Inventing A Millionaire - Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya

Ekspresi pria paruh baya yang datang bersama dengan Thiago Huo pun langsung berubah, bahkan langsung mengepal tangannya. Berdasarkan sikapnya, terlihat jelas bahwa dia tidak setulusnya hanya demi melindungi Thiago Huo.

Robert Huo berpaling, lalu melirik dingin dan berkata,”Four Dong, beraninya kamu bertindak terhadap diriku! Sungguh pemberani!”

Pria paruh baya itu tercengang, gerakannya bahkan terhenti sejenak.

Pada saat ini, Thiago Huo akhirnya kembali fokus, rasa kesalnya kini berubah menjadi rasa marah, dia kemudian berkata kepada pria paruh baya itu,”Mengapa kamu masih saja tercengang. Habiskan dia! Anggap saja itu adalah perintahku! Habiskan dia!”

Pria paruh baya itu menatap Robert Huo dengan ekspresi terkejut dan ragu, namanya saat ini adalah Jack Dong, nama Four Dong ini bahkan sudah terdengar sedikit asing baginya. Namun, tidak peduli seberapa asing, dia tetap saja merasakannya seperti sebuah mimpi buruk baginya.

Karena pada saat baru saja lahir, berat badannya hanya mencapai empat ratus gram, jadi ayah dan ibunya langsung meninggalkan dirinya di rumah sakit dan tidak menghiraukannya, namun nasibnya cukup baik, mujizat terjadi, hingga dia akhirnya bertahan hidup.

Karena tidak bisa menemukan orang tuanya, pihak rumah sakit hanya bisa mengurusinya selama satu tahun, lalu akhirnya mengantarnya pergi ke panti asuhan.

Dia bertumbuh di panti asuhan sejak kecil. Pada saat berumur enam tahun, ada pencuri yang tertangkap. Ketika sudah dilepaskan, dia langsung membakar panti asuhan itu demi membalas dendam.

Selain dari Jack Dong yang diam-diam keluar untuk menangkap katak pada saat itu, semua orang lain di panti asuhan itu kehilangan nyawa mereka.

Saat Jack Dong membawa sebuah ember kecil penuh dengan katak pulang dan melihat kobaran api yang besar, dia tercengang cukup lama, namun tidak pernah meneteskan air matanya.

Setelah semuanya berakhir, dia menolak untuk kembali ke panti asuhan, hingga dia akhirnya menggunakan dana daruratnya untuk pergi ke sekolah seni bela diri dan bersekolah selama tiga tahun.

Tiga tahun kemudian, Jack Dong meninggalkan sekolah seni bela diri itu, lalu pergi ke segala jenis klub seni bela diri untuk menantang dirinya sendiri.

Setelah dipukuli habis-habisan, juga pernah memukuli orang lain hingga habis-habisan, tantangan yang tidak pernah berhenti itu melatih seorang pelatih seni bela diri yang sangat kuat.

Pada umur 21 tahun, dia mendapati bahwa pelaku yang membakar panti asuhan itu tidak pernah ditembak, sebaliknya masa hukumannya dikurangi dan akan dilepaskan tahun ini.

Pada akhir tahun saat dia berumur 22 tahun, Jack Dong membunuh keluarga dari pelaku itu dan melarikan diri.

Sebelum tiba di rumah keluarga Huo, dia sudah terlebih dahulu mengubah namanya, secara teoritis, tidak ada orang yang dapat mengetahui nama Four Dong ini.

Tidak, mungkin ada yang tahu.

Pria paruh baya itu tiba-tiba teringat kembali akan bintang harapan keluarga Huo itu, dia pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya, bijaksana dalam ilmu seni bela diri, dan tidak hanya berpenampilan tampan saja.

Sebagai seorang praktisi seni bela diri yang sudah berlatih sejak kecil, Jack Dong memiliki kemampuan menilai yang jauh lebih tajam dibandingkan orang biasa.

Dari dalam diri pria itu, dia merasakan kekuatan yang tidak terbayangkan, tidak hanya aura superior yang sudah terbentuk dalam jangka waktu yang lama, terlebih lagi tekanan spiritual yang berada dalam jati dirinya.

Di depannya, Jack Dong merasa seakan-akan berdiri telanjang tanpa ada rahasia yang bisa dia sembunyikan.

Jika ada yang tahu rahasianya, maka orang itu pasti adalah bintang harapan.

Jika pria itu mengetahui rahasianya, Jack Dong tidak akan measa heran, tapi pria ini jelas bukan orang itu, bagaimana dia bisa tahu "Four Dong"?

Pembunuhan harus dibayar dengan nyawa, hutang harus dibayar dengan uang, inilah adalah sebuah kebenaran abadi.

Meskipun pencuri itu sudah membunuh puluhan orang di seluruh panti asuhan, itu bukanlah alasan Jack Dong mempunyai hak untuk membunuhnya, setidaknya tidak pantas secara hukum.

Begitu ada yang tahu bahwa dia adalah pelaku pembunuhan dan pembantaian tersebut, dia harus dihukum berat secara hukum, sekalipun hal itu terasa tidak adil baginya.

Oleh karena itu, Jack Dong tidak berani melaksanakan perintah Thiago Huo.

Tidak hanya dia takut rahasianya terungkap, tetapi juga rasa kagum yang muncul pada diri Robert Huo, saat dia pertama kali melihat Bintang Harapan.

Mengapa sebuah keluarga biasa, seorang pria biasa memiliki kekuatan seperti itu?

Terutama tatapan matanya, tatapan yang melampaui penghinaan dalam maksud di dunia sekuler, dia tidak akan membuat kamu merasa terhina. Kamu hanya bisa merasakan jarak besar antara kedua sisi yang sulit dilewati.

Ketika melihat Jack Dong tidak bergerak, Thiago Huo berteriak dengan marah: "Apakah kamu bodoh! Sialan, cepat habiskan dia!"

"Phak."

Suara yang nyaring kembali terdenar lainnya, jika Thiago Huo merasa tidak percaya terhadap tamparan pertama, maka kini dia sudah mulai ragu mengenai kehidupannya pada tamparan kedua.

Sejak kecil, banyak orang yang sudah pernah memukulinya, tapi mereka semua bermarga Huo.

Selain daripada orang yang memiliki marga ini, tidak ada yang berani melakukan apapun padanya.

Sekarang, keadaan ini akhirnya terpecahkan.

Seorang pria bermarga Li menamparnya hingga linglung.

"Beraninya kamu memukul......" Thiago Huo kali ini bereaksi jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya, dia hanya butuh dua detik untuk langsung mengomel.

Namun, suara “phak” yang kembali menjawabnya.

Setelah tiga tamparan secara berturut-turut, Thiago Huo mulai bertanya-tanya di dalam kepalanya.

Namun, Robert Huo hanya bersikap datar dan berkata,"Aku lebih tua darimu, kamu sudah memarahi orang yang lebih tua darimu, kamu memang pantas dipukul. Aku akan memukulmu satu kali untuk setiap kalimat omelan yang kamu ucapkan. Jika kamu tidak percaya, kamu boleh mencobanya."

Thiago Huo sudah ditampar hingga hampir saja menggila, tiga tamparan! Mengapa orang ini bisa seberani itu!

Griffin Huo juga ingin mengajukan pertanyaan yang sama, Ronny Wang jauh lebih ingin bertanya, bagaimana dia bisa seberani itu?

Ini bukanlah orang biasa, tetapi Tuan Muda dari keluarga Huo, terlebih lagi bukanlah sejenis keluarga cabang yang tidak berdaya!

Seorang anggota tingkatan kedua. Bahkan orang-orang seperti Howard Xia saja harus bersikap hati-hati terhadap dirinya

Karena dia ini adalah anggota keluarga Huo!

Terlebih lagi, Keluarga Huo memiliki bintang harapan melindungi mereka, tidak akan ada yang berani meremehkan mereka!

Griffin Huo menatap mata Robert Huo dengan heran, sedikit ragu, dan sedikit rasa kagum.

Orang ini lumayan hebat! Dia berani memukul Thiago Huo yang bahkan tidak berani dia pukul secara terus-menerus. Benar-benar melegakan!

Sedangkan mengenai Ronny Wang, tatapannya terlihat sedikit ketakutan.

Pria ini bahkan berani memukul Thiago Huo, jadi apa yang harus terlebih dahulu dia persiapkan? Dia tidak akan mengambil bangku, lalu menghancurkannya, bukan?

Ketika teringat akan hal ini, Ronny Wang mundur selangkah secara tidak sadar, dengan ekspresi yang penuh kekaguman dan kepanikan.

Robert Huo tentu saja tidak akan memukul Ronny Wang, orang kecil yang tidak menonjol, tindakan yang sedikit berlebihan saja tidak pantas mendapatkan perhatiannya.

Dia memukul Thiago Huo hanya karena marganya adalah Huo.

Adik lelaki yang tidak terdidik itu berani memarahi dirinya yang merupakan seorang kakak, bahkan menyepelekan kakak iparnya, siapa lagi yang harus dia pukul jika bukan dia?

Dalam sekejap, selain daripada Robert Huo, tidak ada orang lain yang berbicara di ruangan itu, hingga terasa sangat tenang.

Thiago Huo kini merasa sedikit tercengang, dia terkadang berinisiatif untuk mengangkat kepalannya dan bertengkar dengan orang lain, lagipula, tidak akan ada orang yang berani membalasnya ketika dia bertindak.

Tapi sekarang, dia tidak berani bertindak seperti ini.

Karena pada perkelahian biasa, orang lain akan takut dengan keluarga Huo yang menyokongnya dari belakang, Jack Dong juga akan membantunya.

Tapi sekarang, dua cara yang dia andalkan sudah tidak berguna, jika dia bertindak, dia hanya bisa menanggungnya sendiri.

Apakah dia bisa melawannya?

Ketika melihat bentuk tubuh Robert Huo yang tidak terlalu kuat, Thiago Huo mempertimbangkannya dengan serius, dia mungkin tidak bisa mengalahkan......

Karena orang ini menamparnya dengan sangat mulus, seakan-akan dia sering menampar orang.

Hal yang paling penting adalah, sama seperti Jack Dong, Thiago Huo juga merasakan aura yang menakjubkan dari dalam diri Robert Huo.

Dia merasa sangat tidak rela. Pria yang miskin, atas dasar apakah dia membuat dirinya takut?

Tapi insting tubuhnya memang demikian, dia tidak bisa merubah gejolak syaraf otak hanya karena perasaan rela yang berada dalam hatinya.

“Jika kamu sudah selesai mengomel, cepat minta maaf kepada kakak iparmu,”ucap Robert Huo secara tiba-tiba.

Wajah Thiago Huo berubah menegang. Sialan, apakah aku masih harus meminta maaf karena sudah kamu tampar tiga kali? Apakah kamu tidak bertindak terlalu kelewatan?

Natalie Ning mungkin juga merasa bahwa ini adalah pertama kalinya dia datang, meskipun tindakan dan cara berbicaranya agak sembrono, namun tiga tamparan sepertinya sudah cukup.

Jadi, dia pun berinisiatif untuk berkata,"Sudahlah, kamu juga sudah menamparnya. Jika meminta maaf......"

Thiago Huo merasa sangat tersentuh ketika mendengarnya, inilah contoh orang yang baik, orang yang cerdas dan berpengetahuan.

Namun, Robert Huo menggelengkan kepalanya dan berkata,"Aku memukulnya karena dia patut dipukul, meminta maaf adalah apa yang harus dia lakukan. Ini adalah dua hal yang berbeda."

Thiago Huo terus mengoceh dalam hatinya, mengapa ada dua hal yang berbeda, bukankah semuanya adalah satu hal yang sama?

Tetapi dia tidak berani membantah, dia hanya bisa sesekali melirik Jack Dong, berharap lelaki praktisi seni bela diri yang kuat ini tiba-tiba menjatuhkan bocah ini, sehingga dia bisa mengambil kesempatan untuk menendangnya beberapa kali.

Namun Jack Dong masih saja tercengang oleh karena panggilan "Four Dong", bagiamana dia mungkin bergerak.

Robert Huo mengangkat tatapannya dan bepaling, lalu bertanya dengan sikap santai,"Mengapa, apakah kamu merasa tidak yakin?"

Ketika melihat bahwa dia seakan-akan hendak mengangkat tangannya lagi, ekspresi Thiago Huo berubah menjadi penuh rasa takut, tapi dia juga adalah anggota keluarga Huo, bersujud dan memohon belas kasihan sepertinya terasa terlalu memalukan baginya.

Dia mengeraskan hati dan mencoba untuk mempertahankan harga dirinya yang terakhir,"Kamu, jangan bersikap terlalu kelewatan, aku adalah Tuan Muda dari keluarga Huo, ayahku adalah......"

"Phak!"

Tamparan lain kembali menghampirinya, Robert Huo hanya berbicara dengan sikap dingin,”Menindas yang lebih lemah, martabat keluarga Huo benar-benar habis oleh karena dirimu! Tamparan ini untuk adalah tamparan keluarga Huo untukmu!

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu