Inventing A Millionaire - Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya

Wanita muda itu memakai cincin berlian besar dengan 1,3 karat di tangan, tapi masih memasang wajah yang tidak puas berkata, “Kecil sekali, sama sekali tidak bagus. Sayang, aku mau yang lebih besar lagi.”

Pria tua yang tengah merangkul pinggangnya dengan usia kira-kira lima puluh tahun pun berkata dengan murah hati. “Boleh, kamu boleh bebas memilihnya! Cincin berlian memang harus beli yang lebih besar. Cincin berlian yang begitu kecil bukankah sangat memalukan.”

Meskipun ucapannya tidak menunjuk kepada siapapun, tapi ucapannya ini membuat wajah sepasang kekasih muda itu agak memerah, lalu mereka pun buru-buru pergi meninggalkan tempat setelah membayarnya.

Tampang mereka yang buru-buru membuat sepasang suami tua istri muda itu semakin merasa unggul.

Di saat yang sama, Robert Huo juga sudah selesai memilih cincin berlian yang ia inginkan, yaitu sepasang cincin pernikahan dengan berat 1,5 karat. Meskipun berat karatnya tidak begitu menakjubkan, tapi model cincinnya masih sangat baru.

“Tuan, selera Anda bagus sekali. Ini adalah model terbaru yang baru dirancang oleh Direktur Desain yang kita undang dari luar negeri!” ujar sales dengan hormat.

Mau baru atau bukan tak apa-apa, yang penting terlihat cantik. Bagi Robert Huo, hal yang disukai Natalie Ning lebih penting dari darimana Direktur Desain-nya berasal.

Dan ucapan sales itu membuat sepasang suami tua dan istri muda itu menoleh kemari.

Saat mereka melihat cincin berlian yang terletak di hadapan Robert Huo, mata wanita muda itu pun bersinar.

Model yang dipilih Robert Huo memang sangat menarik, wanita muda itu pun langsung menyukainya, lalu segera menarik lengan pria tua di sampingnya bertingkah lucu. “Sayang, aku juga mau model itu. Bolehkah kamu membelikannya untukku?”

“Boleh, boleh.” Pria tua itu menepuk punggung tangannya, lalu berkata kepada sales. “Mohon bawakan sepasang model cincin itu juga kepada kita.”

“Sungguh maaf sekali, setiap model cincin berlian di toko kami hanya ada satu, tidak ada model yang sama. Anda boleh mencoba model ini, ini juga berasal satu Direktur Desain yang sama.” ujar sales sambil mengambil model cincin berlian yang lain.

“Tidak mau! Aku mau yang model itu!” ujar wanita muda itu tidak terima.

“Toko macam apa ini, kita datang untuk memberi uang dan kita tidak dapat membeli barangnya? Memiliki banyak cabang di dalam negeri? Pelayanannya buruk sekali!” Pria itu langsung menegur sales itu, lalu memandang ke arah Robert Huo dan bersikap arogan berkata, “Anak muda, pacarku menyukai model ini. Kalau tidak, kamu pilih lagi yang lain. Demi membayar kerugianmu, aku kasih dua puluh ribu lagi untukmu dengan model ini.”

Harga sepasang cincin ini hanya memerlukan delapan puluh ribu RMB. Dua puluh ribu RMB sudah sama dengan seperempat harga cincin tersebut. Bagi pria tua ini, syarat yang ia tawar sudah cukup baik.

Dan Robert Huo meliriknya tak peduli, menggelengkan kepala berkata, “Maaf, aku sudah memilihnya.”

“Sayang, aku maunya cincin itu!” Wanita muda itu lagi-lagi menggoyangkan lengan pria tua itu.

Pria tua itu digoyangnya bagai sedang menaik kapal. Di saat yang sama, ia juga merasa malu karena dirinya ditolak Robert Huo, ia pun mendengus berkata. “Siapa yang bilang kamu sudah memilihnya, maka kamu yang memilikinya. Kamu juga belum bayar. Hei kamu, aku tambah lima puluh ribu RMB lagi untuk model ini. Segera bungkus itu untukku!”

