Inventing A Millionaire - Bab 265 Amnesia
Setelah meneguk minuman ini, Robert tidak dengan segera mengomentari hal ini, dia sedikit mengambil botol tersebut sambil dilihat-lihat dan berkata : “Untuk warna dan rasanya sangat seimbang, dengan artian tidak ada kelebihan apapun, gabungan air dan anggurnya tidak memiliki warna biru, merah, kuning untuk menilai warnanya, tetapi malah terlihat warna orange juga merah, dengan artian anggur ini telah kualitas yang buruk, maka dari itu merek anggur ini di simpan dengan salah hingga menyebabkan kualitas anggur yang buruk, menurutku ini harus segera di habiskan dan jangan di simpan lagi.”
Mendengar perkataan dia, Simi mengambil botol itu lalu mencobanya.
Dengan ingatan Robert, Simi dapat melihat sedikit warna orange dan merah, berdasarkan apa yang di katakan oleh Robert, anggur ini memiliki kualitas yang buruk.
Dia memegang botol itu dengan erat dengan amarahnya yang memuncak.
Botol ini, dia sengaja membeli anggur ini di sebuah toko khusus anggur sebelum dia kembali ke dalam negeri, berdasarkan apa yang di katakan penjual anggur ini terbilang sangat mahal, dan jika di kirim ke dalam negeri akan memiliki harga sekitar 30-40.000 Rmb.
Sepertinya sekarang, semua ini seperti sampah!
Kegagalan dalam anggur menandakan jika anggur ini di tutup dengan tidak baik, tidak peduli anggur itu bagus atau tidak, tetapi sekalinya terjadi permasalahan dalam penutupan maka semua ini akan menjadi sia-sia.
“Sialan!” Simi bergumam sendiri.
Dia tidak curiga jika Robert sedang membual saja, karena semua pengetahuan itu terlalu spesifik, orang biasa tentu saja tidak akan bisa menyentuh hal tersebut, dan walaupun kamu ingin membual, mungkin tidak akan tahu bagaimana caranya membual.
Robert sendiri tidak mendengar perkataan dia dengan jelas dan bertanya : “Apa yang kamu katakan?”
“Tidak apa-apa.” Simi meletakan botol itu dan berkata : “Karena tidak bisa di simpan, segeralah habiskan ini, dan mari kita merayakan kehebatan kamu!”
“Aku bukanlah orang yang terbilang profesional, sebelumnya ini aku pernah mengenal seorang ahli alkohol, dari melihat dan menciumnya, jika di lihat dari anggurnya sudah dapat mengetahui darimana asal buatan anggur tersebut, jika di bandingkan dengan aku, aku hanya seorang kutu buku saja.” Robert sedikit merendah.
“Jika semua pria sama seperti kamu kutu buku, maka aku merasa pria yang akan di cari di dunia ini adalah pria seperti kalian.” Simi menyentuhkan gelas dia dan Robert lalu berkata : “Sayang sekali teman baikku itu telah menikah denganmu, jika tidak aku pasti akan berebutan dengan dia.”
Pembicaraan seperti ini, Robert jarang menanggapi lalu menaikan gelasnnya dan meneguknya.
“Oh ya, kamu berkuliah di mana?” Simi bertanya.
Jika ingin membuat kesalahan pada seseorang, ada 2 caranya.
Buat dia terbang tinggi, dan lupa akan dirinya sendiri.
atau menarik sebuah hubungan dengan dia, dan membuat dia melakukan hal yang tidak berani di lakukan orang asing.
Simi memilih cara kedua, karena dia dan Natalie adalah teman satu kuliah, dan membahas permasalahan ini membuat orang merasa waspada.
Lalu ketika pertanyaan ini di lontarkan, wajah Robert terlihat terkejut.
Karena ketika dia ingin kembali kepertanyaan ini, otaknya seperti memutih, dan hal yang membuatnya tidak mengerti, bagaimanapun dia mencoba dia tetap tidak mengingat di mana di berkuliah.
Tidak, tidah hanya kuliahnya, jika kembali di pikirkan, semua ini seperti memutih, dan semakin ia pikirkan kepala ini semakin terasa tidak nyaman.
Hal ini membuat Robert bingung, kenapa dia tidak bisa mengingatnya?
Hingga pada saat ini, dia baru kembali sadar jika dirinya telah lahir kembali, dan tidak pernah memikirkan masa lalunya.
Sepertinya semua perhatian dan pemikiran dia berada di Natalie seorang.
Satu-satunya hal yang di ingat dengan jelas adalah dia bertemu dengan Natalie di rumah sakit, lalu berpacaran dengannya dan menikah.
Sebelumnya?
Jangankan tempat kuliahnya, bahkan keluarganya saja dia tidak tahu.
Dirinya yang sebagai yatim piatu dan jika mendengar Natalie berkata, apakah dirinya itu yatim piatu dan bagaimana orangtuanya meninggal, tetap dia tidak mengingatnya.
Lalu untuk saudara dan teman-temannya, bahkan tidak memiliki bayangan apapun.
Walaupun diri ini adalah kutu buku, walaupun diri ini yatim piatu, tetap saja tidak boleh melupakan masa lalu begitu saja.
Simi dapat melihat tatapan mata yang berbeda lalu berkata : “Kenapa dengan kamu? Aku bertanya di mana kamu berkuliah, kenapa kamu malah terlihat seperti sedang memakan lalat.”
Robert menaikan kepalanya dan setelah beberapa detik lalu bertanya : “Jika aku mengatakan, aku lupa, apakah kamu percaya?”
“Jika tidak ingin di katakan, untuk apa mencari alasan, jadi apakah menurutmu aku percaya?” Simi berkata dengan tidak senang.
“Aku sendiri juga tidak percaya.” Robert mengambil gelas anggur itu dan kembali meneguknya.
Dia seperti menyadari dirinya tidak begitu mengenal Shawn, seseorang tidak akan kehilangan ingatan tanpa alasan, setelah dirinya lahir kembali dia bisa mengingat bagaimana dirinya dan Natalie berpacaran, lalu mengapa dirinya lupa akan masa lalunya?
Jika itu adalah orang biasa, maka akan menganggap ini sebagai penyakit.
Sama halnya seperti kecelakaan mobil, yang memiliki gejala amnesia.
Tetapi Robert bukanlah orang biasa, dia berasal dari keluarga yang terkenal dan juga keluarga yang berdiri di atas puncak!
Orang seperti ini, tidak akan menganggap sepele hal apapun.
Ketika berusaha untuk mengingat kembali ingatannya, Robert mengingat pertama kali dia bertemu dengan Natalie ketika dirinya terbaring di rumah sakit.
Pada saat itu, Natalie mengambil kapas untuk mengobati bibirnya, dan pada saat itu dirinya seperti bertemu dengan seorang malaikat sungguhan.
Begitu cantik, begitu lembut.
Kenapa bisa berbaring di rumah sakit? Terkena penyakit apa?
Semua jawaban ini, seperti tidak bisa di ingatnya.
Yang paling penting, kenapa bisa Natalie yang membantu dia membasahi bibirnya? Berarti kedua orang ini telah berkenalan sebelum itu, dan mengapa bisa kenal, sungguh tidak mengetahuinya.
Robert meneguk anggurnya yang ketiga kalinya, setelah permasalahan ini, seperti tidak biasa dengan permasalahan ini, setelah ini dia akan kembali untuk bertanya kepada Natalie untuk apa yang pernah terjadi.
“Hei, bukankah ingin minum dengan santai, kenapa kamu malah menghabiskan ini!” Simi berkata, lalu mengambil botol itu dan menuangkan kembali ke gelasnya dan berkata : “Jika kamu menyukai ini, maka minumlah lebih banyak, aku akan menemani kamu!”
Setelah itu dia mengangkat kepalanya dan meneguknya.
Apapun minumannya, jika meminum seperti keledai maka akan terlihat tidak bisa menghargai, dan rasa minumannya akan terasa aneh.
Jika biasanya, Robert tidak peduli kamu menghabisi atau tidak, atau dia meminum atau tidak.
Tetapi hari ini, Robert tidak melakukan itu.
Sekarang pemikirannya terbilang kacau, begitu juga dengan perasaannya, seketika dirinya merasa kehilangan ingatan dan untuk apapun terasa sebuah permasalahan yang besar, kemudian insting memberitahu dia jika kehilangan ingatan tidak ada hubungannya dengan ini jika tidak dirinya tidak hanya mengingat pertama kali membuka matanya.
Permasalahan ini, terlalu kebetulan.
Karena itu, ketika Simi meneguk gelasnya, Robert juga menaikan gelasnya dan meminumnya.
Dia tidak peduli dengan seberapa banyak dia menghabiskan anggurnya, karena tidak banyak yang bisa menandingi dia untuk minum.
Orang yang minum di keluarga Huo sangat berani untuk minum dan berdasarkan perkataan para leluhur, kamu boleh meminum hingga mati tetapi jika ingin membuat aku mengaku kekalahanku, itu tidak akan pernah terjadi!
Orang di keluarga Huo, tidak akan senang untuk mengalah!
Tentu saja ketika membicarakan meminum alkohol dan keberanian untuk minum, semua ini terbilang seperti omong kosong.
Robert yang meminumnya hingga seperti ini, bukan karena ingin beradu minum dengan orang lain.
Dan Simi sendiri dengan senang melihat dia minum seperti ini, satu gelas, ke gelas lain.
Dia dapat melihat jika masa lalu Robert terbilang tidak begitu lancar, hingga menyebabkan perasaannya menjadi seperti ini, lalu dia mencari pembicaraan yang lain, seperti cita-cita seseorang.
“Sebenarnya cita-citaku bukan menjadi seorang dokter psikolog, aku ingin sekali berada di hutan lalu membuka sebuah bar, ada beberapa tamu yang datang untuk menikmati alkohol, setelah itu tangan ini bisa dengan mudah mengambil tumbuhan dan memberikan makan binatang di sekitar, setiap malamnya tertidur ada serigala, tikus dan juga beberapa rusa, setelah paginya terbangun ada nyanyian dari burung, ada juga beruang yang menunggu aku memberikan mereka madu, sambil melihat monyet yang berkeliaran, dan terkadang datang untuk meneriaki aku.”
Ketika Simi mengatakan ini, lalu meneguknya tatapan matanya terlihat jelas jika dia tidak berbohong, mungkin semua ini adalah cita-cita yang pernah ia inginkan.
Novel Terkait
Adieu
Shi QiMy Lady Boss
GeorgeMy Tough Bodyguard
Crystal SongMy Secret Love
Fang FangAfter Met You
AmardaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMy Greget Husband
Dio ZhengInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li