Inventing A Millionaire - Bab 180 Plat Nomor Kendaraan

Tetapi, jika ia tidak sedang buang waktu untuk minum-minum dan main kartu, dia sebenarnya sedang apa? Mengapa dia menghilang secara misterius?

Nova Ji tanpa sadar memikirkan kecelakaan lalu lintas. Apakah Shawn Li tertabrak di jalanan yang letaknya agak terpencil, lalu penabraknya melarikan diri dan bahkan menyembunyikan tubuhnya?

Pikiran ini membuat wajahnya memucat. Wanita itu menggelengkan kepala demi mengusir kemungkinan ini, lalu berkata: “Berhentilah menangis, coba katakan ke aku kapan dan ke mana dia cabut. Mari kita analisis bersama. Oh iya, aku bisa menyuruh orang kantor untuk mencari orang Departemen Penegakan Hukum. Coba kita lihat apakah kita bisa mengecek rekaman kamera CCTV.”

Di bawah bujukan Nova Ji, Natalie Ning menjadi sedikit tenang. Dengan terisak, ia menceritakan kronologis Robert Huo meninggalkan kantor.

Kronologisnya sangat sederhana dan biasa, jadi mereka tidak menemukan titik kecurigaan apa pun.

Nova Ji mau tidak mau menelepon orang Departemen Urusan Hukum dan Departemen Relasi Publik kantor. Ia menyuruh mereka berusaha mendapatkan rekaman kamera CCTV di sekitar gedung kantor Robert Huo dan Natalie Ning.

Tetapi, sekarang sudah bukan waktu yang cocok untuk mencari-cari orang. Pada jam segini, orang-orang sudah pulang kerja. Bahkan jika kamu berhasil mendatangi rumahnya, orang-orang itu belum tentu berkenan memperlihatkan rekaman kamera CCTV.

Perkara kamera CCTV milik pemerintah yang tersebar di sudut-sudut jalan, mereka perlu menjalani serangkaian proses pengajuan. Bagaimana pun juga, insiden ini bukan sebuah kasus besar. Insiden ini “hanya” menyangkut hilangnya seorang pria dewasa selama beberapa jam.

Semua orang melalui malam ini dengan tidak nyaman. Akibat terus menangis, mata Natalie Ning bahkan menjadi bengkak seperti kacang kenari.

Sudah mencari sekian lama namun belum juga memperoleh kabar, Ardi Ning sendiri juga menjadi agak gelisah.

Bagaimana bisa seorang pria dewasa menjadi sesulit ini untuk dicari?

Di masa lalu, jika Shawn Li menghilang, Ardi Ning bisa jadi akan membeli petasan dan menyalakannya sebagai wujud perayaan. Tetapi, dengan berubahnya Robert Huo secara drastis, juga dengan kontribusinya dalam memajukan bisnis buah, ia telah memandangnya sebagai seorang menantu idaman.

Ia tidak tertarik mengingat masa lalu lagi. Asalkan menantunya telah berubah, maka ia akan sangat menghargai perubahan itu……

Sekarang Robert Huo menghilang tanpa bisa dijelaskan, Ardi Ning dan Cornelia Deng yang baru berbahagia beberapa hari jelas kesulitan beradptasi dengan situasi.

Demikian pula Nova Ji. Ia bisa memperoleh uang satu miliar yuan dari keluarga Ji berkat bantuan Robeert Huo. Tanpa kebaikan pria ini, ia sekarang bisa saja telah dipaksa menikah dengan orang dari Liu’s Corp.

Momen bersejarah itu cukup untuk membuat wanita itu merasa berhutang budi pada pria itu.

Orang-orang dari Departemen Urusan Hukum telah berhasil menemui perwakilan gedung yang menjadi domisili kantor Robert Huo dan Natalie Ning. Sesuai dengan perkiraan mereka, perwakilan gedung tidak bersedia memberikan rekaman. Alasannya adalah ingin melindungi privasi semua pengunjung gedung.

Ah, rekaman kamera CCTV gedung saja tidak mau, jadi lupakanlah harapan mendapatkan rekaman kamera jalanan milik pemerintah. Standar pelaporan kasus saja belum terpenuhi, siapa yang bersedia membantumu coba?

Proses semakin bergulir, Natalie Ning semakin ketakutan. Dengan waktu yang semakin berlalu, ia semakin yakin suaminya tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.

Sudah tidak bisa menangis lagi, wanita itu hanya bisa duduk dengan wajah pucat dan tubuh lesu.

Melihat penampilannya yang menyedihkan, Nova Ji tidak bisa tidak menarik nafas panjang.

Pada momen ini, pintu rumah diketuk orang.

Mata Natalie Ning berbinar, lalu wanita itu melompat turun dari sofa dan berlari untuk membuka pintu. Sayang, begitu menengok ke luar, ia tidak melihat siapa pun.

“Siapa itu?” Nova Ji menghampiri dan bertanya. Menyadari kekosongan orang di luar, ia bergumam: “Anak tetangga mana yang iseng malam-malam begini……”

Persis ketika ingin mengajak Natalie Ning kembali duduk, Nova Ji melihat kertas kecil tertempel di pintu rumah.

Wanita itu mengambilnya. Di kertas itu tertulis: “Van putih, nomor plat B99875.”

Nova Ji menengok ke kiri dan ke kanan, namun masih belum melihat siapa pun.

Ia menunduk dan kembali membaca tulisan yang tertera di keras. Detak jantungnya tiba-tiba meningkat cepat.

Tulisan ini bisa jadi hanya sebuah lelucon, namun Nova Ji lebih percaya bahwa ada orang yang dengan sengaja memberikan petunjuk, dan petunjuk ini bisa dikaitkan dengan hilangnya orang!

Mungkin karena bingung melihat Nova Ji berdiri berlama-lama di depan pintu, Eugene Ning yang baru kembali menghampirinya: “Kakak Nova Ji, ada apa?”

“Seseorang menempelkan kertas bertuliskan plat nomor kendaraan ini di pintu. Aku curiga ini pesan ini berkaitan dengan Shawn Li.” Nova Ji bertutur pada Eugene Ning: “Kamu jaga Natalie Ning, aku akan mencari orang untuk menyelidiki mobil ini!”

“Baik, kamu tenang saja. Ada hasil penelusuran apa, tolong hubungi kami secepat-cepatnya!” Eugene Ning berpesan sebelum mereka berpisah.

Nova Ji mengangguk, lalu berlari ke Mercedes-Benz Maybach-nya.

Setelah mobil super mewah itu pergi dengan cepat, Jack Dong berjalan keluar dari salah satu sudut rumah. Ia melirik ke arah mana mobil itu pergi, lalu kembali menatap rumah. Akhir-akhirnya, pria itu memutuskan tetap tinggal di sini.

Kemampuannya berkelahi sangat bagus. Delapan hingga sepuluh orang lawan secara sekaligus bukan masalah besar untuknya.

Tetapi, dalam hal mengerahkan segenap sumber daya manusia dan sumber daya benda untuk mencari orang hilang, kemampuannya tidak cukup.

Paham dengan kondisi diri, Jack Dong memutuskan menunggu semalaman saja. Barusan, ialah yang menempelkan kertas bertuliskan plat nomor kendaraan.

Apakah Nova Ji akan menggunakan orang-orang perusahaan untuk pergi mencari atau menyerahkan petunjuk ini ke polisi, itu tidak ada hubungannya dengan ia.

Ketika semua orang kewalahan dengan hilangnya Robert Huo, Dave Tong dan dua bawahannya berkunjung sejenak ke tempat penyekapan.

“Bagaimana kabarnya? Masih tenang kah dia?” Dave Tong bertanya.

“Masih, dia semalaman tidak macam-macam kok.” Pria bertato melanjutkan, “Lagipula, ada aku di sini, dia memang bisa melakukan apa?”

Dave Tong hanya berdiri di depan pintu dan tidak masuk, namun bisa melihat noda darah di wajah Robert Huo. Ia tahu bawahannya yang satu ini menggemari kekerasan. Pastilah dia yang main tangan pada tawanannya……

Tidak tertarik menanyakan itu, ia mengangguk dan mengganti topik pembicaraan: “Kalian berdua tidurlah sebentar. Nanti malam, datang lagi ke sini untuk ganti jaga.”

“Kak Dave, berhubung kita sudah punya pemahaman yang jelas tentang dia, buat apa kita terus mendiamkannya begini?” Pria bertato bertanya tidak paham.

“Buru-buru buat apa sih!” Dave Tong memarahi dan mengingatkan: “Ingatlah, kita bukan penculik sungguhan, juga tidak menyekapnya untuk memperoleh tebusan. Kita menculiknya untuk mencuri hati keluarga Huo. Jika sudah punya hubungan yang erat dengan mereka, masihkah kita harus khawatir dengan urusan mencari uang? Jadi, sekali pun kita setuju dengan penawaran pemuda itu, kita tidak boleh membiarkannya pergi begitu cepat. Jika tidak, begitu orang keluarga Huo melihatnya sudah bebas saja, kita mau memberi penjelasan apa?”

“Betul, betul, aku tidak ingin itu terjadi.” Pria bertato berkomentar.

“Makanya, kamu tidak usah tanya-tanya. Memangnya kamu sudah lebih cerdik dari Kak Dave?” Bawahan lain bertanya lagi: “Kak Dave, jadi kita sudah setuju dengan tawarannya nih?”

“Sepuluh juta yuan…… dibilang banyak tidak banyak, dibilang sedikit juga tidak sedikit. Kalian sudah bekerja keras, jadi amatlah layak jika kalian memperoleh uang itu. Apalagi, berhubung tawaran ini datang sendiri ke kita, masa kita mau menolak?” Dave Tong menjawab dengan diakhiri kedipan sebelah mata.

“Kak Dave memang yang terbaik!” Bawahan itu tersenyum gembira.

Sepuluh juta yuan dalam bentuk tunai…… Andai masing-masing dari mereka hanya dapat sepuluh persen, nominalnya masih satu juta yuan.

Ikut Alex Liao, pendapatan tahunan Dave Tong mencapai angka jutaan yuan. Sementara itu, bawahan-bawahan yang cuma menjilat bokong si pria ini per tahun maksimal hanya dapat dua ratus hingga tiga ratus ribu yuan.

Alhasil, uang satu juta yuan bagi mereka teramat besar!

Setelahnya, tanpa masuk rumah untuk berkomunikasi dengan Robert Huo, Dave Tong membawa pria bertato dan satu bawahannya lagi pergi.

Tahu bahwa mereka akan menerima uang tebusan dari Robert Huo, dua bawahan yang tetapp tinggal tidak bersikap sekejam sebelumnya pada tawanan itu. Bahkan, mereka juga sempat membukakan lakban mulutnya dan menghadiahinya beberapa teguk air.

“Bro, jangan salahkan kami berdua karena berbuat kejam. Seseorang ingin tangan dan kakimu, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami memang memperoleh pemasukan dari membawa bencana pada orang lain.” Seorang bawahan bertutur.

Robert Huo bisa membaca bahwa Dave Tong telah luluh. Lebih tepatnya, Dave Tong beserta semua bawahannya sudah luluh.

Tetapi, pelepasan dirinya nampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Robert Huo mencoba bertanya: “Bolehkah kalian mengizinkanmu menelepon orang rumah untuk mengabari bahwa aku aman di sini?”

“Kalau itu sih jangan ditanya. Sebelum Kak Dave memberi perintah, kamu harus diam-diam di sini. Kamu tidak boleh menganggu siapa pun dengan teleponmu.”

Si pria malang mengangguk patuh. Ia bisa melihat bahwa lawan bicaranya ini jago berbicara baik, namun hatinya teramat keras. Orang macam ini sangat sulit diajak berkomunikasi. Alhasil, ia juga malas mengeluarkan tenaga untuk berbicara.

“Omong-omong, kamu yakin keluargamu punya uang tunai sebanyak sepuluh juta yuan? Jangan sampai ketika kami memintamu menyerahkan uang, keluargamu malah tidak mampu beri. Andai itu terjadi, jangan salahkan kami jika kamu melakukan kekejaman!”

Robert Huo tersenyum: “Jangankan uang tunai sepuluh juta yuan, dua puluh juta yuan pun kami punya. Jika tidak punya, mana berani aku menyampaikan tawaran segila ini?”

Dua bawahan menatap satu sama lain dengan tercengang.

Melihat kegembiraan dalam tatapan mereka, senyum Robert Huo merekah. Di balik itu, hatinya sebenarnya tetap dingin……

Suatu hari berlalu dengan cepat.

Setelah menugaskan orang untuk menyelidik, Nova Ji mendapat laporan bahwa itu adalah plat nomor tiruan. Mobil yang aslinya terdaftar dengan plat itu adalah sebuah sedan Toyota, bukan sebuah van. Menerima kabar bahwa plat nomor kendaraannya diduplikasi, pemilik sedan Toyota langsung melapor polisi.

Mencari sebuah kendaraan yang menggunakan plat nomor tiduran sama sekali tidak mudah. Di tengah volume lalu lintas harian yang begitu besar, mereka perlu mengecek banyak sekali video untuk melakukan verifikasi dan penjejakan. Terbayang kah betapa ribetnya?

Yang terpenting, andai berhasil menemukan keberadaan mobil itu, kamu belum tentu akan berhasil menemukan orang yang kamu cari…...

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu