Inventing A Millionaire - Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
Robert Huo beranjak berdiri dan menutup pintunya, lalu berjalan menghampirinya dan berkata,”Sebenarnya, aku merasa situasi ini sangat baik.”
Nova Ji melihat ke arahnya, lalu mengerutkan alisnya dan bertanya,”Apanya yang sangat baik?”
“Jika Vice GM Ji memang ingin menjelaskannya kepada Perusahaan Dagang Donglai, bagaimana kalau kamu membantunya dengan mengumumkan pengelakan terhadap rumor ini atas nama perusahaan,”ucap Robert Huo.
Nova Ji tercengang, ia kemudian menggertak giginya dan menatap tajam Robert Huo,”Aku kini merasa sangat ragu, apakah kamu ini disogok olehnya untuk sengaja menjebakku!”
Ini juga bukanlah salah Nova Ji emosi, ia awalnya sudah mengikuti saran Robert Huo untuk menyebarkan kabarnya. Hal ini tentu saja mempunyai kemungkinan untuk berhasil. Jika kini Charles Ji berinisiatif untuk menjelaskannya kepada Perusahaan Dagang Donglai, ini artinya ia menyia-nyiakan semua yang sudah ia lakukan sebelumnya.
Robert Huo kini bahkan menyuruhnya untuk menolak rumor tersebut, bukankah ini artinya ia akan lebih cepat mati?
Robert Huo tersenyum dan bertanya,”Apakah perang internal dalam Keluarga Ji ini masih merupakan rahasia bagi dunia luar?”
“Tentu saja tidak.” Nova Ji menggelengkan kepalanya, tidak ada yang sanggup menyembunyikan peperangan internal sebuah keluarga besar.
“Kalau begitu ya tidak.” Robert Huo lanjut berkata,”Semua orang tahu bahwa Keluarga Inti Ji senang menekan keluarga cabang. Kalau begitu, semua orang luar beranggapan bahwa kabar awalnyaini adalah yang sesungguhnya. Penjelasan yang Charles Ji sampaikan kepada Perusahaan Dagang Donglai itu tidak terlalu meyakinkan. Berdasarkan penipuan di dunia pasar, memberikan penjelasan sambil diam-diam melakukan tak-tik jahat adalah hal yang sangat normal. Perusahaan Dagang Donglai juga sedang sekali berspekulasi. Ini adalah letak kecerdasan mereka, namun kecerdasaran dapat menjadi malapateaka kecerdasan. Semakin banyak penjelasan, maka mereka akan merasa semakin ragu. Jadi hal yang harus kamu lakukan saat ini adalah, tolak rumornya selagi api emosi Charles Ji belum redup. Namun kamu harus memperhatikan perkataannya, kamu sebaiknya membuat kata-kata yang membuatmu terlihat seakan-akan terpaksa melakukannya.”
“Jadi maksudmu adalah, aku seharusnya meyakinkan Perusahaan Dagang Donglai bahwa Keluarga Ji sudah mencari pemasok lain, orang lain juga sudah merebut usahaku. Namun demi menjaga reputasi keluarga, aku harus melangkah maju untuk mengelak rumornya?” Nova Ji menatap Robert Huo dengan tercengan, seakan-akan sedang melihat sebua makhluk aneh.
Sebenarnya, ia bukannya tidak pernah harus merasa bersedih karena permasalahan harus melindungi reputasi keluarga. Setiap kali ia diperlakukan tidak adil, dia selalu saja teringat akan tak-tik kotor keluarga inti.
Hari ini, Robert Huo sudah memberikan sebuah pelajaran yang sangat baik untuknya, hal ini membuatnya sadar bahwa ia tidak hanya perlu menerima nasib saat sedang bersedih, sebaliknya dapat menggunakannya untuk kembali menyerang.
Jika seroang pengusaha yang sudah terjun di dunia bisnis selama bertahun-tahun, Nova Ji mungkin tidak akan merasa terlalu terkejut, karena jika dibandingkan dengan kecerdasan mereka, ia masih memliki terlalu sedikit pengalaman.
Namun, orang yang memberikan saran kepadanya bukanlah pengusaha yang sudah berpengalaman, melainkan seorang kutu buku yang berusia tidak jauh berbeda dengannya, bahkan disepelekan oleh semua oarng.
“Apakah kamu sudah teringat akan sesuatu?” Nova Ji benar-benar tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya.
Pertanyaan ini memang sedikit aneh, Robert Huo bahkan tercengang mendengar pertanyaannya,”Ingat apanya?”
Nova Ji memperhatikan ekspresinya, hingga akhirnya menggeleng kepalanya dan berkata,”Tidak apa-apa, aku akan segera melaksanakan saranmu yang sangat baik itu.”
Sambil berbicara, ia mengangkat telepon internal yang berada di atas mejanya,”Direktur Ma, datang ke kantorku sejenak.”
Setelah memutuskan panggilannya, Nova Ji kembali mengangkat kepalanya untuk menatap ke arah Robert Huo dan berkata,”Jika usaha kali ini berhasil, hadiah apa yang kamu inginkan?”
Robert Huo berpikir sejenak, lalu menjawab dengan ekspresi serius,”Aku ingin menjadi seorang CEO.”
Nova Ji tercengang sejenak, lalu langsung meliriknya tajam,”Berhentilah bermimpi!”
Robert Huo tertawa terbahak-bahak. Tidak perlu terlalu serius menanggapinya, ini hanyalah perusahaan di bawah Keluarga Ji, jika ia benar-benar menjadi seorang CEO, ia mungkin akan merasa bahwa daerah ini terlalu kecil baginya.
“Jika kamu tidak mempunyai kesibukan, cepat seduhkan dua gelas kopi kemari,”ucap Nova Ji yang kemudian duduk dan menyalakan komputernya, lalu mulai mengetik pengumuman penolakan rumor.
Robert Huo hanya mengiyakannya, lalu berpaling keluar.
Menyeduh kopi dan sejenisnya seharusnya adalah tugas dari seorang sekretaris, namun Nova Ji tidak mempunyai sekretaris.
Ia bukannya tertekan hingga tidak bisa menemukan sekretaris, namun para sekretaris yang sebelumnya ia cari akhirnya selalu saja berpihak kepada keluarga inti dan mengkhianatinya.
Nova Ji akhirnya malas mencari sekretaris yang baru, ia berusaha untuk menyelesaikan semua permasalahannya sendiri.
Memang terasa sedikit lebih melelahkan, namun lebih baik dibandingkan harus disetujui di muka publik tetapi dikhianati secara pribadi.
Setelah pergi meninggalkan ruang kerja, Robert Huo pun berjalan menuju ke sepen.
Walaupun ini hanyalah sebuah perusahaan cabang yang kecil, namun sepennya menunjukkan kemewahan Keluarga Ji.
Ruangan seluas tujuh puluh meter persegi dilengkapi oleh berbagai jenis mesin kopi, oven, bar, serta segala jenis baki teh.
Rak bahkan dilengkapi oleh segala jenis bahan dasar.
Jika ingin minum kopi, mereka tidak hanya menyediakan kopi instan yang terkenal di dalam dan di luar negeri, namun mereka juga menyediakan biji kopi kelas menengah keatas untuk digiling langsung di tempat.
Jika dibandingkan dengan kopi instan, Robert Huo lebih menyukai kopi yang digiling segar, aromanya terasa lebih kental, juga lebih natural, rasanya ketika diminum juga berbeda. Tentu saja, kopi tersebut juga akan menghabiskan lebih banyak waktu.
Mungkin karena waktu yang masih pagi, sebagian besar orang baru saja selesai melahap sarapan mereka. Sehingga kini hanya terdapat seorang lelaki paruh baya yang sedang menggiling biji kopi di tengah sepen yang sangat luas.
Robert Huo berjalan masuk dan mencium aroma dari botol-botol yang sudah diisi oleh biji kopi segar, hingga akhirnya memilih Blue Mountain yang lebih populer.
Setelah mengambil biji kopinya, ia mendengar suara dari sisinya,”Sangat pahit, benar-benar tidak enak......”
Saat ia berpaling, ia melihat pria paruh baya itu langsung menuangkan kopinya ke wastafel, lalu mengambil setumpuk biji kopi dan bersiap-siap untuk menggilingnya lagi, pada saat yang bersamaan juga bergumam,”Aku tidak percaya aku tidak bisa membuat kopi dengan rasa seperti itu!”
Robert Huo tersenyum melihatnya, lalu memperingatkannya,”Jika kamu tidak menyukai kopi yang pahit, maka kamu seharusnya memilih biji kopi Blue Mountain atau biji kopi Kolombia, dan bukan biji kopi Uganda.”
Lelaki itu berpaling ketika mendengarnya berbicara, lalu bertanya,”Apakah kamu paham bagaimana cara menggiling biji kopi?”
“Sedikit, apakah kamu memerlukan bantuan?” Tanya Robert Huo.
Pria paruh baya itu terdiam, lalu melepaskan genggaman biji kopinya dan mempersilahkannya.
Robert Hu berjalan untuk mengambil peralatan mesin kopi, ia menaruh semua cangkir filter di wastafel untuk mencucinya, lalu berkata,”Biji kopi mengandung minyak, jadi kita harus membersihkan semuanya setelah selesai menggiling, jika tidak, minyak tersebut akan terus berkumpul, hingga akhirnya menimbulkan bau busuk setelah cukup lama, biji kopi mahal sekalipun juga akan digiling menjadi berbau aneh. Orang-orang senang menambah pemanis pada proses penggilingan akan menimbulkan aroma yang kental and berat. Bahkan dapat disimpan cukup lama, jadi sebelum melakukan pembersihan, sebaiknya taruh dahulu dua sendok gula dan mengaduknya terlebih dahulu.”
Setelah membersihkan mesin kopinya, Robert Huo mengambil sedikit biji kopi Kolombia, dan berpaling bertanya kepada pria tersebut,”Bagaimana dengan Americano? Aromanya mungkin sedikit lebih ringan.”
“Boleh,”ucap pria paruh baya itu sambil menganggukan kepalanya.
Robert Huo memasukkan biji kopinya ke dalam mesin kopi, ia berbicara sambil melakukanya dengan sangat terampil,”Penggilingan biji kopi tidak boleh langsung dilakukan dalam jumlah yang besar, jika tidak, proses penggilingannya akan berlangsung terlalu lama. Hal ini akan membuat aromanya menjadi hambar. Penggilingan kopi Americano juga sedikit lebih kasar, kamu sebelumnya menggiling terlalu banyak dan terlalu halus, dimana kamu bahkan memilih biji kopi Uganda. Rasanya tentu saja menjadi sangat berat. Pada umumnya, waktu yang diperlukan......”
Pria paruh baya itu berdiri di sisinya seperti seorang murid yang sedang menyimak, ketika bertemu dengan peramsalahan yang tidak ia pahami atau tidak ingat, ia juga akan sesekali menanyakannya.
Robert Huo tidak terlihat tidak sabar, ia bahkan menjelaskannya dengan sangat mendetil dan jelas.
Akhirnya, segelas americano yang hangat sudah selesai diseduh, Robert Huo memberikannya kepada pihak lawan bicara, lalu tersenyum dan berkata,”Silahkan dicoba, jika kamu merasa kurang manis, kamu masih bisa menambahkan sedikit pemanis ataupun susu.”
Pria paruh baya itu mengambilnya dan mencicipinya, matanya kemudian langsung terlihat bergemilang,”Enak! Sangat wangi, inilah rasa yang kuinginkan! Kamu benar-benar terlalu hebat, apakah kamu pembuat kopi perusahaan?”
Robert Huo menggelengkan kepalanya, lalu membersihkan mesin kopinya sambil menjawab,”Aku adalah seorang supir.”
“Supir?” Pria paruh baya itu langsung tercengang,”Apakah supir Keluarga Ji mampu menyeduh kopi seenak ini?”
“Aku mempelajarinya ketika mempunyai waktu luang.” Robert Huo tersenyum dan bertanya,”Sepertinya kamu bukanlah orang dari dalam perusahaan?”
“Iya, aku bekerja sama dengan perusahaan kalian, aku datang hanya untuk mengagumi Keluarga Ji, kini sepertinya benar-benar terlihat tidak biasa,”ucap pria paruh baya itu sambil tertawa.
Robert Huo tersenyum, lalu meletakkan kembali peralatannya dan terus menggiling kopi.
Sambil menggiling, ia juga berbincang dengan pria paruh baya tersebut.
Pria paruh baya tersebut memiliki pengetahuan yang tidak biasa, mereka mampu membicarakan banyak topik bersama-sama, ketika kopinya sudah selesai diseduh, Robert Hu tersenyum dan berkata,”Ada orang yang sedang menunggu untuk minum kopi, aku akan pergi terlebih dahulu, jika kamu memerlukan bantuan, aku bisa membantumu untuk memanggil orang kemari.”
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaEverything i know about love
Shinta CharityDiamond Lover
LenaThe Richest man
AfradenMarriage Journey
Hyon SongMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaUnperfect Wedding
Agnes YuInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li