Inventing A Millionaire - Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
Wesley Mu pernah melihat aura ini pada beberapa pengusaha papan atas.
Aura ini bisa disebut sebagai kepercayaan diri yang absolut. Orang yang punya aura ini, sekali pun jatuh bangkrut entah karena alasan apa pun, akan mudah bangkit lagi dengan cepat.
Andai Robert Huo tidak terlalu muda, Wesley Mu akan sungguh-sungguh mengira dia seorang bos yang perusahaan lamanya bangkrut dan tengah memulai usaha dari awal lagi.
Walau bukan orang seperti itu, dia seharusnya orang yang pernah menerima pelatihan khusus dalam berbisnis.
Ketika ditanya tentang asal usulnya, Robert Huo cuma bilang bahwa dirinya merupakan anak yatim piatu. Melihat dia tidak tertarik untuk membicarkan identitasnya lebih jauh, si GM tidak bertanya lagi. Yang jelas, niatnya untuk melakukan tawar-menawar lanjutan telah ditanggalkan.
Baik sekretaris maupun pengacaranya sama-sama terkejut ketika melihatnya menandatangani kontrak dengan gembira. Loh, bukannya sepanjang perjalanan mereka berdiskusi cara mengurangi porsi saham yang dialihkan ke dua pemilik toko Taobao ini? Mengapa sesi itu dilewati begitu saja?
Mereka sudah membahas berbagai skema, namun kini tidak ada yang diajukan……
Setelah segera menandatangani kontrak, Wesley Mu bangkit berdiri, berjabat tangan dengan Robert Huo dan Natalie Ning, dan berkata sambil tersenyum: “Mulai hari ini, kita berada dalam satu kapal. Berhubung kalian telah menjadi pemegang saham, aku berharap CEO Ning dan CEO Huo dalam waktu dekat bisa meluangkan waktu untuk pergi melihat-lihat perusahaan kami. Dengan kunjungan itu, kalian juga akan bisa berkenalan dengan pemegang-pemegang saham lain.”
Di kertas kontrak, yang tertulis sebagai pemegang saham tiga puluh persen hanya Natalie Ning. Bila dilihat secara tegas, hanya si wanita lah yang menjadi partnernya.
Tetapi, Wesley Mu lebih menghomrati Robert Huo. Ia tahu betul bahwa orang yang memegang uang belum tentu memiliki kedudukan lebih tinggi. Siapa di antara pasangan ini yang punya kedudukan lebih tinggi, itu bisa terlihat dalam sekejap.
Tidak peduli saat penandatanganan kontrak atau pun saat membicarakan hal lain, Natalie Ning secara tidak sadar berkali-kali menoleh ke Robert Huo. Ini menandakan dia sangat bergantung pada suaminya.
Tidak tertarik mengoreksi panggilan barusan, si suami hanya bilang: “Tentu saja, setelah event promo selesai, aku akan berkunjung ke perusahaan. Terima kasih sekali lagi kepada GM Mu telah datang. Kami sudah menyiapkan jamuan makan siang untuk kalian, semoga kalian berkenan untuk mencicipinya dan suka dengan semua menu.”
Robert Huo berinisiatif mengajak, Wesley Mu jelas tidak akan menolak. Pria itu mengangguk setuju dengan senyum lebar.
Di tengah sesi makan, Robert Huo memulai percakapan tentang makanan diet.
Perusahaan Wesley Mu hanya memproduksi produk penurun berat badan. Meski berada dalam jenis produk yang berbeda, keduanya sama-sama berkaitan dengan gaya hidup sehat.
Mendengar pemikiran Robert Huo tentang penggabungan makanan diet dan event promo, mata Wesley Mu berbinar. Matanya bahkan hampir berwarna hijau seperti melihat dollar!
Pria itu memegang lengan lawan bicaranya dengan erat dan berdecak kagum: “Tuan Li benar-benar sosok yang jenius dalam pemasaran. Kebanyakan orang akan langsung puas ketika mendapatkan pendapatan sebesar ini, tetapi kamu masih berpikir untuk mencari sumber peningkatan laba yang kedua. Aku sangat yakin dengan idemu! Biarlah aku mulai realisasikan ide ini. Aku kenal banyak petinggi perusahaan logistik, nanti aku bisa mengajak mereka beriskusi soal peningkatan ketepatan waktu pengantaran!”
Memproduksi makanan diet tidak sulit. Mereka hanya perlu menggabungkan sekelompok bahan makanan rendah lemak, mematangkannya dengan agak enak, dan menyajikannya dengan agak cantik. Perkara kombinasi nutrisi, itu hanya omong kosong. Di antara orang-orang yang mengandalkan makanan diet untuk melangsingkan badan, hanya ada sedikit orang yang sungguh-sungguh memahaminya.
Ambil contoh, apakah minuman kesehatan yang dulu-dulu populer benar-benar bisa memperpanjang usia?
Belum tentu!
Pakar gizi sejati tahu betul apa itu minuman kesehatan. Itu hanya air mineral biasa yang ditambahkan vitamin dan sakarin. Nilai gizinya pun tidak setinggi bubur biji-bijian.
Yang jadi masalah, orang awam tidak paham! Melihat iklan, mereka akan langsung berdecak kagum dan tergoda.
Mereka merasa mereka harus meminumnya!
Alhasil, beberapa minuman kesehatan di akhir abad dua puluh bisa mencatatkan nilai penjualan hingga satu dua miliar yuan per tahun.
Mungkin angka segitu tidak terlalu besar, tetapi ingatlah, ini nilai penjualan dua puluh hingga tiga puluh tahun yang lalu!
Pada masa itu, harga rumah di sekitar sini hanya beberapa ratus yuan per meter persegi. Bagaimana dengan sekarang? Sudah jadi dua puluh hingga tiga puluh ribu yuan!
Bila dihitung mengikuti kenaikan harga rumah, dua milyar yuan saat itu setara dengan ratusan milyar yuan sekarang!
Inilah alasan Robert Huo ingin memasukkan makanan diet dalam promo tersebut. Meski mereka tidak bisa serta-merta meniru mitos minuman kesehatan, namun peningkatan keuntungan adalah sesuatu yang jadi jaminan.
Wesley Mu mengagumi ide-idenya yang luar biasa.
Dalam diri pria pertama, pria kedua melihat potensi yang luar biasa. Ia berpikir, jika bisa terus melangkah dengan orang muda ini, apalah artinya mengalihkan tiga puluh persen saham perusahaan?
Keuntungan perusahaan di masa depan pasti jauh melampaui harga tiga puluh persen saham ini!
Ketika Wesley Mu mengangkat topik pembagian keuntungan dalam event promo mereka, kata-kata Robert Huo masih sama. Dia bersedia membagi keuntungan sesuai proporsi kepemilikan saham. Catatannya, dia sekalian meminta tambahan dua puluh lima persen saham secara gratis.
Untuk tiga puluh persen saham hari ini, Robert Huo mengeluarkan delapan juta yuan. Untuk dua puluh persen saham di masa depan, ia ingin memperolehnya secara cuma-cuma.
Ini membuat Wesley Mu ragu. Andai ia adalah satu-satunya pemilik perusahaan, ia bisa jadi secara impulsif akan bilang setuju.
Sayang, di perusahaan ini masih ada pemegang-pemegang saham lain. Tiga puluh persen saham yang ia alihkan kepemilikannya ke Natalie Ning disetujui oleh mereka setelah dirinya berjuang mati-matian. Jika ke depannya ia kembali ingin mengalihkan dua puluh persen saham, bahkan secara gratis, pemegang-pemegang saham itu sangat mungkin tidak setuju.
Robert Huo tidak terburu-buru. Ia membiarkan lawan bicaranya berpikir perlahan. Membahasnya lagi setelah pendapatan akhir event promo dihitung pun tidak masalah.
Tetapi, semakin lama harus menunggu, proporsi saham yang pria itu inginkan akan semakin tinggi.
Beberapa hari yang lalu, Robert Huo hanya menginginkan total lima puluh satu persen saham untuk menjadi pemegang saham mayoritas. Hanya dalam dua hari, jumlah totalnya naik empat persen.
Dalam pertemuan berikutnya, bisa jadi dia bakal minta delapan puluh persen……
Ini karena ia memiliki keyakinan yang cukup bahwa ketika Wesley Mu kembali membahas ini, tidak peduli apa pun dan seberapa berlebihan permintaan dirinya, GM itu pasti akan setuju!
Ini bentuk kepercayaan pada diri sendiri, juga bentuk kepercayaan pada event promo!
Wesley Mu tidak tinggal lebih lama lagi sehabis makan siang.
Selepas pengalihan saham, ia harus segera kembali ke perusahaan untuk membuat laporan. Jika tidak, pemegang-pemegang saham kecil akan komen ini-itu.
Setelah mengantar GM dan rombongannya ke depan kantor, Robert Huo dan Natalie Ning kembali ke ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaan.
Pengalihan saham hanya salah satu bagian dari bisnis mereka. Untuk saat ini, mereka belum melihat keuntungan apa yang bisa diperoleh. Yang terpenting saat ini adalah menjalankan aktivitas toko Taobao mereka sebaik-baiknya.
Begitu event promo selesai, mereka bakal banjir uang. Pada waktunya nanti, menginginkan apa pun akan lebih mudah daripada sekarang.
Mereka sibuk hingga jam Gaby kelar sekolah. Si suami pun bersiap pergi jemput.
Awalnya, si istri lah yang mau pergi jemput. Tetapi, Robert Huo tidak ingin melihat istri dan putrinya terlalu lelah. Urusan toko Taobao sudah cukup membuat Natalie Ning habis tenaga. Berhubung dirinya punya waktu luang, mana tega ia menyuruh istrinya yang menjemput?
Sekeluarnya dari ruang kerja, Robert Huo melirik ke arah tangga.
Gedung tempat kantor mereka berdomisili sangat tinggi. Selain petugas kebersihan, hanya sedikit orang yang masuk ruang tangga. Tetapi, si pria tahu ada orang di dalam sana.
Demi mencegah terulangnya insiden terakhir, ia telah menugaskan Jack Dong untuk setiap saat mengawasi Natalie Ning. Uniknya, karena tidak begitu suka berinteraksi dengan orang-orang, pria ini selalu berjaga secara sembunyi. Bahkan, Natalie Ning sampai sekarang tidak tahu dirinya diikuti pengawal.
Robert Huo tidak tertarik bertegur sapa dengan Jack Dong. Baginya, orang ini sebatas alat perlindungan si istri dan bukan teman yang perlu diakrabi.
Setelah turun dengan lift, ketika Robert Huo baru tiba di sisi jalan, sebuah van tua berhenti tepat di depannya.
Pintu mobil terbuka, lalu pria itu menjumpai tatapan berniat buruk dari beberapa pria tinggi besar di dalam. Jantungnya seketika berdegup kencang. Saat hendak mundur, Robert Huo tiba-tiba didorong kencang dari belakang dan langsung terperosok ke dalam van.
Sebelum sempat melawan, hidung si pria sudah ditutupi seseorang dengan handuk.
Pria-pria ini sangat profesional dan lincah. Meski ada orang-orang yang lalu-lalang di sekitar, tidak ada satu orang pun yang perhatiannya terpancing ke van tua.
Pintu tertutup dan van melaju dengan kencang.
Pada handuk, para pria ini sepertinya telah mengoleskan obat tidur. Alhasil, setelah bernafas beberapa kali, Robert Huo perlahan-lahan kehilangan kesadaran.
Entah waktu telah berlalu berapa lama, di tengah keadaan linglung, seember air dingin membasahi kepalanya.
Meski sekarang sudah musim panas dan banyak orang yang mengenakan baju lengan pendek, Robert Huo tetap merasa kedinginan karena air itu. Ini karena airnya dicampur batu es.
Ia terbangun karena terkejut. Setelah mengambil beberapa napas, pria itu mendengar seberkas suara dari samping: “Pemuda, segar tidak? Mau tambah satu ember lagi?”
Setelah berkedip beberapa kali dan mengibaskan tetesan-tetesan air dingin dari rambutnya, Robert Huo menoleh ke arah suara itu berasal. Ia melihat seorang pria yang tidak dikenal.
Pria itu berkepala botak dan berbadan kekar. Dia memiliki bekas luka di sudut mulutnya, kelihatannya karena pernah terpotong oleh senjata tajam.
Sekali melihat senyumannya yang sinis, Robert Huo tahu dia bukan orang baik-baik.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaTen Years
VivianCinta Seorang CEO Arogan
MedellineUnplanned Marriage
MargeryCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaUnperfect Wedding
Agnes YuInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li