Inventing A Millionaire - Bab 150 Terlalu Mengenaskan
Rasa kesal Cedric Ji ini mmebuat Damien Ji merasa sedikit tercengang, mengapa Dirut menyuruhnya untuk membawa Denovan Ji ke sana?
Ketika mendengar nada bicaranya, Denovan Ji sepertinya memicu suatu masalah besar?
Setelah terdiam sejenak, Damien Ji kemudian berkata kepada sekretarisnya,”Hubungi yang sisanya, ada hal yang harus kuurusi.”
Sekretarisnya bergegas menganggukan kepalanya, Damien Ji langsung tergesa-gesa pergi meninggalkan kantornya bahkan tanpa mengambil jaketnya.
Sambil berjalan, dia pun menelepon Denovan Ji,”Di mana kamu? Cepat tungug aku di depan pintu kantor Dirut. Untuk apa? Aku yang seharusnya menanyakannya kepadamu! Dirut baur saja meneleponku dan emosi tanpa alasan, tindakan apa yang sudah kamu lakukan hingga membuatnya marah! Tidak tahu? Jangan banyak omong kosong, cepat pergi, kita akan membahasnya lagi ketika tiba di sana!”
Di sisi lainnya, setelah memutuskan panggilannya, ekspsresi Denovan Ji langsung terlihat sedikit gugup.
Walaupun tidkak tahu mengapa Cedric Ji tiba-tiba emosi dan ingin menemuinya di malam hari, namun dia yakin dirinya ini pasti sudah menyebabkan masalah.
Apa yang mungkin terjadi?
Denovan Ji kini benar-benar kebingungan, dia tidak pernah berpikir ke arah Moris Liu.
Lagipula, dia sudah menceritakan permasalahan Moris Liu kepada Cedric Ji, bahkan sudah memberikan pelajaran kepadanya sebelumnya. Satu hal yang sama tidak mungkin diselesaikan dua kali, bukan.
Dua puluh menit kemudian, Denovan Ji pun melihat Damien Ji di depan pintu ruang kerja Dirut.
“Ayah......“
Dia baru saja menyapanya dengan menggunakan sepatah kata, namun Damien Ji langsung menariknya dan berbisik,”Tidak peduli apapun masalahnya, kamu harus lebih berhati-hati ketika sedang berbicara, berusahalah untuk terus mendorong pertanggungjawabannya ke orang lain, mengerti?”
Denovan Ji menganggukan kepalanya dan menunjukkan bahwa dia sudah mengerti.
Keluarga Ji kini sedang diserang oleh rumor, Cedric Ji masih saja belum pulang sampai saat ini, sepertinya hatinya sudah emosi sejak awal. Siapa yang membuatnya kesal pada saat seperti ini, mereka tentu saja tidak akan berakhir dengan baik.
Kedua ayah dan anak itu mempersiapkan mental, lalu mengetuk pintunya dan melangkah masuk.
Ketika melihat Cedric Ji duduk di sofa dengan ekspresi yang menegang, Damien Ji mencoba untuk tersenyum dan berkata,”Dirut, siapa yang......”
“Anakmu itu, Damien Ji! Aku benar-benar tidak tahu bagaimana putramu ini bisa mempunyai kemampuan untuk menjual reputasi keluarga untuk mendapatkan keagungan, harga diri keluarga Ji benar-benar sudah habis oleh karena dirinya!
Cedric Ji langsung memarahi kedua ayah dan anak itu, sebelum mereka sempat bereaksi, dia langsung mengambil dokumen yang berada di atas meja dan membantingnya ke arah wajah Denovan Ji,”Binatang, cepat sujud!”
Denovan Ji benar-benar kebingungan, ekspresi Damien Ji juga terlihat sangat tidak enak, emosi Cedric Ji langsung meledak sehebat itu, bagaimana mereka harus menjawabnya.
Dia hanya bisa mengeraskan hati dan berkata,”Dirut, kamu harus menjelaskan terlebih dahulu permasalahannya, kita benar-benar kebingungan.”
“Kalian tidak tahu?” Cedric Ji menunjuk ke arah layar laptop yang berada di atas meja, lalu berbicara dengan ekspresi menegangkan,”Lihat saja sendiri! Lihat apa yang sudah putramu lakukan!”
Damien Ji berjalan ke arahnya, membuka laptopnya, lalu langsung melihat rekaman yang muncul.
Setelah memutarnya, kemudian terdengar suara dialog diantara beberapa orang.
Setelah mendengar beberapa kalimat, ekspresi Damien Ji pun menegang.
Cedric Ji terus mengomel di samping,”Keluarga Ji adalah klan keluarga yang sudah bertahan selama ratusan tahun, mempertahankan reputasi bukanlah sebuah hal yang mudah, namun merusaknya sangat mudah. Ucapannya itu benar-benar merusak reputasi yang sudah diusahakan oleh keluarga Ji selama puluhan tahun. Bagaimana orang lain akan menghadapi keluarga Ji kedepannya? Mereka akan berkata bahwa kita menjual seorang wanita demi uang!”
Denovan Ji juga sudah mendengar isinya, dia kini tercengang, siapa yang sudah merekamnya? Kapan mereka mulai merekamnya?
Damien Ji langsung berpaling sebelum sempat selesai mendengar isi dari rekamannya, ekspresinya terlihat sangat menegangkan dan membuat kedua kaki Denovan Ji itu langsung melunak.
Pada saat baru saja ingin berbicara, Damien Ji langsung menendang perutnya, lalu membungkuk dan memukulinya dari sisi kiri ataupun kanan.
“Dasar brengsek, siapa yang menyuruhmu untuk mengatakan semua itu! Apakah kamu tahu apa yang sudah kamu katakan! Tuan Muda Liu! Liu apanya! Moris Liu itu adalah manusia brengsek, bisa-bisanya kamu menunduk dengan orang seperti itu, hingga akhirnya direkam oleh orang lain! Aku, aku akan menghabiskanmu!”
Damien Ji juga merasa sangat emosi, jika dibicarakan secara halus, putranya berusaha untuk menyanjung orang lain, jika dibicarakan secara kasar, maka dia ingin mengajak putri dari keluarga Ji untuk naik ke tempat tidur, bahkan harus menunduk dan tersenyum kepadanya.
Sekalipun Denovan Ji dapat menanggung rasa malunya, Damien Ji tidak sanggup, terlebih lagi keluarga Ji.
Hal yang paling penting adalah, kapan sekarang itu?
Rumor terus beredar, banyak sekali orang yang mempertanyakan apakah keluarga Ji akan segera bangkrut atau tidak.
Sebelum rumor yang satu ini sempat terselesaikan, dia lagi-lagi memicu masalah melalui rekaman suara ini, bukankah hanya akan memperkeruh suasana saja!
Denovan Ji dipukuli hingga hidungnya membengkak, dia hanya bisa berbaring sambil memeluk kepalanya, dia bahkan sudah tidak bisa menyingkir lagi.
Dia sudah bisa melihatnya, permasalahan ini sudah memicu emosi mereka, jika dia tidak dipukuli, tidak hanya Cedric Ji, tetapi seluruh anggota keluarga Ji bahkan tidak akan melepaskannya!
Lagipula dia adalah anggota tingkatan kedua yang paling menonjol, Denovan Ji masih dapat menilai tingkat keseriusan permasalahannya.
Dia kini hanya merasa sangat kesal, siapa yang sebenarnya merekam semua ini, siapa yang sudah mencelakai dirinya.
Pikirannya langsung teringat akan Nova Ji dan Robert Huo.
Diantara semua orang yang hadir pada saat itu, dua orang brengsek itulah yang paling patut diragukan!
Namun, Denovan Ji tentu saja tidak berani mengatakan semua itu pada saat-saat seperti ini, dia sudah cukup beruntung tidak dipukuli habis-habisan oleh mereka yang hadir di sini, jika dia masih saja berani berdebat atau melemparkan masalahnya kepada orang lain, sepertinya dia akan lebih cepat mati lagi.
Pukulan Damien Ji masih saja belum membuat Cedric Ji merasa puas, bahkan merasa sedikit tidak sabar.
“Jika kamu ingin memuklnya, tarik dia keluar dan pukul di luar, jangan halangi pandanganku!”
Damien Ji kembali menendang Denovan Ji beberapa kali lagi, lalu menatap ke arah Cedric Ji dengan nafas yang terengah-engah, serta ekspresi yang penuh rasa bersalah dan takut,”Dirut, aku benar-benar tidak mengetahui hal ini. Otaknya ini benar-benar mengalami gangguan, aku pasti akan memberikan pelajaran yang baik kepadanya.”
“Apakah memberikan pelajaran kepadanya ada gunanya? Bagaimana kamu mengajarinya biasanya? Tindakan anak yang tidak berpendidikan adalah salah ayahnya!” Cedric Ji mendengus dan berkata,”Terlebih lagi, permasalahannya kini tidak akan selesai hanya dengan memukulinya, dampak dari rekaman ini benar-benar tidak jauh berbeda dari rekaman Colin Ji itu. Satu ditambah dengan satu tidak selalu berjumlah dua, mungkin saja tiga, mungkin juga kehancuran besar-besaran! Aku tidak peduli seberapa banyak uang yang kamu habiskan, ataupun cara apapun yang kamu gunakan, cepat hapus rekaman itu bersama dengan pihak Departemen Humas, rekaman ini tidak boleh sampai tersebar!”
Damien Ji juga menyadari tingkat keseriusan masalahnya, sehingga dia langsung mengangguk dan mengiyakannya.
Menghabis rekaman suara itu sepertinya akan menghabiskan biaya yang sangat besar. Permasalahan ini disebabkan oleh putranya, jika dia tidak mau mengeluarkan biayanya, siapa lagi yang akan mengeluarkannya?
Sebelum pergi meninggalkan ruang kantor, Cedric Ji kembali bersuara,”Jangan berkata bahwa aku tidak berperasaan, posisi Denovan Ji yang akan menjadi kandidat tingkatan kedua akan dibatalkan kali ini. Dia akan diturunkan ke tingkatan keempat. Jika masalah yang sama terulang sekali lagi, jangan bicarkan tingkatan keempat, dia akan langsung dikeluarkan dari keluarga Ji!”
Damien Ji menggertakkan giginya hingga hampir saja hancur, namun dia hanya bisa bersikap tersentuh. Lalu terus-menerus berterima kasih atas kebaikan Cedric Ji.
Setelah melangkah keluar dari ruang kantor, Denovan Ji langsung tergesa-gesa berkata,”Ayah, ini pasti adalah tindakan Nova Ji dan hantu kecil di sisinya itu, aku.......”
Sebelum sempat selesai berbicara, Damien Ji kembali menamparnya sekali lagi, tenaganya itu sangat kuat hingga memiringkan wajah Denovan Ji.
“Masih saja berani berbicara! Tidak peduli siapapun yang melakukannya, apakah ada orang yang mengancammu untuk mengatakan semua itu? Apakah ada orang yang menyuruhmu untuk menunduk kepada Moris Liu? Terlebih lagi, kamu bahkan tidak tahu bahwa suaramu sedang direkam, apa saja yang sudah kamu makan selama ini! Jika kamu bukan putraku, aku bahkan sudah ingin sekali memotongmu!” Ucap Damien Ji dengan nada yang sangat kejam.
Putranya ini masih tergolong ambisius di masa lalu, dia sanggup menjalankan perusahaan dengan cukup baik, bahkan memiliki pencapaian sendiri di dalam klan keluarga, lalu bersusah payah untuk mendapatkan jatah sebagai kandidat untuk dipromosikan ke tingkatan pertama.
Namun kini semua usaha itu langsung lenyap hanya karena sebuah rekaman suara.
Terlebih lagi, tidak hanya berdampak terhadap masa depan Denovan Ji sendiri, saat keluarga Ji sudah mengetahui jelas permasalahan ini, apakah Damien Ji mungkin tidak akan menerima dampaknya?
Kekuasannya dalam klan keluarga adalah posisi yang selalu diperhatikan oleh semua orang, yang dapat digantikan kapan saja. Walaupun kamu hanya melakukan sebuah kesalahan kecil, namun permasalahan itu dapat dibesar-besarkan oleh mereka semua, kini Denovan Ji menjual reputasi keluarga demi keegoisannya sendiri, tidak perlu dipikiran lagi, dia pun tahu pasti akan ada orang yang menyerangnya kedepannya.
Keadaannya akan baik-baik saja jika segala jenis kerugian dan keuntungan putranya itu masih dapat dia kendalikan. Namun jika dia sendiri juga mengalami masalah, siapa lagi yang bisa dia andalkan?
Jadi, Damien Ji kini benar-benar merasa sangat kesal.
Mengapa permasalahannya tidak muncul pada masa-masa lain dan harus muncul pada saat-saat seperti ini!
Denovan Ji tidak berani terlalu banyak berbicara, dia sudah dapat menyadari bahwa ayahnya berencana menggunakan penurunan tingkatannya sebagai permintaan maaf.
Denovan Ji yang kini sedang merasa putus asa kini hanya bisa tercengang.
Ketika menemani Tuan Muda Liu untuk makan kemarin malam, ada banyak orang yang merasa iri padanya karena sudah mendapatkan kesempatan terhormat tersebut, namun dia kini langsung diusir dari posisi kandidat tingkatan pertama hingga ke tingkatan keempat.
Benar-benar terlalu mengejamkan......
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiBretta’s Diary
DanielleHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Greget Husband
Dio ZhengCinta Di Balik Awan
KellyHusband Deeply Love
NaomiMeet By Chance
Lena TanInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li