Inventing A Millionaire - Bab 131 Orang Gila

Perkataan Robert tidak membuat Thiago merasa takut, melainkan malah membuatnya tertawa terbahak-bahak dan brkata, "Keparat, kamu jangan-jangan tolol? Kamu tidak lihat ada berapa orang disisimu dan berapa orang disisiku?"

Seorang lelaki kekar memasukan jari kedalam mulutnya dan bersiul, dan disekeliling langsung muncul setidaknya ada 10 orang lagi, semua orang memegang kayu dan berwajah seram.

Natalie masih belum merasakan kesenangan lebih banyak, dia langsung pucat karena ketakutan melihat adegan ini.

Para lelaki kekar ini tersenyum licik, dan mengepung Robert bertiga.

Thiago mencibir, "Sekarang, siapakah menurutmu yang akan dipukul hingga giginya berjatuhan?"

Para lelaki kekar yang mengepung sama sekali tidak dilihati oleh Robert, dia hanya bertanya, "Apakah kalian bisa mengurus orang-orang ini?"

Seamus tentu saja tidak perlu dibilang, dia memang adalah keturunan dari keluarga bela diri, Yacob menyuruhnya mengantar Robert memang sengaja ada maksud menyuruhnya membantunya.

"Orang-orang ini tidak mengerti bela diri, aku bisa menghabisi 10 orang." Kata Seamus.

Robert melirik kearah Jack lagi, Jack tidak menjawab, dia masih sedang ragu-ragu.

Dia sengaja membocorkan kepada Robert karena dia ingin tahu seberapa banyak Robert mengetahuinya, namun ketika benar-benar bertemu Robert, dia punya sedikit keraguan.

Apakah harus demi orang ini dan menyinggung Tuan Muda Keluarga Huo?"

Apakah ini pantas?"

"Jika kamu pergi sekarang,selain aku mati, jika tidak kamu pasti mati, apakah menurutmu orang-orang ini berani membunuhku?"

Suara Robert membuat Jack gemetaran.

Memang benar kata dia, orang-orang ini memang terlihat kejam, namun pasti tidak akan menimbulkan korban jiwa, mereka juga bukanlah orang bodoh, dinegara hukum begini, penyelesaian terhadap kasus pembunuhan sangatlah parah, sekalipun sehebat apapun, juga susah untuk kabur dari hukuman hukum.

Mungkin orang seperti Thiago masih bisa pura-pura sakit dan dilepaskan atau mungkin pergi ke rumah sakit jiwa dan tinggal beberapa bulan, namun mereka yang merupakan golongan bawah masyarakat sama sekali tidak punya cara untuk menyelamatkan diri.

Jadi, sekejam apapun, ataupun senjata ditangannya seberapa menakutkan, palingan juga menimbulkan luka parah saja.

Sedangkan Robert asalkan hidup dia pasti akan melapor polisi dan mengungkap rahasianya.

Disaat ini Jack sudah bisa mengetahui bahwa hal yang diketahui oleh lelaki ini mungkin sangatlah banyak, setidaknya dia pasti tahu bahwa dirinya pernah membunuh orang, jika tidak dia tidak akan terus mengancamnya.

Setelah mengerti aka ini, Jack menghempaskan nafasnya dan berkata, "Aku bisa melawan 14-15 orang."

Seamus meliriknya sejenak, dia seperti ingin mengatakan sesuatu atau mungkin ingin mengutarakan ketidakpuasannya.

Dirinya mengatakan bisa melawan 10 orang, dia langsung bilang 14-15 orang, ingin beradu?

Jack benaran bukan beradu, semenjak dia meninggalkan sekolah bela diri, yang dia pelajari adalah berbagai jenis beladiri asli, mungkin tidak begitu teraktur seperti Seamus, namun sesuai perkataan orang bahwa tinju sembarang yang bisa melukai master hebat.

ketika seseorang bisa bereaksi cepat dan mengetahui bagaimana cara menyerang titik lemah manusia, teknik yang dia pakai sebenarnya sudah tidaklah begitu memberi dampak yang terlalu besar.

Yang paling bisa membedakan mereka berdua adalah dibidang kecepatan dan kekuatan.

Dibidang ini, Jack tidak kalah dibandingkan dengan Seamus, terlebih dia masih punya sebuah kelebihan dibanding Seamus, yaitu benar-benar pernah membunuh orang.

Pernah membunuh orang dengan ingin membunuh orang, suasana hati yang dimiliki mereka akan berbeda ketika menghadapi musuh.

Sama seperti saat ini, Jack sama sekali tidak memprtimbangkan bagaimana cara melukai musuh dan tidak membunuhnya, Seamus lebih banyak pertimbangan dibidang ini.

Sepuluh tambah empat belas, hasilnya dua puluh empat, lelaki kekar yang berada dihadapan mereka palingan 17-18an saja, mereka bisa menghadapinya.

"Setelah hal ini selesai, kamu tidak perlu mengkhawatirkan yang lain." sambil berkata, Robert melangkah maju.\

Jack terus mengikuti dari belakang, entah karena peracaya atau tidak, namun dia sepertinya memang sudah tidak punya pilihan lain.

Melihat Robert yang berjalan begitu tenang kedepan, Thiago dengan ekspresi marah berkata, "Hati-hati dengan yang ikut dia itu, bisa sedikit kungfu, patahkan kaki mereka, jangan bunuh, aku mau dia masih hidup dan dia tahu apa akibatnya menyinggungku!"

Diantara para lelaki kekar ini, ada seseorang yang punya sifat buruk dan langsung maju, "Anak keparat, berbaringlah!"

Meskipun hanyalah kayu, namun tenaga orang ini besar, jika menghantam kepala,pasti tidak bisa bangkit lagi.

Robert bahkan tidak melihatnya, seolah dia tidak mengetahui gerak gerik orang ini.

Seamus berteriak dan menendang tangan orang ini dan membuatnya tidak bisa memegang kayunya, lalu ditengah udara dia berbalik badan dan menendang dada orang itu.

Lelaki kekar yang setidaknya ada 80-90an kilo itu langsung tertendang terbang beberapa meter.

Orang lainnya ketika melihat ini, semuanya memaki dan mengambil senjata ditangannya dan menyerbu.

Seamus sama sekali tidak takut, dia bahkan tidak punya pemikiran untuk mundur sama sekali, dia juga menyerbu kearah musuh.

Kungfunya hebat dan juga bisa menahannya, sekalipun dipukul dengan kayu, dia juga seperti tidak apa-apa saja.

Berbalik lelaki kekar, mereka yang ditinju oleh Seamus pasti kesakitan dan berwajah pucat.

Meskipun begitu, Seamus juga tidak mungkin sekaligus menahan 17-18an orang.

Untung aja masih ada Jack, setelah memilih untuk menyerahkan diri ke Robert, Jack menghadapi serangan, Jack menundukkan badannya dan meninju orang itu.

Tinju yang licik itu membuat wajah lelaki kekar yang ditinjunya bahkan terlihat biru, setelah itu, lelaki kekar itu sambil memegang bagian vitalnya dan mengerang kesakitan.

Jack yang tumbuh diarea perkotaan tidak bisa mengunakan teknik yang anggun, yang dia tahu dan dia pelajari adalah jurus yang licik dan juga efisien.

Manakah titik yang dipukul dan akan membuat orang kehilangan daya tempur, dia akan menyerang tempat itu.

Tinju, siku, lutut, tendang alat vital, memukul hidung..........

Berbagai jenis serangan dikerahkan, hanya belasan detik saja, disekelilingnya sudah ada banyak orang yang terbaring.

Para lelaki kekar yang tadinya sombong itu sekarnag semuanya ingin sekali masih punya dua buah kaki dan berlari keluar, sayangnya mereka tidak punya kaki lainnya dan hanya bisa mengerang kesakitan sambil memegang alat vital mereka.

Erangan ini membuat ekspresi Thiago semakin buruk, dari marah menjadi pucat dan terakhir penuh dengan rasa takut.

Ketika orang terakhir yang ditendang oleh Seamus dan mengeluarkan suara patah tulang, Robert kebetulan tiba dihadapan Thiago.

Berjarak kurang dari 10cm dengannya, dan badannya yang juga lebih tinggi setengah kepala, Robert melirik dari atas kebawah, dan nada bicaranya yang ganas untuk menatapi lawan bicaranya.

"Menurutmu, apa yang harus aku bayarkan?"

Nada bicara Robert begitu menakutkan hingga Thiago gemetaran.

Waktu itu dirumah, dia sudah ditampar berkali-kali oleh orang itu, sekarang masalahnya begitu besar, adegan dihadapannya juga jauh lebih parah daripada sebelumnya.

Rasa takut didalam hatinya membuatnya tidak punya pemikiran lain dan hanya bisa berkata dengan suara gemetaran, "Aku, aku adalah tuan Muda keluarga Huo........."

"Plak!"

Sebuah suara tamparan yang kencang, Thiago memegang wajahnya dan Robert berkata, "Tamparan ini demi orang tua mu dan keluarga Huo untuk memberi pelajaran kepadamu, kamu tidak cocok menjadi keturunan dari keluarga Huo."

"Kamu, kamu........."

Thiago hanya mengatakan dua kata saja, dia lalu merasa bagian bawah badannya sakit.

Robert menendangnya dengan kejam, dan sebuah hantaman lutut mengarah kemulut Thiago.

Thiago mengerang sambil memegang bagian vitalnya, satu tangannya memegang mulutnya, ada banyak darah yang mengalir keluar dari tangannya, serangan Robert itu menggunakan banyak tenaga, Thiago bahkan merasa giginya goyang.

"Barang yang tumbuh lebih banyak di lelaki itu bukan dipakai untuk tidak sopan kepada wanita, melainkan untuk mengajarimu mematuhi alam dan berkembang biak, jika kamu tidak mengerti, maka kamu tidak perlu menggunakannya lagi."

"Orang tuamu melahirkanmu dan memberimu gigi adalah untuk membuatmu bisa makan dengan kenyang, memberimu lidah adalah untuk berbakti kepada orang tua dan juga kakak, jika kamu tidak memerlukannya, aku bisa menghancurkannya untukmu."

Thiago sekarang kesakitan didua arah, mana mungkin dia bisa mengeluarkan suara.

Dua menit yang lalu, dia masih sangatlah sombong, dia tidak menyangka hanya dua menit saja dirinya akan menjadi begini.

10 detik sebelumnya dia pernah memikirkannya, orang ini mungkin akan memukulnya, namun tidak menyangka akan begitu kejam.

Diwajah dan tatapan Thiago penuh dengan rasa takut, dia tidak mengerti, mengapa orang ini begitu tidak takut terhadap keluarga Huo, apakah dia benar-benar tidak takut dengan pembalasan dari keluarga Huo?

Mengapa!

Mengapa!

Tidak ada yang berani tidak menghiraukan keberadaan keluarga Huo, tidak ada yang berani memperlakukan orang keluarga Huo seperti begini!

Namun sekarang Thiago melihatnya, dia menjadi orang yang pertama merasakannya.

Namun itu membuatnya nyaris patah gigi.

Seamus dan Jack setelah mengurusi para rombongan lelaki kekar, mereka juga mendekat, kedua orang ini terlihat ada bekas diserang, namun tidaklah terluka parah, palingan hanya luka luar saja.

Robert melirik kearah samping, dia lalu berjalan melewatinya.

Ketika dia mengambil kayu, Thiago bahkan nyaris ingin berteriak meminta tolong.

Orang ini,,,,,,,,,apakah orang ini gila?

Apa yang ignin dia lakukan?

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu