Inventing A Millionaire - Bab 19 Ikuti Saja Alurnya

Robert Huo beranjak berdiri dan menutup pintunya, lalu berjalan menghampirinya dan berkata,”Sebenarnya, aku merasa situasi ini sangat baik.”

Nova Ji melihat ke arahnya, lalu mengerutkan alisnya dan bertanya,”Apanya yang sangat baik?”

“Jika Vice GM Ji memang ingin menjelaskannya kepada Perusahaan Dagang Donglai, bagaimana kalau kamu membantunya dengan mengumumkan pengelakan terhadap rumor ini atas nama perusahaan,”ucap Robert Huo.

Nova Ji tercengang, ia kemudian menggertak giginya dan menatap tajam Robert Huo,”Aku kini merasa sangat ragu, apakah kamu ini disogok olehnya untuk sengaja menjebakku!”

Ini juga bukanlah salah Nova Ji emosi, ia awalnya sudah mengikuti saran Robert Huo untuk menyebarkan kabarnya. Hal ini tentu saja mempunyai kemungkinan untuk berhasil. Jika kini Charles Ji berinisiatif untuk menjelaskannya kepada Perusahaan Dagang Donglai, ini artinya ia menyia-nyiakan semua yang sudah ia lakukan sebelumnya.

Robert Huo kini bahkan menyuruhnya untuk menolak rumor tersebut, bukankah ini artinya ia akan lebih cepat mati?

Robert Huo tersenyum dan bertanya,”Apakah perang internal dalam Keluarga Ji ini masih merupakan rahasia bagi dunia luar?”

“Tentu saja tidak.” Nova Ji menggelengkan kepalanya, tidak ada yang sanggup menyembunyikan peperangan internal sebuah keluarga besar.

“Kalau begitu ya tidak.” Robert Huo lanjut berkata,”Semua orang tahu bahwa Keluarga Inti Ji senang menekan keluarga cabang. Kalau begitu, semua orang luar beranggapan bahwa kabar awalnyaini adalah yang sesungguhnya. Penjelasan yang Charles Ji sampaikan kepada Perusahaan Dagang Donglai itu tidak terlalu meyakinkan. Berdasarkan penipuan di dunia pasar, memberikan penjelasan sambil diam-diam melakukan tak-tik jahat adalah hal yang sangat normal. Perusahaan Dagang Donglai juga sedang sekali berspekulasi. Ini adalah letak kecerdasan mereka, namun kecerdasaran dapat menjadi malapateaka kecerdasan. Semakin banyak penjelasan, maka mereka akan merasa semakin ragu. Jadi hal yang harus kamu lakukan saat ini adalah, tolak rumornya selagi api emosi Charles Ji belum redup. Namun kamu harus memperhatikan perkataannya, kamu sebaiknya membuat kata-kata yang membuatmu terlihat seakan-akan terpaksa melakukannya.”

“Jadi maksudmu adalah, aku seharusnya meyakinkan Perusahaan Dagang Donglai bahwa Keluarga Ji sudah mencari pemasok lain, orang lain juga sudah merebut usahaku. Namun demi menjaga reputasi keluarga, aku harus melangkah maju untuk mengelak rumornya?” Nova Ji menatap Robert Huo dengan tercengan, seakan-akan sedang melihat sebua makhluk aneh.

Sebenarnya, ia bukannya tidak pernah harus merasa bersedih karena permasalahan harus melindungi reputasi keluarga. Setiap kali ia diperlakukan tidak adil, dia selalu saja teringat akan tak-tik kotor keluarga inti.

Hari ini, Robert Huo sudah memberikan sebuah pelajaran yang sangat baik untuknya, hal ini membuatnya sadar bahwa ia tidak hanya perlu menerima nasib saat sedang bersedih, sebaliknya dapat menggunakannya untuk kembali menyerang.

Jika seroang pengusaha yang sudah terjun di dunia bisnis selama bertahun-tahun, Nova Ji mungkin tidak akan merasa terlalu terkejut, karena jika dibandingkan dengan kecerdasan mereka, ia masih memliki terlalu sedikit pengalaman.

Namun, orang yang memberikan saran kepadanya bukanlah pengusaha yang sudah berpengalaman, melainkan seorang kutu buku yang berusia tidak jauh berbeda dengannya, bahkan disepelekan oleh semua oarng.

“Apakah kamu sudah teringat akan sesuatu?” Nova Ji benar-benar tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya.

Pertanyaan ini memang sedikit aneh, Robert Huo bahkan tercengang mendengar pertanyaannya,”Ingat apanya?”

Nova Ji memperhatikan ekspresinya, hingga akhirnya menggeleng kepalanya dan berkata,”Tidak apa-apa, aku akan segera melaksanakan saranmu yang sangat baik itu.”

Sambil berbicara, ia mengangkat telepon internal yang berada di atas mejanya,”Direktur Ma, datang ke kantorku sejenak.”

Setelah memutuskan panggilannya, Nova Ji kembali mengangkat kepalanya untuk menatap ke arah Robert Huo dan berkata,”Jika usaha kali ini berhasil, hadiah apa yang kamu inginkan?”

Robert Huo berpikir sejenak, lalu menjawab dengan ekspresi serius,”Aku ingin menjadi seorang CEO.”

Nova Ji tercengang sejenak, lalu langsung meliriknya tajam,”Berhentilah bermimpi!”

Robert Huo tertawa terbahak-bahak. Tidak perlu terlalu serius menanggapinya, ini hanyalah perusahaan di bawah Keluarga Ji, jika ia benar-benar menjadi seorang CEO, ia mungkin akan merasa bahwa daerah ini terlalu kecil baginya.

“Jika kamu tidak mempunyai kesibukan, cepat seduhkan dua gelas kopi kemari,”ucap Nova Ji yang kemudian duduk dan menyalakan komputernya, lalu mulai mengetik pengumuman penolakan rumor.

Robert Huo hanya mengiyakannya, lalu berpaling keluar.

Menyeduh kopi dan sejenisnya seharusnya adalah tugas dari seorang sekretaris, namun Nova Ji tidak mempunyai sekretaris.

Ia bukannya tertekan hingga tidak bisa menemukan sekretaris, namun para sekretaris yang sebelumnya ia cari akhirnya selalu saja berpihak kepada keluarga inti dan mengkhianatinya.

Nova Ji akhirnya malas mencari sekretaris yang baru, ia berusaha untuk menyelesaikan semua permasalahannya sendiri.

Memang terasa sedikit lebih melelahkan, namun lebih baik dibandingkan harus disetujui di muka publik tetapi dikhianati secara pribadi.

Setelah pergi meninggalkan ruang kerja, Robert Huo pun berjalan menuju ke sepen.

Walaupun ini hanyalah sebuah perusahaan cabang yang kecil, namun sepennya menunjukkan kemewahan Keluarga Ji.

Ruangan seluas tujuh puluh meter persegi dilengkapi oleh berbagai jenis mesin kopi, oven, bar, serta segala jenis baki teh.

Rak bahkan dilengkapi oleh segala jenis bahan dasar.

Jika ingin minum kopi, mereka tidak hanya menyediakan kopi instan yang terkenal di dalam dan di luar negeri, namun mereka juga menyediakan biji kopi kelas menengah keatas untuk digiling langsung di tempat.

Jika dibandingkan dengan kopi instan, Robert Huo lebih menyukai kopi yang digiling segar, aromanya terasa lebih kental, juga lebih natural, rasanya ketika diminum juga berbeda. Tentu saja, kopi tersebut juga akan menghabiskan lebih banyak waktu.

Mungkin karena waktu yang masih pagi, sebagian besar orang baru saja selesai melahap sarapan mereka. Sehingga kini hanya terdapat seorang lelaki paruh baya yang sedang menggiling biji kopi di tengah sepen yang sangat luas.

Robert Huo berjalan masuk dan mencium aroma dari botol-botol yang sudah diisi oleh biji kopi segar, hingga akhirnya memilih Blue Mountain yang lebih populer.

Setelah mengambil biji kopinya, ia mendengar suara dari sisinya,”Sangat pahit, benar-benar tidak enak......”

Saat ia berpaling, ia melihat pria paruh baya itu langsung menuangkan kopinya ke wastafel, lalu mengambil setumpuk biji kopi dan bersiap-siap untuk menggilingnya lagi, pada saat yang bersamaan juga bergumam,”Aku tidak percaya aku tidak bisa membuat kopi dengan rasa seperti itu!”

Robert Huo tersenyum melihatnya, lalu memperingatkannya,”Jika kamu tidak menyukai kopi yang pahit, maka kamu seharusnya memilih biji kopi Blue Mountain atau biji kopi Kolombia, dan bukan biji kopi Uganda.”

Lelaki itu berpaling ketika mendengarnya berbicara, lalu bertanya,”Apakah kamu paham bagaimana cara menggiling biji kopi?”

“Sedikit, apakah kamu memerlukan bantuan?” Tanya Robert Huo.

Pria paruh baya itu terdiam, lalu melepaskan genggaman biji kopinya dan mempersilahkannya.

Robert Hu berjalan untuk mengambil peralatan mesin kopi, ia menaruh semua cangkir filter di wastafel untuk mencucinya, lalu berkata,”Biji kopi mengandung minyak, jadi kita harus membersihkan semuanya setelah selesai menggiling, jika tidak, minyak tersebut akan terus berkumpul, hingga akhirnya menimbulkan bau busuk setelah cukup lama, biji kopi mahal sekalipun juga akan digiling menjadi berbau aneh. Orang-orang senang menambah pemanis pada proses penggilingan akan menimbulkan aroma yang kental and berat. Bahkan dapat disimpan cukup lama, jadi sebelum melakukan pembersihan, sebaiknya taruh dahulu dua sendok gula dan mengaduknya terlebih dahulu.”

Setelah membersihkan mesin kopinya, Robert Huo mengambil sedikit biji kopi Kolombia, dan berpaling bertanya kepada pria tersebut,”Bagaimana dengan Americano? Aromanya mungkin sedikit lebih ringan.”

“Boleh,”ucap pria paruh baya itu sambil menganggukan kepalanya.

Robert Huo memasukkan biji kopinya ke dalam mesin kopi, ia berbicara sambil melakukanya dengan sangat terampil,”Penggilingan biji kopi tidak boleh langsung dilakukan dalam jumlah yang besar, jika tidak, proses penggilingannya akan berlangsung terlalu lama. Hal ini akan membuat aromanya menjadi hambar. Penggilingan kopi Americano juga sedikit lebih kasar, kamu sebelumnya menggiling terlalu banyak dan terlalu halus, dimana kamu bahkan memilih biji kopi Uganda. Rasanya tentu saja menjadi sangat berat. Pada umumnya, waktu yang diperlukan......”

Pria paruh baya itu berdiri di sisinya seperti seorang murid yang sedang menyimak, ketika bertemu dengan peramsalahan yang tidak ia pahami atau tidak ingat, ia juga akan sesekali menanyakannya.

Robert Huo tidak terlihat tidak sabar, ia bahkan menjelaskannya dengan sangat mendetil dan jelas.

Akhirnya, segelas americano yang hangat sudah selesai diseduh, Robert Huo memberikannya kepada pihak lawan bicara, lalu tersenyum dan berkata,”Silahkan dicoba, jika kamu merasa kurang manis, kamu masih bisa menambahkan sedikit pemanis ataupun susu.”

Pria paruh baya itu mengambilnya dan mencicipinya, matanya kemudian langsung terlihat bergemilang,”Enak! Sangat wangi, inilah rasa yang kuinginkan! Kamu benar-benar terlalu hebat, apakah kamu pembuat kopi perusahaan?”

Robert Huo menggelengkan kepalanya, lalu membersihkan mesin kopinya sambil menjawab,”Aku adalah seorang supir.”

“Supir?” Pria paruh baya itu langsung tercengang,”Apakah supir Keluarga Ji mampu menyeduh kopi seenak ini?”

“Aku mempelajarinya ketika mempunyai waktu luang.” Robert Huo tersenyum dan bertanya,”Sepertinya kamu bukanlah orang dari dalam perusahaan?”

“Iya, aku bekerja sama dengan perusahaan kalian, aku datang hanya untuk mengagumi Keluarga Ji, kini sepertinya benar-benar terlihat tidak biasa,”ucap pria paruh baya itu sambil tertawa.

Robert Huo tersenyum, lalu meletakkan kembali peralatannya dan terus menggiling kopi.

Sambil menggiling, ia juga berbincang dengan pria paruh baya tersebut.

Pria paruh baya tersebut memiliki pengetahuan yang tidak biasa, mereka mampu membicarakan banyak topik bersama-sama, ketika kopinya sudah selesai diseduh, Robert Hu tersenyum dan berkata,”Ada orang yang sedang menunggu untuk minum kopi, aku akan pergi terlebih dahulu, jika kamu memerlukan bantuan, aku bisa membantumu untuk memanggil orang kemari.”

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu