Inventing A Millionaire - Bab 319 Orang Yang Terabaikan
Sekarang sudah berbeda, penjualan tahunan perusahaan sudah mencapai ratusan juta, mungkin tidak ada apa-apanya jika dinilai dalam lingkup internasional. Namun perusahaan yang baru berdiri belum genap setahun tapi bisa masuk dalam urutan terdepan.
Tidak banyak perusahaan yang bisa dibandingkan dengannya.
Prestasi seperti ini, jika masih tidak termasuk ideal maka tingkat idealnya terlalu tinggi.
Semua orang mengangguk. Benar, perusahaan mempunyai masa depan yang bagus, yang duduk di depan semua adalah pebisnis senior. Mungkin tidak bisa sebanding dengan bos dan nyonya bos, namun asalkan perusahaan ini dikelola dengan baik dan kuat, dengan kualifikasi dan pengalaman mereka apakah kelak mereka masih akan kekurangan uang?
Berpikir sampai di sini, beberapa orang merasa Owen sangat bodoh, demi keuntungan kecil yang bagaikan seekor lalat dia menyerah pada masa depannya yang begitu cemerlang.
Robert bisa melihat semua ekspresi orang dan tahu sudah memberikan kata-katanya yang efektif sehingga dia tidak banyak bicara lagi.
Kadang kala sedikit bicara lebih berguna daripada banyak bicara malah akan mendapat hasil sebaliknya yang membuat orang merasa dia bertele-tele.
Selesai memberi nasehat, Robert memandang Natalie dan mengangguk pelan padanya kemudian berlalu pergi.
Masalah yang serius ini sudah diselesaikan oleh Robert, dan sisanya yang ringan diserahkan pada Natalie.
Dalam hal ini dia melakukan dengan baik.
Kemudian, Robert pergi ke Ji’s Corp. Pekerjaan utamanya ada di sini dan New Hope Corp seperti pekerjaan sambilan saja.
Baru saja tiba di kantor, Robert menerima telepon dari pengacara.
“Owen sudah mengaku atas masalah pencurian rahasia racikan minuman perusahaan, faktanya sesuai dengan yang kami duga dan juga sudah mendapatkan pengakuannya.”
Robert mendehem dan berkata : “Kalau begitu kirimkan surat resmi pada pengacara Slim Beauty.”
“Baik.”
Setelah menutup telepon, dengan wajar Robert mulai sibuk kembali untuk mengurus urusan lainnya dan tidak mendapatkan pengaruh apapun dari kejadian ini.
Sebelumnya dia pernah berkata pada Owen, sudah mempunyai kesepakatan yang pasti untuk bekerja sama dengan Slim Beauty dan tentu saja ini hanya sebuah kebohongan.
Karena dia sangat mengerti akan isi hati seseorang, Robert baru membuat kebohongan seperti ini pada Owen. Sampai saat ini hasilnya terlihat sangat baik.
Sebab utamanya adalah karena Owen bukan orang yang licik dan juga tidak sulit untuk menebak pikirannya.
Tidak peduli seberapa hebatnya dia, Owen hanyalah seorang yang baru lulus dan masih hijau. Belum ada pengalaman apapun mengenai trik tipu-menipu dalam usaha bisnis.
Orang yang masih hijau seperti ini dengan mudah dibuat kelabakan oleh Robert.
Kini telah mendapat pengakuan dari Owen, sisanya hanya memberi tekanan pada Slim Beauty dan menyerangnya tanpa membuang-buang energi.
Percaya tidak perlu waktu lama, pihak perusahaan Slim Beauty akan menghubungi Robert dan berharap dia bisa menekan dan menutup masalah ini.
Karena mereka adalah sebuah perusahaan, ada sebagian hal yang tidak bisa tidak diakui begitu saja. Robert sudah mendapatkan barang bukti dan saksi yang cukup untuk menggugat mereka.
Begitu digugat, pihak Slim Beauty pasti kalah dan juga harus ganti rugi dalam jumlah yang banyak. Mereka akan menderita kehilangan reputasi juga uang. Dan pasti tidak akan puas melihat akhir yang seperti ini.
Robert juga sudah memikirkan rencana selanjutnya, dia tidak perlu langsung menghancurkan Slim Beauty. Hanya perlu meminjam masalah ini untuk membuat pihak lawan memberikan hasil penjualan.
Penyelidikan sebelumnya menunjukkan produk diet perusahaan Slim Beauty yang dikelola beberapa tahun ini telah mendapatkan keuntungan dan mulai terkenal.
Mendapatkan hasil penjualan dari mereka akan membantu memperluas pasaran dan ini merupakan bantuan yang sangat besar bagi New Hope Corp yang baru mulai dikelola.
Rencana yang begitu cermat dan seksama seperti ini sama sekali tidak menguras energi yang banyak dari Robert. Sesuai kemampuannya dia bisa menghadapi masalah ini dengan mudah.
Bagi sebagian orang pemikiran bisnis sangat menakutkan, namun untuk Robert layaknya makanan sehari-hari.
Jika penghasilan perusahaan dalam setahun hanya beberapa ratus juta maka dia perlu bersusah payah untuk memeras otak, tapi kalau itu terjadi dia tidak pantas untuk disebut tuan muda keluarga Huo.
Urusan di Ji’s Corp sekarang lebih banyak dibanding New Hope Corp, ekspansi di setiap bidang membuat pengelolaan berubah menjadi lebih rumit.
Karena itulah Robert membantu di sini, kalau tidak jika hanya mengandalkan Nova sendiri biarpun memberikan dia dua kepala otak juga tidak cukup digunakan.
Sekarang Robert tidak hanya mengurus pasaran dalam negeri, tapi sampai perusahaan cabang yang baru didirikan di luar negeri juga ada bagainnya.
Menurut pendapat Nova, dia yang meminta bantuan keluarga Huo untuk memimpin cabang luar negeri. Jika dia tidak ikut terlibat maka terlihat seperti diabaikan.
Robert juga tidak ada maksud untuk menolak, dia sangat senang untuk terlibat dalam urusan keluarga Ji’s. Semakin banyak dia terlibat, semakin mudah bagi dia untuk menjalankan rencana yang akan datang.
Sekarang Robert kelihatan seperti sibuk dengan urusan yang tidak begitu penting. Namun sebenarnya setiap detik dia selalu menghitung dengan cermat dan memikirkan rencana kerja di pikirannya.
Saat pekerjaannya masih belum selesai, terdengar lagi suara dering telepon.
Dia menerima panggilan telepon lalu dari seberang terdengar suara Zila dengan nada bicara agak marah : “Apakah kalau aku tidak menghubungi dulu, kamu selamanya tidak akan menghiraukan diriku?”
Robert kaget mendengarnya dan tidak segera menjawab.
Dan Zila yang di sana langsung sadar akan makna dari ucapannya dan segera memberi penjelasan : “Maksudku kamu telah meninggalkan aku di hotel begitu saja, juga tidak menghubungi untuk menanyakan keadaan, kamu tidak takut kalau terjadi masalah padaku?”
Saat itu setelah mabuk, Robert mengantar Zila istirahat di hotel. Kemudian menelepon Griffin untuk memberitahukan hal ini dan selanjutnya dia tidak urus lagi.
Bukan dia tidak ingin mengurusnya tapi dirinya sudah bertanya pada pelayan hotel dan mengetahui ada orang dari keluarga Tang yang datang menjagai nona besar ini.
Kalau orang keluarga Tang sudah datang maka wajar Robert sudah tidak diperlukan lagi.
Ditambah lagi kemudian mengurusi masalah pencurian rahasia perusahaan ini membuatnya semakin tidak ada waktu untuk memikirkan yang lain.
Kini setelah menerima panggilan telepon dari Zila, seketika Robert merasa sedikit bersalah.
Bagaimanapun juga dia datang untuk dirinya, lalu meninggalkannya tanpa peduli memang sedikit kurang baik.
“Benar-benar maaf, aku dengar ada keluargamu yang datang jadi aku tidak ikut campur lagi. Begini saja, nanti aku akan traktir kamu makan sebagai permintaan maaf.” Ujar Robert.
Zila mendengus, lalu berkata : “Nanti? Sekarang saja aku sudah lapar!”
Dia memperhatikan nada bicaranya yang sedikit centil, selain dalam hatinya merasa sedikit malu namun lebih merasa semuanya wajar-wajar saja.
Dulu kalau bicara dengan pria, dia akan merasa sangat bersalah jika bicaranya sedikit kelewat batas. Karena dia merasa demi Robert lah dia hidup.
Semasa hidup menjadi orangnya, ketika mati akan menjadi hantunya!
Namun sekarang saat bicara dengan Robert perasaannya terasa sangat santai dan lepas, bahkan bisa dibilang sangat gembira.
Perasaan yang seperti ini biasanya didapatkan dari diri tunangannya.
Kini tunangan dia bersikap dingin terhadapnya, sebaliknya malah pria yang baru ditemuinya beberapa kali ini sekali lagi memberikan perasaan yang serupa.
Ada kalanya Zila menjadi berpikir, apakah karena dirinya sudah terlalu lama tidak bertemu dengan tunangannya, jadi ketika melihat siapapun itu akan terlihat seperti dia?
Tang’s Corp memang kedatangan beberapa pengawal baru dan mengawal dirinya secara menyeluruh.
Sikap acuh tak acuh dari si pemalsu itu telah membuat dirut Tang’s merasa tidak senang, terlebih lagi karena masalah ini putrinya pergi jauh untuk “menghibur diri”, semakin membuatnya marah hingga datang sendiri untuk menanyakan kesalahannya.
Namun si pemalsu tidak memberikan muka pada bos besar yang sangat terkenal ini dan tidak menemuinya, apalagi minta maaf.
Dirut Tang sudah menjelaskan pada beberapa senior keluarga Huo, jika tuan muda Huo menolak untuk minta maaf maka hubungan pertunangan ini dianggap tidak pernah ada!
Tang’s Corp tidak kekurangan uang, juga tidak harus memiliki teman sekutu seperti keluarga Huo, terlebih lagi tidak akan menggunakan kebahagian seumur putrinya untuk ditukar dengan keuntungan!
Kaum elite yang benar-benar kaya dan berpengaruh sudah terlepas dari yang namanya mengandalkan hubungan pernikahan untuk mempertahankan usaha bisnis.
Jadi sekalipun Zila ingin mencari pria lain, dirut Tang juga tidak akan meminta bawahannya untuk mengacau, hanya berpesan pada mereka harus menjaga nona besarnya dengan baik.
Sewaktu di hotel, ketika dirinya sadar orang dari keluarga Tang masih belum datang. Saat menyingkap selimut dan mendapati pakaiannya masih rapi, Zila baru merasa lega namun di saat yang sama juga merasa takut.
Dirinya telah kehilangan akal sehat, malah sendirian pergi ke tempat yang begitu jauh dan mencari pria yang tidak begitu dia kenal.
Dan juga minum dengannya hingga mabuk seperti itu.
Andaikata pria itu memiliki sedikit saja niat jahat, dia sama sekali tidak bisa melawan.
Fisiknya yang tidak kurang suatu apapun membuat Zila merasa gembira dan lega, dan ini membuktikan jika dia tidak bertemu dengan orang yang salah.
Tidak peduli pria yang bernama Shawn ini apakah memang mirip dengan tunangannya atau tidak, setidaknya dia memiliki karakter yang bisa dipercaya.
Hanya saja yang tidak pernah terpikirkan oleh Zila, Robert malah meninggalkan dirinya di hotel sendirian bahkan sampai beberapa hari tidak menghubungi dirinya.
Setelah tunggu agak lama, Zila yang masih belum mendapat kabar akhirnya tidak sabar lagi dan inisiatif menghubungi Robert duluan.
Sebagai anak kesayangan Tang’s Corp dia tidak pernah diabaikan oleh orang, walaupun hanya untuk memuaskan hatinya juga harus membuat pria ini datang untuk minta maaf!
Mendengar keluhan dari Zila membuat Robert tidak bisa menahan senyum, dasar sifat bocah ini ternyata masih sama seperti dulu, suka sekali melekat pada orang.
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynBack To You
CC LennyAku bukan menantu sampah
Stiw boyEternal Love
Regina WangThe Great Guy
Vivi HuangMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li