Inventing A Millionaire - Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga

Wesley Mu pernah melihat aura ini pada beberapa pengusaha papan atas.

Aura ini bisa disebut sebagai kepercayaan diri yang absolut. Orang yang punya aura ini, sekali pun jatuh bangkrut entah karena alasan apa pun, akan mudah bangkit lagi dengan cepat.

Andai Robert Huo tidak terlalu muda, Wesley Mu akan sungguh-sungguh mengira dia seorang bos yang perusahaan lamanya bangkrut dan tengah memulai usaha dari awal lagi.

Walau bukan orang seperti itu, dia seharusnya orang yang pernah menerima pelatihan khusus dalam berbisnis.

Ketika ditanya tentang asal usulnya, Robert Huo cuma bilang bahwa dirinya merupakan anak yatim piatu. Melihat dia tidak tertarik untuk membicarkan identitasnya lebih jauh, si GM tidak bertanya lagi. Yang jelas, niatnya untuk melakukan tawar-menawar lanjutan telah ditanggalkan.

Baik sekretaris maupun pengacaranya sama-sama terkejut ketika melihatnya menandatangani kontrak dengan gembira. Loh, bukannya sepanjang perjalanan mereka berdiskusi cara mengurangi porsi saham yang dialihkan ke dua pemilik toko Taobao ini? Mengapa sesi itu dilewati begitu saja?

Mereka sudah membahas berbagai skema, namun kini tidak ada yang diajukan……

Setelah segera menandatangani kontrak, Wesley Mu bangkit berdiri, berjabat tangan dengan Robert Huo dan Natalie Ning, dan berkata sambil tersenyum: “Mulai hari ini, kita berada dalam satu kapal. Berhubung kalian telah menjadi pemegang saham, aku berharap CEO Ning dan CEO Huo dalam waktu dekat bisa meluangkan waktu untuk pergi melihat-lihat perusahaan kami. Dengan kunjungan itu, kalian juga akan bisa berkenalan dengan pemegang-pemegang saham lain.”

Di kertas kontrak, yang tertulis sebagai pemegang saham tiga puluh persen hanya Natalie Ning. Bila dilihat secara tegas, hanya si wanita lah yang menjadi partnernya.

Tetapi, Wesley Mu lebih menghomrati Robert Huo. Ia tahu betul bahwa orang yang memegang uang belum tentu memiliki kedudukan lebih tinggi. Siapa di antara pasangan ini yang punya kedudukan lebih tinggi, itu bisa terlihat dalam sekejap.

Tidak peduli saat penandatanganan kontrak atau pun saat membicarakan hal lain, Natalie Ning secara tidak sadar berkali-kali menoleh ke Robert Huo. Ini menandakan dia sangat bergantung pada suaminya.

Tidak tertarik mengoreksi panggilan barusan, si suami hanya bilang: “Tentu saja, setelah event promo selesai, aku akan berkunjung ke perusahaan. Terima kasih sekali lagi kepada GM Mu telah datang. Kami sudah menyiapkan jamuan makan siang untuk kalian, semoga kalian berkenan untuk mencicipinya dan suka dengan semua menu.”

Robert Huo berinisiatif mengajak, Wesley Mu jelas tidak akan menolak. Pria itu mengangguk setuju dengan senyum lebar.

Di tengah sesi makan, Robert Huo memulai percakapan tentang makanan diet.

Perusahaan Wesley Mu hanya memproduksi produk penurun berat badan. Meski berada dalam jenis produk yang berbeda, keduanya sama-sama berkaitan dengan gaya hidup sehat.

Mendengar pemikiran Robert Huo tentang penggabungan makanan diet dan event promo, mata Wesley Mu berbinar. Matanya bahkan hampir berwarna hijau seperti melihat dollar!

Pria itu memegang lengan lawan bicaranya dengan erat dan berdecak kagum: “Tuan Li benar-benar sosok yang jenius dalam pemasaran. Kebanyakan orang akan langsung puas ketika mendapatkan pendapatan sebesar ini, tetapi kamu masih berpikir untuk mencari sumber peningkatan laba yang kedua. Aku sangat yakin dengan idemu! Biarlah aku mulai realisasikan ide ini. Aku kenal banyak petinggi perusahaan logistik, nanti aku bisa mengajak mereka beriskusi soal peningkatan ketepatan waktu pengantaran!”

Memproduksi makanan diet tidak sulit. Mereka hanya perlu menggabungkan sekelompok bahan makanan rendah lemak, mematangkannya dengan agak enak, dan menyajikannya dengan agak cantik. Perkara kombinasi nutrisi, itu hanya omong kosong. Di antara orang-orang yang mengandalkan makanan diet untuk melangsingkan badan, hanya ada sedikit orang yang sungguh-sungguh memahaminya.

Ambil contoh, apakah minuman kesehatan yang dulu-dulu populer benar-benar bisa memperpanjang usia?

Belum tentu!

Pakar gizi sejati tahu betul apa itu minuman kesehatan. Itu hanya air mineral biasa yang ditambahkan vitamin dan sakarin. Nilai gizinya pun tidak setinggi bubur biji-bijian.

Yang jadi masalah, orang awam tidak paham! Melihat iklan, mereka akan langsung berdecak kagum dan tergoda.

Mereka merasa mereka harus meminumnya!

Alhasil, beberapa minuman kesehatan di akhir abad dua puluh bisa mencatatkan nilai penjualan hingga satu dua miliar yuan per tahun.

Mungkin angka segitu tidak terlalu besar, tetapi ingatlah, ini nilai penjualan dua puluh hingga tiga puluh tahun yang lalu!

Pada masa itu, harga rumah di sekitar sini hanya beberapa ratus yuan per meter persegi. Bagaimana dengan sekarang? Sudah jadi dua puluh hingga tiga puluh ribu yuan!

Bila dihitung mengikuti kenaikan harga rumah, dua milyar yuan saat itu setara dengan ratusan milyar yuan sekarang!

Inilah alasan Robert Huo ingin memasukkan makanan diet dalam promo tersebut. Meski mereka tidak bisa serta-merta meniru mitos minuman kesehatan, namun peningkatan keuntungan adalah sesuatu yang jadi jaminan.

Wesley Mu mengagumi ide-idenya yang luar biasa.

Dalam diri pria pertama, pria kedua melihat potensi yang luar biasa. Ia berpikir, jika bisa terus melangkah dengan orang muda ini, apalah artinya mengalihkan tiga puluh persen saham perusahaan?

Keuntungan perusahaan di masa depan pasti jauh melampaui harga tiga puluh persen saham ini!

Ketika Wesley Mu mengangkat topik pembagian keuntungan dalam event promo mereka, kata-kata Robert Huo masih sama. Dia bersedia membagi keuntungan sesuai proporsi kepemilikan saham. Catatannya, dia sekalian meminta tambahan dua puluh lima persen saham secara gratis.

Untuk tiga puluh persen saham hari ini, Robert Huo mengeluarkan delapan juta yuan. Untuk dua puluh persen saham di masa depan, ia ingin memperolehnya secara cuma-cuma.

Ini membuat Wesley Mu ragu. Andai ia adalah satu-satunya pemilik perusahaan, ia bisa jadi secara impulsif akan bilang setuju.

Sayang, di perusahaan ini masih ada pemegang-pemegang saham lain. Tiga puluh persen saham yang ia alihkan kepemilikannya ke Natalie Ning disetujui oleh mereka setelah dirinya berjuang mati-matian. Jika ke depannya ia kembali ingin mengalihkan dua puluh persen saham, bahkan secara gratis, pemegang-pemegang saham itu sangat mungkin tidak setuju.

Robert Huo tidak terburu-buru. Ia membiarkan lawan bicaranya berpikir perlahan. Membahasnya lagi setelah pendapatan akhir event promo dihitung pun tidak masalah.

Tetapi, semakin lama harus menunggu, proporsi saham yang pria itu inginkan akan semakin tinggi.

Beberapa hari yang lalu, Robert Huo hanya menginginkan total lima puluh satu persen saham untuk menjadi pemegang saham mayoritas. Hanya dalam dua hari, jumlah totalnya naik empat persen.

Dalam pertemuan berikutnya, bisa jadi dia bakal minta delapan puluh persen……

Ini karena ia memiliki keyakinan yang cukup bahwa ketika Wesley Mu kembali membahas ini, tidak peduli apa pun dan seberapa berlebihan permintaan dirinya, GM itu pasti akan setuju!

Ini bentuk kepercayaan pada diri sendiri, juga bentuk kepercayaan pada event promo!

Wesley Mu tidak tinggal lebih lama lagi sehabis makan siang.

Selepas pengalihan saham, ia harus segera kembali ke perusahaan untuk membuat laporan. Jika tidak, pemegang-pemegang saham kecil akan komen ini-itu.

Setelah mengantar GM dan rombongannya ke depan kantor, Robert Huo dan Natalie Ning kembali ke ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaan.

Pengalihan saham hanya salah satu bagian dari bisnis mereka. Untuk saat ini, mereka belum melihat keuntungan apa yang bisa diperoleh. Yang terpenting saat ini adalah menjalankan aktivitas toko Taobao mereka sebaik-baiknya.

Begitu event promo selesai, mereka bakal banjir uang. Pada waktunya nanti, menginginkan apa pun akan lebih mudah daripada sekarang.

Mereka sibuk hingga jam Gaby kelar sekolah. Si suami pun bersiap pergi jemput.

Awalnya, si istri lah yang mau pergi jemput. Tetapi, Robert Huo tidak ingin melihat istri dan putrinya terlalu lelah. Urusan toko Taobao sudah cukup membuat Natalie Ning habis tenaga. Berhubung dirinya punya waktu luang, mana tega ia menyuruh istrinya yang menjemput?

Sekeluarnya dari ruang kerja, Robert Huo melirik ke arah tangga.

Gedung tempat kantor mereka berdomisili sangat tinggi. Selain petugas kebersihan, hanya sedikit orang yang masuk ruang tangga. Tetapi, si pria tahu ada orang di dalam sana.

Demi mencegah terulangnya insiden terakhir, ia telah menugaskan Jack Dong untuk setiap saat mengawasi Natalie Ning. Uniknya, karena tidak begitu suka berinteraksi dengan orang-orang, pria ini selalu berjaga secara sembunyi. Bahkan, Natalie Ning sampai sekarang tidak tahu dirinya diikuti pengawal.

Robert Huo tidak tertarik bertegur sapa dengan Jack Dong. Baginya, orang ini sebatas alat perlindungan si istri dan bukan teman yang perlu diakrabi.

Setelah turun dengan lift, ketika Robert Huo baru tiba di sisi jalan, sebuah van tua berhenti tepat di depannya.

Pintu mobil terbuka, lalu pria itu menjumpai tatapan berniat buruk dari beberapa pria tinggi besar di dalam. Jantungnya seketika berdegup kencang. Saat hendak mundur, Robert Huo tiba-tiba didorong kencang dari belakang dan langsung terperosok ke dalam van.

Sebelum sempat melawan, hidung si pria sudah ditutupi seseorang dengan handuk.

Pria-pria ini sangat profesional dan lincah. Meski ada orang-orang yang lalu-lalang di sekitar, tidak ada satu orang pun yang perhatiannya terpancing ke van tua.

Pintu tertutup dan van melaju dengan kencang.

Pada handuk, para pria ini sepertinya telah mengoleskan obat tidur. Alhasil, setelah bernafas beberapa kali, Robert Huo perlahan-lahan kehilangan kesadaran.

Entah waktu telah berlalu berapa lama, di tengah keadaan linglung, seember air dingin membasahi kepalanya.

Meski sekarang sudah musim panas dan banyak orang yang mengenakan baju lengan pendek, Robert Huo tetap merasa kedinginan karena air itu. Ini karena airnya dicampur batu es.

Ia terbangun karena terkejut. Setelah mengambil beberapa napas, pria itu mendengar seberkas suara dari samping: “Pemuda, segar tidak? Mau tambah satu ember lagi?”

Setelah berkedip beberapa kali dan mengibaskan tetesan-tetesan air dingin dari rambutnya, Robert Huo menoleh ke arah suara itu berasal. Ia melihat seorang pria yang tidak dikenal.

Pria itu berkepala botak dan berbadan kekar. Dia memiliki bekas luka di sudut mulutnya, kelihatannya karena pernah terpotong oleh senjata tajam.

Sekali melihat senyumannya yang sinis, Robert Huo tahu dia bukan orang baik-baik.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu