Inventing A Millionaire - Bab 309 Tujuan Satu-satunya
Namun pada kenyataannya, Robert Huo memiliki sedikit keraguan di dalam hatinya.
Berdasarkan pemahamannya pada Owen Ning, anak muda ini sangat sombong, dan bukanlah orang yang dapat dengan mudah merubah kepribadian dan pendapatnya. Lagipula Robert Huo juga dengan jelas merasakan sebenarnya Owen Ning memandang remeh mereka.
Jadi Robert Huo juga tidak merasa terkejut walaupun dia bisa tiba-tiba keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan lain.
Tapi dia tidak keluar dari pekerjaannya, sebaliknya karena seorang wanita tua pemulung, dia merubah sikap kerjanya?
Apakah mungkin?
Hati manusia itu rumit, seorang yang baik ataupun orang yang sangat jahat, mungkin karena suatu hal mengubah pendapatnya secara ekstrim.
Tapi untuk orang yang berdiri di titik netral, dan sedikit berpihak ke satu pihak, tidak mungkin..
Karena dia hanya “memihak” sedikit, lagipula dia juga tidak merasa dirinya memihak, karena itu, kenapa harus merubah arahnya?
Lagipula, setiap orang tidak peduli melakukan apapun, mereka pasti memiliki tujuan.
Meskipun perubahan Owen Ning adalah pemandangan yang tidak normal. Kalau begitu dia berbuat seperti itu, pasti memiliki tujuan tertentu.
Tujuan yang seperti apa, Robert Huo masih belum mengerti, dia sangat memahami psikologi orang namun tidak berarti dia bisa menebak pikiran setiap orang.
Sekarang, Robert Huo merasa, dirinya mungkin sudah tahu apa yang ingin dilakukan oleh Owen Ning.
Setelah menutup telepon dari Wesley Mu, Robert Huo berpikir sejenak. Selanjutnya menelepon Departemen Urusan Hukum perusahaan cabang Ji’s Corp dan berpesan : “Ada orang yang bernama Owen Ning di New Hope Corp, coba periksa catatan panggilan teleponnya akhir-akhir ini, kirimkan semua informasi latar belakang orang-orang yang berada di daftar panggilan.”
Memeriksa semua daftar panggilan adalah cara yang paling langsung, juga cara yang paling mudah untuk diabaikan.
Sering kali saat orang mencari pengkhianat, maka hal pertama yang dipikirkan adalah bagian dana, tapi hal yang bisa kalian pikirkan, orang lain juga bisa memirkannya.
Kalau semua orang bisa memikirkannya, bagaimana bisa melakukannya.
Orang yang dapat membantu mengambilkan uang begitu banyak, kenapa harus menggunakan akun pribadi.
Tapi riwayat panggilan masuk, sangat jarang bisa menipu orang.
Jika benar ada orang yang dari awal sampai akhir menggunakan dua bahkan lebih banyak nomor untuk menghubungi orang yang berbeda, maka hanya bisa mengatakan dia sangat licik.
Tentu saja, meskipun Owen Ning benar memiliki beberapa nomor telepon, ini juga bukan apa-apa.
Sekarang semua nomor ponsel membutuhkan keterangan kartu identitas, asal dia menggunakan namanya sendiri untuk menggunakan nomor tersebut, maka begitu diperiksa akan langsung ditemukan.
Kecuali, nomor yang digunakan Owen Ning bukanlah nomornya sendiri.
Namun berdasarkan pengenalan singkat Robert Huo terhadap semua kandidat, seharusnya tidak terlalu mungkin dilakukan.
Sejak hari pertama perekrutan kerja, Owen Ning menggunakan nomornya yang sekarang ini, dia tidak pernah melihatnya mengeluarkan ponsel kedua, sedangkan nama pemilik nomor ini juga memang dia sendiri.
Sebagian besar perusahaan saat merekrut karyawan tidak akan berpikir untuk memeriksa apakah nomor ponsel yang mereka gunakan adalah milik mereka sendiri atau bukan, kebiasaan Robert Huo ini berasal dari masa lalu.
Sebagai bisnis keluarga yang unggul, Keluarga Huo memiliki standar yang sangat tinggi dalam perekrutan, berbagai aspek harus diperiksa dengan jelas baru bisa masuk bekerja, mereka takut orang yang direkrut berasal dari pesaing bisnisnya yang sengaja dikirim untuk membuat masalah.
Jangankan Owen Ning, bahkan Natalie Ning saja tidak tahu, Robert Huo dulu juga pernah memeriksa nomor ponsel beberapa karyawannya.
Untuk para pengacara di Departemen Urusan Hukum, memeriksa riwayat panggilan telepon bukanlah hal yang sulit, mereka memiliki banyak pengalaman di bidang ini. Satu-satunya yang merepotkan adalah menyelidiki latar belakang setiap nomor di riwayat panggilan telepon, ini lebih membutuhkan banyak energi.
Namun sehari kemudian, Robert Huo tetap mendapatkan jawaban yang diinginkannya.
Puluhan halaman kertas. Diatasnya tertulis nama, pekerjaan dan informasi lainnya berbagai pemilik nomor ponsel.
Robert Huo hanya melihat dua halaman, kemudian tidak melanjutkan lagi karena dia sudah melihat apa yang ingin dia lihat.
Dari riwayat panggilan telepon itu, Owen Ning memiliki kontak dengan beberapa orang dari perusahaan diet, salah satunya perusahaan bernama Slim Beauty yang kontaknya paling dekat. Pemilik nomor ponsel adalah Direktur Humas perusahaan ini, dan juga keponakan Direktur Utama perusahaan.
Waktu panggilan dengan perusahaan diet lainnya paling lama hanya dua menit, hanya nomor ini, beberapa kali lebih dari lima menit.
Robert Huo berpikir sebentar, lalu mengambil ponsel dan menelepon Natalie Ning, bertanya : “Apa sudah merapihkan latar belakang toko palsu?”
“Sudah, apa kamu ingin meihatnya? Aku akan mengirimkannya ke emailmu.” Kata Natalie Ning.
Satu menit kemudian, Robert Huo membuka emailnya, melihat berbagai daftar nama di dalamnya.
Berdasarkan alamat perusahaan Slim Beauty, Robert Huo secara khusus mencari izin usaha di lokasi yang sama, akhirnya pandangannya terpaku pada salah satu toko.
Toko palsu ini berada di kota yang sama dengan Perusahaan Slim Beauty. Tidak hanya meluncurkan peralatan fitness, bahkan minumanpun diumumkan oleh mereka.
Menghubungkan berbagai jenis petunjuk, bisa dibilang sebagian kesar kerangkanya sudah keluar, tapi bila ingin memastikan, masih perlu penyelidikan yang lebih detail.
Berdasarkan wakil hukum izin usaha, Robert Huo memeriksa dengan teliti hubungan antara orang ini dan perusahaan Slim Beauty.
Tidak bisa tidak dikatakan, perusahaan ini cukup berhati-hati, wakil hukum toko palsu ini bukanlah pegawai perusahaan.
Bila waktunya cukup, Robert Huo memiliki banyak cara untuk memastikan sebenarnya apa hubungan perusahaan Slim Beauty dengan orang ini. Tapi sekarang waktunya mendesak, dia juga tidak mungkin menaruh semua pikiran pada hal ini, jadi dia menelepon pengacara Departemen Urusan Hukum Perusahaan cabang Ji’s Corp, meminta mereka untuk membantu menyelidiki.
Ada nama, alamat, dan perusahaan yang detail membuat penyelidikan tidak sulit dilakukan. Kemungkinan besok pagi saat matahari terbit, hasilnya sudah bisa keluar.
Robert Huo tidak khawatir lagi, setelah menutup emailnya, dia membereskan sisa urusan perusahaan cabang hari ini.
Saat tiba jam pulang kerja, dia berdiri dengan bangga, bersiap untuk pulang.
Namun ketika dia berjalan hingga ke pintu kantor, begitu membukanya dia melihat Nova Ji berdiri di sana.
Nova Ji sedikit melamun seperti sedang memikirkan sesuatu. Sehingga saat dia tiba-tiba membuka pintu, dia terkejut.
Melihat Nova Ji yang sedikit terkejut , Robert Huo bertanya dengan bingung : “Sedang apa kamu berdiri disini?”
Nova Ji juga melihatnya, setelah beberapa saat dia seperti bertekad berkata : “Aku ingin mencari waktu untuk bertemu denganmu untuk membicarakan beberapa hal.”
“Apa sangat penting? Jika penting, kita bisa bicarakan sekarang, jika tidak penting, besok saat kerja bisa kita bicarakan lagi, kalau tidak aku tidak sempat untuk menjemput Gaby.” Kata Robert Huo.
Sejak dia membeli mobil, maka mengantar jemput Gaby menjadi tanggung jawab Robert Huo.
Awalnya Seamus Tang berkata dia bisa membantu, namun Robert Huo dengan halus menolak.
Mantan pengawal sekaligus supir Professor Zhao ini terlalu mencolok, jika dia yang menjemput Gaby, maka terlalu mencolok.
Tujuan Robert Huo selama ini adalah menjadi orang yang rendah hati, namun melakukan urusan dengan mencolok.
Tidak ditindas orang, tapi juga jangan membuat terlalu banyak orang memperhatikanmu, dengan begini maka bisa hidup lebih lama.
Namun sayangnya sudah sangat terlambat saat dia mengerti prinsip ini, hal yang seharusnya terjadi dan yang tidak seharusnya terjadi, semuanya sudah terjadi.
Nova Ji menggertakan giginya, ekspresi di wajahnya penuh dengan keraguan, berkata : ”Ttidak begitu penting. Hanya ingin membuat janji denganmu. Jika sekarang kamu tidak ada waktu, beberapa hari lagi dibicarakan lagi juga tidak apa-apa.”
Robert Huo bisa melihat ada sesuatu yang sulit dikatakannya, namun dia tidak meneruskan bertanya. Dia hanya berkata : “Kalau begitu beberapa hari lagi, kapanpun kamu ingin bicara, katakan padaku. Jika tidak ada apa-apa lagi, aku pergi dulu.”
Melihat Nova Ji sedikit menganggukan kepala, Robert Huo segera berbalik dan meninggalkannya.
Aroma pria itu, dalam jarak yang begitu dekat masuk ke hidungnya, membuat tubuh Nova Ji sedikit gemetar.
Sebelum bertemu Robert Huo, dia selalu gelisah, tidak peduli melakukan apapun, dia selalu tidak
tahan untuk memikirkan orang ini.
Setelah menahan selama beberapa hari, akhirnya dia tidak bisa menahannya lagi, dia ingin datang mencari Robert Huo dan mengatakan semuanya. Tidak peduli pihak lain ingin melakukan apa, dia bersedia menerimanya.
Namun ketika saat benar-benar berdiri di depan Robert Huo, keberanian yang tidak mudah dikumpulkan, seketika menghilang tanpa jejak.
Terutama sekarang saat mendengar ucapan “Kapanpun kamu ingin bicara, katakan padaku”, semakin membuat wajahnya sedikit pucat.
Maksud dari kalimat ini adalah dia benar-benar mengingat semuanya, hanya saja seperti tebakannya, dia terus menunggunya untuk berinisiatif bicara dahulu?
Melihat bayangan Robert Huo yang menjauh, Nova Ji menggertakan giginya, detak jantungnya semakin cepat, wajahnya tetap sedikit pucat.
Apakah benar-benar ingin membuka semua kejadian di tahun itu?
Jika begitu, apakah dirinya masih ada kesempatan untuk berbalik?
Segalanya yang tidak mudah dia dapat, apakah masih bisa dipertahankan?
Semua pertanyaan ini membuat Nova Ji merasa tidak berdaya.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAfter The End
Selena BeeHalf a Heart
Romansa UniverseUntouchable Love
Devil BuddyStep by Step
LeksMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraDemanding Husband
MarshallMy Superhero
JessiInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li