Sales itu memandang Robert Huo dan pria tua itu dengan kesulitan. Secara adil, ia lebih ingin menjualkannya kepada Robert Huo. Sikap pria tua itu memang terlalu buruk, memasang gaya orang kaya boros yang tinggal mengambil uang untuk memukul orang.

Tapi toko perhiasan ini bukan ia yang mendirikannya. Di sekitarnya masih ada sales lain, jika ada orang yang melapornya kepada atasan, bilang ia membiarkan toko perhiasan kurang memperoleh penghasilan sebanyak lima puluh ribu RMB, ia mungkin saja akan langsung dipecat.

Seperti toko perhiasan pertama yang memiliki banyak cabang di dalam negeri ini, setiap karyawan memperoleh jaminannya sendiri. Penjualan mereka biasanya juga sangat baik, gaji tambah komisi kira-kira bisa mencapai puluhan ribu RMB.

Di kota yang seperti ini, perlakuan yang seperti ini sudah terhitung sangat baik. Siapa yang mau kehilangan pekerjaan ini.

Setelah ragu lama, sales itu memandang Robert Huo dengan rasa bersalah, lalu berkata. “Sungguh maaf sekali, Tuan. Kalau tidak….”

Robert Huo mengerti kesusahan para sales ini. Mereka tidak terus mementingkan uang, ada banyak waktu dimana mereka tidak bisa memutuskannya sendiri.

Jadi ia tidak bermaksud untuk menyusahkan sales itu dan hanya berkata, “Kamu tidak perlu meminta maaf. Beli barang harus ada yang mau membelinya dan persaingan yang adil. Kalau Tuan ini suka membeli barang dengan cara lelang, maka aku juga hanya bisa menemaninya. Begini saja, aku tambah enam puluh ribu.”

Sales dan pria tua itu termenung. Mereka tidak sangka Robert Huo bisanya tidak memilih mundur, bahkan ikut untuk menambah sejumlah uang yang lebih banyak.

Sebenarnya sales ini sangat bahagia. Lagi pula pelanggan menambah uang untuk membeli barang, maka komisinya juga akan ikut meningkat banyak. Apalagi nominal yang ditambah Robert Huo lebih banyak dari pria tua yang menyebalkan itu.

Untuk pria tua, ia pun memasang wajah penuh dendam memandang Robert Huo dan berkata dengan sinis. “Anak muda, kamu ini ingin melawanku dengan kemampuan finansial? Aku tidak tahu apakah kamu kuat melawanku atau tidak.”

“Kalau uangku tidak cukup, aku tentu akan langsung menyerah, tidak akan memaksa diri untuk berpura-pura.” ujar Robert Huo datar.

Ia bukanlah orang yang suka membanggakan kekayaan atau kemampuan finansial. Mau ia berada di Keluarga Huo, ia juga membuat orang mengalah karena tingkah lakunya. Saat berada di luar, selain mementingkan makanan, biasanya ia lebih suka memilih yang sederhana saja.

Sekarang dirinya terlahir kembali di tubuh Shawn Li. Semuanya harus dimulai dari awal lagi, dirinya pun tidak ada modal untuk membanggakan diri.

Tapi hari ini berbeda. Sepasang cincin berlian ini dipilih Robert Huo oleh Natalie Ning yang mewakili cinta mereka berdua.

Emas bisa dihitung, tapi tidak dengan cinta.

Tidak hanya ratusan ribu, mau jutaan lebih, Robert Huo juga rela mengeluarkannya.

Ucapannya membuat pria tua itu semakin suram. Pria tua itu tidak banyak cakap dan langsung mengeluarkan kartu ATM-nya menaruh di atas konter berkata. “Kartu ini ada lima ratus ribu. Kalau berani, kamu tawar lagi dengan harga yang lebih tinggi!”

Lima ratus ribu sudah bisa membeli cincin berlian besar di atas tiga karat lebih. Meskipun ini adalah toko perhiasan peringkat pertama dalam negeri, tapi jarang ada pelanggan yang begitu kaya.

Komisi toko perhiasan untuk setiap pembelian adalah dua persen. Komisi dari lima ratus ribu sama dengan sepuluh ribu!

Beberapa sales yang di samping juga mengirim tatapan penuh iri. Pandangan mereka membuat suasana hati wanita muda itu meledak, lalu menggandeng lengan pria tua itu sambil memasang wajah arogan, berjinjit mendaratkan kecupan ringan di pipi pria tua itu dan memujinya. “Sayang, kamu hebat sekali!”

Saat ini, Robert Huo juga menaruh kartu ATM di atas konter dan berkata, “Aku kurang ingat berapa jumlahnya di dalam, tapi seharusnya cukup untuk membeli cincin ini. Begini saja, mau Tuan ini tawar berapa banyak, maka aku akan menambah sepuluh ribu darinya. Hingga ia tidak dapat menawar lagi, kamu boleh langsung menggesek kartu ATM-nya untuk membayar.”

Orang-orang di sana tercengang. Kelakuan orang kaya yang jarang terjadi pada biasanya membuat mereka merasa seru.

Diri sendiri punya uang atau tidak itu tidak penting, melihat orang kaya yang sedang berkelahi lebih menarik.

Wajah pria tua itu kurang enak dipandang. Baginya, lima ratus ribu itu bukan dua atau tiga RMB. Awalnya ia kira setelah mengeluarkan sejumlah uang ini, ia bisa menakuti anak muda yang berpakaian biasa dan sama sekali tidak mirip orang kaya ini mundur.

Tapi siapa yang menduga bahwa anak muda ini bisa-bisanya terus melawannya, sama sekali tidak ada niat untuk mundur.

Ia bisa mengeluarkan begitu banyak uang. Tapi hanya karena dirinya kesal dan menghabiskan sepuluh kali lipat dari harga awal untuk membeli cincin berlian ini, sepertinya agak tidak pantas.

Lagi pula wanita di sampingnya bukanlah istri sendiri, ia hanya wanita penghibur yang bisa ditinggalkan kapanpun setelah dirinya bosan.

Wanita muda itu sepertinya juga mengerti bahwa tidak baik untuk terus menambah uang. Ia pun mengerucutkan bibir berkata, “Memangnya mengeluarkan kartu ATM itu adalah orang kaya? Siapa yang tahu berapa sisa uang di dalamnya, jangan-jangan nominalnya tidak mencapai lima angka. Jangan bilang aku tidak memberi peringatan kepadamu, pria yang berpakaian murah ini sama sekali tidak mirip orang yang bisa membeli cincin seharga ratusan ribu. Jika kalian nanti menemukan kartunya tidak ada uang, jangan salahkan kita yang langsung melapor 315 untuk menuntut kalian menipu uang kita bersama orang lain!”

Setelah ia berkata seperti itu, banyak orang yang di dalam toko langsung melihat ke arah Robert Huo. Lebih pastinya adalah melihat gaya pakaiannya.

Dilihat dengan teliti, pakaian anak muda ini memang sangat biasa. Pakaian dan sepatunya sangat sederhana, bukanlah merk terkenal. Pergelangan tangannya juga tidak terpasang jam tangan, sama sekali tidak mirip dengan orang kaya.

Orang-orang mengatakan yang miskin main mobil, yang kaya main jam tangan. Orang kaya mana yang tidak memakai jam tangan seharga jutaan?

Bahkan sales itu juga ikut curiga dan memikirkan apakah ia harus membiarkan Robert Huo terus menawar lagi.

Kalau tidak, hingga akhir ia menawar sejumlah harga yang tinggi dan tidak mampu membayarnya, bukankah dirinya yang sial?

Orang yang memikirkan ini tidak hanya sales seorang, bahkan ada beberapa pelanggan yang berpikir seperti itu, curiga apakah ini adalah cara toko atau orang itu yang berlagak kaya.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu