Inventing A Millionaire - Bab 67 Kesepian
Meskipun Freya Gu tidak berbicara, tapi melihat sinar mata Robert Huo telah membuatnya merasa sangat dihargai.
Raut wajah Guru Wang yang di atas podium menjadi tidak enak dilihat, dia tidak bisa membantah ucapan Robert Huo, dia merasa sangat malu.
Tetapi di hadapan pria yang luar biasa ini, Guru Wang tidak berani menyinggung perasaannya.
Dia ragu-ragu, dan akhirnya berkata: "Kalau begitu sampai disini dulu, pertemuan orang tua hari ini berakhir di sini."
Setelah mengatakannya, Guru Wang buru-buru meninggalkan kelas.
Orang tua lainnya, beberapa masih memperhatikan Robert Huo, beberapa berdiri dan berjalan pergi.
Terutama Ibunya Clarissa Tang dan Ayahnya Erick Ma, mereka berdua yang paling cepat pergi.
Ayahnya Erick Ma dulunya adalah yang paling dihormati di antara orang tua yang lainnya, karena disini sangat sedikit orang yang belajar di luar negeri, apalagi sekolah terkenal seperti Oxford.
Sekarang, pemalsuan tentang riwayat pendidikannya hampir dibuka langsung oleh Robert Huo, mana bisa dia tetap diam disana, mungkin kedepannya dia akan sangat jarang datang ke pertemuan orang tua.
Beberapa orang tua yang menyumbang terlalu sedikit maju untuk menyapa Robert Huo, dengan wajah memuji dan kagum, yang tidak berani hanya tersenyum padanya dan berjalan pergi.
Meskipun Freya Gu tidak terlalu percaya diri, tapi karena putrinya berhubungan baik dengan Gaby, dia akhirnya berjalan mendekat, dan berkata kepada Robert Huo: “Ucapanmu sangat bagus, terima kasih telah berbicara untuk kami."
“Aku hanya mengatakan apa yang menurutku benar dan salah, tidak perlu sungkan.” Kata Robert Huo sambil tersenyum.
Senyumnya sangat hangat, Freya Gu melirik Stella Yue yang sangat gembira ngobrol dengan Gaby di samping, dia menghela nafas lega dalam hatinya.
"Aku masih ada keperluan lain, aku pergi dulu, sampai jumpa.” Freya Gu kembali menyapa Fernaldy Fang, lalu meninggalkan kelas.
Pertemuan orang tua telah selesai, Robert Huo juga meninggalkan kelas, Fernaldy Fang terus mengikutinya.
Pengusaha real estat yang menyembunyikan identitasnya ini memiliki kesan yang sangat baik tentang Robert Huo, dan ketika meninggalkan sekolah dia membujuk berkata: “Kalau ada waktu kita makan bersama, aku harus lebih banyak berkenalan dengan orang yang berpengetahuan luas seperti kamu!”
Robert Huo tersenyum dan tidak menolak.
Dia tidak peduli dengan tingkatan dan kelas orang saat berteman, dibandingkan dengan miliarder yang memiliki kekayaan puluhan miliar,lebih mudah berhubungan dengan orang biasa .
Pemikiran mereka tidak terlalu rumit dan juga tidak terlalu licik.
Fernaldy Fang juga tidak berencana untuk segera mengungkapkan identitasnya, Dia berharap dengan identitasnya saat ini, dia dapat melihat apakah pria ini benar-benar layak menjadi teman.
Keduanya berpisah di gerbang sekolah, Robert Huo awalnya berencana untuk naik bus pulang kerumah, tetapi sebelum dia mencapai tempat pemberhentian bus, dia melihat Freya Gu yang berjongkok di depan.
Dia berjalan mendekat dan menatapnya, terkejut ketika menyadari pergelangan kaki Freya Gu berdarah, di atas sepatunya ada jejak bekas tergilas ban sepeda listrik.
“Kenapa?” Tanya Robert Huo.
Freya Gu mendongak dan menatapnya, memegangi pergelangan kakinya, dan berkata dengan wajah kesakitan: “Tadi ada sepeda yang melaju dengan sangat cepat, menabrakku dan melarikan diri.”
Robert Huo melihat ke arah yang dia tunjuk, mana bisa lagi melihat pelakunya.
Melihat Freya Gu yang tidak lagi bisa mengendarai sepedanya, dia berkata: “Aku akan memapahmu sampai ke rumah sakit untuk memeriksanya.”
"Tidak perlu, kamu sibuk urusanmu saja, aku bisa pergi dengan naik mobil ....” Kata Freya Gu, tapi ketika dia berdiri, dia malah tidak dapat menahan rintihan kesakitannya.
Jika bukan karena Robert Huo tepat waktu membantunya, dia akan langsung jatuh ke bawah.
Pergelangan kakinya sangat jelas sudah bengkak, tidak tahu apakah itu mengenai tulangnya atau tidak.
"Kamu tidak bisa seperti ini, jika sampai melukai tulangmu, tidak bisa bergerak sembarangan, akan mudah memperdalam lukamu. Aku akan memapahmu sampai ke rumah sakit untuk memeriksanya, kebetulan di dekat sini ada satu.” Kata Robert Huo.
“Ini… terlalu merepotkanmu.” Kata Freya Gu dengan rasa bersalah, dia sudah terbiasa menyelesaikan masalah apapun sendirian, dia tidak suka merepotkan orang lain.
“Tidak merepotkan, putrimu dan Gaby teman baik, kita sebagai orang tua sudah seharusnya saling membantu.” Kata Robert Huo tersenyum.
Setelah itu, dia membantu Freya Gu untuk duduk di pinggir jalan, lalu mencari taksi dan membantunya masuk ke dalam mobil.
Ketika sampai di rumah sakit, pemeriksaan X-Ray, ambil obat, semua dibantu oleh Robert Huo.
Setelah kematian suaminya, Freya Gu sudah lama tidak merasakan rasanya dirawat oleh orang lain. Melihat sosok Robert Huo yang berdiri sedang mengambil obat, ekspresi wajahnya menjadi sedih.
Jika suaminya belum meninggal, seharusnya dia sangat bahagia sekarang. Tapi sayang, meski suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil, tapi dialah yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu.
Bukan hanya kehilangan nyawanya, dia masih harus membayar lebih dari satu juta Rmb kepada keluarga korban.
Keluarganya dulu masih punya simpanan uang, tapi kecelakaan itu langsung menghabiskan semua uangnya. Untungnya, dia membeli asuransi sebesar lima ratus Rmb sebelumnya. Kalau tidak, bahkan rumah mungkin harus dijual.
Setelah beberapa saat, Robert Huo membawa obat dan melihat dia yang sendu, dia mengira dirinya masih terkejut, menenangkan berkata: “Tidak perlu takut, dokter sudah bilang hanya keseleo dan luka luar, setelah istirahat beberapa hari akan sembuh.”
"Terima kasih. Maaf telah menyita waktumu.” Freya Gu meminta maaf.
“Tidak apa-apa, lagian sore ini aku tidak ada pekerjaan.” Robert Huo jongkok dan melihat luka pergelangan kakinya, berkata: “Masih sangat bengkak, mungkin perlu beberapa hari baru membaik.”
Ini adalah pertama kalinya keduanya bertemu.Meski memakai celana panjang, dan tidak ada celah, tapi diamati oleh pria yang hampir tidak dikenal dari jarak dekat, membuat Freya Gu sedikit tidak nyaman.
Dia hanya pernah berpacaran sekali, yaitu dengan Ayahnya Stella Yue, dia hampir tidak pernah dekat dengan pria lain.
Tanpa sadar dia menarik kembali kakinya, gerakannya membuat Robert Huo menyadarinya, berdiri dan berkata: “Kamu sepertinya tidak bisa berjalan sendiri?”
Freya Gu sangat ingin mengatakan bahwa dia bisa, tetapi gerakan kecil tadi, membuatnya sangat sadar bahwa pergelangan kakinya masih membuatnya sangat kesakitan.
Akhirnya, dia tidak bisa tidak menyetujui untuk membiarkan Robert Huo mengantarnya pulang.
Rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah, dan membutuhkan waktu sepuluh menit dengan taksi.
Ini adalah daerah yang sudah cukup tua, mungkin hanya sedikit lebih baik dari rumah Shawn Li.
Dia dengan perlahan membantunya naik ke lantai tigam Freya Gu mengeluarkan kunci rumah, ruangannya sangat kecil tapi sangat rapi dan bersih.
Segala macam kebutuhan sehari-hari ditata dengan rapi dan teratur. Dapat dilihat dia adalah seorang wanita dengan kepribadian yang teratur.
Melihat Robert Huo memandangi rumahnya, Freya Gu berkata dengan sedikit malu: "Sebelumya ini adalah rumah tua, ini seperti menjadi sebuah lelucon untukmu.”
“Tidak apa-apa, rumahku mungkin lebih buruk dari rumahmu, terkadang masih bocor.” Kata Robert Huo tersenyum.
“Kamu benar-benar pandai bercanda.” Freya Gu menatap dengan tidak percaya, dia bukan orang biasa, dia adalah Asisten GM, bagaimana mungkin tinggal lebih buruk dari tempatnya.
Robert Huo tidak menjelaskan. Lagipula, tinggal di rumah bobrok bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Dia melihat sekeliling, dan kemudian bertanya: "Adakah yang bisa aku lakukan untukmu? Atau aku perlu menhubungi suamimu?"
Berbicara tentang suami, Freya Gu terlihat sedih, dan berkata: "Ayahnya Stella meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa tahun lalu."
Robert Huo terkejut, lalu meminta maaf: “Maaf, Aku tidak tahu ..."
"Tidak apa-apa." Freya Gu mengangkat kepalanya, memaksakan senyumannya, berkata: “Sudah bertahun-tahun berlalu, aku juga telah terbiasa. Kali ini untung ada bantuanmu, tidak tahu bagaimana harus berterima kasih ..."
"Sungguh tidak ada yang perlu untuk berterima kasih, sudah seharusnya orang tua anak saling membantu. Oh iya, situasimu sekarang ini, seharusnya tidak bisa menjemput anak pulang sekolah sore ini kan? Begini, nanti aku akan menjemput dan mengantarnya kesini.”
"Sungguh sangat merepotkan Anda!” Freya Gu tanpa sadar menggunakan kata yang lebih baku.
Mempertimbangkan identitas khusus pihak lawan, pria dan wanita sendirian di dalam ruangan akan menyebabkan rumor, Robert Huo tidak tinggal lebih lama.
Setelah pintu ditutup, sepertinya masih ada aroma pria tersisa di dalam ruangan.
Freya Gu duduk di atas kursi, nyeri pergelangan kakinya terus menyiksanya, dan kesepian tanpa ada yang memperhatikannya membuatnya lebih sedih.
Memikirkan penderitaan selama bertahun-tahun, Freya Gu menutupi wajahnya dan menangis dengan sedih.
Semakin kuat orang tersebut, saat dia terjatuh akan semakin menyedihkan.
Setelah kembali ke rumah, Robert Huo menemani Natalie Ning siaran langsung Taobao.
Dengan bantuannya dalam bertutur kata, hasil siaran langsungnya jauh lebih baik dari sebelumnya, dan saat dia mengakhiri siaran langsungnya, jumlah penonton telah menembus lebih dari 1000!
Dan jumlah penjualan hari itu menemus 50.000.
Sebelum jam 12 malam, setelah hari benar-benar berakhir, wajar dia telah menjual sampai 60.000.
Natalie Ning sangat kagum dengan kemampuan Robert Huo, tidak bisa menahan diri untuk memujinya berkata: “Dengan bantuanmu, lebih efektif daripada aku melakukannya sendiri selama setahun."
“Jangan meremehkn dirimu sendiri, jika bukan karena model sebaik kamu, sebagus apapun kata-kata yang diucapkan tidak akan ada yang percaya.” Kata Robert Huo sambil tersenyum.
Natalie Ning sangat senang ketika mendengarnya, Shawn Li dulu sama seperti sebongkah kayu, tidak pernah berkata manis.
Dia lebih menyukai suaminya yang sekarang, sangat cakap dan sangat lucu.
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongAfter The End
Selena BeeIstri Pengkhianat
SubardiAnak Sultan Super
Tristan XuDemanding Husband
MarshallMy Superhero
JessiDoctor Stranger
Kevin WongDiamond Lover
LenaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li