Inventing A Millionaire - Bab 155 Kuota Dirut
Colin Ji menatap Robert Huo yang masih berdiri di sana dan berkata,"Adi Li, lihat ..."
Robert Huo meninggikan bahu, berpaling dan melihat orang-orang yang berada di ruangan itu tampil dengan berbagai jenis ekspresi berbeda, lalu berkata,"Jika aku menjadi dia, dimana aku dijadikan barang yang diperjualbelikan, aku juga tidak akan menyetujui kalian dengan mudah. Dua ratus juta itu sangat bagus, setidaknya jauh lebih baik daripada berakhirnya keluarga Ji. "
Selanjutnya. Robert Huo juga pergi.
Ketika mendengar suara langkah kaki di koridor yang menjauh, setelah beberapa saat berlalu, Damien Ji akhirnya bersuara di kantor,"Nova Ji ini juga keterlaluan, dua ratus juta......"
“Diam!” Cedric Ji menatapnya tajam dan berbicara dengan nada marah.
Dia kini benar-benar sudah sangat marah, permintaan Nova Ji adalah hal yang tidak dia duga.
Dia masih bisa menyetujui enam puluh juta, tapi dua ratus juta. Ini sudah terlalu banyak.
Harus diketahui, keluarga Ji suddah mengeluarkan tiga ratus juta untuk menyelamatkan krisis, bahka mereka gunakan untuk mensubsidi rekan kerja sama. Dari mana lagi mereka bisa mendapatkan dua ratus juta untuk Nova Ji?
Berdasarkan sikap Nova Ji, tanpa uang tunai berjumlah dua ratus juta, sepertinya dia benar-benar tidak akan mau berkorban untuk keluarga.
Meskipun Cedric Ji menyalahkannya karena sudah berpihak dengan orang luar pada saat-saat kritis seperti ini, tetapi jika dipikirkan kembali, bukankah itu semua adalah kesalahannya sendiri?
Jika bukan karena pertarungan melawan Colin Ji dan Nova Ji sebelumnya, hingga memaksanya menikahi Moris Liu, bagaimana semua hal ini bisa terjadi!
Bagaimanapun, itu semua disebabkan oleh dirinya sendiri!
Colin Ji berjalan kembali, menghela nafas, lalu berkata kepada Cedric Ji,"Sepertinya gadis ini merasa sangat kesal, sepertinya dia akan sulit setuju jika kita tidak mengeluarkan sedikit biaya."
“Tidak setuju ya tidak setuju, aku tidak percaya bahwa keluarga Ji benar-benar akan jatuh tanpa dirinya!” Ucap seorang Dirut dengan marah.
Tidak ada yang setuju dengan kalimat ini, semua orang merasakan tekanan yang sama beratnya dengan ekspresi mereka, karena kenyataannya membuktikan jika Nova Ji benar-benar bersikeras menikahi Moris Liu, maka keluarga Ji mungkin saja benar-benar jatuh, ini adalah kemungkinan secara garis besar.
“Aku tidak yakin mereka tidak akan berubah pikiran jika kamu mengeluarkan tiga ratus juta yuan untuk mensubsidi rekan kerja sama, apakah mereka semua orang bodoh!” ucap direktur tersebut.
Colin Ji berpaling menatapnya dan berkata,"Kenapa kamu masih saja tidak mengerti bahwa yang dunia luar bukan menilai uang, tetapi hubungan antara keluarga Ji dan Liu's Corp. Selama Nova Ji menikah, tidak peduli berapa banyak uang yang kita keluarkan, mereka tetap akan mengira bahwa semua itu hanyalah mas kawin yang diberikan Liu's Corp."
"Kami bisa memberikan penjelasan!"
"Apakah penjelasan itu berguna? Siapa yang akan mempercayaimu? Tidak ada yang akan percaya sepatah katapun sekalipun kamu menyebarkan aliran arus kas bank ke berbagai tempat!" ucap Colin Ji.
Direktur tersebut membuka mulutnya, namun akhirnya menutup mulutnya dengan ekspresi kesal.
Apa yang dikatakan Colin Ji itu tidak salah, selama Nova Ji menikah dengan Moris Liu, semua penjelasan hanyalah omong kosong.
Poin utama dari seluruh krisis ini terletak pada Nova Ji, masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh mereka yang menjadi sumbernya.
"Tapi, dua ratus juta terlalu banyak......" ucap Murray Ji.
"Sebenarnya, aku kira Nova bukannya tidak mau, dia hanya sedang mereasa kesal, lalu merasa bahwa kita bersikap tidak baik terhadap dirinya sebelumnya. Jika tidak, dia juga tidak akan meminta dua ratus juta untuk membuatnya melepaskan statusnya sebagai menantu dari Liu's Corp." Evan Ji beranjak berdiri dan berkata kepada Cedric Ji,"Menurutku, kakak ketiga yang seharusnya menemuinya dan berbicara dengannya lagi. Dua ratus juta jelas tidak memungkinkan. Uang tunai di tangan kita tidak cukup untuk mengeluarkan lima ratus juta hanya untuk menenangkan keadaan krisis berbahaya ini. Sekalipun sudah bersusah payah mereda, semua itu hanya akan menyebabkan banyak masalah di masa depan. Jadi mohon kakak ketiga membicarakan beberapa hal baik dengannya, bukankah dia sebelumnya memerlukan seratus juta untuk pengembangan perusahaan cabang sebelumnya? Berikan saja seratus juta kepadanya. Mengenai beberapa persyaratan yang diajukan sebelumnya, aku kira kita bisa menyetujuinya. Kesimpulannya, jika kamu ingin mengatasi krisis ini, semuanya mudah sekali didiskusikan!"
Colin Ji tidak menjawab dan hanya menatap Cedric Ji.
Setelah cukup lama, Cedric Ji menatap Colin Ji dengan susah payah dan bertanya,"Apakah menurutmu dia mungkin menerima seratus juta?"
"Aku tidak tahu......" Colin Ji menggelengkan kepalanya dan berkata,"Liu's Corp. memiliki aset yang tidak kalah dari kita, terlebih lagi Tuan Muda Liu memiliki banyak saham di tangannya. Jika menunggu hingga pembagian harta kedepannya, Moris Liu juga setidaknya akan mendapat lebih dari lima ratus juta yuan. Sebagai seorang menantu perempuan, semua aset itu akan dibagi dua jika mereka bercerai. Apakah keluarga akan mendapatkan seratus juta atau Moris Liu akan mendapatkan dua hingga tiga ratus juta, aku juga tidak bisa menjamin.”
Cedric Ji menampilkan ekspresi cemberut di wajahnya, dia melambaikan tangannya dan berkata,"Bicaralah dengannya, gunakan seratus juta sebagai tokennya, tidak peduli metode apapun yang kamu gunakan, kamu harus membuatnya setuju!"
“Aku khawatir dia akan mengambil kesempatan untuk mengajukan persyaratan lain,”kata Colin Ji.
"Selama tidak melanggar peraturan keluarga. Selama keluarga bisa selamat dari krisis ini, apapun boleh dibicarakan!"
Suara Cedric Ji tedengar sedikit kecewa, awalnya, dia bisa menggunakan pernikahan itu untuk menyerang sekutu dari dua keluarga cabang yang bersatu, juga bisa mendapatkan bantuan dari Liu's Corp., dia bahkan merasa cukup bangga dengan keputusan ini.
Sekarang, sepertinya semua ini hanyalah hal terbodoh yang pernah dia lakukan.
Apakah dirinya benar-benar sudah tua dan sudah tidak cocok untuk bertanggung jawab atas keluarga lagi?
Colin Ji mengangguk, lalu berpaling meninggalkan ruang kantor.
Damien Ji tidak bisa menahan diri dan bertanya,"Dirut, apakah kamu benar-benar ingin memberi seratus juta kepada gadis itu?"
“Jika kamu merasa terlalu banyak, kamu bisa memberikan saran yang masuk akal. Selama krisis bisa diselesaikan, aku bisa memberikan seratus juta ini kepadamu,”ucap Cedric Ji.
Damien Ji tidak langsung terdiam, bagaimana dia mungkin bisa menyelesaikan krisis ini, jika memang dia mempunyai cara, apakah Nova Ji mungkin masih mendapatkan giliran untuk menyombongkan diri di sini?
Di sisi lainnya, Colin Ji berlari keluar dari perusahaan dan naik ke mobil Nova Ji.
Robert Huo bertugas mengemudikan mobil, setelah mereka bertiga meninggalkan perusahaan hingga berjarak beberapa ratus meter, mereka pun tertawa.
"Seratus juta, sudah deal! Kondisi lainnya terserah padamu!" Colin Ji tertawa terbahak-bahak dan terlihat merasa sangat bangga,"Sekelompok orang itu kini telah mengalami kerugian besar, mereka pasti tidak menyangka bahwa keputusan kecil di awal ternyata akan berakibat menjadi sebuah kerugian besar. "
“Terima kasih atas dukungan Paman Ketiga, kemampuan aktingmu jauh lebih baik daripada bintang film.” Nova Ji memujinya pada waktu yang tepat.
Colin Ji tertawa lebih keras lagi,"Bagaimana mungkin tidak, jika bukan karena dipaksa untuk belajar bisnis saat itu, aku mungkin sedang berjalan di karpet merah sekarang. Namun kembali ke topik awal, keberhasilan kali ini sesungguhnya bergantung kepada Shawn. Coba katakan bagaimana otakmu itu bekerja, bagaimana kamu bisa mempermainkan mereka seperti itu. Bahkan belum ada yang bisa melihatnya? "
Robert Huo yang sedang berkendara itupun tersenyum,"Mereka mungkin tidak menyadarinya, tapi kita mengambil jalan yang terbuka, dimana mereka hanya punya satu pilihan. Saat ini, sekalipun mereka meragukannya, namun mereka hanya bisa berpura-pura tidak tahu.”
“Benar juga.” Colin Ji mengangguk, lalu menatap Nova Ji dan berkata,”Selain dari seratus juta, apa lagi yang akan kamu ajukan? Promosi langsung ke tingkatan kedua?”
“Promosi kenaikan tingkat bisa dijalankan sesuati peraturan, mengenai ajuan lainnya, selain dari yang sebelumnya, aku ingin mendapat satu jatah dalam jabatan direktur untuk keluarga cabang,”ucap Nova Ji.
Colin Ji langsung kaget mendengarnya, jatah jabatan direkutr?
Dewan direksi keluarga Ji hanya terdiri dari lima belas orang, sepuluh di antaranya adalah anggota keluarga inti dan lima orang lainnya adalah anggota keluarga cabang, dan tidak pernah berubah sejak awal berdirinya keluarga.
“Permintaan ini sepertinya agak sulit, aku khawatir keluarga inti tidak akan setuju,”ucap Colin Ji.
Setiap orang hanya mendapatkan satu posisi, jika ada satu anggota tambahan dari keluarga cabang, maka satu anggota dari keluarga inti akan berkurang, siapa yang rela melepaskan posisinya?
"Kalau begitu aku tidak peduli, posisi atau berakhir hancur bresama-sama,”ucap Nova Ji sambil mengerutkan bibirnya.
“Apakah kamu mungkin benar-benar berencana untuk menjatuhkan keluarga?” Tanya Colin Ji.
“Itu tergantung bagaimana mereka bertindak,”ucap Nova Ji sambil meninggikan bahunya.
Ketika melihat sikapnya yang santai, Colin Ji pun tidak mengatakan apa-apa, mereka kemudian membincangkan hal lainnya, menunda beberapa saat sebelum kembali ke perusahaan untuk melaporkan situasinya.
Ketika Colin Ji pergi, Nova Ji bertanya,"Mengapa kamu menyuruhku untuk mengungkit permasalahan kuota direktur di depan hadapannya? Bukankah akan lebih berguna jika kita langsung memberitahu Dirut?"
Tidak peduli apakah mengambil kesempatan untuk langsung dipromosikan hingga ke tingkatan kedua, atau memperebutkan kuota direktur, semua itu adalah saran Robert Huo.
Yang pertama adalah karena Robert Huo percaya bahwa promosi adalah bagian dari sistem keluarga yang tidak akan pernah diubah, juga tidak boleh diubah karena siapa pun.
Jika mereka kini membuat pengecualian hanya karena Nova Ji, lalu dapat membuat pengecualian untuk orang lain kedepannya, dengan demikian, apa gunanya keberadaan sistem?
Mengenai kuota Dirut, alasannya menyebutkannya secara spesifik di hadapan Colin Ji tentu saja sangat sederhana.
Tidak peduli apakah hubungan antara keduanya kuat atau tidak, Colin Ji tetap merupakan anggota keluarga inti. Niat awalnya untuk bersatu hanyalah untuk meningkatkan status dan identitas pribadinya, dan tidak berarti bahwa dia benar-benar berpihak pada keluarga cabang.
Oleh karena itu, Nova Ji pun harus bersikap mempunya perselisihan pendapat di hadapannya, dengan demikian, Colin Ji akan sepenuhnya membantu mereka untuk membujuk anggota keluarga inti.
Robert Huo telah mempertimbangkan semua detailnya, hal yang harus dia lakukan sekarang adalah menunggu saat untuk memanen buah-buahnya.
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaTen Years
VivianCinta Di Balik Awan
KellyCinta Yang Berpaling
NajokurataHanya Kamu Hidupku
RenataBeautiful Lady
ElsaMy Cold Wedding
MevitaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li