Inventing A Millionaire - Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama

Walaupun sikap CEO Huang ini terlihat jelas lebih ramah terhadap Robert Huo dibandingkan terhadap dirinya yang merupakan seorang GM, namun Nova Ji tidak merasa tidak senang.

Dia dapat berdiri di sini karena semua inisiatif Robert Huo, tanpa dia, dirinya kini sudah berada dalam perjalanan pulang.

Terlebih lagi, Robert Huo ternyata langsung membalas Leon Sang pada akhir negosiasi, hal yang berada di luar dugaannya adalah, hal ini bahkan membuatanya merasakan kesenangan yang berbeda.

Serangan Leon Sang yang sebelumnya sudah membuat Nova Ji merasa sangat kesal dan takut.

Ketika melihat orang itu kini berakhir seperti ini, dia tentu saja merasa senang.

Anggota-anggota Dewan Perdagangan terus pergi, Leon Sang juga tidak menetap terlalu lama.

Sebelum melangkah pergi, dia menatap tajam Robert Huo, lalu berbicara dengan sikap kejam,”Tunggu saja kamu!”

Robert Huo pun hanya mengabaikan ucapan kejam yang sudah bosan dia dengar ini.

Seorang CEO dengan aset miliyaran rupiah menuturkan kata-kata kejam yang tidak jauh berbeda dengan ucapan para gangster jalanan, pantas saja Luyao Chemicals terus mengalami kemunduran setiap tahunnya.

“Ayo pergi juga. Kita tidak boleh membuat semua orang menunggu kita berdua saja,”ucap Robert Huo.

“Baik.” Nova Ji pegi meninggalkan ruang pertemuan bersama dengannya, di tengah perjalanan mereka menuju ke lantai enam belas, dia sudah benar-benar tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi, jadi dia pun bertanya,”Bagaimana kamu bisa mengetahui permasalahan Luyao Chemicals?”

“Apakah kamu percaya jika itu hanyalah sebuah rumor?” Tanya Robert Huo.

Nova Ji menatapnya, setelah beberapa saat berlalu, dia berkata,”Jika kamu menjawabnya dengan serius, aku akan mempercayainya.”

Robert Huo tertawa dan menjawab,”Aku serius.”

Robert Huo sebelumnya hampir pernah membangun koneksi bisnis dengan Luyao Chemicals, dia hanya mendapat kabar bahwa kualitas produk perusahaan kimia yang satu ini tidak terlalu bagus, sehingga dia pun mencari perusahaan lainnya.

Namun Robert Huo selalu memperhatikan segala jenis kabar yang bersangkutan dengan pihak yang bekerja sama dengannya ataupun pihak lawannya.

Dia memang hanya mendengar rumor bahwa pekerja teknisi Luyao Chemicals direbut pergi, namun kabar tersebut langsung menghilang dalam sekejap, semua posting dihapus dengan sebersih mungkin.

Pada saat itu, Robert Huo sedang berada pada masa kejayaannya, dia tidak terlalu memperhatikan permasalahan perusahaan yang tidak bekerja sama dengannya.

Hari ini, dia pun tiba-tiba teringat kembali akan kabar yang dia dapatkan beberapa tahun yang lalu.

Sepanjang konferensi yang berjalan selama tiga jam, Robert Huo mencari semua berita terbaru mengenai produk Luyao Chemicals selama beberapa tahun ini.

Dia kemudian menyadari bahwa produk Luyao Chemicals sudah mengalami tiga kali penyesuaian dalam jangka waktu tiga tahun, namun komentar dari setiap jenis produk yang berkembang tetap saja sangat buruk.

Banyak perusahaan kecil yang bekerja sama dengannya berkata bahwa produknya tidak mengalami perbedaan dibandingkan dengan produk beberapa tahun yang lalu, tidak tahu perkembangan apa yang sebenarnya dilakukan.

Setelah menggabungkan semua kabar ini, Robert Huo menilai bahwa informasi mengenai pekerja teknisi Luyao Chemicals yang direbut pergi itu adalah sungguhan, ditambah lagi dengan sifat Leon Sang, dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mungkin menghabiskan uang yang sudah dia dapatkan untuk merekrut kembali pekerja teknisi yang sangat ahli.

Leon Sang sendiri mungkin merasa puas terhadap dirinya sendiri. Mungkin juga belum sempat mencelakai orang lain, namun Robert Huo sudah menggunakan hal ini untuk menekannya mati-matian.

Robert Huo memilih Leon Sang sebagai targetnya hanya karena dia sudah melihat keserakahan dan kesepelean dari tatapan para CEO itu.

Dia tahu jelas bahwa para kaum elit di dunia bisnis ini benar-benar sangat kejam, Robert Huo tergolong memiliki alasan yang cukup masuk akal ketika memilih dirinya.

Mengenai peringatan Oscar Kang, Robert Huo juga tidak terlalu keberatan.

