Inventing A Millionaire - Bab 162 Bercanda
Dalam sekejap mata sudah samapi hari minggu, Natalie Ning membawa Robert Huo pergi menemui Pan Simi pagi hari ini dan babak baru psikoterapinya akan segera dimulai.
Robert Huo tidak terlalu tertarik dengan hal ini, saat ini lebih baik dia melihat promo yang di berikan oleh toko online.
Tetapi kekhawatiran Natalie Ning membuatnya tidak tega untuk menolaknya, jadi dia hanya bisa mengikutinya pergi.
Pan Simi sudah menunggu mereka di lantai dua, melihat mereka berdua datang, dia dengan sopan melangkah maju untuk menyapanya, kemudian berkata kepada Natalie Ning: "Kamu tidak perlu ikut bersamanya untuk konseling psikologis ini, kamu bisa kembali dan menjaga anakmu, aku akan mengantarnya kembali nanti."
Natalie Ning tidak keberatan, ia menoleh ke arah Robert Huo dan berkata, "Bekerja samalah dengan Simi, aku akan mengurus toko."
Robert Huo menjawabnya dengan tidak berdaya, Pan Simi mengantar Natalie Ning pergi, kemudian ketika dia kembali, dia memegang buku catatannya dan memanggil Robert Huo untuk duduk di kursi empuknya.
Sambil membolak-balikkan isi catatannya, Pan Simi berkata: “Sepertinya kalian berdua akhir-akhir ini sangat sibuk, aku dengar dari Natalie Ning, katanya lagi ada acara?"
“Iya, produk penurun berat badan. Seharusnya kamu tidak membutuhkannya,” jawab Robert Huo.
“Kamu cukup pandai berbicara, apakah biasanya kamu selalu membuat wanita senang dengan cara seperti ini?” Tanya Pan Simi sambil tersenyum.
"Itu tidak benar, aka hanya pandai mengatakan yang sebenarnya."
Pan Simi tertawa beberapa saat setelah mendengarkan kata-katanya, kemudian ia seakan-akan memikirkan sesuatu dan berkata: "Ngomong-ngomong, ketika hari itu aku melewati toko bunga, aku melihatmu memegang bunga matahari di dalam taksi. Apakah untuk kekasih kecilmu?"
Robert Huo sedikit terkejut, dia tidak menyangka hal itu akan dilihat oleh Pan Simi Jika secara kebetulan, dia akan menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak mempunyai kekasih kecil, itu bunga untuk Natalie."
“Kalau begitu jika aku turun dari bus saat itu, maukah kamu membelikannya setangkai untukku juga?” Tanya Pan Simi lagi.
Robert Huo memandangnya, berpikir ini adalah cara terapi yang baru lagi, sehingga ia menggelengkan kepalanya lagi: "Tidak, aku tidak ingin melamarmu, mengapa aku harus membelinya untukmu."
“Jadi, kamu hanya membeli bunga untuk wanita yang kamu kejar? Cukup berprinsip.” Pan Simi menyipitkan matanya.
Setelah melihat Robert Huo tertawa dan tidak berbicara lagi, dia mendengus sedikit dan berkata, "Tidak ada untungnya jika mengatakan ini sekarang, aku tidak akan membuang-buang waktu denganmu lagi, mari kita bicarakan tentang kondisi fisikmu saat ini."
Mendengar beberapa kata barusan, dia pikir dia telah menguji kejiwaan Robert Huo yang sebenarnya
Jelas-jelas dia membeli bunga untuk wanita lain, tetapi ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukannya, itu hal yang munafik.
Jika bukan karena etika sebagai dokter, Pan Simi mungkin akan langsung menelepon Natalie Ning dan memberitahunya bahwa suaminya mulai selingkuh.
Mana Robert Huo tahu, bahwa jawabannya yang tidak disengajakan itu akan membuat Pan Simi memiliki kesalahpahaman terhadap dirinya.
Adapun pertanyaan Pan Simi, ia menjawabnya dengan tidak peduli: "Tidak ada yang salah dengan tubuhku, kondisiku cukup baik."
“Sejujurnya, aku juga sangat yakin bahwa kamu dalam keadaan yang sehat, masalah antara wanita dan pria juga tidak ada masalah bukan?” Tanya Pan Simi.
