Inventing A Millionaire - Bab 167 Acara Reuni Kelas
Freya tidak menghalang mereka, malah diwaktu istirahat mengajari mereka sehingga memberi kesan baik bagi para wanita paruh baya.
Saat berbincang baru tahu dia adalah janda, juga membawa anaknya hidup di sini, sehingga membuat orang merasa kasihan padanya.
Ada orang yang memberi pendapat agar dia membuka kelas formal. Bisa menerima biaya sekolah, jika tidak pasti susah hidup dikota tingkat atas ini.
Freya sekaligus memberikan barcode Wechat pada mereka, agar memberitahu mereka bahwa sudah ada kelas menari, pagi mengajar menari, malamnya datang ke alun-alun untuk latihan senam dan biaya tidak mahal.
Dibandingkan dengan kelas tarian yang membayar 80 RMB bahkan ratusan RMB per satu pelajaran, dia hanya menerima 20 RMB per satu pelajaran, sudah termasuk harga murah.
Satu bulan belajar 30 hari, hanya 600 RMB saja.
Tahun seperti ini, bahkan kursus seorang anak sudah lebih dari 600 RMB per bulan.
Ada banyak kondisi keluarga yang baik, juga kasihan padanya dan merasa sikapnya baik. Juga merasa karakter orangnya baik, jadi langsung membayar uang sekolah.
Bagi orang yang melihat atau hanya ingin malam hari datang ke alun untuk menari agar tidak bosan, jadi Freya tidak membujuk mereka.
Ingin belajar, dia bisa ajari, dia tidak akan menolak orang yang datang.
Ini juga merupakan saran Robert, duluan menggunakan cara gratis atau biaya murah untuk menarik pelanggan, kemudian memilih pelanggan yang bayar. Trik yang sederhana tapi sangat berguna.
Meskipun tidak banyak orang yang bersedia mengeluarkan uang untuk belajar menari, tetapi Freya sudah melakukan rencana rinci untuk masa depannya. Dia percaya dirinya dengan putrinya bisa hidup di kota ini dengan baik.
Hanya diwaktu luang, dia sesekali akan melihat ke arah kampung halamannya.
Di sana ada banyak kenangan, juga ada pria yang membuatnya selalu ingat.
Datang ke sini meninggalkan kampung halamannya, Freya tidak menahan rasa hatinya, dia mengakui dirinya menyukai pria yang bernama Shawn.
Tetapi dia tidak akan mencarinya karena sudah mengungkapkan perasaannya.
Suka tidak berarti memiliki, perasaan yang datang terlambat ini. Dia akan simpan di lubuk hati, agar menjadi energi untuk dirinya terus berkembang.
Tunggu suatu hari, dia sudah percaya diri, tidak perlu merasa rendah diri, juga bisa dengan tegak berdiri di depannya, lau dengan senyum dan percaya diri berkata, "Lama tidak berjumpa Tuan Li."
Sampai saat itu, mungkin Freya akan memberitahunya, "Aku suka kamu."
Apa yang terjadi pada waktu itu, dia tidak pikirkan karena terlalu jauh.
Sekarang dia hanya ingin mengembangkan bisnisnya untuk membuktikkan dirinya bukan wanita tidak berguna!
Ketika Robert dan Natalie sampai di tempat reuni, sudah melihat Pan Simi tunggu di depan pintu.
Ketika melihat mereka, dia bergegas tersenyum menyambut dan berkata: "Kalian memang sangat sabar, kenapa tidak menunggu selesai makan baru datang."
Natalie menjawab ah, kemudian bertanya: "Apa kita datang terlambat?"
Pan Simi tertawa ketika melihat ekspresi malunya, sehingga membuat Natalie baru tahu dia sedang bercanda.
Dengan pelan menepuk teman baiknya ini, Natalie dengan penuh harapan bertanya: "Apa kamu ada mengajak Nova? Apa dia sudah datang?"
"Sudah memberitahunya di Wechat. Aku tidak tahu dia datang atau tidak, tidak mungkin menyuruhku mengundangnya lagi." Kata Pan Simi.
Dia adalah orang yang angkuh, tidak peduli hal lalu itu salahpaham atau bukan. Sudah berlalu bertahan-tahun, Nova juga tidak ada niat untuk baikan padanya, maka dia tidak perlu menyanjungnya.
Bisa dari Wechat mengabari Nova, sudah termasuk memberinya muka.
Natalie juga gugup, jadi berkata, "Kalau begitu aku meneleponnya."
Pan Simi tidak menolak, baginya Nova adalah mantan teman baiknya. Juga manajer cabang perusahaan Keluarga Ji, termasuk pelanggan yang baik. Mau secara pribadi atu bukan, bisa baikkan adalah hal yang tidak merugikan.
Natalie mengeluarkan ponsel untuk menelepon Nova, waktu yang sama ada satu mobil BMW berhenti di tempat parkiran. Setelah seorang pria dan wanita yang turun dari mobil melihat Pan Simi, dia langsung dengan senang melambaikkan tangan, "Simi!"
Pan Simi menolehkan kepala. Ketika melihat mereka, dia juga melambaikkan tangan, "Handy, Debby!"
Kedua orang yang datang ini adalah teman sekelasnya. Handy dan Debby. Dua orang ini di masa kuliah adalah sepasang kekasih, setelah tamat juga langsung mengambil surat nikah, ditambah kerja mereka sangat baik, termasuk orang yang diiri oleh para teman.
"Iya, apakah ini Natalie? Lama tak berjumpa." Handy berjalan ke sini, lalu melihat Natalie.
Natalie sedang menelepon dengan Nova, lalu menolehkan kepala melihat dia, kemudian menunjukkan senyum maaf dan menunjuk ke arah ponsel.
Handy dengan baik melambaikkan tangan, agar dia terus menelepon, kemudian melihat ke arah Robert, dan dengan penasaran bertanya, "Siapa ini?"
"Dia adalah suami Natalie, Shawn Li." Pan Simi memperkenalkan, "Shawn, mereka adalah Handy dan Debby, mereka adalah teman kuliah Natalie."
Robert dengan sopan mengulurkan tangan, berkata, "Halo, aku adalah Shawn Li."
Handy dengan ekspresi aneh meliriknya, meskipun bersalaman tetapi sikap tidak tulus. Apalagi matanya menunjukkan rasa bangga dan sangat jelas.
Saat Natalie di masa kuliah, tentu saja salah satu wanita yang dikejar oleh para pria, juga dengan Pan Simi dan Nova dijuluki sebagai wanita jelita di jurusan ekonomi.
Tetapi setelah tamat malah menikah dengan kutu buku, dengar-dengar temannya mengatakan kemampuan suaminya tidak hebat, tetapi emosinya sangat besar.
Juga tidak tahu nuku apa yang dipelajari, melakukan apapun tidak beres, seperti orang bodoh.
Nova memanggilnya menjadi supir, akhirnya dia malah mabuk juga menabrak tiang listrik, ada beberapa bulan tidak pergi bekerja.
Hal ini biasanya dikatakan sebagai lelucon, merasa Natalie menikah dengan pria seperti itu tidak berharga.
Dengan kecantikan dia, bisa saja menikah dengan orang kaya. Tidak tahu apa yang dia pikirkan.
Sekarang bertemu dengan Robert, Handy dan Debby saling melihat, semua tahu pemikiran satu sama lain.
Setelah tahu dia adalah Shawn yang terkenal itu, Handy dan Debby bergegas tidak tertarik. Berkata pada Pan Simi: "Kalau begitu kami masuk dulu, nanti baru bahas, Natalie, kami masuk ruang VIP dulu."
Setelah Natalie menganggukkan kepala. Mereka baru masuk ke dalam hotel.
Mereka memang tidak menujukkan ekspresi cemooh diwajah, tetapi ketika pergi tidak menyapa pada Robert, ini termasuk menyatakan pemikiran sebenarnya.
Pan Simi melihat mereka. Juga tidak membantu mereka bicara, karena dalam hatinya Robert adalah pria brengsek!
Dia masih berpikir, harus bergegas mencari kesempatan agar Natalie melihat wajah kenyataan pria ini, jadi dia tentu saja sangat senang melihat Robert malu.
Saat Natalie menelepon, ada beberapa teman yang datang, ekspresi mereka juga sama. Setelah tahu status Robert, pasti menunjukkan tatapan aneh.
Robert tidak masukkan hati ketika melihat ekspresi mereka, juga tidak karena malu menundukkan kepala, sangat tenang.
Melihat tampak dia yang tenang, Pan Simi dalam hati tertawa dingin, memang pria brengsek yang pandai menipu orang, teknik beprura-puranya bernilai seratus!
Robert dan Natalie termasuk datang lebih malam, saat ini para teman sudah sampai, melihat Natalie sedang menelepon, Pan Simi juga berkata, "Kita juga ke ruang VIP, sambil jalan sambil bicara."
Natalie sedang konsen menelepon, jadi tidak menolak.
Mereka bertiga ke ruang VIP, telinga Robert sangat tajam, mungkin bisa dikatakan suara gosip terlalu besar sehingga dia bisa mendengar jelas percakapan mereka.
"Apa kalian sudah melihat suami Natalie? Aku mengira pria itu sangat ganteng, ternyata hanya seperti ini."
"Ai, benar-benar tidak tahu untuk apa Natalie menikah dengannya, benar-benar sederhana."
"Kata sederhana juga termasuk pujian untuknya, apa kalian tidak tahu, gajinya setiap bulan hanya untuk berjudi dan minum bir, tidak pernah membawa uang pulang ke rumah. Tetapi Natalie, muda-muda sudah harus bekerja jugamenjaga anak, sudah mau menjadi wanita jelek."
Pan Simi mendorong pintu, berbatuk dua kali, lalu suara gosipan itu berhenti.
Semua tatapan melihat ke arah sini, tepatnya adalah melihat ke arah Robert.
Tatapan itu ada penasaran, cemooh, juga ada penghinaan.
Jelas-jelas tidak ada satu teman yang menganggap Robert penting, mungkin menurut mereka kedatangan Robert, hanya membuat diri sendiri malu.
Meskipun acara reuni boleh membawa keluarga, tetapi harus melihat siapa.
Jika kerjaannya bagus, terserah mau bawa istri atau suami datang, tetapi apa kehidupan Natalie termasuk baik? Apalagi suaminya ini adalah pria brengsek, untuk apa bawa ke sini?
Novel Terkait
Ten Years
VivianLove In Sunset
ElinaThis Isn't Love
YuyuAwesome Husband
EdisonUntouchable Love
Devil BuddyUangku Ya Milikku
Raditya DikaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li