Pria tua itu terlihat paham menilai mana yang benar dan tidak, dia tidak akan mungkin sengaja mempersulit Nova Ji karena hal ini.

Dia bukannya memperingati Nova Ji dan Robert Huo, tetapi memperingatkan semua orang untuk tidak mencari kesalahan orang yang membuat mereka merasa tidak senang hanya untuk menekan mereka.

Dewan Perdagangan adalah tempat dimana persatuan adalah hal yang paling diutamakan.

Sambil berbincang, mereka berdua pun akhirnya tiba di aula lantai enam belas.

Karena orang yang hadir adalah para sosok hebat, maka peraturannya tentu saja juga sangat tinggi, bahkan Nova Ji juga jarang sekali menghadiri acara pesta seperti ini.

Mengenai Robert Huo, tingkatan acara seperti ini sepertinya sedikit terlalu rendah untuk seorang Tuan Muda Besar Huo.

Semua anggota Dewan Perdagangan berkumpul bersama, makan dan berbincang, banyak orang yang tidak memiliki urusan lain berinisiatif untuk berbincang dengan Nova Ji, bahkan tidak sedikit orang datang untuk mengajak Robert Huo bersulang.

Pesta malam konferensi yang pertama pun berjalan dengan sangat baik dan harmonis.

Setelah Howard Xia mengantar Oscar Kang naik ke mobil, dia pun kembali untuk menemani Nova JI dan Robert Huo berkenalan.

Dengan bantuan tuntunannya, ditambah dengan penampilan yang cukup baik dari mereka berdua saat konferensi tadi, maka proses berkenalan lebih mendalam lagi tidak akan menjadi masalah.

Bruce Huang juga masih belum kehilangan kepercayaan diri, dia datang dan minum alkohol bersama dengan Robert Huo sejenak.

Dia juga tergolong sebagai sosok yang paling unik di tengah acara tersebut, orang lain menggenggam segelas angur merah, hanya dia sendiri yang menggoyangkan Maotai.

Komentar Howard Xia terhadap orang yang satu ini sangatlah sederhana,”Jadilah saudaranya atau lawannya, tidak ada diantaranya.”

Jika Bruce Huang mampu mempertahankan sifatnya yang “polos” di tengah lahan bisnis yang sangat licik ini, maka hal ini menjelaskan bahaw Bruce Huang tidak tidak berotak seperti sikap yang dia tampilkan, dengan kata lain, kemampuannya bahkan mungkin saja jauh lebih mengejutkan dibandingkan apa yang dipikirkan oleh orang lain.

Robert Huo sangat menyukai orang seperti dirinya ini, setidaknya berkomunikasi dengannya tidak perlu menghabiskan tenaga yang terlalu banyak.

Namun Howard Xia tidak menyukai Bruce Huang karena merasa bahwa dia terlalu emosional, tidak berpikiran panjang sedikitpun. Dia pasti akan mengalami masalah karena sifatnya ini suatu hari nanti.

Dalam menghadapi hal ini, Robert Huo lebih memilih untuk tidak berkomentar.

Dia sudah memikrikan kehidupan dengan sangat jelas, dalam waktu puluhan tahun yang singkat ini, tidak peduli apakah kamu adalah orang kaya ataupun orang biasa, tidak ada yang tahu ketidakterdugaan apa yang akan terjadi padamu di masa depan.

Jadi, pada saat masih hidup, hiduplah seperti orang yang kamu sendiri sukai adalah hal yang paling penting.

Jika tidak, setelah kamu mati, orang lain bahkan mungkin saja masih belum mengetahui dirimu yang sebenarnya.

Pesta malam berlangsung mulai dari pukul enam, acara terus berlangsung hingga pukul sepuluh lebih dan orang-orang baru mulai melangkah pergi.

Nova Ji minum sedikit terlalu banyak hari ini, terlihat jelas bahwa dia merasa sangat senang.

Dalam beberapa hari ini, alkohol sepertinya menjadi pelampiasannya setelah segala jenis tekanan menekannya selama beberapa hari ini.

Ketika acara dibubarkan, dia sudah mabuk hingga mulai linglung saat berjalan.

Robert Huo sedikit lebih baik dibandingkan dirinya, setidaknya masih bisa menuntunnya sambil berjalan menopang pada sisi dingin.

Dua pelayan wanita mengikuti mereka dari belakang dan bersiap-siap untuk menuntun mereka kapan saja, hal yang membuat mereka lebih terkejut lagi adalah, Robert Huo terlihat mabuk sangat berat, namun setiap kali hendak terjatuh, dia selalu saja kembali berdiri tegak.

Pria ini sepertinya juga tidak mudah jatuh pada saat mabuk.

Sampai saat masuk ke kamar, Robert Huo tidak pernah membiarkan kedua pelayan itu menuntunnya sekalipun.

Setelah menutup pintunya, dia menuntun Nova Ji ke dalam kamar, membantunya melepaskan sepatunya, lalu memasukkannya ke dalam selimutnya.

Setelah meminum terlalu banyak alkohol, mulutnya terasa sangat kering, tubuhnya juga merasa seakan-akan hendak terbakar.

Robert Huo menuangkan segelas air, meminumnya habis, lalu berjalan linglung kembali ke kamarnya.

Untung saja dia masih bisa mempertahankan kesadarannya pada saat mabuk, setidaknya tahu di mana letak kamarnya.

Setelah beranjak ke atas tempat tidur, Robert Huo pun langsung tertidur tanpa melepas pakaiannya.

Setelah sepuluh menit berlalu, Nova Ji yang juga merasa haus berjalan keluar dari kamarnya, tidak tahu berapa barang yang sudah dia tabrak hingga akhirnya menemukan gelas.

Setelah meminum segelas air, dia pun kembali ke kamar dengan keadaan yang terlihat seakan-akan bisa terjatuh kapan saja.

Karena sudah terlalu mabuk, dia benar-benar tidak bisa membedakan kamarya, juga tidak mempunyai kekuatan untuk mempertimbangkan hal ini lagi.

Dia hanya sembarangan mendorong pintunya dan masuk, sebelum naik ke atas tempat tidur, dia bahkan sembarangan melepas pakaiannya dan masuk ke dalam selimut karena merasa tubuhnya terlalu panas.

Robert Huo yang berada dalam selimut yang sama dengannya itu secara samar menyadari sepertinya ada orang yang sedang berada di sampingnya, namun dia kini tidak menyadarinya dengan jelas, dia bahkan mengira bahwa dirinya sedang di rumah sehingga tidak menghiraukannya lagi.

Dengan demikianlah, mereka berdua tidur di atas satu tempat tidur yang sama karena kebetulan.

Keesokan pagi harinya, Robert Huo terbangun dengan kepala yang masih terasa sedikit pusing.

Walaupun kadar alkohol anggur merah tidak setinggi rum putih, namun efek sampingnya cukup kuat. Ditambah dengan Bruce Huang yang kemudian datang dan mengajaknya untuk meminum dua gelas Maotai, efeknya pun terasa smakin berat.

Setelah menepuk wajahnya, Robert Huo membuka selimutnya dan berencana untuk menggerakan tubuh, lalu menyikat giginya dan mencuci wajahnya.

Namun, ketika selimut di buka, dia melihat sebuah kaki panjang yang berkulit putih cerah.

Dia tercengang sejenak, melihat ke arah atas kakinya, lalu melihat rambut di atas bantal.

Nova Ji tidur pada sisinya sehingga wajahnya tidak terlihat, namun aroma yang memenuhi selimut itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa itu adalah seorang wanita.

Setelah mengucek matanya, Robert Huo pun berdiri tercengang cukup lama.

Pada saat tidur kemarin, dia tahu jelas bahwa dia sedang tidur sendirian, mengapa kini bertambah satu orang?

Dia perlahan berjalan ke sisi lainnya, setelah melihat wajah Nova Ji, Robert Huo pun tiba-tiba merasa merinding.

Sejak kapan wanita ini masuk?

Untung saja pakaian yang dia kenakan masih tergolong lengkap, selain dari jaket yang sudah terlepas tidak tahu sejak kapan di atas tempat tidurnya, semuanya masih berada dalam keadaan yang baik.

Hal ini membuktikan bahwa tidak ada yang terjadi di antara mereka berdua.

Setelah menghela nafas lega dalam hati, Robert Huo perlahan berjalan ke sisi pintu dan bersiap-siap untuk membuka pintu, lalu pergi.

Tidak tahu apakah karena suara benturan sandal terhadap permukaan lantai membangunkan Nova Ji, atau dia memang sudah terbangun sejak awal, namun pada saat Robert Huo baru saja menyentuh daun pintu, Nova Ji langsung membuka matanya.

Secara samar, dia melihat sebuah bayangan tubuh yang sedang bergoyang, rasa waspada yang muncul dalam hatinyapun langsung membuatnya terbangun dalam sekejap.

Setelah langsung terduduk, Nova Ji lansung berteria,”Siapa!”

Robert Huo juga ikut terkejut, dia berpaling lalu melihat Nova Ji yang hanya mengenakan pakaian dalam sedang duduk di sana.

Dia sepertinya masih belum menyadari kondisinya sendiri, setelah melihat jelas wajah Robert Huo, Nova Ji tercengang sejenak, ekspresi wajahnya kemudian menegang, lalu berkata,”Sejak kapan kamu masuk! Apa yang ingin kamu lakukan!”

Robert Huo tersenyum kusut, dia yang ingin bertanya sejak kapan kamu masuk.

Namun terlihat jelas bahwa ini bukanlah saat yang tepat untuk membahas semua ini, Robert Huo langsung berpaling dan berkata,”Kenakan pakaianmu terlebih dahulu.”

Nova Ji tercengang, lalu menunduk dan melirik dirinya, setelah beberapa detik berlalu, dia pun langsung berteriak tajam.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu