Inventing A Millionaire - Bab 223 Zila Tang
Bagi Pan Simi, hal ini bukan hanya untuk membantu sahabatnya memastikan bahwa suaminya adalah bajingan atau tidak, dia juga harus membuktikan bahwa kegagalannya hari ini bukan karena pesonanya yang kurang, tapi karena bajingan itu terlalu hebat!
Semakin sombong seseorang, semakin dia tidak mampu mentolerir kegagalan.
Saat ini, Robert Huo, yang sedang duduk di dalam taksi, menepuk keningnya dengan perasaan kacau.
Nafas yang disembur ke Pan Simi itu benar-benar gila. Meski bukan kesalahan besar, namun bisa disebut sembrono.
Di zaman kuno, orang bisa menangkapmu dan pergi ke orang berpangkat tinggi, lalu mengatakan bahwa kamu menganiaya wanita baik.
Dia tahu bahwa melakukan ini karena terlalu dipengaruhi oleh Natalie Ning. Natalie tidak tahu betapa tersiksanya dia setiap malam, kecantikan seorang wanita dan keharumannya tergeletak di sampingnya, tetapi dia tidak berani bergerak.
Seperti serigala lapar, daging ada di samping mulutmu, dipancing selama setengah tahun, siapa yang tahan?
Selain itu, jika benar-benar melakukan sesuatu, Natalie Ning tidak akan melawan sama sekali. Sebaliknya, akan dengan senang hati menerimanya.
Mampu bertahan dalam waktu lama seperti itu, kemampuan pengendalian diri Robert Huo sudah luar biasa.
Tapi dia bisa merasakan bahwa dia tidak bisa mengendalikannya terlalu lama, setiap orang memiliki batasannya masing-masing, sampai ketika dia tidak bisa menahannya suatu hari nanti, dengan dorongan hati, nasi sudah menjadi bubur.
Naik taksi ke kedai teh, Robert Huo turun dari mobil dan masuk ke dalam.
Di kursi tak jauh dari pintu, Griffin Huo melihatnya datang dan langsung berdiri sambil melambaikan tangan dengan gembira, "Kak Li!"
Robert Huo melambaikan tangan padanya, lalu berjalan ke sana. Di saat yang bersamaan, dia memperhatikan bahwa ada seorang pria duduk di seberang Griffin Huo, dengan syal rambut panjang dan gaun bersulam, sepertinya seorang wanita.
Dua hari lalu, Robert Huo menghubungi Griffin Huo, mereka berjanji untuk bertemu akhir pekan ini, Griffin Huo juga mengatakan bahwa dia akan membawa seorang teman, dia secara misterius menolak untuk mengatakan siapa orang tersebut, Robert Huo juga tidak banyak bertanya.
Saat ke sana, Robert Huo berkata, "Sudah menunggu lama?"
“Tidak, kami baru saja sampai.” Griffin Huo tersenyum dan menunjuk ke arah wanita yang berdiri di seberangnya, dia berkata, “Kakak ipar, izinkan aku memperkenalkanmu, ini Shawn Li yang kuberitahukan padamu. Kak Li, ini kakak iparku, tunangan tuan muda tertua Keluarga Huo, Robert Huo! Gimana, mengejutkan tidak?"
Robert Huo kaget saat melihat wanita itu.
Dia berpikir tentang orang seperti apa yang akan dibawa Griffin Huo, tetapi tidak peduli berapa banyak kemungkinan yang dia pikirkan, dia tidak menyangka akan melihat Zila Tang dalam situasi seperti ini.
Zila Tang, berusia awal dua puluhan, kurus, seperti kecantikan yang keluar dari lukisan. Gaun bersulam yang simpel dan elegan cocok dengan dirinya.
Mendapat pendidikan terbaik sejak masa kanak-kanak dan hidup di lingkungan terbaik, Zila Tang terlihat sangat berbeda dari Natalie Ning atau Nova Ji.
Dia begitu pendiam, keindahan dalam ketidakpedulian tersembunyi di dalam hatinya. Mudah untuk memberikan kesan yang baik melalui temperamen bawaan.
Sejak saat pertama dia memasuki kedai teh, dia menarik perhatian banyak orang, tetapi Rolls Royce di pintu menghalau pikiran orang-orang yang tidak perlu ini.
Kebingungan Robert Huo membuat Zila Tang sedikit kecewa.
Karena Griffin Huo selalu menggambarkan orang ini sebagai orang yang unik tiada duanya, tetapi saat pertama bertemu, dia malah memandang dirinya dengan bingung, yang sebenarnya bukan kesan yang baik.
Terlalu banyak orang yang linglung karena kecantikannya, adegan seperti ini sudah tidak asing lagi bagi Zila Tang.
Hanya saja orang-orang yang berlari menemuinya hanya begitu saja, benar-benar membuat kecewa.
Tapi dia masih dengan sopan mengulurkan tangan dan berkata, "Halo, aku Zila Tang."
Griffin Huo juga memperhatikan keanehan Robert Huo. Dia cepat-cepat menariknya, dan berkata, "Kak Li, kakak iparku menyapamu."
Robert Huo kembali sadar, dia terkejut bukan karena Zila Tang begitu cantik. Wajah ini sudah sangat familiar sejak dia masih kecil. Dalam keadaan linglung, hanya karena Zila Tang adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Robert Huo selain Griffin Huo.
Melihatnya, Robert Huo selalu memikirkan banyak hal yang sudah lalu dengan mudah.
“Halo, aku … Shawn Li.” Suara Robert Huo berhenti sebelum dia menyebut namanya.
Zila Tang memberikan perasaan yang familiar padanya. Sedemikian rupa sehingga dia hampir mengatakan dia adalah Robert Huo.
Jika benar-benar mengatakan itu, dengan kepribadiannya, takutnya dia akan segera membawa pergi dirinya.
Sejak kecil, Zila Tang selalu mengagumi Robert Huo, tidak ada yang boleh menjelek-jelekkan dia. Bahkan sebelum keduanya menandatangani kontrak pernikahan, dia telah berkali-kali menyatakan di depan umum bahwa pasangan idealnya adalah Robert Huo.
Dalam masalah perasaan, Zila Tang selalu berani, dia tahu apa yang dia inginkan dan tidak berpikir bahwa mengejar cita-cita perlu disembunyikan.
Cinta antara pria dan wanita, urusan perasaan seperti itu tidak memalukan.
“Kak Li, tidak baik begitu. Meskipun kakak iparku sangat cantik, tapi menurutku kamu bukan seperti orang yang akan kebingungan saat bertemu wanita cantik. Aku memujimu di depan kakak ipar, tapi kamu malah begini! ”Griffin Huo mengeluh.
Jari Robert Huo dan Zila Tang sedikit bersentuhan, lalu ditarik kembali, mendengar perkataan Griffin Huo, dia terdiam beberapa saat, lalu menjelaskan, "Maaf, aku memang terlihat linglung karena penampilan nona Tang tadi, mirip seperti seseorang yang pernah kukenal.”
“Oh? Benarkah? Apa mungkin Tuan Li mau bilang kalau wanita itu adalah mantan pacarmu?” kata Zila Tang.
Ini dapat dilihat sebagai lelucon, atau sebagai cibiran, karena ini adalah topik yang sangat umum tentang teguran.
“Bukan kok, hanya teman. Karena sudah lama tidak bertemu dengannya. Jadi ketika melihat Nona Tang, aku merasa terkejut, kukira salah kenal orang,” jelas Robert Huo.
“Kalau begitu aku sangat penasaran, apakah di dunia ini ada yang mirip dengan kakak ipar? Ajak kami bertemu dengannya dong suatu saat nanti?” kata Griffin Huo.
Robert Huo menggelengkan kepalanya, dia mengatakan, “Sepertinya tidak bisa, kami sudah lama tidak bertemu, meski bertemu, dia mungkin tidak mengenalku."
“Bagaimana mungkin. Kecuali orang itu menderita amnesia.” Griffin Huo terlihat tidak percaya.
Robert Huo tanpa sadar menyentuh wajahnya, dia memandang Zila Tang, dan berkata, "Dia tidak hilang ingatan, tetapi aku dan orang yang ada dalam ingatannya sudah berbeda, tidak kenal itu suatu hal yang wajar."
Entah kenapa, Zila Tang selalu merasa bahwa nada bicara pria yang ada di hadapannya, terutama tatapan matanya, memberikan perasaan yang familiar bagi dirinya.
Tapi meski dia mencari semua kenangan dalam ingatannya pun, dia tetap tidak bisa menemukan apapun yang berhubungan dengannya.
Griffin Huo tidak meragukan bahwa dia ada di sana, dia tiba-tiba menyadari, "Kamu sudah lama sekali, seharusnya saat masih remaja ya. Tidak disangka Kak Li masih punya cerita tentang seorang gadis remaja seperti itu, benar-benar tidak kelihatan. Ayo ayo, duduk dan minum teh dulu. Kami datang jauh-jauh untuk bertemu denganmu secara khusus, bukankah kamu mengatakan ada sesuatu yang mau didiskusikan."
Mengetahui bahwa Griffin Huo dengan sengaja mengubah topik pembicaraan, Robert Huo tidak berkata lebih banyak.
Dia duduk dan berkata, “Kali ini memanggilmu kemari karena ingin minta bantuanmu. Aku sekarang bekerja sebagai asisten manajer umum di Cabang Perusahaan Keluarga Ji. Perusahaan kami akan mendirikan cabang di luar negeri, pertama-tama akan melakukan beberapa pekerjaan agen, Keluarga Huo lebih berpengalaman di bidang ini, jadi tolong kamu membantuku mencari beberapa kenalan untukku."
“Cabang luar negeri?” Griffin Huo berpikir sejenak, lalu berkata, “Ini bukan masalah besar. Ayahku sering pergi ke luar negeri untuk berpartisipasi dalam pameran seni, lelang dan lain-lain, dia memiliki beberapa kenalan di luar sana, nanti aku bicarakan dulu dengannya, lalu kucari beberapa kenalan untuk buka jalanmu.”
“Kalau begitu kuserahkan masalah ini padamu.” Robert Huo berkata terpikir hal lain, dia bertanya, “Apakah kamu ada mengunjungi Profesor Zhao baru-baru ini?”
“Tidak, beberapa waktu yang lalu, seorang teman terlibat dalam kompetisi kaligrafi, dia menyeretku untuk menjadi juri, jadi tertunda beberapa saat. Aku sedang berpikir untuk datang kali ini, pergi melihat profesor di sana. Kudengar akhir-akhir ini kondisi badannya tidak terlalu bagus?” tanya Griffin Huo.
Robert Huo mengiyakan, dia berkata, “Kanker stadium akhir, sepertinya tidak akan hidup lama. Tapi kamu sekarang berada di masa muda dan kuat, tidak ada artinya terus-terusan pergi ke tempat yang mencolok. Jika kamu benar-benar ingin belajar kaligrafi, kamu harusnya pergi ke ahli kaligrafi yang sebenarnya, tetap tenang dan berlatih dalam jangka waktu tertentu, barulah kamu bisa berhasil mempelajari sesuatu. Kalau tidak, pada akhirnya kamu tidak akan mencapai apapun.”
“Aku mengerti,” jawab Griffin Huo tanpa sadar, tetapi wajahnya memerah begitu dia berbicara demikian.
Karena dia juga anggota keluarga Huo tingkatan kedua, tapi Robert Huo yang sekarang menjadi asisten manajer umum cabang Keluarga Ji, berbeda jauh darinya.
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanLoving The Pain
AmardaPredestined
CarlyStep by Step
LeksMr Huo’s Sweetpie
EllyaSang Pendosa
DoniInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li