Inventing A Millionaire - Bab 278 Keributan.
Saat berbicara seperti itu, Nova Ji kembali ke posisi semulanya dan terduduk, dia mulai bermain-main dengan komputernya.
Hanya saja tangannya bergetar saat dia mengetik, dia hanya bisa mengetik beberapa kata, kemudian dia harus menekan tombol backspace untuk menghapusnya.
Keadaan ini menunjukkan bahwa dia tidak benar-benar bekerja, tetapi hanya ingin menggunakan hal ini untuk menyembunyikan rasa bersalahnya.
Robert Huo bisa melihatnya tapi dia tidak banyak bicara, keadaan Nova Ji memberinya sebuah pemikiran yang samar-samar, tetapi dia tidak merasa perlu untuk terus menyelidiki hal ini.
Seperti yang dia katakan, tidak masalah jika dirinya mengingat masa lalunya atau tidak, apalagi dirinya merasa sangat bahagia sekarang.
“Kalau begitu kamu kerjakan saja urusanmu, aku akan atur jadwalnya.” Kata Robert Huo.
Nova Ji meng-iyakannya tetapi dia tidak mengangkat kepalanya.
Robert Huo tidak banyak berbicara, dia hanya berbalik dan meninggalkan ruang kantor itu.
Setelah dia pergi, Nova Ji mendongak, dia hanya melihat pintu kantornya yang tertutup dengan perlahan.
Matanya sedikit menyipit, hati Nova Ji terasa berat.
Pikiran tentang dirinya yang akan menjadi musuh Robert Huo membuatnya merasa panik.
Beberapa waktu ini, dia sangat mengandalkan pihak lawan, tanpa Robert Huo di sisinya, dia tidak tahu bagaimana membuat keputusan, atau apakah keputusan yang dia buat itu benar atau salah.
Tanpa disadari, pria ini telah menempati posisi yang sangat penting di benaknya dan hampir tidak tergantikan.
Dia menundukkan kepalanya dan membuka laci mejanya, selain terdapat banyak dokumen dan segel resmi, ada kotak kristal di lacinya.
Di dalam kotak itu, ada bunga mawar yang layu.
Kelopak bunganya seharusnya berwarna merah cerah, tapi sekarang bunga itu menjadi kuning dan layu.
Keuntungan Nova Ji menjadi GM perusahaan cabang Keluarga Ji adalah dia di gaji lebih dari sepuluh juta RMB pertahunnya, jadi orang-orang akan merasa sangat bingung melihatnya begitu menyayangi mawar yang sudah layu ini.
Mawar ini diberikan oleh Robert Huo padanya.
Mungkin bagi Robert Huo, hal ini hanya wujud dari sikap seorang pria, tidak apa-apa jika memberikan sekuntum bunga kepada seorang wanita cantik.
Tapi untuk Nova Ji, hal ini sangat penting.
Dia juga tidak tahu apa pentingnya hal ini, tetapi setelah mendapatkan bunga ini, dia enggan membuangnya bahkan jika saat layupun dia tidak rela membuangnya, dia sengaja membeli sebuah kotak kristal untuk meletakkan bunga ini.
Secara tidak sadar dia juga tidak ingin barang ini ditemukan oleh orang lain, jadi dia tidak berani membawanya pulang, juga tidak berani mengeluarkannya, jadi dia hanya bisa menyembunyikannya di laci khusus miliknya ini.
Kapanpun dia lelah dan kesepian, dia akan selalu membuka laci dan melihatnya.
Nova Ji tahu bahwa setiap kali dia melihat bunga ini, dia tidak bisa menahan senyuman di wajahnya, meskipun dia telah berulang kali menyangkal bahwa itu disebabkan oleh kegembiraan di hatinya, tapi penyangkalannya itu tidak mewakili kebenarannya.
Kadang-kadang, dia merasa iri pada Natalie Ning.
Mau tidak mau dia harus mengakui bahwa wanita itu memiliki suami yang begitu baik, mau tidak mau dia harus mengakui bahwa selain perasaan ketergantungan dirinya pada pria itu, dia sebenarnya memiliki perasaan antara pria dan wanita dengannya.
Bahkan di lubuk hatinya yang paling dalam, dia berpikir jika keputusan itu tidak dibuat pada awalnya, jika Natalie Ning tidak menikah dengan pria itu, jika...
Segala macam kemungkinan itu, di tekannya dengan berbagai jenis alasan. Karena dia tahu, dia tidak seharusnya berpikir seperti itu.
Sekarang dia merasa bahwa dia mungkin berisiko untuk putus hubungan dengan Robert Huo, Nova Ji merasa tertekan dan merasa sangat sedih.
Jelas itu hal yang terbaik, tapi kenapa bisa terjadi secara tiba-tiba.
Hal yang paling dia khawatirkan tidak muncul pada saat dirinya sedang sulit, tetapi malah keluar pada saat dia sedang menikmati masanya, sebenarnya jika seperti ini, serangan batinnya akan lebih besar.
Setelah melihat bunga kuning di kotak kristalnya itu dalam waktu yang cukup lama, Nova Ji menghela nafasnya dan menutup lacinya.
Jika semuanya sudah tidak bisa diperbaiki, maka yang harus dia tanggung adalah tetap melanjutkan langkah selanjutnya.
Ini adalah takdirnya, takdir yang tidak bisa di hindari.
Pada saat ini, di dalam halaman rumah Keluarga Huo, Zila Tang berdiri di depan pintu halaman tempat kediaman Tuan Muda Keluarga Huo, dengan marah dia memandang dua pengawal berpakaian hitam yang berusaha menghalangi jalan di depannya, kemudain dia langsung menegurnya: "Kakak Robert pasti ada di dalam, menyingkirlah kalian!"
Seorang pengawal berpakaian hitam menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sopan, tetapi tidak bermaksud untuk membiarkannya masuk: "Maaf, Nona Tang, kami telah di perintahkan oleh Tuan Muda, bahwa saat ini tidak ada yang diperbolehkan masuk untuk mengganggunya. Jika anda ingin bertemu dengannya, silakan datang di lain hari."
"Aku telah menelepon Kakak Robert beberapa kali, setiap kali dia mengatakan bahwa dia tidak punya waktu, sebenarnya apa yang dia sibukkan! Bahkan dia tidak punya waktu untuk bertemu denganku!"
Sejak kecelakaan di lintasan balap, ketika Zila Tang kembali kesini, dia selalu ingin bertemu dengan tunangannya.
Setelah mengalami hal yang sangat mengerikan itu, hal ini membuatnya makin ingin bertemu dengan pria itu, merasakan perhatiannya, merasakan kehangatannya. Pria itu memberikannya perasaan aman yang tidak bisa di gambarkan.
Tetapi setelah melakukan beberapa panggilan, pihak lawan tidak menjawab, atau setelah menjawab panggilannya, dia akan mengatakan dirinya sibuk dan tidak ada waktu untuk bertemu dengannya.
Sikapnya sangat dingin, sangat dingin sehingga dia tidak bisa menerimanya.
Dalam enam bulan terakhir, sikap tunangannya terhadapnya berangsur-angsur menjadi sangat tidak peduli padanya, menjadi asing, menjadi ada jarak. Bahkan hingga saat ini dirinya tidak bisa bertemu dengan pria itu.
Zila Tang tidak bisa menahannya lagi, jadi dia pergi ke Rumah Keluarga Huo dan bersikeras ingin bertemu dengan Robert Huo.
Tapi ketika dia datang ke sini, dia dihentikan oleh kedua pengawal berbaju hitam itu, tidak peduli apa yang dia katakan, pihak lawan tidak akan membiarkannya masuk.
Jika pada biasanya, Zila Tang mungkin hanya akan mengeluh dan pergi, namun, hatinya saat ini tidak merasa tenang, adegan kecelakaan di lintasan balap masih membayangi di benaknya.
Hari ini, untuk pertama kalinya dia melagar tata krama dan menjadi marah, jika pria itu tidak mengizinkannya masuk, dia tetap akan masuk!
Tidak peduli dengan kedua pengawal berpakaian hitam yang terus menghalanginya itu, Zila Tang berdiri dan bergegas berjalan masuk: "Aku tunangan kakak Robert, kalian tidak berhak untuk menghentikanku! Menyingkirlah!"
Sikap pengawal berpakaian hitam itu juga lebih keras kepala dari yang diperkirakannya, mereka memegangnya lengannya dan menahannya.
Kekuatan orang-orang itu membuatnya merasa sangat sakit dan hatiany menjadi panik, sehingga dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak teriak di gerbang halaman.
Banyak orang di Rumah Keluarga Huo melihat pemandangan ini, mereka semua mendekat untuk menanyakan apa yang terjadi.
Zila Tang mengatakan masalah itu lagi, anggota Keluarga Huo saling berpandangan, pada akhirnya salah satu dari mereka berkata dengan tidak berdaya: "Nona Tang, aku rasa kamu sebaiknya kembali. Tuan Muda akhir-akhir ini memang sangat sibuk. Jangankan kamu, bahkan kami saja sulit untuk bertemu dengannya. Lagipula akhir-akhir ini suasana hati Tuan Muda sedang tidak baik, jika kamu masih membuat keributan disini, mungkin saja dia akan marah nanti.”
“Walaupun marah, aku masih tetap harus bertemu dengannya!” Kata Zila Tang dengan suara yang keras.
Mungkin karena banyak orang yang berkumpul dan suara bising yang di timbulkan itu, membuat pintu di sudut halaman terbuka, wajah orang palsu itu yang hampir sama dengan Robert Huo berjalan keluar.
Dia tampak kesal dan berkata dengan nada dingin: "Berisik sekali!"
“Kakak Robert!” Zila Tang berteriak dengan gembira, lalu berjalan masuk ke dalam.
Namun, seorang pengawal berpakaian hitam dengan cepat menghentikannya, sementara yang lain berpaling ke arah orang palsu itu dan berkata: "Tuan Muda, Nona Tang bersikeras ingin bertemu dengan anda, kami sedang menghentikannya, anda lihat..."
"Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa tidak ada yang diizinkan untuk masuk!" orang palsu itu berkata dengan serius.
Robert Huo di Keluarga Huo dari awal sudah sangat di kenal, tidak ada yang berani melanggar perintahnya. Tubuh kedua pengawal berbaju hitam itu bergetar ketika mereka mendengarnya, dengan cepat mereka mendorong Zila Tang untuk keluar: "Nona Tang, aku sudah mengatakan tidak boleh, anda harus kembali."
"Aku tidak akan pergi! Aku adalah menantu dari Keluarga Huo, tidak ada yang bisa menghentikanku! Kakak Robert, kakak Robert!" Zila Tang berteriak, penampilan saat ini sangat berbeda dari gambar dirinya dulu yang seperti wanita anggun.
“Untuk apa berteriak-teriak!” orang palsu itu menatap Zila Tang dengan pandagan dingin: "Jika kamu berani membuat keributan disini dengan memanfaatkan posisi calon istriku, maka aku dapat segera membatalkan pertunangan kita! Keluarga Huo, tidak membutuhkan seorang menantu yang sulit diatur!"
Kata-kata itu membuat Zila Tang bergetar dan seakan-akan dia tersambar petir dari langit, dia tercengang.
Dia tidak pernah menyangka bahwa dua kata membatalkan pernikahan akan diucapkan oleh tunangannya.
Sejak kecil mereka menjadi pasangan yang cocok, tumbuh besar bersama dengan perasaan yang dalam, setiap saat pria itu selalu melindungi dirinya, seolah-olah walaupun langit akan runtuh, dia juga akan menahan hal itu untuknya.
Di hati Zila Tang, satu-satunya pria dalam hidupnya yang bersedia dia nikahi adalah Robert Huo, dia tidak akan pernah memikirkan orang kedua!
Hari dimana Robert Huo menandatangani kontrak pernikahan juga merupakan hari terindah yang dia rasakan sejak dirinya lahir.
Setiap hari, dia menggunakan jarinya dan menghitung berapa lama lagi dia akan menikah dengan pria ini, menjadi istrinya dan melahirkan anak-anak untuknya.
Tapi sekarang, dia justru mengatakan ingin membatalkan pernikahan mereka?
Orang palsu itu tidak banyak bicara, dia berbalik dan memasuki rumahnya.
Melihat punggungnya, Zila Tang tiba-tiba bergegas maju seperti orang gila: "Kakak Robert! Kenapa! Kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini! Apakah aku ada salah! Kenapa kamu menjauh dariku, kenapa berperilaku dingin padaku, kenapa!"
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyPria Misteriusku
LylyKisah Si Dewa Perang
Daron JaySee You Next Time
Cherry BlossomAkibat Pernikahan Dini
CintiaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li