Pertanyaan ini sedikit pribadi dan sedikit memalukan, tetapi Robert Huo sangat berpengetahuan dan memiliki identitas, sehingga dia dapat mengatasi situasi apa pun yang muncul dengan mudah, jadi dia tersenyum dan berkata: "Masalah ini tidak bisa ku sembunyikan, memang seperti itu."
Mendengar jawaban itu, Pan Simi hanya bisa mengetuk keyboardnya beberapa kali, tapi sebenarnya, dia sudah melabeli Robert Huo sebagai sampah di hatinya.
Sebelumnya dia telah membuat pemikiran setelah melihat perkembangan mental pria ini. Tubuh Robert Huo tidak terlihat seperti memiliki masalah, tetapi Natalie Ning selalu berkata dia bermasalah
Untuk menjawab pertanyaannya tadi, Pan Simi telah menyimpulkan bahwa kata "Sakit" dari Robert Huo hanya ditujukan pada Natalie Ning saja.
Mungkin dia sudah bosan dengan istrinya dan tidak tertarik lagi, sehingga begitu ia berada dihadapan wanita lain, dia langsung menunjukkan kejantanannya.
Misalnya, wanita cantik yang dia beri bunga itu.
Saat itu, dia bertengkar dengan Nova Ji, hal itu juga karena pacarnya berselingkuh, jadi Pan Simi benci akan hal seperti ini, dia adalah wanita yang pandai menyembunyikan pikirannya, sehingga dia tidak langsung mengungkapkan rasa tidak suka dan jijik di dalam dirinya.
Karena pria di depannya adalah bajingan, dia secara otomatis akan mencari cara untuk membuatnya mengaku dengan sendirinya.
Berdasarkan pemahaman Pan Simi tentang sifat manusia, jika ingin membuat seorang pria menunjukkan sikap aslinya, itu hal yang mudah, yaitu dengan menguraikan rencana pria tersebut.
Ada senyuman yang tergantung di wajahnya dan ia berkata: "Karena kamu tidak sakit. Kamu tidak perlu melakukan konseling psikologis lagi kedepannya, hal ini juga demi menghemat waktu, tetapi jika kamu punya waktu, kita bisa minum teh bersama, aku sangat penasaran dengan Natalie yang selalu mengabaikan semua pria di sekolah, tetapi bagaimana bisa ia memilih untuk menikah lebih awal denganmu?"
“Mungkin karena aku lebih beruntung.” Robert Huo berkata sambil tersenyum, hal itu benar.
Jika dia tidak beruntung, bagaimana dia bisa dilahirkan kembali di dalam tubuh Shawn Li?
Meskipun Shawn Li dulunya terlihat sangat buruk, justru karena dia dulu terlihat buruk maka saat ini dia bisa menonjolkan nilai positifnya saat ini.
“Benar-benar rendah hati sekali, kalau begitu katakanlah, apa kelebihanmu?” Tanya Pan Simi lagi.
"Kelebihanku ada banyak, seperti bisa memasak makanan yang enak..."
Keduanya mengobrol seperti teman biasa, tema percakapannya adalah tema yang sangat sederhana dan sangat berhubungan dengan kehidupan.
Siang harinya, Pan Simi pergi makan bersama Robert Huo.
Tidak tahu apakah karena Robert Huo yang terlalu humoris, atau selera bercandanya terlalu rendah, dia sering tertawa terbahak-bahak denganya, sehingga menarik perhatian banyak pria.
Wanita cantik dengan tubuh seksi seperti ini, jarang bisa di temukan.
Setelah makan malam, Pan Simi mengantar Robert Huo untuk pulang, kali ini dia tidak menolak untuk masuk ke rumahnya untuk meminum teh, jadi secara otomatis, dia keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah bersama Robert Huo.
Natalie Ning juga sangat senang melihat Pan Simi datang, dia dengan cepat meletakkan pekerjaan di tangannya dan mendekat untuk menyambutnya.
Pan Simi memandangi gubuk bobrok itu, kemudian berkata: “Jika teman sekelas tahu bahwa bunga kelas kami benar-benar tinggal di tempat semacam ini, mereka pasti akan sangat sedih."
"Apa yang kamu bicarakan? Aku rasa di sini cukup nyaman." Natalie Ning menepuknya dengan ringan, memberi isyarat untuk tidak berbicara seperti itu di depan Robert Huo, pada saat yang sama berkata: "Kami telah membeli rumah baru, saat ini sedang di renovasi, jika selesai kami akan pindah kesana."
“Membeli rumah baru? Di mana kamu membelinya?” Tanya Pan Simi penasaran.
Natalie Ning cukup bangga akan hal ini, dua bulan lalu keluarganya memiliki tabungan sebesar 10 ribu RMB, tapi dua bulan kemudian, mereka membeli rumah baru seharga jutaan RMB.
Meskipun jaranga ada orang yang mempedulikan wilayah Area Barat Laut, tapi ini adalah peningkatan yang cukup besar untuknya.
“Shawn yang membelinya? Luar biasa!” Pan Simi tiba-tiba meraih bahu Natalie Ning dan berkata dengan nada menggoda: “Aku benar-benar iri padamu karena telah menemukan suami yang begitu baik. Apakah kamu keberatan jika berbagi suami denganku? Sehingga aku setiap hari tidak perlu memilih-milih lagi, mataku saja sampai buram."
Natalie Ning terkejut ketika dia mendengarkan hal itu, kemudian ia berkata: "Lagi-lagi mengatakan omong kosong, bagaimana mungkin aku bisa membagi suamiku dengan orang lain."
"Kenapa tidak? Zaman dahulu pria memiliki tiga atau empat istri adalah hal yang wajar, bukankah begitu Shawn?" Pan Simi berkedip pada Robert Huo, meski nada bicaranya seperti bercanda, namun, kata-katanya cukup untuk membuat hati siapapun yang mendengarnya merasa gelisah.
Bagaimanapun, dia termaksud dalam jenis wanita dengan penampilan yang sangat menawan, kepribadiannya juga sangat santai, kebanyakan orang mungkin tidak akan bisa menolaknya.
Robert Huo tersenyum tipis dan berkata, "Maaf, aku tidak bisa melakukan hal itu."
Natalie Ning juga merasa sedikit tidak senang dan berkata: "Kamu ini benar-benar, di bandingkan di bangku sekolah, kenapa saat ini kamu menjadi lebih terus terang, bahkan perkataan seperti ini saja bisa kamu ucapkan, ada Gaby di sini"
"Baiklah, baiklah, aku tidak akan menggodamu lagi. Nanti aku malah disalahi karena mengajari anakmu yang tidak-tidak, akukan hanya bercanda." Pan Simi berkata sambil menyeringai: "Selain itu, besok aku akan mengadakan pesta dengan teman sekelas, aku akan berkumpul bersama mereka saat malam hari, apakah kamu mau ikut?"
Natalie Ning merasa ragu-ragu, tetapi ia mendengarkan wanita itu berkata lagi: "Aku akan menelepon Nova Ji juga, kita tidak bisa selalu mengingat hal-hal saat masa sekolah, jika kamu tidak datang, maka siapa yang akan melerai kami jika kami bertengkar?"
Mendengar wanita itu mengatakan hal ini, Natalie Ning seketika merasa sangat gembira, kemudian berkata: "Apakah kamu sudah berdamai dengan Nova Ji? Itu bagus! Aku akan pergi, aku pasti pergi!"
“Aku tahu kamu yang terbaik,” kata Pan Simi sambil tersenyum.
Setelah mengobrol beberapa saat, dia tidak tinggal lebih lama lagi, ia berpamitan dengan alasan ada janji dengan pasien lain di klinik.
Ia berdiri di depan pintu rumah, menyaksikan Pan Simi masuk ke dalam mobil dan berjalan pergi, setelah melambai tangan, ekspresi Natalie Ning sedikit tertekan.
Robert Huo yang melihat bahwa dia tidak merasa senang, akhirnya dia bertanya, "Ada apa? Bukankah tadi kamu baik-baik saja?"
Natalie Ning menatapnya, merasa sedikit gugup dan berkata, "Apakah menurutmu Simi benar-benar menyukaimu?"
Robert Huo yang ditanya seperti itu terdiam sejenak, kemudian tertawa: “Kamu terlalu banyak berpikir yang tidak-tidak, dia hanya bercanda, bagaimana bisa kamu menganggapnya serius, kamu sangat mudah untuk ditipu."
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieAfter The End
Selena BeeYou're My Savior
Shella NaviCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMy Superhero
JessiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniIstri Yang Sombong
JessicaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li