Inventing A Millionaire - Bab 230 Pengikut

Investor yang tidak terhitung jumlahnya dibuat terkurung dengan penurunan harga yang drastis ini. Mereka tidak diberi peluang untuk melepas sahamnya.

Portofolionya sudah minus dalam, para investor tidak berani menjual saham United Industrial Corp dalam harga tinggi. Kerugiannya akan terlalu besar……

Dalam tiga hingga empat bulan terakhir, saham United Industrial Corp terus mengarah jatuh. Harganya per saat ini adalah dua belas koma tujuh yuan. Dengan grafik yang merah setiap harinya, bisa tidak menyentuh batas bawah pada hari-hari tertentu sudah terhitung luar biasa.

Saham yang hancur seperti ini bisa dipastikan sudah tidak memiliki bandar. Sebelum saham mengalami penurunan, mereka pasti telah menjual kepemilikannya dalam harga tinggi.

Soal kapan bandar baru akan masuk dan menaikkan harga, tidak ada seorang pun yang bisa memastikan. Ketika bersiap masuk, mereka sendiri juga tidak akan memberitahukan orang lain.

Grafik United Industrial Corp saat ini sepertinya tidak layak untuk diperhatikan. Seorang manajer investasi tidak akan tertarik padanya.

Tetapi, sudut bibir Robert Huo sedikit terangkat. Ia melihat pergerakan kecil yang cukup menarik.

Saat perdagangan tadi pagi dibuka, United Industrial Corp sempat memiliki tenaga untuk naik, namun kenaikannya hanya berakhir di persentase nol koma nol enam persen. Tengah hari, menjelang beristirahatnya perdagangan, harga saham itu juga naik dengan persentase serupa.

Pada pembukaan sesi sore, harga saham terhitung mengalami kenaikan nol koma nol enam persen sebanyak tiga kali. Tersembunyi di tengah grafik yang datar di bawah, kenaikan kecil ini tidak menarik perhatian mata.

Alasan Robert Huo memperhatikan kenaikan-kenaikan harga sebesar nol koma nol persen ini adalah karena dirinya pernah jadi bandar saham. Dulu, fluktuasi kenaikan dengan persentase ini adalah salah satu metode yang ia gunakan untuk menguji kekuatan naik saham.

Bertahun-tahun lalu, ketika baru bersentuhan dengan industri keuangan, si pria merasa pasar saham sangat menarik. Ia pernah menjadi investor ritel kecil yang modalnya tidak lebih dari seratus juta yuan, juga pernah jadi investor besar dengan modal lebih dari satu juta yuan. Selain nitu, menggunakan modal belasan juta, ia sempat mencoba jadi bandar.

Untuk emiten yang total kapitalisasi pasarnya mencapai puluhan miliar yuan, modal bandar sebesar belasan juta yuan tentu tidak terhitung banyak. Tetapi nyatanya, modal segitu sudah cukup untuk mempengaruhi pergerakan harga, yang kemudian menarik perhatian investor-investor kecil.

Pada naik turunnya saham, investor kecil juga punya komposisi terbesar.

Bandar saham yang cerdas tidak akan benar-benar mengendalikan perusahaan dengan membeli lima puluh satu persen saham.

Mereka hanya perlu memusatkan kekuatan. Beli cukup banyak saham dengan harga rendah, tarik naik seketika saat diperlukan, tahan harga pada angka yang tinggi, kemudian bekerja sama dengan perusahaan untuk merilis kabar baik yang besar atau pun kecil.

Melihat harga saham naik hingga mencapai batas atas, seperti halnya kucing yang mencium bau amis ikan, investor kecil akan datang membeli dengan penuh semangat. Keyakinan mereka terhadap kenaikan saham yang masih bisa berlanjut juga didasari oleh berita positif yang dirilis.

Setelah berhasil membesarkan modalnya dari seratus ribu yuan menjadi satu juta yuan, lalu melipatgandakan satu juta yuan jadi sepuluh juta yuan, kemudian mengubah sepuluh juta yuan jadi tiga ratus juta yuan, Robert Huo berhenti bermain saham.

Memang tidak ingin menjadi buaya besar di pasar saham, ia sempat mencoba jadi bandar hanya karena ingin mengetahui isi pikiran para bandar. Dengan begitu, ketika menghadapi kerepotan serupa, dirinya di kemudian hari tidak akan kewalahan dan kebingungan.

