Inventing A Millionaire - Bab 213 Keterkejutan Nova Ji

Kini di perusahaan cabang, tak ada yang berani meremehkan Robert Huo, semakin tinggi pangkat mereka, semakin mereka memahami betapa luar biasanya Robert Huo.

Terutama keluarga inti yang memiliki hubungan dekat seperti Charles Ji, ia tahu mereka bisa berada di titik ini berkat Robert Huo.

Jika tak ada pria ini, Nova Ji pasti harus menikah dengan Keluarga Liu, atau meninggalkan keluarganya.

Dan saat mereka memintanya mengurus perusahaan cabang, bisa mempertahankan keuntungan tahun lalu saja sudah bagus bagi mereka, apalagi berhasil meraih peningkatan keuntungan 300%.

Karena tahu Robert Huo sangat hebat, Charles Ji juga senang bisa memiliki hubungan baik dengannya. Bahkan Colin Ji juga sangat menghormati Robert Huo.

Kini kedudukan Colin Ji di Keluarga Ji juga meningkat drastis, seperti yang telah diperkirakan Robert Huo. Karena Robert Huo juga, hubungannya dengan Nova Ji mulai membaik. Keluarganya juga tak berani mengenyahkannya dan tak berani mencari masalah dengannya.

Dulu, saat Colin Ji memberikan 20 juta pada Nova Ji, pada akhir bulan seseorang melaporkan hal ini pada Cedric Ji.

Hasilnya, Cedric Ji membentaknya dengan ketus tanpa berusaha menginvestigasi sama sekali.

Uangnya juga telah diberikan, apa gunanya lagi mempeributkannya? Hanya akan menyinggung perasaan orang.

Jika memang ini perbuatan yang salah, bicarakan baik-baik padaku, jangan sengaja memarahiku.

Kini tak hanya Dirut, semua orang juga selalu menyapanya dengan sopan dan ramah setiap kali bertemu Colin Ji.

Suasana yang harmonis ini membuat Colin Ji setiap hari tersenyum cerah.

Kini ia merasa sangat bersyukur ia tidak mengkhianati Robert Huo, jika tidak, ia tak mungkin menikmati suasana seperti saat ini.

Dan ekspektasi Colin Ji untuk beberapa tahun ke depan semakin meningkat, jika Nova Ji bisa memasuki tingkatan kedua dengan lancar, ia akan mendapatkan lebih dari 10 juta, ia bisa langsung pensiun dan menikmati masa tuanya.

Robert Huo tak terlalu mempedulikan hal ini, juga merasa enggan ikut campur.

Ia hanya memfokuskan diri pada urusannya sendiri. Di satu sisi, ia mengembangkan bisnis pribadinya, di sisi lain, ia bekerjasama dengan Nova Ji untuk memperluas lingkup bisnisnya.

Dan beberapa saat ini, Robert Huo juga membutuhkan bantuan Colin Ji untuk mempercepat kemajuan perusahaan. Apalagi Colin Ji adalah pengatur finansial keluarga, kemampuannya jauh lebih baik dibandingkan Nova Ji.

Tapi Robert Huo tetap bersikukuh, tak boleh terlalu bergantung pada orang yang tak merasa berhutang budi padanya!

Seperti Nova Ji yang telah ditolongnya keluar dari kesulitan, pasti tak akan mengkhianatinya. Saat perusahaan cabang semakin berkembang, hubungan mereka juga jadi semakin dekat.

Maka Robert Huo berharap perusahaan cabang itu akan semakin sukses.

Ia secara khusus menyusun sebuah rencana dan memberikannya pada Nova Ji.

Setelah membacanya, Nova Ji menatapnya dengan ekspresi terkejut, “Ekspansi ke luar negeri? Tidakkah rencana ini terlalu besar?”

“Kau adalah Dirut, jika kau tak berani berekspansi ke luar negeri, kapan kau akan bisa memasuki tingkat atas?” tanya Robert Huo.

“Tapi perusahaan kita tak punya pengalaman beroperasi di luar negeri, dan kudengar standard di sana sangat berbeda dari negara ini, peraturannya juga lebih ketat. Jika kita membuat sedikit saja kesalahan, banyak orang akan menuntut kita,” Nova Ji merasa sangat cemas, banyak rekannya telah berhasil di dalam negeri, tapi begitu mereka berekspansi keluar negeri, mereka jatuh bangkrut.

Dunia luar sangat menarik, tapi juga sangat penuh jebakan.

Mereka telah menganut kapitalisme selama bertahun-tahun, tentu teknik berbisnis mereka jauh lebih hebat dibandingkan para pebisnis lokal.

“Pengalaman bisa dikumpulkan, kita juga bukannya langsung membuka bisnis. Kita bisa membuka kantor cabang di luar negeri terlebih dahulu, mencoba menjadi agen proyek bagi para perusahaan luar negeri. Setelah kita memahami teknik bisnis mereka dan memahami situasi pasar, baru kita bangun perusahaan kita sendiri,” kata Robert Huo, “Aku telah memperhitungkan, kantor cabang seperti ini takkan menghabiskan terlalu banyak biaya, tapi bisa membuka jalan untuk kita berekspansi. Nanti saat kita memerlukannya, kita bisa langsung menggunakannya.”

Nova Ji tak mengatakan apapun, belum pernah ada anggota Keluarga Ji yang berbisnis di luar negeri. Untuk membuka sebuah perusahaan cabang di luar negeri, mereka harus berusaha mati-matian mencari uang hanya untuk bertahan hidup.

Perusahaan cabangnya saat ini telah berkembang pesat di dalam negeri, jika ia memutuskan berekspansi ke luar negeri, sangat mungkin karena skala operasinya terlalu besar, ia takkan bisa mendapatkan keuntungan.

Rencana Robert Huo cukup bagus, hanya saja terlalu cepat, membuat Nova Ji merasa tak mampu mengikutinya.

Ia tak tahu bahwa pria di hadapannya ini telah sangat familiar berbisnis di luar negeri.

Kemajuan pesat Keluarga Huo akhir-akhir ini juga berkat perusahaan luar negeri mereka yang telah berkembang dengan baik.

Pasar dalam negeri hanya itu-itu saja. Tak peduli sekeras apapun kau berusaha, hanya sebesar itu keuntungan yang akan kau dapatkan. Hanya dengan cara mengambil keuntungan dari luar, barulah kita bisa mendapatkan lebih banyak.

Mungkin bagi perusahaan tingkat menengah, membangun kantor cabang di luar negeri sama sekali tak ada gunanya, hanya meningkatkan biaya operasional. Tapi bagi Robert Huo, ini adalah rencana yang strategis.

Ada pepatah, orang yang cepat-cepat mengarungi sungai untuk menjadi yang pertama kali menangkap kepiting akan sangat rawan terjatuh. Tapi orang yang pertama kali menangkapnya pasti akan menjadi yang pertama menikmatinya juga.

Beginilah dunia bisnis, jika seseorang tak berani mengambil resiko, ia selamanya hanya akan menjadi pebisnis kecil.

Kesempatan selalu datang sepaket dengan resiko.

“Aku akan mempertimbangkannya dulu, aku juga perlu mendiskusikannya dengan paman ketiga. Kini seluruh uang perusahaan telah habis terpakai, untuk membangun kantor cabang di luar negeri kita butuh persetujuannya untuk mengeluarkan uang lagi. Jika tidak, jika kita terlambat membayar tagihan, semuanya akan berantakan,” kata Nova Ji dengan waswas.

Robert Huo tahu visi Nova Ji tak sejauh dirinya, ia juga tak akan memaksanya. Ia mengangguk dan berkata, “Aku hanya memberikan usulan, apakah akan dilaksanakan atau tidak, kaulah Dirutnya, kau yang berhak membuat keputusan.”

“Jangan marah, aku hanya ingin mempertimbangkannya dulu...” Nova Ji berusaha menjelaskan, tapi kemudian berhenti di tengah-tengah, karena ia merasa alasannya akan membuatnya tampak lemah.

Ia harus bersikap tegas di hadapan pria ini, tapi karena ia sangat bergantung padanya, ia sama sekali tak bisa bersikap tegas padanya.

Ini membuat Nova Ji merasa sangat kesal. Ia merasa ia menjadi lemah di hadapan Robert Huo.

Ia adalah Dirut, kenapa ia menunjukkan kelemahannya di hadapan bawahannya!

“Sebenarnya untuk kantor cabang luar negeri ini, aku bisa membantumu mencari orang untuk mengurusnya,” kata Robert Huo.

“Siapa?” tanya Nova Ji.

“Griffin Huo, seorang anggota tingkatan kedua di Keluarga Huo, meskipun ia tak terlalu terlibat dalam urusan bisnis, tapi ia memiliki kedudukan yang tinggi dalam keluarga,” jawab Robert Huo.

“Kau juga mengenal anggota Keluarga Huo?” Nova Ji tertegun.

Saat hari pembukaan toko itu, Nova Ji sudah merasa sangat terkejut melihat Alex Liao, Fernaldy Fang, dan lain-lain datang untuk memberi ucapan selamat pada Robert Huo.

Bawahannya yang bukan siapa-siapa ini rupanya tak disangka-sangka berteman dengan banyak orang terkenal. Kini ia bilang ia juga mengenal Keluarga Huo, apakah ia sedang membual?

“Bagaimana kau bisa mengenalnya?” tanya Nova Ji.

“Dari Profesor Yacob Zhao, beberapa saat lalu saat aku mengunjunginya untuk minum teh, kebetulan ia juga datang mengunjunginya, lalu kami mengobrol,” Robert Huo menjelaskan.

Nova Ji tampak semakin tertegun, Yacob Zhao? Profesor yang sangat terkenal di bidang pendidikan itu?

Ia mengenalnya, bahkan mengunjunginya untuk minum teh?

Bisa mengunjunginya untuk minum teh, berarti hubungan mereka cukup dekat.

Meskipun kini popularitas Yacob Zhao telah memudar, tapi wibawanya yang dulu masih terngiang, dan banyak orang masih mengaguminya saat membicarakannya.

Nova Ji menatap Robert Huo dengan heran lalu bertanya, “Kau masih ingat St. John’s Bar?”

“St. John’s Bar?” Robert Huo tertegun dan bertanya, “Apa maksudnya?”

Nova Ji memperhatikan ekspresinya lekat-lekat dan akhirnya memastikan ekspresi terkejutnya tidak berpura-pura. Jika tidak, berarti kemampuan aktingnya hebat sekali.

Nova Ji menghembuskan nafas lega, menggeleng, dan berkata, “Bukan apa-apa, hanya bertanya. Oh ya, kudengar Profesor Yacob Zhao menderita kanker paru? Apakah kau sudah menjenguknya?”

“Sudah, ia juga meminta bantuan padaku, aku juga ingin ijin cuti dua hari lagi untuk mengurus masalah ini,” kata Robert Huo.

“Ia meminta bantuanmu?” setelah mendengarnya, Nova Ji menggeleng dan mendesah, “Sepertinya profesor tua itu benar-benar telah dilupakan, ia memiliki begitu banyak murid, tapi malah meminta bantuan pada orang biasa sepertimu. Tak heran banyak yang berkata ia telah dilupakan.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu