Inventing A Millionaire - Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
Setelah memikirkannya sejenak, Robert Huo berkata kepada Natalie Ning,"Ada masalah yang mendesak di perusahaan, aku harus pergi sejenak sekarang, kamu dan Gaby pulang saja terlebih dulu."
“Oke, hati-hati di jalan,”perintah Natalie Ning.
Sejak hubungan mereka berdua mulai membaik, perhatiannya menjadi semakin jelas.
Di masa lalu, Robert Huo selalu merasa bahwa wanita yang terlalu melekat itu tidak baik, mereka harus mampu mandiri supaya menjadi lebih menarik. Tapi sekarang. Dia menyadari bahwa dia sudah salah berpikir.
Tidak peduli seberapa kuat pun seorang pria, dia akhirnya tetap saja akan lelah, ketika saat dimana dia paling membutuhkan seseorang untuk menemaninya, karakter seperti Natalie Ning adalah yang paling cocok.
Setelah perlahan menghela nafas, Robert Huo naik taksi dan berangkat menuju ke perusahaan.
Namun naik taksi di siang hari memang tidak mudah, apalagi di kota bernuansa tua dengan jalan sempit dan banyak orang seperti ini. Hal ini juga membuat Robert Huo terus berpikir. Mungkin sudah saatnya untuk membeli mobil.
Ketika tiba di perusahaan, semua orang yang dia temui di jalan berinisiatif menyapanya dengan sangat ramah.
Satu per satu, Asisten Li juga berteriak dengan penuh semangat.
Sekalipun dia kini tidak datang berkerja selama beberapa hari. Tidak akan ada yang berani mengatakan apa pun, siapa yang membiarkan perusahaan sepenuhnya dikendalikan oleh Nova Ji.
Sekalipun mereka ingin mendiskusikan sesuatu, mereka hanya dapat bergumam dalam hati mereka sendiri, jika tidak, jika ada yang melaporkan mereka, nasib mereka benar-benar akan berakhir.
Beberapa menit kemudian, Robert Huo tiba di kantor Nova Ji.
Ketika membuka pintu, Nova Ji, Colin Ji dan Charles Ji terlihat sedang duduk di sofa.
Kopi terlihat terpampang di hadapan mereka masing-masing, tetapi kopi di dalamnya sepertinya belum bergerak sama sekali, tidak tahu apakah rasanya tidak enak atau mereka tidak ingin meminumnya.
Ketika melihat Robert Huo datang, Charles Ji langsung ingin beranjak berdiri tanpa dia sadari. Namun dia melirik Colin Ji yang duduk di sebelahnya, bokongnya yang baru saja meninggalkan permukaan sofa itupun kembali terduduk.
Nova Ji melambaikan tangannya secara alami, lalu berkata,"Mari, duduk."
Dua kata sederhana tersebut menunjukkan bahwa hubungan diantara mereka berdua tidak biasa.
Colin Ji menatap Nova Ji tanpa mengubah ekspresinya, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Robert Huo pergi duduk dan bertanya,"Ada apa. Apakah kopinya tidak enak? Apakah kamu ingin aku menyeduhnya ulang?"
“Tidak perlu repot-repot, mari berbincang tentang bisnis terlebih dulu.” Nova Ji sepertinya terlihat sedikit tidak sabar, dia kemudian berkata,“Paman ketiga kali ini datang untuk berbicara mengenai permasalahan kenaikan jabaan.”
“Aku tidak pernah berkata bahwa aku pasti akan membantu merekomendasikanmu,” Colin Ji langsung memperbaiki perkataannya.
Suasana hati Nova Ji seharusnya masih berada dalam keadan yang baik, dia kemudian berkata dengan penuh senyuman di wajahnya,"Aku juga tidak mengatakan harus dinaikkan jabatan."
Colin Ji mendengus, lalu menatap Robert Huo dan berkata,"Walaupun aku tidak tahu metode apa yang kamu gunakan untuk membuat Charles Ji bersedia membantumu berbicara, namun aku benar-benar ingin tahu mengenai ide yang kamu miliki. Dengan kata lain, menurutmu, kualifikasi apa yang kamu miliki untuk membuatku menjadinya sebagai seorang perujuk? Apakah hanya bergantung kepada kelemahan Charles Ji yang kamu ketahui? Itu tidak ada hubungannya denganku. "
Jelas sekali, Colin Ji tahu bahwa Charles Ji tidak mungkin berinisiatif membantu Nova Ji. Terlebih lagi, ketika Charles Ji pergi mencarinya, dia juga menjelaskan bahwa Robert Huo adalah pemimpin di balik semua masalah ini.
Selain itu, dia juga mengungkapkan semua kelemahannya yang sedang dikendalikan oleh Robert Huo.
Colin Ji memarahinya dengan sangat parah, bahkan menendangnya beberapa kali.
Dia bahkan tidak bisa menghadapi seorang asisten GM yang kecil-kecilan.
Tapi kesimpulannya sudah ditetapkan. Colin Ji harus datang secara pribadi.
Tentu saja, bukan karena takut dengan ancaman Robert Huo.
Seperti yang dia katakan, Robert Huo hanya bisa mengancam Charles Ji, tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Dia kali ini datang hanya karena ingin mengklarifikasi hubungan Robert Huo dengan Nova Ji, jika memungkinkan, dia juga ingin sekaligus membantu Charles Ji untuk mendapatkan kembali videonya.
Tidak peduli bagaimanapun ceritanya, ini adalah keponakannya sendiri, yang juga merupakan salah satu penerusnya yang dididik di dalam keluarga Ji.
“Permasalahan Vice CEO Ji tentu tidak ada hubungannya denganmu. Tapi jika kamu bersedia menjadi perujuk GM Ji, maka manfaat yang didapatkan sangat besar. Jika kamu punya waktu luang, aku bisa menjelaskannya secara detail,"kata Robert Huo.
"Silahkan jelaskan,"ucap Colin Ji.
Robert Huo mengiyakannya, erbanjak berdiri untuk mengambil kertas dan pulpen, lalu menulis beberapa kata.
Setelah kertas dengan kata-kata di atasnya itu didorong, Colin Ji menunduk dan melihat tulisan itu berisi,"Ancam, tekan, untung, provokasi."
“Apakah kamu sedang mengancamku?” Colin Ji bertanya dengan suara yang rendah.
"Ini bukanlah sebuah ungkapan." Robert Huo tersenyum dan berkata,"Kata ancaman yang pertama, jika dijelaskan lebih sederhana, adalah untuk meningkatkan kekuatanmu dalam keluarga Ji. Keluarga inti Ji. Kedepannya, tetap hanya akan mendidik keturunan keluarga inti Ji, sampai sejauh ini, masih belum ada yang bisa melanggar tradisi. Terlebih lagi, posisimu di keluarga Ji juga tidak begitu stabil. Pertarungan perusahaan cabang juga akan terjadi di kantor pusat perusahaan keluarga Ji, bahkan hanya akan lebih serius daripada di sini. Aku yakin bahwa ada banyak orang akan mengatakan bahwa kamu tidak layak menduduki posisi ini, lalu menuntut pemecatan, bukan? "
“Kamu kurang ajar!” ucap Colin Ji sambil menatapnya tajam.
“Aku masih belum selesai berbicara.” Robert Huo menggelengkan kepalanya dan berkata,"Tapi apakah kamu pernah berpikir bahwa ada begitu banyak orang di keluarga inti, mereka tidak kekurangan dirimu, juga tidak menyingkirkan dirimu. Kamu tidak memiliki teman sepihak dan hanya bergantung kepada hubungan darahmu saja. Tetapi jika kamu menjadi perujuk dari keluarga cabang yang pertama, hal ini akan membuat orang berpikir bahwa kamu telah mencapai kesepakatan dengan keluarga cabang. Jika dipikirkan kembali, kamu juga seharusnya sudah mengetahui seberapa takut keluarga inti terhadap ancaman keluarga cabang, serta seberapa keluarga cabang ingin mendapatkan langsung sebuah posisi di keluarga inti yang kuat. Selama mereka meragukan adanya hubungan antara dirimu dengan keluarga cabang, mereka tidak akan berani bertindak terlalu banyak terhadap dirimu, juga tidak akan memaksamu untuk sepenuhnya mengundurkan diri. "
Colin Ji tercengang saat mendengar ucapannya ini, sepertinya cukup masuk akal?
Dia tahu jelas rasa takut inti cabang terhadap keluarga cabang. Jika dia benar-benar mendapatkan bantuan dari keluarga cabang, sekalipun palsu, siapa yang berani berteriak terhadap dirinya?
Harus diketahui, dia adalah anak dari keluarga inti yang menggenggam kekuatan finansial, bukanlah sembaranga sosok!
Permasalahan kekuatan yang disalirkan dari keluarga inti ke keluarga cabang akan menyebabkan bencana yang tidak akan sanggup ditanggung oleh anggota keluarga cabang!
Ketika teringat akan hal ini, Colin Ji pun bertanya,"Tekan?"
"Ini bahkan lebih sederhana. Setelah membangun kekuatan awal, kamu dapat menekan mereka untuk menyerahkan kepentingan yang berada di tangan mereka. Atau memberikan lebih banyak kemudahan bagimu. Kamu seharusnya tidak mungkin tidak paham bagaimana cara mempergunakan keadaan seperti ini." Robert Huo tersenyum dan berkata,"Kata untung juga sangat sederhana. Kamu memiliki kekuatanmu sendiri, kamu juga dapat menggunakan dari keluarga cabang untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Keuntungan ini adalah keuntungan terhadap sesama. Kamu dapat memilih untuk menggunakan sebagian untuk menarik keluarga cabang, juga bisa menarik keluarga inti. Tidak peduli bagaimanapun kamu menggunakan keuntungan ini, semuanya hanya akan mendatangkan lebih banyak teman sekutu dan sumber daya. Sedangkan provokasi adalah untuk menetapkan statusmu sendiri. Bujuklah lebih banyak orang yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan koneksi mereka. Selama kamu sudah mendapatkan orang-orang berbakat ini, maka kamu akan memiliki hak untuk berbicara yang lebih besar, serta kedudukan yang lebih stabil. Jadi, ini adalah keempat kata yang aku berikan kepadamu. Apakah kamu merasa puas? "
Rahang Charles Ji hampir jatuh ketika mendengarnya, bagaimana dia bisa menjelaskan kata ancam, tekan, untung, provokasi seperti itu? Namun, kedengarannya memang sangat menggoda.
Sepintas rasa gembira melintas di mata Colin Ji, tidak diragukan lagi bahwa penjelasan Robert Huo memberinya harapan yang sepenuhnya kepadanya. Jika dia benar-benar dapat melakukan ini, statusnya di keluarga Ji dapat dikatakan tidak jauh berbeda dengan posisi kepala keluarga kedepannya.
Tidak, jika dia dapat mengusahakan keempat kata ini dengan semaksimal mungkin, posisi kepala keluarga sepertinya mungkin saja menjadi miliknya?
Namun, Colin Ji tidak sepenuhnya mengungkapkan rasa senangnya ini. Dia mendengus lagi dan berkata,"Ini semua hanyalah tulisan di atas kertas. Bisa dilakukan atau tidak, semuanya hanya kamu sendiri yang menjelaskannya. Jika tidak bisa dilaksanakan, bukankah aku akan mengalami kerugian besar?"
“Bagaimana mungkin?” Robert Huo berbicara dengan sikap bingung,“Jika kamu gagal, kamu masih akan mendapatkan perusahaan cabang ini, karena kamu adalah perujuk GM Ji, yang juga merupakan penuntunnya. Aku percaya , GM Ji akan sangat menghormati pembimbingnya. Selain itu, dengan tingkat hubungan dengan GM Ji ini, kamu juga akan dipandang baik di keluarga cabang. Ketika saatnya tiba, sekalipun keluarga inti mempersulitmu, keluarga cabang tetap akan menghormatimu untuk menghargai dirinya. Bagaimanapun, keadaannya tetap lebih baik daripada bertempur sendirian seperti saat ini. "
Nova Ji mengambil kopinya dan mencicipnya, kopinya memang terasa sedikit pahit, bahkan lebih pahit setelah mendingin. Tapi di dalam hatinya, dia benar-benar tidak bisa menahan rasa senangnya.
Dengan keberadaan orang berbakat seperti Robert Huo, dia tidak perlu mengatakan sepatah kata lebih banyak lagi dan hanya mendengarkannya saja.
Dia kini merasa sangat ingin tahu, dari mana pria ini mempelajari semua ini, bagaimana dia bisa berbicara dengan sangat baik seperti ini.
Jangan membahas mengenai Colin Ji, dia bahkan ikut bersemangat hingga tidak sabar untuk segera membangun sebuah bisnis besar!
Ekspresi berpikir mulai muncul pada wajah Collin Ji, harus diakui bahwa kata-kata Robert Huo berhasil membuatnya goyah.
Rasa ragu dalam hatinya tidak mengalahkan desakan dan harapannya, untuk sesaat, dia bahkan ingin segera menyetujuinya.
Tapi keluarga inti benar-benar tidak pernah merekomendasikan anggota keluarga cabang sebelumnya, sebagai pelopor pertama, dia tidak tahu apakah hal ini akan berakhir baik atau buruk, ini adalah hal yang paling tidak meyakinkan bagi Colin Ji.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeMenaklukkan Suami CEO
Red MapleDark Love
Angel VeronicaInnocent Kid
FellaCutie Mom
AlexiaAsisten Bos Cantik
Boris DreyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li