Inventing A Millionaire - Bab 320 Kesempatan Besar
“Baiklah, tunggu aku di hotel, aku akan menjemputmu setelah pulang kerja.” Kata Robert.
“Kalau begitu aku tunggu ya. Kalau kamu tidak datang, aku akan meminta pengawalku untuk membuat penyok dirimu!” ancam Zila dengan tangan mengepal, sekalipun Robert tidak bisa melihat rupanya yang lucu itu.
Setelah menutup telepon, seorang pria berjas yang berdiri di samping dengan sedikit menunduk, lalu berkata : “Nona besar. Tuan Dirut berharap anda bisa segera pulang, pihak keluarga Huo……”
“Pulang atau tidak itu terserah aku, apakah dia masih ingin memaksa aku untuk melakukan hal yang tidak bersedia aku lakukan?” Kata Zila tidak senang.
Pria paruh baya itu segera menggeleng dan memberi penjelasan : “Tuan Dirut tidak punya maksud demikian. Hanya saja berpikir anda sudah tinggal di sini beberapa hari, demi masalah anda tuan Dirut telah bertengkar dengan keluarga Huo. Jika masih belum pulang, takutnya akan semakin repot. Anda juga tahu, petinggi seperti tuan Dirut dan keluarga Huo ini tidak gampang untuk mundur.”
“Jadi maksud kamu aku harus menjadi pendamai?” ujar Zila sambil menaikkan bola matanya, lanjut berkata : “Aku tidak bekerja di perusahaan, mengapa harus menggunakan kesenangan pribadi untuk memperjuangkan keuntungan. Jika kamu merasa lebih baik seperti ini, maka kamu saja yang pergi lakukan.”
Selesai bicara Zila beranjak bangun, mengambil tas dan berjalan keluar.
Pria paruh baya ini adalah salah satu sekretaris dirut Tang, tahu jelas nona besar ini dibesarkan dengan manja oleh keluarganya, dia tidak berani membantah hanya meminta beberapa pengawal untuk mengikuti dari belakang.
Menjelang waktu pulang kerja, Robert telah menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap untuk pergi.
Masih belum beranjak keluar, Nova sudah melangkah masuk dengan langkah lebar.
Dia terlihat buru-buru, lalu berkata : “Paman ketiga bilang padaku, keluarga inti bersiap untuk mengadakan rapat dewan direksi, melakukan reformasi perusahaan keluarga. Dan ini adalah naskah reformasi tersebut, coba kamu lihat dulu.”
Kalau masalah lain Nova tidak akan datang mencari Robert di saat seperti ini. Karena hal yang terjadi sebelumnya membuat dia ragu-ragu dan tidak tahu bagaimana menghadapi Robert.
Namun kali ini ada reformasi dan melibatkan kepentingan dirinya. Setelah melihat naskah rencana yang dikirim oleh Colin, Nova segera tahu ini adalah hal yang serius.
Dia tidak ada pengalaman untuk menghadapi masalah seperti ini, juga tidak tahu apa yang harus dilakukan, setelah dipikir-pikir dia hanya bisa mencari bantuan pada Robert.
Dia terlihat sangat gelisah, sebenarnya lebih karena menutup rasa gugup yang ada di hatinya.
“Jangan panik. Biar aku lihat dulu.” Kata Robert sambil menerima laptopnya dan kembali duduk untuk melihat dengan cermat.
Isi dalam naskah tersebut tidak terlalu panjang. Namun bisa terlihat ini telah disiapkan secara khusus dan memiliki sasaran yang jelas.
Salah satu hubungannya yang paling erat dengan Nova adalah batas waktu pemegang kekuasaan perusahaan cabang.
Sebelumnya Robert mengandalkan tekanan pihak luar untuk mendesak keluarga inti menerima syaratnya, membuat departemen keuangan dan personalia perusahaan cabang tidak perlu lagi dikendalikan oleh kantor pusat.
Namun naskah reformasi kali ini dikatakan dengan jelas, posisi jabatan GM di semua perusahaan cabang akan di mutasi setiap tiga tahun.
Untuk bahasa halusnya, ini untuk membentuk kelompok juga agar yang memiliki talenta lebih baik bisa ikut bagian.
Tapi nyatanya bagi orang yang cerdik bisa melihat jelas, sebagian besar sebabnya adalah untuk menyerang Nova.
Sekarang perusahaan cabang yang diurus oleh Nova, dalam keluarga Ji sudah bisa terhitung salah satu yang terbaik.
Dengan modal dua ratus juta dan melakukan ekspansi yang besar dalam bisnis ini, berdasarkan hasil taksiran keuntungan tahun ini setidaknya akan meningkat di atas tiga ratus persen.
Kedengaran sepertinya tidak begitu banyak, namun harus diketahui peningkatan ini sudah dikurangi modal usaha.
Yang artinya di luar dari modal dua ratus juta masih ada peningkatan keuntungan tiga kali lipat.
Dengan perhitungan seperti ini sudah sangat mengejutkan orang.
Yang berarti hanya sebuah cabang perusahaan, tapi keuntungan tahunan nyaris sebanding dengan jumlah total keuntungan dari semua Ji’s Corp sebelumnya.
Selama ini keluarga inti selalu menganggap usaha ini milik keluarga, sekarang melihat keuntungan yang begitu banyak sudah tentu mereka mulai iri.
Dari awal Robert sudah memperkirakan mereka akan berbuat hal seperti ini. hanya saja tidak disangka orang dari keluarga inti begitu cepat bertindak.
Ini hanya berhenti beberapa bulan tapi sudah tidak mampu menahan sifat tamaknya, pantas saja Ji’s Corp yang dikelola bertahun-tahun ini hanya berdiri terus di tingkat keuntungan senilai satu milyar dan tidak bergerak maju.
Robert bisa menahan, tapi tidak untuk Nova. Dengan buru-buru dia bertanya : “Bagaimana, apa ada cara untuk menghadapinya?”
Robert berpikir sebentar, lalu berkata : “Aku rasa tidak ada yang perlu dilakukan, cukup ikuti saja. Dalam pandangan orang lain ini adalah akal-akalan untuk menghadapi kamu. Namun bagiku ini adalah satu kesempatan besar untukmu.”
“Kesempatan besar?” tanya Nova dengan ekspresi heran dan tampak jelas tidak mengerti maksud dari Robert.
Robert tersenyum dan berkata : “Sebaik apapun kamu mengurus perusahaan cabang Ji’s Corp terakhir juga hanya sebuah cabang saja. Secara kasar maksudnya tidak akan pernah bisa menonjol juga tidak bisa membuat keputusan. Karena kamu tidak mungkin bisa memisahkan perusahaan cabang dari perusahaan keluarga. Tidak peduli itu keluarga inti atau kerabat cabang pasti tidak akan setuju. Itulah yang dimaksud kalau kita tidak boleh monoton atau berdiri di tempat. Keluarga inti telah memberikan kamu kesempatan untuk bergerak dan tentunya kamu harus menggenggam erat peluang ini.”
“Tetapi kalau misalnya aku ke cabang lain. Lalu di sini bagaimana? Mereka akan angkat dan ganti dengan orang lain sama saja dengan merampas semua kekuasaan aku.” Ujar Nova dengan dahi mengernyit.
“Kamu harus berpikir dari sudut lain. Jika kamu tidak menyerahkan posisimu, bagaimana kamu bisa menopang orang sendiri untuk naik?” Robert berkata.
“Orang sendiri?”
“Apa kamu pikir bisa melawan semua keluargamu sendirian?” Robert menggeleng dan berkata : “Kalau ingin menjadi dirut perusahaan keluarga, harus memiliki pandangan yang jauh dan sistem jangka panjang. Jabatan sebagai dirut bukan karena memiliki kekuasaan yang besar, tapi orang yang bisa mengerti keseimbangan. Kamu mampu menyeimbangkan kepentingan setiap sisi, maka mereka akan mengangkat kamu ke posisi ini. Jika tidak mampu mereka akan berusaha untuk menarikmu kebawah.”
Nova sepertinya mendengarkan dengan serius tetapi jalan pikirannya masih tidak begitu jelas.
Dulu saat dia dan Robert berbicara tentang ambisi, dia tidak pernah berpikir ingin mendapatkan posisi direktur utama dalam perusahaan keluarganya, bisa menjadi GM di perusahaan cabang saja dan mengurus dengan baik sudah termasuk cita-cita terbesarnya.
Robert berbeda dengan dirinya, tuan muda keluarga Huo dari awal memang sudah berdiri di tingkatan yang paling tinggi, melihat suatu hal dari berbagai sudut dan pandangan yang sangat berbeda dengan orang lain.
Dia sangat jelas dan ingin membuat Nova menjadi dirut, untuk itu harus melepaskan keuntungan tersebut. Seandainya semua keuntungan ini semua tergenggam di tangan sendiri, maka tidak akan ada orang yang akan menurut padamu.
Sesuai dengan rencana Robert, keluarga cabang masih ada hubungan pertalian darah sehingga tidak sulit untuk mendapatkan bantuan. Barangkali keluarga cabang juga mengharapkan ada seseorang dipihaknya yang mampu menduduki posisi dirut.
Apalagi Nova masih muda dan seorang wanita, bagi mereka akan lebih mudah dikendalikan.
Selain keluarga cabang juga masih perlu mendapatkan beberapa sekutu dari keluarga inti.
Salah satunya Colin, namun tidak cukup jika hanya dia sendiri.
Jika keluarga inti tidak mengusulkan rencana reformasi ini, Robert masih benar-benar tidak tahu harus menarik siapa, namun sekarang rencana sudah keluar yang malah sebaliknya telah memberi dia satu peluang.
Bukankah kalian keluarga inti menginginkan kekuasaan perusahaan cabang. Baik, siapa yang berteman dengan kami maka posisi ini akan diserahkan padanya.
Nova yang sekarang termasuk memiliki kedudukan di dalam keluarga Ji. Terutama mengenai masalah perusahaan cabang kata-katanya masih dianggap berbobot.
Asalkan dia membuka mulut dan mengatakan akan memberikan posisi ini pada salah satu anggota keluarga inti, boleh jadi tidak banyak orang yang akan menentang.
Tentu saja Colin harus dikesampingkan, bagaimanapun juga keluarga inti membuat rencana reformasi ini justru karena ditujukan pada mereka.
Setelah mendengar penjelasan dari Robert, akhirnya Nova mengerti juga. Dia menunjukkan ekspresi berpikir panjang, lalu berkata : “Maksud kamu, anggap perusahaan cabang sebagai chip taruhan, menarik orang dari keluarga inti sebagai chip taruhan. Seperti paman ketiga, naik ke satu kapal?”
“Benar, satu perusahaan cabang termasuk satu chip, tidak perlu lama dan dalam beberapa tahun orang yang bisa membantu kamu akan semakin banyak. Tetapi tiga tahun baru ganti sekali posisi, waktunya terlalu panjang. Kamu harus meminta bantuan pada paman ketiga untuk mengundurkan waktu menjadi dua tahun, begini baru pas. Menurutku pihak keluarga inti tidak akan menentang.” Kata Robert.
“Tapi biarpun pada awalnya mereka bersedia menjadi teman, lalu bagaimana jika mereka menyesal setelah sekian lama?” tanya Nova yang masih tetap merasa sedikit kuatir.
“Bukankah tadi sudah bilang, ingin menjadi dirut kamu harus belajar untuk bagaimana menyeimbangkan kepentingan. Dan lalu mengapa paman ketiga tidak menyesal? Kamu bisa menangani paman ketiga, apakah kamu tidak bisa menangani orang lain? Jika sudah naik kapal ini dan berpikir ingin turun lagi itu bukan hal yang gampang.” Sambil tersenyum Robert berkata : “Hati orang sulit ditebak, melihat orang mendapatkan keuntungan siapapun itu akan merasa gatal di hatinya. Reformasi keluarga inti kali ini sepertinya ingin menarikmu turun, tetapi kenyataannya mereka telah membuat simpul untuk mereka sendiri. Untuk menentukan siapa yang akan mengurus perusahaan cabang mungkin akan ribut untuk sekian waktu. Yang harus kita lakuakn adalah mengipas api, kemudian keluarkan keuntungan itu di saat yang tepat. Jadi sekarang kamu tidak peru kuatir akan rencana reformasi, dan mempelajari orang dari keluarga inti untuk memastikan orang yang terpilih untuk mengambil alih.”
Novel Terkait
Cinta Tapi Diam-Diam
RossieWahai Hati
JavAliusCutie Mom
AlexiaMy Superhero
JessiDewa Perang Greget
Budi MaBlooming at that time
White RoseIstri kontrakku
RasudinInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li