Selama bermain saham, Robert Huo memperoleh satu pengikut.

Secara tegas, dia sebenarnya tidak bisa dianggap pengikut. Dia hanyalah seorang pemuda yang bertemu dengannya ketika ia mengamati pergerakan harga saham di kantor bursa dan nyambung berbincang dengannya.

Ketika berkenalan dengan Robert Huo, pemuda bernama Timmy Wang ini baru saja lulus SMA.

Memutuskan jadi pengikut Robert Huo, Timmy Wang menyaksikannya menciptakan keajaiban secara terus-menerus. Ketika si pria memutuskan berhenti, dia duduk di tingkat dua kuliah.

Walau Robert Huo tidak pernah menyebut dirinya telah menerima seorang pengikut, Timmy Wang selalu bersikeras untuk memanggilnya guru. Itu karena dia tahu bahwa gurunya ini jauh lebih hebat dari siapa pun.

Berapa banyak orang yang bisa melipatgandakan modal seratus ribu yuan jadi tiga ratus juta yuan dalam dua tahun tanpa kekuatan luar apa pun?

Yang gurunya lakukan ini sudah bukan keajaiban, melainkan campur tangan dewa!

Dalam dua tahun terakhirnya, Robert Huo juga mempelajari hampir semua sarana finansial. Sebagai pemuda yang sangat cepat dalam belajar, Timmy Wang mampu mengikuti ritme cepatnya.

Ketika berhenti bermain saham, si pria memberikan modal seratus ribu yuan pada pengikutnya itu. Dengan bercanda, ia bilang bahwa jika dia bisa memperoleh tiga juta yuan dalam dua tahun seperti dirinya, dia akan secara resmi diterima sebagai pengikut.

Tiga tahun telah berlalu, Timmy Wang tidak pernah datang mencarinya. Sebaliknya, Robert Huo juga tidak pernah mengontak anak itu.

Namun sekarang, melihat kenaikan harga nol koma nol enam persen sebanyak tiga kali, Robert Huo tahu bahwa Timmy Wang masih bermanin saham.

Kelihatannya sudah cukup kuat ia sekarang, sudah bisa jadi bandar!

Berhubung bandar baru saham ini adalah muridnya, Robert Huo secara alamiah tahu apa tren selanjutnya.

Normalnya, tes kenaikan ini hanya dilakukan sekali hingga dua kali dalam sehari untuk mencegah investor lain membaca petunjuknya.

Hari ini sudah melakukannya tiga kali, Timmy Wang berarti yakin momennya sudah matang.

Dilihat dari grafik, upaya menaikkan harga sebesar nol koma nol enam persen tidak menemui kendala berarti. Jumlah lot yang dijual sangat sedikit, dan itu sangat membantu kenaikan.

Kalau begitu, jika masih menggunakan cara yang ia ajarkan, dalam sepuluh menit terakhir perdagangan hari ini, harga saham akan ditarik hingga batas atas! Tidak dibuat naik secara landai, kenaikan ini akan berjalan perlahan-lahan, jadi investor kecil punya kesempatan untuk masuk dan keluar. Bagaimana pun, Robert Huo dulu tidak mau menjadi bandar yang terlalu ganas. Ia masuk dunia saham hanya untuk memahami pola pikir bandar sekaligus bersenang-senang, jadi buat apa dirinya menjahili investor ritel dengan terlalu kejam?

Setelah memastikan grafik, Robert Huo langsung menunjuk saham United Industrial Corp dan bilang: “Aku pilih saham ini. Jika keberuntunganku baik, di sisa waktu ini dia bisa naik tajam. Jika kurang baik, berarti naik tajamnya besok.”

Joel Miao tidak merespon dan hanya memandang dua manajer investasinya. Ia tidak terlibat dalam urusan investasi saham, jadi biarlah yang terlibat yang memberi tanggapan.

Seorang manajer investasi memandang Robert Huo dengan ekspresi mengejek, kemudian berkomentar: “United Industrial Corp menderita kerugian besar karena masalah serius enam bulan lalu. Sejak masalah itu muncul, harga saham telah terpotong hingga satu pertiga dari harga puncaknya. Dengan penurunan yang tidak berhenti-berhenti selama empat bulan, kita bisa memastikan bahwa saham ini sudah tidak memiliki bandar. Jadi, harganya tidak berkemungkinan naik.”

Joel Miao mengangguk dan menatap Robert Huo lagi. Pria itu bertanya, “Kamu sudah dengar keterangan ahli. Yakin pilih saham ini?”

Yang ditanya mengangguk tegas, “Seratus persen yakin.”

“Tampaknya, tuan ini tidak memercayai kata-kataku. Berhubung kamu begitu punya kepercayaan diri, maka kita saksikan saja pergerakannya.” Manajer investasi tersenyum dingin.

Joel Miao duduk dengan kaki tegak. Nadya Feng dengan ramah menghampirinya, menyodorkan sebatang cerutu, dan membantunya menyalakan.

Bau cerutu memenuhi semua sudut ruang kerja si direktur utama. Tidak ada yang berbicara, hanya suara hembusan asap cerutu pria itu yang sesekali terdengar.

Di tengah hembusan asap, detik dan menit berlalu. Sembilan menit menjelang penutupan perdagangan sore ini, alis Robert Huo terangkat sedikit.

Berdasarkan perkiraannya, harga saham United Industrial Corp sekarang seharusnya sudah mulai gerak.

Tetapi sampai saat ini, perkiraannya belum juga terwujud.

Mengapa belum juga dinaikkan?

Mungkinkah Timmy Wang tidak lagi bermain saham?

Mungkinkah Timmy Wang sudah jadi bandar namun bukan di saham ini?

Mungkinkan tiga kali kenaikan harga sebesar nol koma nol enam persen tadi hanya kebetulan?

Tidak, pasti bukan kebetulan. Ah, semoga bukan!

Kepercayaan diri yang telah dilatih selama bertahun-tahun meyakinkan Robert Huo bahwa penilaiannya tidak mungkin salah.

Entah apakah menyadari perubahan raut Robert Huo, Joel Miao tiba-tiba mengajukan tawaran lagi: “Masih ada enam menit sebelum perdagangan tutup. Jika mau mengganti saham lain, kamu mungkin masih punya sedikit peluang untuk menang.”

Hati direktur utama pada akhirnya melembut. Ia tidak ingin melihat kandidat pertama yang diutus oleh mantan dosennya pergi dari kantor dengan rasa malu.

Tetapi, tanggapan yang ditanya membuat si penanya kesal.

“Tidak mau.” Jawaban Robert Huo singkat dan kuat.

Joel Miao mendengus dan tidak berbicara lagi.

Sudah diberi kesempatan tetapi tidak mau memanfaatkan, jangan salahkan aku jika tesmu hari ini berakhir menyedihkan!

Salah satu seorang manajer investasi mengejek: “Terkadang, kepercayaan diri yang berlebihan akan membuat seseorang jadi berpikiran sempit. Tidak semua hal harus menemui kegagalan dulu, baru kamu tersadar dan mengganti arah. Dengan pengalamannya yang sedikit, orang muda tidak bisa menghindari kesalahan. Asalkan bersedia mengoreksinya, ia masih punya kesempatan berhasil.”

Setelah dimarahi habis-habisan oleh Joel Miao, manajer investasi membutuhkan seseorang untuk melampiaskan amarah dan rasa tidak terimanya. Berhubung ada Robert Huo yang berinisiatif datang kemari, ia jelas akan menjadikannya sasaran.

Ia harus menginjak-injak pemuda ini untuk menonjolkan kehandalannya!

Robert Huo melirik pria itu dan membalas, “Apa yang kamu katakan tidak salah. Jika kamu terlalu percaya diri, kamu akan menjadi sombong.”

Kata-katanya diucapkan ulang dengan utuh, mana mungkin manajer investasi tidak mengerti maksud Robert Huo? Ini adalah ejekan balasan……

Jelas-jelas tidak mengerti apa-apa, begitu diberi masukan, kok kamu tidak mau dengar? Kamu adalah orang dengan wajah paling tebal yang pernah aku temui!

Manajer investasi itu membuang nafas panjang tanda pasrah. Begitu ia bersiap mengkritik Robert Huo lagi, rekannya tiba-tiba bertanya bingung: “Kok tiba-tiba naik ya?”

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu