Inventing A Millionaire - Bab 314 Menangis
Sejak kecil sampai besar, Sisilia Jian adalah anak perempuan penurut di mata keluarga, kerabat dan teman-teman. Tidak hanya bisa bermain piano, catur, kaligrafi, paling tidak dalam pelajaran, tidak pernah membuat orang khawatir.
Orang tuanya adalah pemimpin perusahaan negara yang benar, situasi keluarganya baik, awalnya rencana mereka setelah dia lulus, mengatur pekerjaan untuknya, merencanakan masa depan yang baik.
Tapi sejak kecil terbiasa dengan batasan perusahaan negara, Sisilia Jian lebih berharap bisa bekerja di perusahaan swasta.
Batasannya tinggi, bisa tanpa batas mengembangkan kemampuan pribadinya.
Semakin kuat kemampuannya, masa depan semakin luas.
Setelah masuk kuliah, dia juga terus berusaha keras demi kerja di masa depan, berharap melalui belajar, bisa memiliki modal yang lebih banyak dari orang lain.
Dia kenal dengan Owen Ning di tahun kedua, saat itu Owen Ning sudah bisa dibilang orang terkenal di sekolah, baru tahun kedua sudah menjadi ketua organisasi siswa.
Owen Ning adalah orang yang selalu sombong, dia berkata pada orang, dia tidak ingin berpacaran, walaupun berpacaran, juga harus dengan orang yang sama dengannya, bukan gadis biasa.
Sisilia Jian, tanpa diragukan lagi adalah orang seperti ini.
Di bawah comblangan banyak orang, ditambah keserasian mereka, tidak peduli ketertarikan, hobi, belajar, rencana masa depan dan tujuan mereka sama, membuat mereka saling memiliki rasa suka. Saat tahun ketiga, mereka memastikan hubungan pacaran mereka.
Sarjana dan Magister, sampai lulus kuliah, mereka berpacaran 7 tahun penuh.
Keduanya tidak pernah bertengkar mengenai masalah lain, konflik yang paling besar mungkin berasal dari hal tertentu yang dilakukan sebelum menikah.
Menurut Owen Ning, dia akan bertanggung jawab seumur hidup pada Sisilia Jian, tidak peduli melakukan apapun, tidak akan mempengaruhi perasaan mereka di masa depan.
Namun ajaran keluarga Sisilia Jian sangat ketat dari kecil, pikirannya sedikit tradisional, dia lebih menganggap penting hal ini. Dia berharap bisa menyerahkan dirinya sepenuhnya pada suaminya pada saat menikah.
Karenanya, hubungan keduanya, paling intim hanya berciuman, tidak melewati batas setengah langkah pun.
Bukannya Owen Ning tidak ingin, melainkan Sisilia Jian tidak bersedia, demi hal ini, mereka sudah bertengkar
beberapa kali.
Mungkin karena pandangan dalam hal ini berbeda, membuat hubungan mereka setelah lulus kuliah menjadi sedikit datar, ditambah setelah masuk ke dalam dunia kerja, bertemu dengan Robert Huo dan Natalie Ning sepasang suami istri yang “mengandalkan keberuntungan” mencari uang, Sisilia Jian sangat memuja kedua orang ini, membuat Owen Ning lebih merasa tidak senang.
Wanita yang bodoh!
Sisilia Jian tidak berpikir seperti itu, dia melihat dengan jelas, Robert Huo dan Natalie Ning bisa sukses bukan karena keberuntungan semata, melainkan karena kemampuan sebenarnya.
Hanya acara diet nasional kali ini saja, setiap detail, perencanaan keseluruhan, semua menunjukkan kemampuan yang melebihi orang lain. Bila tidak memiliki kemampuan, ingin membuat kegiatan berskala besar yang mencakup nasional hampir tidak mungkin.
Harus tahu saat baru masuk dengan perusahaan, New Hope Corp hanyalah sebuah toko kecil dengan penjualan harian beberapa puluh ribu RMB saja, di toko online sama sekali tidak masuk peringkat.
Bagaimana dengan sekarang?
Dalam industri diet, perusahaan cabang Jiazi ada di nomor satu!
Sisilia Jian merasa begitu gembira karena pekerjaan pertama yang dia temukan setelah lulus adalah perusahaan yang begitu memiliki harapan, Bos yang begitu memiliki kemampuan.
Tapi dia menyadari, pacarnya, Owen Ning, memiliki pendapat yang berbeda dengannya.
Dia selalu merasa mereka mengandalkan keberuntungan, hanya dia sendiri yang memiliki kemampuan yang sebenarnya, bicara berputar-putar, penuh dengan meremehkan dan menghina.
Setelah pertengkaran terakhir kali, Sisilia Jian bukannya tidak berpikir untuk berbaikkan, dia juga tidak rela menyerahkan hubungan yang sudah berjalan bertahun-tahun ini.
Tapi Owen Ning tidak bermaksud berbalik, dia bersikeras dengan pendapatnya, bahkan muncul pikiran untuk meninggalkan perusahaan.
Sisilia Jian mengetahui hal ini, dia juga tahu dirinya tidak dapat membujuknya.
Bila Owen Ning benar ingin pergi, Sisilia Jian tidak menyalahkannya, hanya akan merasa sayang padanya.
Tapi dia tidak menyangka, perusahaan menemui krisis paling besar karena Owen Ning berinisiatif membocorkan
rahasia.
Karena kamu merasa mereka berdua mengandalkan keberuntungan, karena kamu tidak terima mereka memiliki hasil yang seperti ini, jadi menggunakan cara yang begitu hina dengan membocorkan rahasia untuk sengaja menghancurkan bisnis mereka?
Terlalu hina!
Terlalu memalukan!
Tidak ada saat kapanpun yang lebih membuat Sisilia Jian lebih kecewa daripada saat ini.
Hubungan enam tujuh tahun, pasangan yang paling membuat orang iri di sekolah dulu, di mata orang mereka adalah contoh pasangan sukses di masa depan, ternyata berubah menjadi seperti sekarang.
Ini adalah cinta pertamanya, mungkin hal yang diberikan padanya tidak banyak, tapi perasaan, tidak bisa dideskripsikan melalui kata-kata.
Emas memiliki harga, perasaan tidak memiliki harga.
Setelah Robert Huo melihat petunjuk itu, Sisilia Jian selalu sedikit bimbang, dia juga sedikit tidak dapat menerima
hasil yang seperti ini.
Reaksi pertamanya adalah berharap salah penilaian dalam hal ini.
Tapi berdasarkan pengenalannya pada Owen Ning, dari dua tiga patah kata, dia dapat mengetahui, penilaian Bos nya tidak salah.
Jadi dia hanya bisa berharap Owen Ning bisa inisiatif mengakui kesalahan, memohon kemurahan hati Bos.
Yang disayangkan adalah, Owen Ning tetap tidak mengakui kesalahan, dia bersikeras berjalan ke arah lain, semakin lama semakin jauh.
Kecewa, kecewa yang tidak bisa dibandingkan, bahkan bisa dibilang putus asa.
Cinta pertamanya, pacarnya, ternyata adalah orang yang seperti ini, apa seleranya begitu rendah? Atau dia tidak pernah benar-benar mengerti dia?
Sejak Owen Ning meninggalkannya, Sisilia Jian tahu, keduanya benar-benar berakhir. Seumur hidup ini tidak akan ada kemungkinan lagi.
Hubungan bertahun-tahun, runtuh sepenuhnya begitu saja, membuat seorang gadis yang baru meninggalkan sekolah,
bagaimana bisa menanggungnya.
Beberapa menit kemudian, ponsel Robert Huo berbunyi.
Dia mengambilnya dan melihat, Sisilia Jian yang meneleponnya, saat ini dia sedang menemani Natalie Ning menyiapkan bahan tuntutan.
Para pengacara dari Departemen Hukum perusahaan cabang Ji’s Corp sudah menyiapkan bukti dan proses detailnya. Yang harus Robert Huo dan Natalie Ning siapkan adalah data keuangan perusahaan.
Teringat akan menuntut seseorang dengan tuduhan Pencurian Rahasia Dagang Perusahaan, yang pertama harus dipastikan adalah berapa kerugian perusahaan. Jumlah ini tidak bisa dikeluarkan oleh para pengacara.
Dia menepuk-nepuk bahu Natalie Ning, mengisyaratkan untuk dia meneruskan, lalu Robert Huo berdiri menjawab telepon.
Baru menekan tombol telepon, dia mendengar suara tangis : “Bos...Ning. Owen Ning, dia...”
Sisilia Jian berkata terputus-putus, suara tangisnya lebih jelas dari ucapannya, walaupun tidak bicara jelas, Robert Huo juga tahu maksudnya.
Dia tidak bertanya apa yang terjadi pada mereka, hanya bertanya : “Sekarang kamu ada di mana?”
“Pin, pintu perusahaan....” Kata Sisilia Jian sesenggukkan.
“Tunggu di sana, aku ke sana sekarang.” Selesai bicara, Robert Huo berkata pada Natalie Ning : “Sisilia mungkin bertengkar dengan Owen Ning, sekarang menangis keras, aku pergi ke sana sebentar.”
“Bertengkar?” Natalie Ning terkejut, lalu tersadar, Sisilia Jian sepertinya sudah menebak Owen Ning membocorkan rahasia, mungkin bertengkar dengannya karena hal ini.
Gadis ini selalu sangat memperhatikan urusan perusahaan, bisa diandalkan saat mengurus urusan, Natalie Ning sangat menyukainya.
Mendengar Robert Huo berkata dia menangis keras, Natalie Ning bergegas bertanya : “Apa aku ikut denganmu?”
“Tidak apa-apa, aku pergi mengantarnya pulang, kamu bereskan laporan keuangan saja.” Kata Robert Huo.
Natalie Ning mengiyakan, tidak memaksa. Dia hanya berdiri mengambil jaket dan memberikannya pada Robert Huo, berkata : “Sekarang sudah masuk musim gugur, malam hari anginnya dingin, jangan sampai kedinginan.”
Perhatiannya membuat hati Robert Huo hangat, setelah mengangguk sedikit, berkata : “Kamu sudah bekerja keras.”
Natalie Ning tersenyum padanya, mungkin dia kerja keras, namun bisa menerima ucapan suaminya ini, walaupun bekerja lebih keras lagi juga sepadan.
Selanjutnya, Robert Huo membuka pintu mobil, menghabiskan kira-kira setengah jam, dia sampai di bawah gedung kantor.
Di jalan, dia bisa melihat Sisilia Jian yang sedang berjongkok di sudut gedung.
Robert Huo menghentikan mobil di pinggir jalan dan mengambil jaketnya berjalan menghampiri, setelah dekat dengannya, dia baru melihat Sisilia Jian memendam kepalanya di antara lututnya, tetap tidak hentinya sesenggukkan.
Dapat dilihat, dia sangat sedih.
Seperti yang dikatakan Natalie Ning, setelah masuk musim gugur angin malam sangat dingin. Tiupan angin dingin membuat Sisilia Jian jelas bergetar.
Robert Huo berjalan menghampiri, dia meletakkan jaket dengan ringan di atas tubuhnya, berkata : “Ada banyak hal yang tidak sesuai keinginan kita di dunia, tapi bisa berjongkok di jalan dan menangis seperti ini, juga tidak banyak.”
Sisilia Jian segera mengangkat kepalanya, matanya sudah bengkak karena menangis, seperti dua buah kenari.
Sambil air matanya mengalir turun, sambil membantah berkata : “Aku, aku tidak menangis di pinggir jalan....”
Robert Huo sengaja menoleh melihat ke sekeliling, dia mengangguk berkata : “Benar apa yang kamu bilang, dari pinggir jalan masih ada beberapa meter, tapi apa yakin ingin meneruskan menangis di sini?”
Sisilia Jian juga tahu, dia menangis seperti ini sudah menarik perhatian banyak orang. Jika bukan dia menangis sendirian, kira-kira dia sudah dikelilingi untuk ditonton.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMenantu Hebat
Alwi GoThe Revival of the King
ShintaLove And War
JaneLove From Arrogant CEO
Melisa StephaniePernikahan Kontrak
JennyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li