pulang kerja duluan agar bisa pergi menjemput Gaby pulang sekolah. Biasanya saat meminta cuti, gajinya pun tidak pernah dipotong.
Meskipun mereka memihak sisi lain dalam hal ini, tapi semua ini terpaksa dilakukan demi bertahan hidup.
Kalau bukan demi uang, siapa yang bersedia melepaskan harga diri, jelas-jelas tahu orang itulah yang tidak masuk akal, tapi masih harus membungkukkan badan ataupun berlutut terhadap orang itu?
Novel Terkait
Inventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li