Inventing A Millionaire - Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
Ketika Natalie Ning pertama kali membuka toko Taobao, Eugene Ning juga datang membantu dan mengetahui cara operasi pengoperasian secara garis besar.
Dia mengklik bagian saldo, dan segera menemukan jumlah yang sudah diterima oleh toko hari ini.
16.000 RMB!
Ada puluhan pesanan dan hampir 300 pengunjung.
Eugene Ning sangat tertegun saat melihatnya, ternyata itu benar ...
Saat itu kurang dari jam 12 siang, dan sudah terjual seharga 16.000 RMB, dengan jumlah ini, menjual 30.000 sehari sudah pasti tidak menjadi masalah!
Robert Huo tidak bisa duduk diam di kursi yang diremas olehnya. Dia akan mundur ketika melihat Eugene Ning tiba-tiba menoleh dan bertanya dengan wajah kaget, "Bagaimana kamu melakukannya?"
Pertanyaan ini terdengar tak asing, Natalie Ning baru saja menanyakannya tadi malam.
Robert Huo berkata dengan acuh tak acuh: "Di Taobao tidak sulit untuk berbisnis, ini setara dengan pasar teratas dunia. Satu-satunya masalah adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan pelanggan. Pelanggan tidak dapat melihat hal yang nyata, hanya melalui gambar dan tidak sulit mendapatkan pesanan asalkan perkenalan produk dijelaskan dengan baik. Tentu saja, ada aturan di dalam situs, yang tidak dapat diselesaikan dengan mengubah gambar dan perkenalan, aku juga mengandalkan iklan di luar situs, dan lain-lain. Setelah benar-benar membuat produk meledak dan meningkatkan penjualan toko, jumlah pencarian di situs tentu saja akan menjadi ramaie."
Eugene Ning memandangnya seperti monster untuk waktu yang lama, sampai Robert Huo menunjuk ke pesan di layar dan berkata: "Jika kamu tidak membiarkanku menjawab pesan ini, pelanggan ini mungkin akan lari."
Eugene Ning kemudian melepaskan mouse, dia menegakkan tubuh dan melihat jari-jari ramping Robert Huo mengetik di keyboard dengan cepat.
Satu per satu, Robert Huo menanggapi dengan cepat, dan dering datangnya pesan terus muncul dari waktu ke waktu.
Hanya dalam waktu singkat, dua puluh atau dua puluh sampai tiga puluh botol telah terjual, satu botol harganya 150 RMB, jika ditotalkan ini sudah beribu-ribu RMB.
TJika ini dikatakan orang lain atau bahkan Natalie Ning sendiri, dia pasti tidak akan percaya, tetapi melihat semua ini dengan matanya sendiri, dia tidak ada keraguan sama sekali.
Karena dia melihat jawaban Robert Huo, setiap jawaban menunjuk langsung ke bagian yang paling mudah menyentuh hati orang-orang. Bahkan seorang pria bertubuh besar melihatnya untuk waktu yang lama dan mau tidak mau ingin membeli dua botol untuk melihat apakah itu benar-benar efektif.
Tidak peduli seberapa jelas penjelasan Robert Huo, Eugene Ning selalu memiliki pertanyaan di benaknya: "Bagaimana dia melakukannya?"
Seorang kutu buku yang telah ditolak oleh semua kerabat dan teman-temannya selama beberapa tahun memiliki bakat yang luar biasa dalam bisnis. Mengapa tidak ada yang memperhatikannya sebelumnya?
Apakah dia tidak punya kesempatan untuk menunjukkannya, atau dia diabaikan?
Saat ini, Robert Huo tiba-tiba berkata: “Sebenarnya, kualitas produk pabrikmu bagus, dan kamu juga bisa membuka toko di Taobao. Setahuku, jumlah orang yang memiliki pengalaman belanja online di China tahun lalu melebihi 600 juta, karena Taobao adalah platform belanja online terbesar, peluang untuk membuka di sini berkali-kali lebih besar daripada pengembangan offline, dan perkembangannya akan lebih cepat."
Eugene Ning tidak segera menjawab, dia sempat berpikir untuk membuka toko di Taobao untuk menjual produk di pabrik. Namun kegagalan Natalie Ning membuatnya paham bahwa bisnis ini tidak semudah yang ia bayangkan.
Harus memahami sepenuhnya aturan rumit ini dan menggunakannya dengan baik, dan juga perlu memahami cara menarik pembeli dan cara meningkatkan rasio pembelian.
Mereka yang memutuskan hubungan dengan puluhan juta orang telah jatuh ke tanah dan menghancurkan hidup mereka.
Di lain waktu, Eugene Ning tidak setuju dengan orang lain yang mengatakan ini.
Tapi sekarang, melihat semua ini di komputer, Eugene Ning berpikir dengan cepat.
Setelah sekitar dua menit, dia akhirnya berkata, "Apa yang harus aku lakukan?"
Robert Huo telah membalas pertanyaan pelanggan terakhir, jadi dia bisa beristirahat untuk saat ini. Dia melepaskan mouse, berbalik dari kursi, dan berkata sambil tersenyum: "Pertama-tama, kamu harus menghabiskan setidaknya 100.000 RMB untuk membuka toko resmi di Tmall (Toko Online). Untuk produk dengan merek yang rendah, toko resmi ini akan memberikan kepercayaan yang besar kepada orang-orang. Selain itu, untuk pengembangan online pertamamu, kamu harus menggabungkan data pengguna offline terlebih dahulu ... "
Awalnya, Eugene Ning hanya mendapat ide untuk mendengarkan dengan santai, setelah beberapa menit, dia terpana olehnya.
Robert Huo menjelaskan hal-hal yang mendalam dengan cara yang sederhana, menguraikan poin-poin paling kritis. Jika dia mengatur kata-katanya ke dalam dokumen, itu adalah rencana pembukaan toko resmi yang sangat standar, yang tidak perlu diganti lagi.
Ketika Natalie Ning pulang kerja dan membawa Gaby pulang, begitu dia masuk, dia melihat Robert Huo duduk di depan komputer sambil mengetik, dan di dapur, terdengar suara panci dan wajan.
Robert Huo menoleh untuk melihat mereka kembali, dan berteriak ke dapur: "Eugene, kakakmu dan Gaby sudah kembali, apa pangsitnya sudah selesai?"
“Sudah, sudah, ini aku mau mengeluarkannya!” Eugene Ning berkata, membawa semangkuk besar pangsit dari dapur.
Menempatkan mangkuk di atas meja kopi, dia melangkah maju dan memeluk Gaby: "Keponakanku, apa kamu sudah rindu dengan paman, sini biar paman cium."
“Tidak mau, jenggotmu tajam!” Gaby mengelak sambil tertawa.
Melihat Eugene Ning bermain dengan putrinya, Natalie Ning sedikit bingung.
Jika tidak salah ingat, setiap kali Eugene Ning kembali ke rumah, dia pasti bertengkar dengan Shawn Li, dan terkadang dia harus memisahkannya dan suasana sangat canggung.
Bahkan jika dia tidak bertengkar, itu karena Shawn Li pergi ketika dia melihatnya.
Tapi sekarang, seperti ada raut bahagia dari wajah Eugene Ning?
Dan barusan, sepertinya mendengar Shawn Li berkata dengan baik padanya?
Adiknya yang pemarah, sejak kapan dia mendengarkan Shawn Li?
Memegang Eugene Ning, yang tidak mau melepaskan Gaby, Natalie Ning berkata sambil tersenyum: "Kak, cuci tangan dulu, lalu makan, aku beri tahu padamu, Shawn Li, orang ini sangat pandai membuat pangsit, aku baru saja mencicipinya, sangat lezat!"
Mata Natalie Ning agak bingung, Eugene Ning memuji Shawn Li?
Apakah dia salah minum obat?
Sebelum Natalie Ning sempat bereaksi, Robert Huo membuka mulutnya di sampingnya dan berkata: "Apanya yang orang ini? Panggil kakak ipar, jika kamu tidak sopan, kalau tidak buat copywriting-mu sendiri."
Eugene Ning menoleh ke Robert Huo dengan senyum ketakutan: "Oke, kakak ipar, kakak ipar, aku sudah tahu salah, oke? Kamu cepat buat copywriting-nya, aku akan melihatnya lagi malam nanti, dan aku masih perlu memberikannya pada manajer Huang besok."
"Sudah hampir selesai. Aku akan membuatkan copywriting promosi untukmu dan melaporkannya bersama-sama. Seharusnya itu menghemat banyak tenaga," kata Robert Huo.
"Bagus! Ayo, kamu minum air, mau makan pangsit, kan? Aku akan memberimu semangkuk dan mendinginkan dulu untukmu sedikit?"
"Kamu menggangguku satu menit, itu akan mengulur waktu satu menit."
"Oke, aku tidak bicara lagi, Gaby, ayo kita pergi, paman akan membawamu mencuci tangan dan makan, pangsit ini dibuat ayahmu, dengan isi daging babi, dan lobster, ada yang lainnya juga, sangat enak......"
Melihat Eugene Ning yang membawa putrinya ke kamar mandi untuk mencuci tangannya, Natalie Ning tertegun.
Apakah ini benar adiknya?
Lupakan saja kelezatan pangsit milik Shawn Li Bagaimana dengan sikap menyanjung dan kagum ini?
Robert Huo memperhatikan bahwa Natalie Ning berdiri di sana. Dia mengetik sambil menoleh: "Mengapa kamu tidak mencuci tangan? Kamu tidak lapar?"
“Obat apa yang kamu berikan padanya?” Natalie Ning bertanya tanpa sadar.
Robert Huo tertegun, dan kemudian dia mengerti apa yang dia maksud, dan berkata sambil tersenyum: "Tidak ada, aku hanya mengatakan kepadanya bagaimana membuka toko di Taobao."
“Membuka toko di Taobao? Dia?” Natalie Ning bingung.
“Bukan dia, tapi pabriknya, aku pergi ke pabriknya pagi tadi. Produknya cukup bagus untuk bisa dibandingkan dengan merek teratas. Jika mereka bisa membuat merek, mereka punya potensi besar,” jawab Robert Huo.
Natalie Ning semakin bingung, Shawn Li pergi ke pabrik Eugene Ning?
Apa yang dia lakukan
Bagaimana Eugene Ning membiarkan dia pergi?
Serangkaian pertanyaan ini membuat pikiran Natalie Ning sedikit kacau.
Untuk sesaat, dia curiga Eugene Ning disogok oleh Robert Huo dan bersekongkol. Tapi jika diingat-ingat, Eugene Ning selalu membencinya seolah ada dendam lama yang mendalam, bagaimana mungkin mereka bersekongkol.
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaThe Revival of the King
ShintaHis Soft Side
RiseMy Tough Bodyguard
Crystal SongMenaklukkan Suami CEO
Red MapleGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraHis Second Chance
Derick HoThe Sixth Sense
AlexanderInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li